Tugas-Tugas Administrasi Usaha (Contoh Makalah)
TUGAS-TUGAS
ADMINISTRASI USAHA
Rangkaian tugas yang umumnya diselesaikan di bagian tata usaha :
a.
Kalkulasi harga pokok dan harga
jual.
b.
Pembuatan daftar gaji karyawan.
c.
Pencatatan penyelenggaraan
produksi, besarnya persediaan barang pesanan, pembelian dan penjualan, dan
sebagainya.
d.
Surat-menyurat, ke dalam dan ke
luar.
e.
Arsip (penyimpanan segala
berkas-berkas yang perlu disimpan).
f.
Penyusunan rencana dan anggaran
perusahaan.
g.
Penyelenggaraan pembukuan,
perpajakan, utang piutang dagang, pencatatan tentang semua pembayaran dan
penerimaan uang, dan lain-lain.
A. Mempersiapkan
Surat-menyurat
Sebagai alat komunikasi dan
informasi, fungsi surat antara lain sebagai berikut :
a.
Menunjukkan data organisasi
atau menjadi wakil organisasi.
b.
Sebagai alat bukti tertulis,
misalnya perjanjian bisnis.
c.
Sebagai pedoman, misalnya untuk
memberi instruksi.
d.
Sebagai alat pengingat,
misalnya surat yang sudah diarsipkan.
Adapun jenis-jenis surat-menyurat itu adalah sebagai
berikut :
- Menurut Prathihno, dalam bukunya Penuntun Surat-Menyurat Jabatan, ada tiga macam surat.
a.
Surat perniagaan (dibuat oleh
badan perniagaan/perindustrian).
b.
Surat dinas (dibuat oleh
kantor-kantor pemerintah).
c.
Surat kekeluargaan.
- Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam pekerjaan Surat Menyurat Indonesia, surat menyurat dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berikut ini.
a.
Menurut sifat isi dan asalnya.
-
Surat pribadi
-
Surat resmi.
-
Surat sosial.
-
Surat niaga, dan
-
Surat dinas
b.
Menurut keamanan isinya
-
Surat sangat rahasia
-
Surat rahasia
-
Surat konfidensial
-
Surat biasa
c.
Menurut urgensinya
-
Surat kilat
-
Surat segera, dan
-
Surat biasa
d.
Menurut wujudnya
-
Kartu pos
-
Warkat pos, dan
-
Surat bersampul
- Menurut Drs. Thomas Wijasa, dalam bukunya Kerangka Dasar Penyusunan Surat-surat Resmi, surat-surat dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a.
Menurut isi dan pengirimannya
-
Surat resmi
-
Surat niaga, dan
-
Surat pribadi
b.
Menurut maksud dan tujuan:
-
Surat pemberitahuan
-
Surat perjanjian
-
Surat keputusan
-
Surat pesanan
-
Surat pemerintah
-
Surat laporan
-
Surat permintaan
-
Surat pengantar jalan
-
Surat peringatan
-
Surat lamaran pekerjaan
-
Surat panggilan
-
Surat penegasan
-
Surat penawaran, dan
-
Surat penuntut (klaim)
c.
Menurut bentuk surat
-
Kartu pos
-
Warkat pos
-
Surat bersampul
-
Notu atau memo; dan
-
Telegram dan teleks
d.
Berdasarkan jaminan:
-
Surat sangat rahasia
-
Surat amat segera/kilat, dan
-
Surat biasa
e.
Berdasarkan urgensi
penyelesaiannya:
-
Surat kilat khusus
-
Surat amat segera/kilat, dan
-
Surat biasa
B. Mengarsipkan Dokumen
Perusahaan
Berikut adalah daftar dokumen perusahaan yang perlu
diarsipkan.
1.
Faktor perdagangan
2.
Kuitansi pembayaran.
3.
Surat penawaran.
4.
Surat permintaan.
5.
Nota kontan
6.
Akta pendirian perusahaan
7.
Bill of lading
8.
Polis asuransi
9.
Packing list
10.
Weight note
11.
Measurement list
12.
Instruction manual
13.
Perjanjian dagang atau bisnis
14.
SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
15.
SIUP (Surat Izin Usaha
Perdagangan)
16.
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
17.
NRP (Nomor Register Perusahaan)
18.
NRB (Nomor Rekening Bank)
19.
AMDAL dan neraca dagang
20.
Test certificate
21.
