Zaman Strategic Quality Management
Kita sekarang hidup di dalam zaman strategic quality
management. Sampai dengan jaman sekarang, pandangan produsen terhadap kualitas
produk dan jasa juga telah mengalami evolusi melalui empat jaman: jaman
inspeksi, jaman pengendalian kualitas secara statistik, jaman jaminan kualitas,
dan jaman manajemen kualitas secara strategik.
Zaman Inspeksi (Inspection
Era)
Oleh karena itu, kualitas hanya dipandang sebagai
masalah yang berkaitan dengan produk rusak, cacat, atau penyimpangan yang
terjadi dalam atribut yang melekat pada produk. Kualitas produk merupakan
masalah yang berkaitan dengan atribut produk yang perlu diperbaiki atau
berkaitan dengan bagaimana menyingkirkan produk yang atributnya menyimpang dari
atribut yang diinginkan dari produk yang baik, yang atributnya memenuhi syarat.
Di dalam proses produksi diperlukan inspeksi terhadap
kualitas produk pada akhir proses produksi, dengan membentuk Departemen
Inspeksi yang bertanggung jawab untuk mengukur atribut yang melekat pada produk
yang dihasilkan dan membandingkannya dengan atribut standar yang ditetapkan.
Karakteristik
|
Inspectin Era
(1800-an)
|
Statistical Quality Control Era
(1930-an)
|
Quality Assurance Era
(1950-an)
|
Strategic Quality Management Era
(1980-an)
|
Kepentingan
utama
|
Deteksi
|
Pengendalian
|
Koordinasi
|
Dampak strategik
|
Pandanga
terhadap kualitas
|
Suatu masalah yang harus diatasi
|
Suatu masalah yang harus diatasi
|
Suatu masalah yang harus diatasi, namun
secara proaktif
|
Kesempatan untuk menempatkan perusahaan
pada posisi kompetitif
|
Penekanan
|
Keseragaman produk
|
Keseragaman produk dan pengurangan
aktivitas inspeksi
|
Keseluruhan matarantai produksi, sejak
desain sampai dengan pemasaran, dan kontribusi semua fungsi, terutama fungsi
desain, untuk mencegah kegagalan kualitas
|
Kebutuhan pasar dan customer
|
Metode
|
Pengukuran dengan alat ukur
|
Alat dan teknik statistik
|
Program dan sistem
|
Perencanaan strategik, penetapan tujuan,
dan mobilisasi organisasi
|
Peran
ahli kualitas
|
Inspeksi, sortasi, penghitungan, dan
seleksi mutu (grading)
|
Pencarian masalah dan penerapan metode
statistik
|
Pengukuran kualitas, dan desain program
|
Penetapan tujuan, pendidikan dan
pelatihan, pekerjaan yang bersifat konsultatif dengan departemen lain, dan
desain program
|
Siapa
yang bertanggung jawab terhadap kualitas
|
Departemen inspeksi
|
Departemen teknik dan departemen produksi
|
Semua departemen, manajemen puncak hanya
sedikit terlibat dalam desain, perencanaan, dan implementasi kebijakan
kualitas
|
Setiap orang di dalam organisasi, dengan
leadership kuat dari manajemen puncak
|
Orientasi
dan pendekatan
|
Kualitas diinspeksi
|
Kualitas dikendalikan
|
Kualitas dibangun
|
Kualitas dikelola
|
Tanggung jawab departmen inspeksi terbatas pada
pendeteksian dan penyisihan produk yang tidak memenuhi syarat kualitas dari
produk yang baik.
Zaman Pengendalian
Kualitas Secara Statistik (Statistical Quality Control Era)
Dalam tahun 1931, Walter A Shewart memperkenalkan
pandangan baru terhadap konsep kualitas. Oleh karena kualitas dicerminkan oleh
kuantitas atribut yang terdapat pada produk, dan karena setiap atribut
memerlukan biaya untuk memproduksinya, maka semakin tinggi kualitas, dengan
demikian semakin tinggi pula biaya produknya.
