Makalah Tentang Tata Surya dan Jagad Raya
TATA SURYA DAN JAGAD RAYA
A.
Alam Semesta
Orang
Babilonia (sekitar tahun 700-600 SM) beranggapan bahwa alam semesta merupakan
suatu ruangan atau selungkup di mana bumi yang datar sebagai lantainya,
sedangkan langit-langit dan bintang merupakan atapnya. Alam semesta atau jagad
raya dapat diartikan suatu ruangan yang mahabesar, di mana di dalamnya terjadi
segala peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun yang belum dapat
diungkapkan manusia.
1.
Teori
Dentuman atau Teori Ledakan
Teori
dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di
jagad raya yang mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi
inti, massa tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya.
2. Teori Big Bang
Pada
mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam
keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dari seluruh materinya
terlempar ke ruang alam semesta.
3.
Teori
Creatio Continua
Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan
kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. 90% alam
semesta adalah hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
4. Teori ekspansi dan kontraksi
Teori
ini berdasarkan adanya siklus dan alam semesta yaitu massa ekspansi dan massa
kontraksi. Path massa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya.
B. Galaksi dalam Jagad Raya
Galaksi adalah kumpulan benda-benda langit yang terdapat di alam
semesta yang berjumlah jutaan bahkan milyaran.
1.
Galaksi
Bima Sakti (Milky way)
Ditemukan
pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris William Hershel, terdiri atas
400 milyar bintang, dengan garis tengah sekitar 130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya
sama dengan 9.500 milyar
kilometer).
2. Galaksi Magellan
Merupakan
galaksi yang paling dekat dengan galaksiBima Sakti Jaraknya kurang lebth
150.000 tahun cahaya dan berada
di belahan langit selatan.
3. Galaksi
Ursa Mayor
Galaksi ini mempunyai bentuk elips dan rapat, berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti.
4. Galaksi
Andromeda
Dikategorikan sebagai galaksi raksasa, karena memiliki diameter sekitar 200 ribu tahun cahaya atau dua kali lebih besar dan galaksi Bima Sakti dan berjarak 2,5 tahun cahaya dan galaksi Bima Sakti.
Andromeda memiliki massa 300
sampai 400 biliun kali massa matahari. Bentuknya yang bulat khas dan
ukurannya yang besar membuat galaksi ini mudah diamati dengan menggunakan
teleskop sederhana.
5. Galaksi
Jauh
Galaksi
ini terletak dan 10.000.000 tahun
cahaya dari galaksi Bima Sakti,
dan termasuk galaksi Jauh. Contoh galaksi jauh lainnya yaitu galaksi Silvery, Triangulum,
dan Whipool.
6. Galaksi
Black Eye (Mats Hitam)
Galaksi
inii termasuk galaksi spiral dengan lengannya seperti belalai yang menjulur dan
inti yang terang. Jarak dari bumi sekitar 17 juta tahun cahaya, memiliki cincin
kabut dan berwarna gelap yang mengelilingi intinya yang terang benderang
sehingga tampak seperti mata manusia.
Menurut
bentuknya galaksi dibagi menjadi empat yaitu galaksi:
1) Galaksi spiral, bidang utamanya
halo, bidang galaksi (lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang
menonjol).
2) Galaksi elips, penampakannya seperti
elips, tetapi bentuk sebenarnya belum diketahui.
3) Galaksi tak beraturan, adalah tipe
galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus.
4) Bentuk spiral berpalang, galaksi ini
memiliki lengan-lengan spiral keluar dari bagian ujung suatu pusat, kira-kira
18% dari jumlah galaksi merupakan spiral-spiral ataupun spiral-spiral yang
terpotong.
Galaksi mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1) Galaksi-galaksi terlihat di luar
jalur bintang Kali Serayu, sejauh ratusan ribu, bahkan jutaan tahun cahaya dari
matahari.
2) Galaksi-galaksi mempunyai cahaya
sendiri, bukan cahaya fluorescensi (cahaya pantulan).
3) Galaksi-galaksi mempunyai bentuk
tertentu, yang selalu mempunyai inti yang bercahaya di pusatnya, sehingga mudah
untuk dikenali.
4) Jarak antar galaksi jutaan tahun
cahaya.
C. Matahari Merupakan Sebuah Bintang
Matahari
kita merupakan dapur raksasa tempat proses lea nuklir yang sangat dabsyat. Path
pusat matahari itu terjadi led inti hidrogen menjadi Helium.
