Etika Jamuan Makan (Table Manner)
1.
Etika Jamuan (Table Manner)
Etika berarti tata cara jamuan makan,
kata ini berarti sopan santun dalam pergaulan. Guna memahami sopan santun yang
berlaku dalam suatu jamuan makan, kita tidak dapat terlepas dari aturan-aturan
yang berlaku.
Ø Pengaturan dasar tentang menu
Ditinjau dari perkembangannya menu dapat
diklasifikasikan menjadi 2
- Menu Klasik
Pada mulanya digunakan pada zaman
dahulu di negara Eropa, terutama di kerajaan Istana Perancis pada zaman Raja
Louis XIV yang sangat terkenal sering mengadakan jamuan makan, dimana urutan
makannya sangat banyak dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyajikannya.
Kebiasaan seperti ini saat sekarang sudah ditinggalkan orang, karena saat
sekarang orang sudah tidak punya cukup waktu untuk makan berjam-jam karena
kesibukan sehari-hari, sehingga orang lebih cenderung untuk menyederhanakan
makannya.
Contoh menu
klasik :
Urutan Menu
|
Contoh
|
Cold
Appetizer/makanan pembuka dingin
|
Oysteirs / tiram
|
Soup / sop
|
Consomme
julieene / sop kaldu sayuran
|
Hot appetizer
/ makanan pembuka panas
|
Duck lever /
hati bebek panas
|
Fish / ikan
|
Blue river
trout / ikan trout
|
Main course /
makanan utama
|
Tenderloin of
beef / daging sapi khas dalam
|
Hot entrée /
makanan pembuka panas
|
Breast of
chicken / dada ayam
|
Cold entrée /
makanan pembuka dingin
|
Mousselines of
ham / daging sapi potong tipis
|
Roast /
makanan panggang
|
Roast
pheansant / burung dada panggang
|
Salad / salada
|
Mixed salad /
salada campur
|
Vegetables /
sayuran
|
Gratinated
asparagus / asparagus tumis
|
Sweet dishes /
makanan penutup manis
|
Cookie / aneka
kue
|
Savory dishes
/ makanan
|
Chesee / keju
|
Desert /
makanan penutup
|
Fruits / buah
segar
|
- Menu Modern
Sebagai akibat dari kesibukan
sehari-hari menyebabkan orang tidak punya banyak waktu untuk makan berjam-jam,
sehingga orang lebih cenderung menyederhanakan makanannya, dimana urutannya
telah disederhanakan.
Contoh menu
modern :
Urutan Menu
|
Contoh
|
Cold appetizer
|
Stuffed egg w
/ Russian salad
|
Soup
|
Cream of tomato
soup
|
Main course
|
Grilled sirlon
steak
|
French fried
potato w/ saute vegetable
|
|
Desert
|
Vanila ice
cream
|
Tea or coffee
|
Fungsi dan urutan menu
·
Appetizer ; berfungsi sebagai makanan pembuka,
untuk menimbulkan selera makan, karena itu porsinya kecil
·
Soup; merupakan makanan yang
mengandung cairan dan berfungsi sebagai makanan penyela
·
Main course; merupakan makanan
utama dan berporsi besar, bisa berupa daging, ikan, ayam, binatang buruan,
makanan laut dan lain-lain
·
Salad; berfungsi sebagai
stabilator, apabila makanan utama terlalu berat dan disajikan bersamaan
waktunya dengan makanan utama
·
Dessert; berfungsi sebagai makanan
penutup, dapat berupa buah-buahan, es krim dan puding
Aturan umum pelayanan
Berbagai sistem penyajian dapat dipergunakan
pada suatu jamuan, namun pada dasarnya berlaku aturan sebagai berikut:
·
Semua undangan akan mulai dan
selesai makan secara bersama-sama dengan meja utama ( Head Table ) sebagai
patokan
·
Makanan yang sudah diporsikan
diatas piring akan disajikan dari sebelah kanan, kecuali roti dan salada karena
menurut tata meja ada di sebelah kiri
·
Wanita selalu dilayani terlebih
dahulu, kecuali protokoler menghendaki lain
·
Alat makan yang telah selesai
dipergunakan akan diambil dari sebelah kanan, kecuali roti dan salada
Ø Etika selama Jamuan
a.
Cara duduk
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam mengambil tempat duduk,
sebaiknya terlebih dahulu melihat denah yang mungkin terlampir pada kartu
undangan atau ditempel pada papan pemberitahuan yang ditempatkan di sekitar
pintu masuk ruang jamuan.
