Cara Meningkatkan Kreativitas Melukis Anak Usia Dini (Contoh Makalah)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidik untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lanjut.
Mengingat usia dini merupakan masa
keemasan, namun sekaligus periode yang sangat kritis dalam tahapan perkembangan
manusia. Pendidikan anak usia dini harus dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Oleh
karena itu dalam upaya pendidikan anak usia dini baik dari guru maupun orang
tua dalam mengarahkan belajar anak perlu perhatikan masalah yang berkaitan
dengan kebutuhan psikologis perkembangan intelegensi, emosional dan motivasi
serta perkembangan kreatifitas anak.
B. Tujuan
Tujuan umum penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan upaya meningkatkan kemampuan kreativitas anak usia dini
melalui kegiatan melukis. Adapun tujuan penelitian :
- Meningkatkan kreativitas anak dalam berekplarasi melalui kegiatan melukis.
- Meningkatkan kreativitas anak dalam proses pembelajaran.
- Meningkatkan kualitas pembelajaran guru.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1.
Hakikat Anak Usia Dini
Menurut Dra. Endang Fatimah, MM
(Echols, 1975: 519) sejak lahir bahkan sejak masih dalam kandungan ibunya,
merupakan kesatuan psikologis (jasmani dan rohani) yang khas (unik) dan terus
menerus mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada hakikatnya berbeda
dengan makna perkembangan. Istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan
perubahan kuantitatif mengenai aspek fisik atau bilogis, misalnya fisik manusia
mengalami pertumbuhan dari tubuh anak mejadi remaja kemudian dewasa.
Menurut Brede Kamp dan Copple (1997)
mengemukakan bahwa anak usia dini mencakup berbagai program yang melayani anak
dari lahir sampai dengan usia delapan tahun yang dirancang untuk meningkatkan
perkembangan intelektual, sosial, ekonomi, bahasa dan fisik anak.
Usia dini merupakan periode awal yang
paling penting dan mendasar dalam sepanjang rentang pertumbuhan dan
perkembangan kehidupan manusia. Masa usia ini disebut dengan masa emas (golden
age) yang dalam hal ini anak mulai peka untuk menerima berbagai ransangan yang
datang dari luar.
2.
Perkembangan Kreativitas
a.
Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk
memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreatifvitas
meliputi baik ciri-ciri kognitif (aptitude) seperti kelancaran, keluwesan dan
keaslian dalam pemikiran maupun ciri-ciri afektif (non aptitude) seperti rasa
ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman
baru.
Menurut Munandar (2004: 17) secara
operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan
kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk
mengelobarasi (mengembangkan, memperkaya dan memperinci) suatu gagasan.
Maslow (dalam Munandar, 1987: 27)
kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam
perwujudan dirinya. Kreativitas atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk
melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah.
Pemikiran kreatif (disebut juga
berfikir divergen) perlu dilatih, karena membuat anak lancar dan luwes dalam
berfikir, mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan mampu
melahirkan banyak gagasan. Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat
tetapi juga memberikan kepuasan kepada
individu.
b.
Tujuan Kreativitas
Menurut Maslow (Munandar, 1987: 27)
ada empat alasan kreativitas penting untuk dimunculkan, dipupuk dan
dikembangkan dalam diri anak diantaranya berkreasi anak dapat mewujudkan pokok
manusia, kemampuan berfikir kreatif dimungkinkan dapat dilihat berbagai macam
penyelesaian suatu masalah, bersibuk diri secara kreatif akan memberikan
kepuasan kepada individu, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan
kualitas hidupnya.
Berdasarkan alasan di atas dapat
disimpulkan tujuan pengembangan kreativitas anak di TK adalah :
- Mengenal cara mengekspresikan diri melalui hasil karya dengan menggunakan teknik-teknik yang dikuasai.
- Mengenalkan cara dalam menemukan alternatif pemecahan masalah.
- Membuat anak memiliki sikap keterbukaan terhadap berbagai pengalaman dengan tingkat kelenturan dan toleransi yang tinggi.
- Membuat anak memiliki kepuasan diri terhadap apa yang dilakukannya.
- Membuat anak kreatif.
c.
Potensi Kreativitas Anak Usia Dini
Devito (dalam Supriadi, 1994)
mengemukakan bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh
setiap anak dengan tingkat yang berbeda-beda. Setiap anak lahir dengan potensi
kreatif dan potensi ini dapat dikembangkan dan dipupuk.
3.
Media dan Sumber Pembelajaran Anak Usia Dini
a.
Pengertian Media
Menurut Association of Education and
Comunication Technology (AECT, 1977) alat media adalah segala bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Menurut Briggs (1970) segala sesuatu
fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang anak untuk belajar, buku, film,
kaset, bingkai adalah contoh-contohnya. Bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak
maupun audio visual serta peralatannya media hendaknya dapat dimanipulasi dapat
dilihat didengar dan dibaca.
Dari pendapat di atas media dapat
disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi
dari sumber informasi keapda penerima informasi, segala sesuatu yang digunakan
orang untuk menerima pesan sedangkan media juga dapat diartikan sebagai jenis
komponen dalam lingkungan anak yang dapat merangsang mereka untuk belajar.
Media juga sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi anak agar terjadi
proses belajar.
Media yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa
pesan dari sumber belajar penerima pesan belajar. Media belajar dalam hal-hal
tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada anak.
b.
Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum manfaat media
pembelajaran adalah mempelancar interaksi antara guru dengan anak, sehingga
kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Secara khusus manfaat media
pembelajaran adalah :
1.
Penyampaian materi pembelajaran
dapat diseragamkan.
2.
Proses pembelajaran menjadi
lebih jelas dan menarik.
3.
Proses pembelajaran menjadi
lebih interaktif.
4.
Efisiensi dalam waktu dan
tenaga.
5.
Meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa.
6.
Media memungkinkan proses
belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
c.
Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.
Dengan bantuan media
pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat
mengurangi terjadinya kesengajaan informasi.
2.
Media dapat menampilkan
informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna baik secara alami maupun
manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar lebih
hidup.
3.
Dengan media akan terjadi
komunikasi dua arah secara aktif sedangkan tanpa media guru cenderung bicara
satu arah.
4.
Dengan media tujuan belajar
akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal
mungkin.
5.
Media pembelajaran dapat
membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh.
B. Pembahasan
1.
Melukis Kreatif
a.
Pengertian Melukis
Melukis adalah merupakan salah satu
bentuk berekspresi yang popular bagi anak usia dini. Melukis bagi anak adalah
media berekspresi dan berkomunikasi yang dapat menciptakan suasana aktif, asyik
dan menyenangkan, oleh karena itu perlu pemahaman yang benar melalui melukis,
melukis merupakan karya seni.
Keberadaan seni dalam pendidikan
adalah sebagai sarana pembentukan kemampuan kreatif, kemampuan berapresiasi
sebagai wahana berekspresi, pembentukan keterampilan dan sebagai sarana
kepribadian. Seni membantu pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini membina
perkembangan estetik, seni bermanfaat mengembangkan bakat dan seni membantu
menyempurnakan kehidupan.
b.
Manfaat Melukis
Melukis pada hakekatnya adalah
kegiatan menggambarkan yang fungsinya mengarah kepada ekspresi seni murni
secara bebas dan tidak terlalu terikat pada ketentuan-ketentuan seperti halnya
menggambar, melukis merupakan ungkapan ide / gagasan melalui unsur pigmen /
warna di atas kapas, sehingga ada yang
menyatakan bahwa warna adalah unsur yang utama dalam karya lukisan,
melukis sangat bermanfaat sekali bagi anak diantaranya :
1.
Anak dapat menuangkan,
mengungkapkan ide-ide atau hayalan dalam lukisan.
2.
Meningkatkan kecerdasan anak
dalam merangsang kognitifnya.
3.
Meningkatkan motorik halus anak
dalam berkarya.
4.
Meningkatkan kreativitas anak
dari hasil lukisannya.
Pada setiap pembuatan lukisan
mempunyai suatu tujuan tertentu, sehingga yang dihasilkannya juga beragam jenis
dan bentuknya. Diantaranya ada lukisan yang dimaksud untuk menghujudkan
pengalaman. Pengamatan secara nyata, mewujudkan kejadian yang terlihat secara
sekilas, mewujudkan ide khayalan, menjelaskan suatu peristiwa, tempat, keadaan
untuk menghias sebagai pedoman.
c.
Cara Melukis
Dalam melukis yang perlu diperhatikan
adalah lokasi melukis dan bahan, alat yang akan digunakan. Guru harus mempunyai
suatu perencanaan agar tujuan melukis dapat tercapai. Langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam melukis adalah :
1.
Menyediakan alat dan bahan
seperti: kertas, cat air, meja dan lain-lain.
2.
Mengatur posisi anak sesuai
lokasi yang telah disediakan.
3.
Menjelaskan tentang pemakaian
alat dan bahan kepada anak.
4.
Menerangkan kepada anak bagaimana
cara mencampur warna untuk melukis.
5.
Memberikan tugas kepada anak
sambil membagikan alat-alat dan bahan yang akan digunakan anak dalam melukis.
6.
Memotivasi anak dalam melakukan
kegiatan.
7.
Menilai hasil karya anak.
d.
Ruang Lingkup Kreativitas Melukis
Secara umum ruang lingkup kreativitas
melukis anak sangat luas karena mencakup dimana saja dan kapan saja ia berada.
Akan tetapi dalam penelitian ini lebih ditekankan untuk melihat kreativitas
hasil karya melukis anak di sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan anak usia dini
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan non formal. Pendidikan anak
usia dini formal berbentuk TK 4-6 tahun sebelum memasuki pendidikan dasar.
Mempelajari anak dalam meningkatkan kreativitas melukis anak usia dini.
Melalui kreativitas melukis anak usia
dini dapat memberikan pengaruh yang nyata untuk meningkatkan hasil belajar
anak.
B. Saran
- Guru diharapkan dapat menggunakan bahan dan alat lukisnya yang bisa untuk merangsang anak.
- Untuk meningkatkan kreatifitas anak, guru hendaknya menciptakan suasana kelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
- Agar pembelajaran ini lebih konduktif dan menarik bagi anak, sebaiknya guru lebih kreatif dalam menyajikan.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Irama Widya.
Hurlock, Elizabeth B. 1997. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
_________________. 1992. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Munandar, Utami S. C. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
__________________. 1987. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Rachmawati, Yeni. 2005. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini Taman Kanak-kanak.
Jakarta: Depdiknas.
Dra. Masitoh, M.Pd, dkk. 2005. Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Jakarta.
Drs. Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. Jakarta.
0 Response to "Cara Meningkatkan Kreativitas Melukis Anak Usia Dini (Contoh Makalah)"
Posting Komentar