Sosialisasi Pengembangan Budaya Politik (Contoh Makalah)
SOSIALISASI PENGEMBANGAN BUDAYA
POLITIK
A. Pengertian Sosialisasi
Politik
Budaya
politik merupakan hasil dan sosialisasi politik.
Sosialisasi politik merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik
pada anggota masyarakat.
Sosialisasi
politik pada dasarnya dimaksudkan untuk membentuk budaya politik warga negara. Menurut Gabriel A Almond, sosialisasI politik
dapat membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa. Selain itu
sosialisasi politik dapat juga memelihara kebudayaan politik suatu bangsa dalam
bentuk penyampajan kebudayaan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda,
serta dapat pula mengubah kebudayaan politik.
Melalui sosialisasi politik seseorang akan memperoleh pengetahuan atau keterampilan dalam melaksanakan peran politiknya. Orang tersebut mendapat pengetahuan tentang nilai, norma, adat istiadat ataupun masalah politik yang ada dalam masyarakat
Melalui sosialisasi politik seseorang akan memperoleh pengetahuan atau keterampilan dalam melaksanakan peran politiknya. Orang tersebut mendapat pengetahuan tentang nilai, norma, adat istiadat ataupun masalah politik yang ada dalam masyarakat
Berbagai pengertian sosialisasi politik
yang dikemukakan oleh para ahli berikut ini:
- David Easton dan Jack Dennis
Sosialisasi politik adalah suatu
proses perkembangan seseorang untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan
pola tingkah lakunya. Sosialisasi diartikan sebagai suatu proses yang terus
berkesinambungan sepanjang hidup dan mempengaruhi anak, para remaja dan orang
dewasa.
- Kenneth P. Langton
Sosiaisasi politik adalah cara
bagaimana masyarakat meneruskan kebudayaan politiknya dari generasi ke
generasi.
- Gabriel A. Almond
Sosialisasi politik menunjuk pada
proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh
atau dibentuk dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan
patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi
berikutnya.
- Irvin L. Child
Sosialisasi politik adalah segenap
proses dimana individu yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi
tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi
di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai
dengan standar-standar dan kelompoknya.
- Richard E. Dawson
Sosialisasi politik dapat dipandang
sebagai suatu pewarisan, pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan politik dan
orang tua, guru dan sarana-sarana sosialisasi lainnya kepada warga negara baru
dan mereka yang menginjak dewasa.
- Ramlan Surbakti
Sosialisasi politik merupakan proses
pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat.
- Dennis Kavanagh
Sosialisasi politik merupakan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan suatu proses dimana sesebrang mempelajari
dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.
- Alfian
Pendidikan politik adalah usaha sadar
untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka mengalami
dan menghayati betul nilal-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik
yang ideal yang hendak dibangun. Hasil dari penghayatan itu akan melahirkan
sikap dan perilaku politik baru yang mendukung sisten politik ideal tersebut
dan bersama dengan itu lahir pula kebudayaan politik baru.
Pendidikan politik merupakan salah satu
cara dalam sosialisasi politik. Pendidikan politik dapat terjadi di lingkungan
keluarga dan masyarakat dan sekolah. Dalam pendidikan politik terjadi suatu
proses dialog sehingga seseorang warga mengenal nilai, norma dan simbol
politik.
Disamping itu sosialisasi politik
dapat dilakukan mealui indoktrinasi politik yaitu proses sepihak yang dilakukan
oleh pihak yang berkuasa (penguasa) dengan melakukan mobilisasi serta memanipulasi
masyarakat untuk menerima nilai-nilai, norma-norma senta simbol yang dianggap
baik oleh penguasa.
Apabila seseorang memperoleh
pengetahuan tentang nilai, norma dan sikap terhadap sistern politik, maka dia
akan berusaha untuk memahami dan mewujudkannya dalam perilaku politik
sehari-hari. Menurut Ramlan Surbakti, dilihat
dan metode penyampaian pesan, sosialisasi politik dibagi menjadi dua yaltu:
B.
Pendidikan politik
Merupakan proses dialogis diantara
pemberi dan penerima pesan. Melalui proses
ini para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma
dan simbol-simbol politik negaranya. Pendidikan politik dilaksanakan dalam
rangka pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai, norma dan simbol politik
yang dianggap ideal dan baik. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan kursus,
latihan kepemimpinan, diskusi atau keikutsertaan dalam berbagai pertemuan.
C. Indoktrinasi politik
Merupakan proses sepihak ketika
penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai,
norma dan simbol yang dianggap pihak yang berkuasa melalui berbagai forum
pengarahan yang penuh paksaan psikologis dan latihan penuh disiplin. Partai
politik dalam sistem politik totaliter melaksanakan fungsi indoktrinasi
politik. Sosialisasi politik yang baik adalah melalui jalan pendidikan politik,
karena dapat mendorong masyarakat untuk berubah dan budaya politik: parokial-kaula
menjadi budaya politik partisipan
Menurut Alfian ada dua hal yang perlu
diperhatikan mengenai sosialisasi politik;
- Sosialisasi politik hendaknya dilihat sebagal suatu proses yang berjalan terus menerus selama peserta hidup
- Sosialisasi politik apat berwujud transmisi yang berupa pengajaran secara langsung dengan melibatkan komunikasi informasi,. nilai-nilai atau perasaan-perasaan mengenai politik secara tegas.