Bola
matahari itu berjari-jari 1.380.000 km. Bagian luarnya yang tampak menyerupai
piringan berwarna emas, dinamakan fotosfer (photosphere). Bagian ini sebenarnya
tidaklah selicin yang tampak dari bumi, melainkan terdiri atas gelembung
seperti permukaan air yang sedang mendidih. Sebuah gelembung di permukaan
matahari itu bergaris tengah sekitar 1.000 km.
D.
Teori Terjadinya Tata Surya
- Teori
Nebulae (Kant dan Laplace)
Immanuel
Kant (1749 — 1827) seorang ahli filsafat Jerman membuat suatu hipotesis tentang
terjadinya tata surya. Dikatakannya bahwa di jagad raya terdapat gumpalan kabut
yang berputar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu lama-kelamaan berubah menjadi
gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari dan bagian kabut sekitarnya menjadi
planet-planet dan satelitnya.
- Teori
Planetesimal (Moulton dan Chamberlin)
Thomas
C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli
geologi Forest R. Moulton (1872- 1952)
dan seorang ahli astronomi,
keduanya ilmuwan Amerika. Teorinya dikenal sebagai Teori Planetesimal (berarti
planet kecil). Karena planet terbentuk dari benda padat yang memang telah ada.
Menurut teori ini, matahari
telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada suatu masa,
ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya,
terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu.
sebagian dari massa matahari itu tertarik ke arah bintang.
- Teori
Pasthig Surut (Jeans dan Jeifreys)
Teori
Planetesimal hampir sama dengan teori pasang surut yang dikemukakan oleh Sir
James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891), keduanya ilmuwan Inggris.
- Teori
Awan Debu (Von Weizsaecker)
Pada
tahun 1940 seorang ahli astronomi Jerman bernama Carl Von Weizsaecker
mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan Teori Awan Debu (The Dust-Cloud
Theory).
E. Anggota Tata Surya
- Matahari
Matahari
adalah sebuah bintang. Dalam tata surya, matahari merupakan pusat dan penggerak
anggotaa nggotanya. Karena gravitasinya, semua planet beredar mengelilingi
matahari.
Matahari
sendiri mempunyai gerakan rotasi. Arah rotasinya sesuai dengan arah rotasi
sebagian besar planet dan satelit, yaitu arah negatif
- Planet
Bumi
kita mempunyai saudara yang sama-sama lahir dari matahari dan semuanya
dinamakan planet. Dalam bahasa Yunani disebut planetai yang berarti pengembara.
a.
Planet
sebagai bintang pengembara
Kesan
pertama bagi orang Yunani pada abad ke-3 dan ke-4 sebelum Masehi ialah bahwa planet
tidak tetap di antara bintang-bintang. Kesan itu diperoleh kalau kita mengamati
bintang-bintang di langit tiap malam berturut-turut selama beberapa bulan.
b.
Kedudukan planet terhadap matahari dilihat dar bumi (oposisi, konjungsi, dan elongasi)
Pada
saat planet tepat di kulminasi atas (titik paling tinggi), saat itu matähari
tepat di kulminasi bawah (titik paling bawah).
Planet
inferior tidak pernah beroposisi atau berelongasi 180 derajat. Venus
berelongasi maksimum 48 derajat.
Planet
Merkunius mempunyai elongasi maksimum 28 derajat. Akibatnya planet Merkurius
sukar diamati, karena pada waktu elongasi timur, planet itu berkedudukan di
ufuk barat tidak jauh dari horizon. Saat itu, langit barat masih terang karena cahaya
senja.
c. Kiasifikasi planet
Di atas
telah dibedakan antara planet inferior dan planet superior dengan bumi sebagai
batas. Kedua macam planet itu berbeda dalam kedudukan konjungsi.
Pada
umumnya, orang memberi nama planet dalam untuk planet inferior dan planet luar
untuk planet superior. Sebaiknya penamaan ini kita tinggalkan, sebab di samping
klasifikasi planet inferior dan planet superior ada klasifikasi lain, yaitu:
1) Planet dalam (innerplanets),
2) Planet luar (outerplanets).
Klasifikasi ketiga,
yaitu:
1. Planet kebumian (terrestrial planets) meliputi
Merkunius, Venus, Bumi, Mars,
2. Planet besar (majorplanets) meliputi Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
d. Asteroid
Dengan
penggumpalan kabut pijar atau planetesimal atau proto planet seperti
dikemukakan di atas, tidak hanya dihasilkan delapan planet serta
satelit-satelitnya. Asteroid juga berasal dari planetesimal. Asteroid atau
planetoid adalah planet-planet kecil yang sangat banyak dan beredar pada
orbitnya di antara orbit Mars dengan orbit Jupiter, yang kecil ada yang
berdiameter 1 km, yang lainnya kebanyakan sebesar bulan. Asteroid yang pertama
ditemukan oleh seorang pendeta Sisilia pada hari pertama abad ke-19, yaitu
Asteroid yang diberi nama Ceres, yaitu nama orang suci pelindung bagi orang
Sisilia.