Seorang pramusaji akan membantu manarikan kursi sedikit kebelakang
pada waktu tamu akan duduk dan mendorong kembali kedepan keposisi semula dan tamu
akan dapat duduk dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·
Posisi kursi di atur sedemikian
rupa sehingga tidak terlalu jauh ataupun tidak terlalu dekat dengan sisi meja
·
Posisi tubuh diusahakan agar tetap tegak
dan menghadap kedepan yang mungkin kita untuk tidak terlalu membungkuk pada
waktu makan, keuntungan lain dari posisi tubuh yang tegak waktu duduk adalah agar
makan akan dapat dengan lancar mengalir kedalam perut, karena tidak adanya usus
yang terlipat
·
Posisi tangan tetap menggantung,
dalam arti kedua siku tidak berada di atas meja, melainkan cukup pergelangan tangan
saja atau keatas sedikit boleh di atas meja
·
Posisi kaki adalah normal,
tidak dilipat dan tidak pula menumpang satu di atas yang lainnya
b.
Cara mempergunakan alat makan
Pada dasarnya alat makan dapat dibedakan antara sendok, garpu dan
pisau dengan kegunaan antara lain sebagai berikut:
·
Sendok
Alat ini dipergunakan untuk makanan yang mengandung
cairan, terutama sekali sop. Dalam penggunaan sendok, dipegang dengan tangan
kanan
·
Garpu
Dipergunakan untuk menusuk dan menyuapi makanan ke mulut, apabila
berpasangan dengan sendok atau pisau, garpu dipegang dengan tangan kiri kalanya
suatu jenis makanan memerlukan garpu saja sebagai alat makan, dalam hal ini garpu
dipegang dengan tangan kanan. Contoh memakan Shrimp Coctail
·
Pisau
Dipergunakan untuk memotong sekali-kali bukan untuk menyuapkan makanan
kedalam mulut. Pisau penggunaannya di pegang dengan tangan kanan. Suatu hal
yang perlu diperhatikan dalam memotong makanan adalah agar pisau ditempatkan
disisi mata garpu penusuk makanan.
- Posisi Alat Makan
Alat makan
|
Posisi belum selesai
|
Posisi sudah selesai
|
Sendok dan garpu
|
Diatas piring,
sendok sebelah kanan, garpu sebelah kiri, keduanya membentuk sudut 45 derajat
dengan sisi meja
|
Diatas piring
sebelah kanan keduanya sejajar dan membentuk sudut 45 derajat dengan sisi
meja. Mata sendok dan garpu menghadap ke atas
|
Pisau dan garpu
|
Sama dengan di
atas hanya mata pisau menghadap ke bawah (arah sisi meja)
|
Sama dengan di atas hanya mata pisau
menghadap kebawah
|
Sendok atau
garpu saja .
|
Didalam mangkuk,
gelas atau tempat menyajikan makanan tersebut, tangkai sendok atau garpu
berada di sebelah kanan
|
Diatas alas
mangkuk atau gelas yang digunakan untuk menyajikan makanan tersebut, dengan
tangkai menghadap ke atas
|
Hal ini yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat makan selama
jamuan adalah bahwa setiap alat makan yang ditata di atas meja mempunyai fungsi
dan kegunaan masing-masing. Agar tidak
terjadi kesalahan dalam menggunakan alat-alat tersebut, sebagai pedoman
pergunakanlah alat-alat yang berada sebelah luar terlebih dahulu dan setiap
tahapan urutan makanan.
d.
Cara makan
Beberapa
hal yang harus diperhatikan pada waktu mokan antara lain:
·
Meja utama ( Head Table )
dipakai sebagai patokan untuk mulai atau selesai makan
·
Posisi tubuh tidak terlalu
membungkuk, sehingga bukan mulut yang mendekat ke arah makanan, melainkan
makanan yang dibawah yang
mengarah ke mulut
mengarah ke mulut
·
Guna menghindari bunyi yang
keluar dari mulut, maka pada waktu mengunyah makanan mulut harus tertutup rapat
·
Jangan terlalu banyak menyuap
makanan kedalam mulut sehingga mengakibatkan mulut menggelembung pada waktu
mengunyah
·
Selama makan alat yang
dipergunakan harus selalu berada pada posisi yang benar
e.
Cara makan roti
Dalam suatu jamuan, roti dihidangkan pertama sekali sebelum makanan
yang lain disajikan, bahkan mungkin beberapa saat sebelum para undangan / tamu
memasuki ruangan jamuan. Roti ini dapat dimakan sebagai pengisi waktu sambil
menunggu makanan lain disajikan dan dapat juga dimakan bersamaan dengan makanan
pembuka, sop ataupun makanan utama.
Piring roti akan diangkat dari meja makan setelah makanan utama
selesai.
Beberapa dengan makanan lain, roti dimakan hanya dengan mempergunakan
tangan dengan aturan sebagai berikut:
·
Ambil roti dan piring dengan
tangan kiri
·
Tarigan kanan memotong dengan
secukupnya roti yang akan dimakan
·
Ambil mentega yang sudah
tersedia dengan mempergunakan pisau pengoles mentega ( Butter Spreader ),
dipegang dengan tangan kanan
·
Oleskan mentega pada roti yang sekarang berada pada tangan kiri
·
Letakan kembali pengoles
mentega ke tempat semula
·
Pindahkan kembali roti yang
sudah di oles mentega ke tangan kanan dan langsung di makan
f.