D. Sarana atau Agen Sosialisasi Politik
Proses sosialisasi politik dapat
berlangsung dalam keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, kelompok kerja, media
massa maupun melalui kontak politik langsung, yang merupakan sarana atau agen
sosialisasi politik. Sosialisasi politik merupakan suatu proses yang berkesinambungan
sepanjang hidup manusia yang mempengaruhi anak-anak, remaja maupun orang
dewasa.
Ada enam agen sosialisasi politik
yang dikemukakan oleh Gabriel Almond yaitu:
- Keluarga
- Kelompok pertemanan (pergaulan)
- Sekolah
- Pekerjaan
- Media Massa
- Kontak politik langsung (partai politik)
- Keluarga
Keluarga merupakan tempat yang
pertama bagi seorang anak dalam, pembentukan nilai-nilai politik. Dalam hal ini
anak dididik dan dilatih untuk memahami kedudukan anggota keluarga terutama
orang tua, memahami dan menghayati nilai, norma, wewenang dan tanggung jawab
masing-masing. Anak dididik dan diajar untuk menghormati pendapat anggota
keluarga, membuat keputusan bersama. Hal ini merupakan penanaman nilai-nilai
politik kepada anak.
- Kelompok pergaulan / pertemanan
Kelompok pergualan merupakan agen
sosialisasi politik, karena seseorang akan memperoleh pengetahuan tentang
politik dan teman dalam kelompok tersebut. Mereka membuat aturan secara bersama
yang harus dipatuhi oleh kelompoknya.
- Sekolah
Sekolah sangat berperan sebagal agen
sosialisasi politik, sebab sekolah memberikan pengetahuan politik kepada anak
didik tentang kehidupan bernegara, baik melalui mata pelajaran Pendidikan
kewarganegaraan maupun dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pada upacara
bendera.
- Pekerjaan
Tempat bekerja merupakan salah satu sarana
sosialisasi politik. Tempat bekerja ada yang berbentuk formal maupun non
formal. Di tempat pekerjaan tersebut seseorang akan memperjuangkan kepentingan-kepentinganya,
biasanya mereka membentuk organisasi atau serikat kerja sebagai wadah dalam
menperjuangkan kepentingan maupun pengambilan keputusan terhadap kepentingan
mereka. Seperti organisasi buruh yang menuntut perbaikan gaji kepada
pimpinannya, baik dengan demontrasi ataupun melakukan pemogokan.
- Media massa
Media massa disëbut sebagai salah
satu sarana sosialisasi politik, karena dan media massa masyarakat dapat
mengetahui berbagai informasi tentang masalah kenegaraan dan politik. Media
massa juga merupakan salah satu sarana dalam membentuk sikap dan keyakinan
politik seseorang.
- Kontak Politik Langsung (Partai
politik)
Seseorang yang menjadi anggota partal
politik, berarti dia langsung mendapat pengalaman tentang dunia politik dan
partai politik. Pengalaman yang di dapat bagi seorang yang terjun dalam dunia
politik bisa berupa pengalaman baik atau pengalaman buruk. Pengalaman tersebut
akan berpenaruh terhadap orang itu.
Dalam suatu masyarakat demokratis
peranan komunikasi politik dalam proses sosialisasi politik sangat besar.
Segala aktivitas komunikasi politik berfungsi sebagai suatu proses sosialisasi
politik, bagi masyarakat apakah masyarakat tersebut terlibat langsung atau
tidak dalam kegiatan politik.
Sosialisasi politik merupakan induksi
ke dalam kultur politik yang ada dalam sistem politik yang hasilnya berupa
suatu standar nhlài-nilai, sikap mental, pengetahuan, perasaan terhadap sistem
politik serta semua peran yang diambil dalam sistem politik tersebut.
Semua hal yang diperoleh melalui
sosialisasi akan diperlukan oleh masyarakat (warga negara) dan perannya dalam
budaya politik.
Menurut Robert Le Vine, sosialisasi politik di negara-negara berkembang
cendrung mempunyai relasi yang lebih dekat pada sistem lokal, kesukuan, etnis,
dan regional daripada dengan sistem politik nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Budanto, Drs.MM, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Khotib, Drs, dkk. 2007. Kewarganegaraan Kelas X.
Jakarta : Yudhistira.
Sekretariat Jenderal MPR. 2007. Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
0 Response to "Sosialisasi Pengembangan Budaya Politik (Contoh Makalah)"
Posting Komentar