- Satelit
Satelit
berarti pengikut. Satelit adalah benda langit yang mengikuti planet.
Tidak
semua planet memiliki satelit. Banyaknya satelit pada tiap planet pun berbeda-beda.
Daftar Nama dan
Jumlah Satelit dalam Tata Surva
No
|
Planet
|
Nama Satelit
|
Jumlah
Satelit |
1.
|
Merkurius
|
-
|
-
|
2.
|
Venus
|
-
|
-
|
3.
|
Bumi
|
Bulan/Luna
|
1
|
4
|
Mars
|
Phobos dan Demos
|
2
|
5.
|
Jupiter
|
Metis,
Andrastea, Almathea, Thebe, lo, Europa, Ganymede, Calistio, Leda, Himalia,
Lysithea, Eiara, Ananke, Carme, Pasiphea, Smope, 3 lagi belum ada namanya.
|
16
|
6.
|
Saturnus
|
Atlas, 1980527,
1980 S26 Euphemetheus, Janus. Mimas, Enceladus, Thetys, Telesto,
Calypso, Dione, 1980 S5, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe, dan satu lagi belum ada namanya |
18
|
7.
|
Uranus
|
Ariel, Umbriel,
Titania Oberon, Miranda, dan 10 lagi belum bernama.
|
15
|
8.
|
Neptunus
|
Triton, Nereid,
enam lagi belum diberi nama.
|
8
|
Jumlah Semua
|
|
60
|
4.
Komet
Pada suatu malam yang cerah coba
Anda memandang langit. Tampak di sana bintang-bintang bertaburan. Satu di
antara bintang-bintang itu berbeda dari yang banyak. Bintang itu tampak
lonjong. Bagian ujung yang satu tampak lebih cemerlang, ujungnya yang lebih
redup dan berangsur tak bercahaya. Bintang seperti itu dinamakan sebuah komet.
a) Bagian-bagan komet
Bagian yang lebih terang itu,
seringkali tampak lebih besar dan bagian lain. Inilah yang dinamakan kepala
komet. Bagian lainnya dinamakan ekor komet. Kepala komet terdiri atas inti
komet pada pusatnya dan koma yang membungkus inti.
Inti komet terdiri atas segumpal
benda padat yang berdiameter beberapa km, sehingga terlalu kecil untuk diamati
dari bumi. Kemungkinan sekali inti komet merupakan gumpalan es yang terdiri
atas air (H2O), asam arang (CO2), amoniak (NH3), metan (CH4), dan debu.
b) Nama komet
Banyak komet telah menampakkan
dirinya di langit. Setiap kali sebuah komet tampak dan selalu menarik
perhatian, karena bentuknya yang aneh itu.
c) Orbit
komet
Komet Halley datang setiap 76 tahun
sekali memiliki periode yang tetap. Penyebabnya adalah lintasannya yang
berbetuk elips.
d) Meteor
Di ruang angkasa banyak terdapat
benda-benda angkasa padat yang beterbangan secara acak atau tidak beraturan.
Benda-benda tersebut mungkin pecahan asteroid, mungkm ekor komet yang tercecer
atau pecahan benda langit lainnya.
F. Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah berputar bumi
pada sumbunya dari Barat ke Timur, selama 23 jam 56 menit. Akibat rotasi bumi:
a. Adanya peredaran semu harian dan
benda-benda langit
b. Adanya peristiwa siang dan malam
serta perbedaan waktu. Pergantian siang dan malam.
Untuk melakukan satu kali rotasi 360o
dibutuhkan waktu 24 jam, sehingga untuk menempuh 15o diperlukan waktu 1 jam.
Indonesia yang terletak antara 95o BT - 141° BT dibagi
atas 3 daerah waktu lokal, yaitu:
1. Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB)
yang didasarkan pada waktu untuk meridian 105° BT yang meliputi daerah Sumatera
Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan sejak 1 Januari 1988 ditambah
dengan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. WIB sama dengan GMT + (105/15) jam = GMT + 7 jam.
2. Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITH)
yang didasarkan pada waktu untuk meridian 120° BT. Daerahnya meliputi 10
propinsi, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat,
dan Nusa Tenggara Timur. WITH sama dengan GMT + (120/15) jam = GMT + 8jam.
3. Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT)
yang didasarkan pada waktu untuk meridian 135° BT. Daerahnya meliputi 2
propinsi, yaitu Maluku dan Irian Jaya. WIT sama dengan GMT + (135/15) jam = GMT
+ 9 jam.
a.
Adanya pembelokan arah angin
1) Udara bergerak dari daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah,
2) Pada belahan bumi selatan angin
membelok ke kiri dan pada belahan bumi utara angin membelok ke kanan.
b.
Adanya pembelokan arah
arus laut.
Seperti halnya sistem angin, arus-arus
laut, yang sebagian disebabkan oleh angin, disimpangkan oleh rotasi bumi pada
porosnya.
c.
Adanya perbedaan
percepatan gravitasi dipermukaan bumi
Pengembangan di khatulistiwa dan
pemepatan di kedua kutub bumi menjadikan jari-jari bumi di khatulistiwa lebih
besar daripada di kutub.
G.
Revolusi Bumi
a) Periode revolusi bumi
Seperti halnya planet-planet lain
dalam tata surya, bumi beredar mengitari matahari. Bidang orbit bumi mengitari matahari
itu dinamakan ekliptika. Bumi beredar mengelilingi matahari dalam orbit yang
hampir berbentuk lingkaran dengan periode 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik atau 365,25 hari. Inilah yang dinamakan satu tahun
siderik.
Orbit planet-planet lain tidak
sebidang dengan ekliptika. Sudut yang dibentuk oleh ekliptika dengan bidang
orbit planet lain itu dinamakan sudut inklinasi.
b) Arah revolusi bumi
Arah revolusi bumi adalah negatif
atau arah timur, artinya arah peredarannya benlawanan dengan arah perputaran
jarum jam jika kita melihat bumi dari luar angkasa tepat di atas kutub utara
bumi.
c) Akibat revolusi bumi
1)
Gerak semu matahari
Matahari tidak setiap saat beredar
di khatulistiwa. Matahari mengalami pergeseran ke utara hingga ke GBU (garis
balik utara = garis 23,5° LU) dan ke selatan hingga ke GBS (ganis balik selatan
garis 23,5° LS). Pada Gambar 2.30 ditunjukkan bagan gerak semu matahari pada
ekliptika. Pada tanggal 21 Maret matahari berada di khatulistiwa.
2) Perubahan lamanya siang dan malam
Lamanya siang hari tidak selalu sama
dengan malam hari karena kemiringan sumbu bumi terhadap ekliptika. Saat matahari
berada di khatulistiwa (21 Maret dan 23 September) semua tempat di bumi
(kecuali di kutub) mengalami siang dan malam dengan waktu yang sama yaitu
masing-masing 12 jam. Saat matahari berada di GBU, belahan bumi utara mengalami
siang hari yang lebih lama daripada malam hari.
3)
Pergantian musim
a) Daerah iklim sedang
Pengertian musim sepanjang tahun di
daerah iklim sedang (Inggris, Amerika Serikat, dam Kanada) disebabkan oleh
kemiringan poros bumi terhadap ekliptika dan revolusi bumi mengeliingi
matahari.
Pada tanggal 21 Maret, matahari
seolah-olah berada di khatulistiwa. Dan tanggal 21 Maret hingga 21 Juni, kutub
utara bumi semakin condong ke arah matahari, sementara kutub selatan semakin
menjauhi matahari.
b)
Daerah iklim musim
Perubahan musim di Indonesia dan
wilayah iklim musim yang lain, seperti Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur,
serta Australia Utara, disebabkan juga oleh gerak semi matahari pada ekliptika.
Ketika matahari beredar di belahan bumi utara (April September), benua Asia
mengalami musim kemarau sehingga udara di daerah Asia bertekanan rendah,
sementara Australia mengalami musim hujan sehingga udara di daerah Australia
bertekanan tinggi.
4)
Terjadinya paralaks
bintang
Paralaks didefinisikan sebagai
gerakan atau pergeseran suatu benda jauh ketilca dilihat dari dua kedudukan
yang berbeda seperti yang tampak pada Gambar diatas.
5)
Perhitungan kalender
matahari
Perhitungan hari atau penanggalan
yang didasarkan pada revolusi bumi disebut kalender siderik. Gerak presesi bumi
adalah goyahnya poros bumi seperti gerak gasing, atau gerak presesi adalah
rotasi secara perlahan poros bumi searah jarum jam terhadap vertikal.
0 Response to "Makalah Tentang Tata Surya dan Jagad Raya"
Posting Komentar