Dampak Pemekerjaan Knowledge Workers terhadap Prinsip Manajemen
Oleh karena karakteristik pekerjaannya, knowledge
workers ini menuntut prinsip-prinsip manajemen yang sangat berbeda dengan yang
diperlukan untuk mengelola pekerja yang mengandalkan keterampilan dan tenaga
(otot) mereka. Pemekerjaan knowledge workers berdampak terhadap (1) organisasi,
(2) pengendalian, (3) sistem wewenang (yang dibahas berikut ini dibawah judul subsidiarity).
Organisasi. Keberhasilan organisasi jaman teknologi
informasi ditentukan oleh empat faktor berikut ini :
1.
Kecepatan. Bukan lagi ukuran
(size) yang menentukan keberhasilan organisasi, namun kecepatan dalam
menyediakan layanan bagi customer, kecepatan dalam membawa produk dan jasa baru
ke pasar, kecepatan dalam mengubah strategi, dan kecepatan dalam merespon
perubahan kebutuhan customer lah yang menentukan keberhasilan organisasi di
masa sekarang.
2.
Fleksibilitas. Bukan lagi
kejelasan peran melalui job description rinci yang menentukan keberhasilan
organisasi, namun fleksibelitas personel dalam menyesuaikan diri dengan
tuntutan perubahan lingkungan bisnis, kemampuan belajar keterampilan baru, dan
kesediaan untuk bergeser ke lokasi dan penugasan baru yang belum pernah
dikenal, yang menentukan keberhasilan organisasi di masa sekarang.
3.
Integrasi. Keterpaduan seluruh
personel organisasi dan keterpaduan organisasi perusahaan dengan organisasi
para pemasok dan dengan organisasi customer yang menentukan keberhasilan
organisasi masa sekarang, mengingat semakin kompleksnya kebutuhan customer yang
harus dipuasi oleh organisasi perusahaan.
4.
Inovasi. Kemampuan untuk
menghasilkan inovasi produk dan proses baru untuk memenuhi kebutuhan customer
yang senantiasa berubah yang menentukan keberhasilan organisasi di masa
sekarang.
Pergeseran paradigma keberhasilan organisasi sebagaimana
diuraikan di atas disajikan secara ringkas pada Gambar 2.1
Faktor Keberhasilan
Organisasi
Masa Lalu
|
Faktor Keberhasilan
Organisasi
Masa Kini
|
Ukuran
Kejelasan peran
Spesialisasi
Pengendalian
|
Kecepatan
Fleksibilitas
Integrasi
Inovasi
|
Gambar 2.1 Pergeseran Paradigma Keberhasilan Organisasi
Oleh karena itu, untuk mengendalikan pekerjaan skilled
workers ini diperlukan aturan yang ketat sehingga pengendaliannya pun
memerlukan supervisor yang mengamati kesesuaian pekerjaan karyawan dengan
aturan yang telah ditetapkan. Organisasi fungsional hirarkhis menekankan
pengendalian dalam menjalankan bisnis organisasi.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, teknologi
informasi menurut kreativitas knowledge workers dalam memasukkan knowledge ke
dalam produk dan jasa yang dihasilkan. Organisasi dalam jaman teknologi
informasi menekankan inovasi, kecepatan, keterpaduan, dan fleksibilitas dalam
menjalankan bisnisnya.
Dengan demikian, dalam pendesainan struktur pengendalian
manajemen, struktur organisasi yang pas dengan jaman teknologi informasi adalah
struktur organisasi yang mengurangi batas-batas vertikal (mengurangi jenjang
organisasi) dan horisontal (melalui pendekatan lintas fungsional), sehingga
kreativitas knowledge workers menjadi terpacu.
Subsidiarity. Prinsip subsidiarity mengajarkan bahwa badan
yang lebih tinggi kedudukannya tidak boleh mengabil tanggung jawab yang dapat
dan harus dilaksanakan oleh badan yang berkedudukan lebih rendah. Manajer tidak
boleh merebut tanggung jawab yang menjadi beban karyawan, karena akhirnya
karyawan menjadi tidak kreatif, tidak memiliki keterampilan.
Prinsip ini pula yang menjadi landasan perubahan
organisasi, dari responsibility at the
top ke responsibility based
organization, suatu organisasi yang seluruh knowledge workersnya
bertanggung jawab dalam menjadikan organisasinya sebagai wealth creating
institution.
0 Response to "Dampak Pemekerjaan Knowledge Workers terhadap Prinsip Manajemen"
Posting Komentar