Chemical analisis
22.
Manufactures certificate
23.
Letter of credit (l/C)
Sedangkan hal yang perlu diperhatikan
dalam proses dokumen perusahaan adalah sebagai berikut ini :
- Pemeriksaan/penyortiran dokumen-dokumen.
- Pemberian kode kepada dokumen-dokumen.
- Penyimpanan dokumen-dokumen perusahaan di tempat khusus.
- Dokumen-dokumen yang dicari dengan cara menelusuri kode-kode.
- Dokumen-dokumen yang dicari atau diperlukan akan mudah diketemukan.
C. Menginventarisasi Kekayaan
Perusahaan
Beberapa tindakan yang lazimnya perlu
diperhatikan dalam memelihara dan merawat kekayaan perusahaan adalah sebagai
berikut :
1.
Menyediakan ruangan khusus yang
memenuhi persyaratan.
2.
Membuat kartu perawatan.
3.
Mengadministrasikan dan
menginventarisasikan kekayaan.
4.
Menempatkan tenaga terampil di
dalam menangani perawatan dan pemeliharaan peralatan milik perusahaan.
5.
Menyimpan peralatan pada
tempatnya.
6.
Menjaga kebersihan dan
keamanan.
7.
Mengatur suhu dan penerangan.
8.
Menyelenggarakan pembukuan
keuangan.
9.
Menyiapkan penyimpanan uang di
bank dan/atau di brankas yang tidak mudah dicuri.
10.
Membuat gudang yang baik untuk
menyimpan bahan/barang perusahaan.
11.
Melaksanakan pengawasan dan
pemeriksaan secara tertib.
D. Pengadaan (Logistik) dan
Penyimpanan (Pergudangan)
1.
Pengadaan Logistik
Agar tidak rugi, dan dapat
mempertahankan dan memajukan usahanya, perusahaan harus mampu mengendalikan
tingkat pengadaan barang dagangan sebagai berikut :
a.
Menjaga agar pengadaan barang
dagangan jangan sampai kekurangan.
b.
Menjaga agar perusahaan jangan
sampai menghentikan kegiatan usaha.
c.
Menjaga agar perusahaan jangan
sampai mengecewakan langganan.
d.
Mengatur jangan sampai jumlah
pengadaan barang dagangan mengalami kekurangan dan kelebihan.
Kebijakan pengaturan pengadaan
(logistik) barang dagangan, meliputi :
a.
Penentuan sistem pemasaran
barang dagangan.
b.
Jumlah pemasangan barang
dagangan.
c.
Tingkat persediaan barang
dagangan, dan
d.
Tingkat pemesanan menyediakan
barang dagangan.
2.
Penyimpanan (Pergudangan)
Kegiatan menympan (pergudangan)
barang dagangan dapat dilakukan oleh perusahaan apabila.
a.
Produksi barang dilakukan pada
musim tertentu, sedangkan pemakaiannya terus menerus.
b.
Pemakaian barang dagangan hanya
dalam satu musim, sedangkan barang dagangan tersebut diproduksi sepanjang
waktu.
c.
Menyimpan barang dagangan dapat
mengatasi kestabilan harga barang.
d.
Sifat barang dagangan
memerlukan penyimpanan khusus di dalam gudang.
Setelah menerima dan sebelum menjual
barang dagangan, perusahaan terlebih dahulu perlu menyimpan dan mengamankannya
di dalam :
a.
Gudang khusus milik sendiri.
b.
Gudang khusus milik orang lain
yang disewa perusahaan.
c.
Almari khusus yang aman dari
pencurian.
d.
Ruangan toko khusus yang aman
dari pencurian.
Dalam pekerjaan kantor pun harus
diciptakan tata kerja yang tepat dan efisien, seperti berikut ini :
a.
Untuk mempercepat dan
mempermudah pekerjaan, sedapat mungkin dipergunakan formulir-formulir, kartu,
blanko-blanko, dan lain-lain yang seragam.
b.
Perlu dirumuskan dengan jelas
dan tegas, siapa yang mengerjakan apa, dan bertanggung jawab kepada siapa (job
description dan pembagian kerja yang jelas).
c.
Perlu koordinasi dan
perencanaan waktu, untuk menghindari tumpang tindih atau keterlambatan
pekerjaan.
0 Response to "Tugas-Tugas Administrasi Usaha (Contoh Makalah)"
Posting Komentar