Oleh penyimpangan dalam proses atau hanya karena
penyimpangan yang bersifat kebetulan. Dengan demikian tidak ada informasi yang
dapat mengarahkan produsen untuk melakukan perbaikan terhadap sistem dan proses
yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan atribut produk yang
dihasilkan.
Namun jika penyimpangan atribut produk berada di luar
batas-batas kontrol, penyimpangan tersebut diberitahukan kepada departemen
produksi untuk dasar diadakannya tindakan koreksi terhadap proses dan sistem
yang digunakan untuk mengolah produk.
Kualitas mulai dikendalikan melalui keterlibatan
departemen produksi, tidak sekedar diinspeksi oleh departemen inspeksi pada akhir
proses produksi.
Namun baik dalam jaminan inspeksi maupun di jaman
statistical quality control, penekanan penanganan kualitas produk dititik
beratkan pada tahap produksi dan tahap inspeksi produk.
Jika digambarkan dalam keseluruhan proses pembuatan produk,
titik berat penanganan kualitas pada jaman statistical quality control bergeser
ke arah proses produksi.
Zaman Jaminan Kualitas
(Quality Assurance Era)
Dalam jaminan ini statistical quality control tetap
penting di dalam penanganan kualitas produk.
Dalam jaminan ini pula diperkenalkan konsep total
quality control (TQC) oleh Armand Feigenbaum pada tahun 1956. Menurut
Feigenbaum, kualitas produk tidak hanya ditentukan oleh pekerjaan manufaktur,
namun jauh lebih luas dari itu, menyangkut keterlibatan pemasok, desain dan
pengembangan produk, kerja team. Keterlibatan manajemen dalam penanganan
kualitas produk mulai disadari pentingnya, karena pelibatan pemasok dalam
penentuan kualitas produk memerlukan koordinasi dan kebijakan manajemen.
Dalam jaman quality assurance ini pula mulai
diperkenalkan konsep tentang biaya kualitas oleh Joseph Juran pada tahun
1950-an. Sampai dengan tahun 1950-an, para manajer beranggapan bahwa
peningkatan kualitas adalah penting karena produk cacat memerlukan biaya
perbaikan. Namun, mereka belum tahu berapa biaya akibat dari terjadinya produk
cacat atau rusak sehingga sebagai akibatnya mereka juga tidak tahu seberapa
besar biaya yang perlu dikeluarkan untuk meningkatkan kualitas. Mereka belum
memiliki ukuran untuk menghitung biaya kualitas.
Biaya terhindarkan adalah biaya yang berkaitan dengan
produk cacat atau produk cacat, penanganan keluhan customer. Dengan konsep
biaya kualitas ini, manajer dapat melakukan perhitungan biaya kualitas yang
diperlukan untuk pencegahan agar diperoleh penghematan biaya terhindarkan.
Dengan konsep biaya ini pula, manajer dapat menyadari pentingnya upaya
pencegahan daripada upaya perbaikan kualitas atas penyimpangan yang sudah
terlanjur terjadi.
Jika digambarkan dalam keseluruhan proses pembuatan
produk, titik berat penanganan kualitas apda jaman quality assurance bergeser
ke arah tahap desain produk.
Zaman Manajemen Kualitas
Secara Strategik (Strategic Quality Management)
Oleh karena itu, kualitas produk menjadi tanggung jawab
setiap orang di dalam organisasi, sejak dari manajemen puncak sampai dengan
karyawan. Penanganan kualitas produk dalam jaman strategic quality management
ini mengakomodasi semua unsur-unsur penanganan kualitas yang dikembangkan di
jaman sebelumnya. Konsep kualitas produk tidak lagi terbatas pada kepentingan
intern perusahaan, namun sudah mulai memasukkan kebutuhan customer di dalam
penanganan kualitas.
Penanganan kualitas berdasarkan strategic quality
management inilah yang menjadi dasar pengembangan total quality management.
0 Response to "Zaman Strategic Quality Management"
Posting Komentar