Tujuan, Fungsi dan Prinsip-Prinsip Motivasi Menurut Para Ahli
A. Tujuan Motivasi
Dari defenisi motivasi dapat diketahui apa tujuan dari
motivasi itu. menurut Purwanto (2000:71) “secara umum dapat dikatakan tujuan
motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugaj seseorang agar timbul
keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh
hasil atau mencapai tujuan tertentu”. Maka bagi guru, tujuan motivasi adalah
untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kamauannya
untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan
sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah. Untuk
itu, tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan
disadari oleh guru sebagai pemberi motivasi serta sesuai dengan kebutuhan siswa
sebgai yang dimotivasi.
B. Fungsi Motivasi
Menurut Hamalik (2000:175), fungsi
motivasi itu ialah: (1) mendorong timbulnya atau suatu perubahan. Tanpa
motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar, (2) sebagai pengarah,
artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan, (3)
sebagai penggerak, ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya
motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Dari pendapat ini, terkandung makna
bahwa motivasi berfungsi untuk mendorong timbulnya kelakukan dan mempengaruhi
serta mengubah kelakuan, sebagai pengarah dan sebagai penggerak. Begitu juga
dalam kegiatan atau proses belajar mengajar, motivasi sangat penting artinya.
Karena bisa saja siswa tidak belajar sebagaimana mestinya karena kurang atau
lemahnya motivasi belajar. Bahkan bisa jadi siswa yang intelegensinya tinggi
pun bisa gagal dalam belajar jika siswa tersebut tidak punya motivasi.
C. Prinsip Motivasi
Menurut Hamalik (2000:181), “ada 17
prinsip motivasi yang dapat dilaksanakan”. Prinsip-prinsip itu adalah :
1.
Pujian lebih efektif dari pada
hukuman. Karena hukuman bersifat menghentikan suatu perbuatan, sedangkan pujian
bersifat menghargai apa yang telah dilakukan.
2.
Semua siswa mempunyai kebutuhan
psikologis (yang bersifat dasar) yang harus mendapat pemuasan.
3.
Motivasi yang berasal dari
dalam diri individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar.
4.
Jawaban (perbuatan) yang serasi
(sesuai dengan keinginan) memerlukan usaha penguatan (reinforcement).
5.
Motivasi mudah menjalar dan
menyebar luas terhadap orang lain.
6.
Pemahaman yang jelas tentang
tujuan belajar akan merangsang motivasi.
7.
Tugas-tugas yang bersumber dari
diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya
ketimbang bila tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru.
8.
Pujian-pujian yang datangnya
dari luar (external rewards) kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk
merangsang minat yang sebenarnya.
9.
Teknik dan prosedur mengajar
yang bermacam-macam itu efektif untuk memelihara minat siswa. Cara mengajar
yang bervariasi ini akan menimbulkan situasi belajar yang menentang dan
menyenangkan.
10.
Minat khusus yang dimiliki oleh
siswa berdaya guna untuk mempelajari hal-hal lainnya.
11.
Kegiatan-kegiatan yang dapat
merangsang minat para siswa yang tergolong kurang tidak ada artinya bagi siswa
yang tergolong pandai.
12.
Tekanan dari kelompok siswa
umumnya lebih efektif dalam memotivasi dibandingkan dengan tekanan atau paksaan
dari orang dewasa.
13.
Motivasi yang tinggi erat
hubungannya dengan kreativitas siswa.
14.
Kecemasan akan menimbulkan
kesulitan belajar.
15.
Kecemasan dan frustasi dapat
membantu siswa dapat berbuat lebih baik.
16.
tugas yang terlalu sukar dapat
mengakibatkan frustasi sehingga dapat menuju kepada demoralisasi.
17.
Tiap siswa mempunyai tingkat
frustasi dan toleransi yang berlainan.
Jika ada begitu banyak prinsip dalam
pemberian motivasi yang harus diperhatikan oleh guru. Namun dalam teknik
memotivasi siswa hendaknya berdasarkan kebutuhan, misalnya pemberian penghargaan
atau ganjaran, angka dan tingkat keberhasilan dan aspirasi, pujian, persaingan
dan kerja sama.
0 Response to "Tujuan, Fungsi dan Prinsip-Prinsip Motivasi Menurut Para Ahli"
Posting Komentar