Sosialisasi Politik dan Partai Politik (Contoh Makalah)
SOSIALISASI POLITIK DAN PARTAI POLITIK
A. Pengertian Sosialisasi
Politik
Budaya politik merupakan hasil dari
Sosialisasi Politik. Sosialisasi Politik merupakan proses pembentukan sikap dan
orientasi politik pada anggota masyarakat.
Sosialisasi politik pada dasarya
dimaksudkan untuk membentuk budaya politik warga negara. Melalui sosialisasi
politik seseorang akan memperoleh pengetahuan atau keterampilan dalam
melaksanakan peran politiknya.
Berbagai pengertian sosialisasi
politik yang dikemukakan oleh para ahli :
a.
David Easton dan Jack Dennis
Sosialisasi politik adalah suatu proses perkembangan
seseorang untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola tingkah
lakunya.
b.
Kenneth P. Langton
Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat
meneruskan kebudayaan politiknya dari generasi ke generasi.
c.
Gabriel A. Almond
Sosialisasi politik adalah suatu proses dimana
sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk.
d.
Irvin L. Child
Sosialisasi politik adalah segenap proses dimana
individu yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku.
e.
Ramlan Surbakti
Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan
orientasi politik anggota masyarakat.
Menurut Ramlan Surbakti, dilihat dari
metode penyampaian pesan, sosialisasi politik dibagi dua, yaitu :
- Pendidikan Politik
Pendidikan politik dilaksanakan dalam
rangka pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai, norma dan simbol politik
yang dianggap ideal dan baik.
- Indoktrinasi Politik
Merupakan proses sepihak ketiga
penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai,
norma dan simbol yang dianggap pihak yang berkuasa melalui berbagai forum
pengarahan yang penuh paksaan psikologis dan latihan penuh disiplin.
B. Sarana atau Agen
Sosialisasi Politik
Proses sosialisasi politik dapat
berlangsung dalam keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, kelompok kerja, media
massa maupun melalui kontak politik langsung. Sosialisasi politik merupakan
suatu proses yang berkesinambungan sepanjang hidup manusia yang mempengaruhi
anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.
Ada enam agen sosialisasi politik
yang dikemukakan oleh Gabriel Almond yaitu :
- Keluarga
Keluarga merupakan tempat yang pertama bagi seorang anak
dalam pembentukan nilai-nilai politik. Anak dididik dan diajar untuk
menghormati pendapat anggota keluarga, membuat keputusan bersama.
- Kelompok Pergaulan
Dalam kelompok pertemanan seseorang akan memperoleh
pengetahuan tentang politik dari teman dalam kelompok tersebut.
- Sekolah
Sekolah memberikan pengetahuan politik kepada anak didik
tentang kehidupan bernegara, baik melalui mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan maupun dalam kegiatan upacara bendera.
- Pekerjaan
Ditempat pekerjaan seseorang akan memperjuangkan
kepentingan-kepentingannya, biasanya mereka membentuk organisasi atau serikat
kerja sebagai wadah dalam memperjuangkan kepentingan-kepentingannya.
- Media Massa
Melalui media massa masyarakat dapat mengetahui berbagai
informasi tentang masalah kenegaraan dan politik.
- Kontak Politik Langsung (Partai Politik)
Pengalaman yang didapat bagi seorang yang terjun dalam
dunia politik bisa berupa pengalaman baik atau pengalaman buruk. Pengalaman
tersebut akan berpengaruh terhadap orang itu.
Dalam suatu masyarakat demokratis
peranan komunikasi politik dalam proses sosialisasi politik sangat besar.
Segala aktivitas komunikasi politik berfungsi sebagai suatu proses sosialisasi
politik. Semua hal yang diperoleh melalui sosialisasi akan diperlukan oleh
masyarakat (warga negara) dan perannya dalam budaya politik.
C. Metode Sosialisasi Politik
1.
Imitasi
Peniruan terhadap tingkah laku individu-individu lain.
2.
Instruksi
Peristiwa penjelasan diri seseorang dengan sengaja dapat
ditempatkan dalam suatu situasi yang instruktif sifatnya.
3.
Motivasi
Mempengaruhi pembentukan jati diri politik pada
seseorang dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung.
D. Peranan Partai Politik
dalam Sosialisasi Budaya Politik
Dari segi komposisi dan fungsi
keanggotaannya secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu :
1.
Partai Massa
Dengan ciri utamanya adalah jumlah anggota atau
pendukung yang banyak.
2.
Partai Kader
Partai ini mengandalkan kader-kadernya untuk loyal.
Sitem Kepartaian
Adalah pola kompetisi terus menerus dan bersifat stabil,
yang selalu tampak di setiap proses pemilu tiap negara. Sistem kepartaian
bergantung pada jenis sistem politik yang ada didalam suatu negara. Selain itu
juga bergantung pada kemajemukan suku, agama, ekonomi, dan aliran politik yang
ada.
E. Syarat-Syarat Pendirian
Partai Politik
·
Partai politik harus didirikan
paling sedikit 50 orang.
·
Dalam pendirian dan pembentukan
partai politik harus menyertakan 30% keterwakilan perempuan.
·
Pendirian partai politik harus
disertai dengan akta notaris.
·
Anggaran Dasar (AD) memuat
paling sedikit :
Ø Asas dan ciri partai politik.
Ø Visi dan misi partai politik
Ø Nama, lambang dan tanda gambar partai politik.
Ø Tujuan dan fungsi partai politik.
Ø Kepengurusan partai politik.
F. Tujuan, Hak dan Kewajiban
Partai Politik
Tujuan umum partai politik adalah :
a.
Mewujudkan cita-cita nasional
bangsa Indonesia.
b.
Mengembangkan kehidupan
demokrasi berdasarkan pancasila.
c.
Tujuan khusus partai politik
adalah memperjuangkan cita-cita para anggotanya.
Hak Partai Politik
- Perlakuan sama adil, sederajat dari negara.
- Mengatur RTO secara mandiri.
- Ikut Pemilu.
- Mencalonkan Pres dan Wapres.
Kewajiban Partai Politik
- Mengamalkan Pancasila dan UUD 1945.
- Menjaga keutuhan NKRI.
- Menjunjung tinggi hukum, demokrasi, HAM.
- Menyukseskan Pemilu dan pembangunan.
0 Response to "Sosialisasi Politik dan Partai Politik (Contoh Makalah)"
Posting Komentar