Cara makan sop
Pada umumnya sop disajikan panas dalam mongkuk bertangkai atau
bertelinga dua. Untuk mendinginkan sop
agar supaya segera dapat di makan maka sop di aduk secara perlahan
dengan sendok sop yang sudah tersedia, jangan mendinginkan sop dengan cara
ditiup karena di khawatirkan apabila sop ditiup terlalu keras sop akan tumpah
dan bisa mengenai undangan atau tamu lainnya.
Sewaktu makan sop setiap kali kita mengangkat sop dan mangkuk dengan
sendok, bagian bawah dan sendok sebaiknya disentuhkan dengan bibir mangkuk
bagian dalam, ini bertujuan agar sewaktu kita mengangkat
sop ke mulut tidak ada teteson sop yang jatuh ke pakaian kita.
sop ke mulut tidak ada teteson sop yang jatuh ke pakaian kita.
g.
Cara minum
Dalam suatu jamuan resmi, minuman baik yang mengandung alkohol
maupun yang tidak, biasanya disajikan dalam gelas yang berkaki. Pada waktu
minum gelas tersebut dipegang pada bagian bawah badan gelas, hal lain yang
perlu diperhatikon antara lain:
·
Minum dilakukan bila mulut
telah bebas dan makonan
·
Hindarkan bunyi pada waktu meneguk
minuman
·
Jangan sekali-kali berkumur
sebelum meneguk minuman
·
Sebelum minum bibir supaya
dibersihkan terlebih dahulu
h.
Cara menggunakon serbet makon
Dalam suatu jamuan biasanya begitu para tamu atau undangan mengombil
tempat duduk, dapat mengambil serbet makan yang ada di depannya, dibuka lalu
diletakan diatas pangkuan untuk menghindari agar pakaian jangan sampai kotor kalau
ada makanan yang terjatuh sewaktu makan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemakaian serbet makanan:
·
Serbet akan hanya digunakan
untuk menyeka bibir setiap kali
dipandang perlu, dengan mempergunakan bagian ujung ditopang oleh
jari tengah dan telunjuk
jari tengah dan telunjuk
·
Serbet makan bukan sapu tangan,
oleh karena itu alat ini tidak dipergunakan untuk keperluan lain seperti untuk
menyeka keringat,
ingus, dan lainnya
ingus, dan lainnya
·
Setiap kali habis dipergunakan
serbet makan harus selalu kembali keatas pangkuan
·
Pada saat jamuan selesai serbet
tidak perlu dilipat rapi seperti sebelumnya
i.
Cara berbicara
Berbicara merupakann hal yang sangat menyenangkan antara satu dengan
yang lain di antara tamu atau undangan selama acara jamuan berlangsung. Dengan
adanya protokoler yang mengharuskan suatu jamuan resmi semua tamu atau undangan
harus selalu memperhatikan keadaan pada waktu makan, agar jangan sampai
memperlambat jalannya perjamuan disebabkan oleh karena pembicaraan yang
berlarut-larut, ada beberapa hal yang penting yang berguna untuk diketahui
antara lain:
·
Hindari berbicara di waktu
terdapat makanan di dalam mulut
·
Hindari berbicara dengan gerak
tangan yang berlebihan, apabila sambil memegang alat makan
·
Hindari berbicara sambil
melihat atau menunjuk ke arah seseorang atau meja lain agar tidak terjadi salah
paham
·
Hindari memotong pembicaraan
orang lain, tunggu sampai yang bersangkutan selesai
·
Hindari menguasai pembicaraan
dengan jalan memberi kesempatan orang lain untuk bicara
·
Hindari berbicara dengan
terlalu keras atau terlalu lemah
·
Hindari sikap yang berlebihan
pada waktu berbicara, sikap wajar adalah yang paling baik
j.
Merokok
Merokok merupakan suatu hal bagi mereka yang menyukainya. Dalam suatu
jamuan makan biasanya tidak diperkenankan merokok selama jamuan berlangsung,
jika ini dikehendaki maka jangan heran kalau di atas meja makan tidak
disediakan asbak rokok. Undangan baru akan diperkenankan merokok poda waktu
acara kesenian atau pertunjukan berlangsung atau setelah selesai acara jamuan.
- Kartu Undangan
Pada waktu menerima undangan sebaiknya diperhatikan :
·
Tanggal acara
·
Jam acara
·
Jumlah yang diundang
·
Denah tempat duduk
·
Kode pakaian
·
RSVP
0 Response to "Etika Jamuan Makan (Table Manner)"
Posting Komentar