Pengertian dan Prinsip-prinsip Motivasi Dalam Proses Pembelajaran
1.
Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “menggerakkan”
berdasarkan pengertian itu maksud motivasi menjadi suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberikan arah dan ketahanan
pada tingkah laku tersebut. Menurut pandangan ini motivasi didefenisikan
sebagai perspektif yang dimiliki orang mengenai dirinya dan lingkungan. Sebagai
contoh, seorang siswa yang percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan yang
diperlukan untuk melakukan suatu rangkaian gerakan, akan termotivasi untuk
melakukan latihan-latihan dari gerakan tersebut konsep diri yang positif
menjadi motor penggerak bagi kemauannya.
Motivasi dapat dijelaskan sebagai tujuan yang ingin
dicapai melalui perilaku tertentu. Dalam pengertian ini, siswa akan berusaha
menguasai suatu tugas gerakan karena dirangsang oleh keuntungan serta prestasi
yang akan diperolehnya. Dalam proses belajar motivasi siswa tercermin melalui
ketekunan yang tidak mudah patah dalam menguasai tugas-tugas gerakan, meskipun
dihadang banyak kesulitan. Motivasi juga ditunjukkan melalui intensitas dalam
mengulangi setiap gerakan-gerakan yang telah ditugaskan.
Tiga faktor diantaranya yaitu : latar belakang keluarga,
kondisi sekolah dan motivasi, faktor yang terakhir merupakan predicator yang
paling baik untuk prestasi belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah sebagai alat pendorong dan penuntun arah bagi seorang dalam menguasai
suatu tugas gerakan dalam olahraga. Berdasarkan penemuan di atas dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan kekuatan yang kuat dan keras terhadap pencarian dan
pencapaian tujuan. Untuk dapat menggerakkan atau meningkatkan motivasi belajar
siswa perlu adanya penyesuaian metoda mengajar, memodifikasi alat lapangan dan peraturan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
sebenarnya didalam setiap diri manusia telah ada mempunyai bentuk motiv. Motiv
tersebut apa yang sudah digerakkan (motivasi) dan apa yang belum digerakkan
(motiv). Berarti motiv-motiv termotivasi untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian jelaskan bahwa motivasi dari diri
(instrinsik) merupakan bentuk keinginan, perasaan, kesenangan, yang masih murni
tanpa pengaruh dari luar diri. Misalnya, pendidikan jasmani dan kesehatan
maupun kegiatan olahraga lainnya, secara efektif dan mandiri. Mereka mengetahui
dan menyakini manfaat positif bagi dirinya jika aktif dalam kegiatan jasmani
tersebut (tidak adanya paksaan dari luar diri).
Sedangkan motivasi dari luar (ekstrinsik) merupakan
bentuk, keinginan, perasaan dan kesenangan yang diaktualisasikan karena ada
pengaruh dari luar diri. Motivasi ekstrinsik ini perlu penguatan agar motiv
terpacu untuk digerakkan.
Berkaitan dengan motivasi ekstrinsik ini maka pemberian
penguatan yang positif akan memperbesar respon murid. Akan tetapi sebaliknya
jika penguatan bersifat negatif, akan memperkecil respon murid-murid yang
melakukan kebiasaan malas dalam belajar, akan dapat membangkitkan semangat dan
aktivitas belajarnya secara positif bila guru mampu memberikan motivasi (instrinsik
seperti memuji murid, memberikan harapan dan sebagainya. Dengan memberikan
bonus atau hadiah bagi yang permainannya baik atau yang terbaik juga dapat
membangkitkan motivasi dari murid tersebut bonus itu dapat berupa tambahan
nilai bagi yang dapat melakukan olahraga dengan baik. Lebih baiknya apabila
dibentuk kelompok-kelompok sehingga akan terjalin juga kebersamaan diantara
mereka dan persaingan sehat akan tercipta.
Hendaknya hal inilah yang perlu dimiliki setiap guru
olahraga agar murid-muridnya termotivasi dari luar dirinya (ekstrinsik)
sehingga akan termotivasi kegiatan jasmani belajar olahraga di sekolah secara
positif dan maksimal. Daya guru untuk membuat motivasi tersebut sangatlah besar
dan berpengaruh. Murid akan senang melakukan olahraga apabila ada disenanginya apakah cara gurunya berinteraksi
atau berolahraga yang dilakukan. Dengan menanyakan kepada anak olahraga apa
yang akan dilakukan juga merupakan salah satu cara agar mereka termotivasi
untuk melakukan olahraga.
2.
Prinsip-prinsip Motivasi Dalam Proses Belajar Mengajar.
a.
Perhatian
Perhatian siswa muncul di dorong oleh rasa ingin tahu
oleh karena itu rasa ingin tahu itu perlu mendapat rangsangan sehingga siswa
akan memberikan perhatian, dan perhatian tersebut akan terpelihara selama
pembelajaran, untuk itu guru olahraga dituntut keterampilan dalam menyusun
materi pelajaran, agar penyajian materi tersebut dapat menarik perhatian siswa.
b.
Relevansi
Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pelajaran
dengan kebutuhan kondisi siswa. Motivasi siswa terpelihara apabila mereka
beranggapan apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi, atau bermanfaat dan
sesuai dengan nilai yang dipegang, kebutuhan pribadi, ada tiga kategori yaitu :
1.
Nilai motivasi pribadi yaitu :
a.
Kebutuhan untuk berprestasi.
b.
Kebutuhan untuk memiliki.
c.
Kebutuhan untuk berafilisasi.
2.
Nilai yang bersifat istrumental, dimana
penghasilan dalam mengerjakan suatu tugas dianggap sebagai tingkah laku untuk
mencapai keberhasilan selanjutnya.
3.
Nilai kultural, apabila tujuan
yang ingin dicapai konsisten atau sesuai dengan nilai yang dipegang oleh
kelompok yang dipicu siswa, seperti orang tua, teman dan sebagainya.
c.
Percaya Diri
Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa motivasi
akan meningkat sejalan dengan harapan untuk berhasil. Harapan ini sering
dipengaruhi oleh pengalaman sukses dimasa lampau. Dengan demikian ada hubungan
spiral antara pengalaman sukses dengan motivasi. Motivasi dapat menghasilkan
ketekunan yang membawa keberhasilan serta prestasi dan pengalaman sukses tersebut
akan termotivasi siswa untuk mengerjakan tugas berikutnya.
d.
Kepuasan
Kepuasan untuk mencapai tujuan dipengaruhi oleh
konsekwensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun yang datang dari
luar siswa. Bagi siswa yang pandai, peningkatan hasil belajarnya mencapai 34%
dan bagi siswa yang berkemampuan rata-rata mencapai 71% dengan demikian
kepuasan belajar yang termotivasi dapat mendorong semua siswa lebih giat
belajar.
Meningkatkan dan memelihara motivasi siswa, guru dapat
menggunakan pemberian penguatan berupa pujian, pemberian kesempatan dan
lain-lain. Penghargaan sangat efektif untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan
tugas, baik tugas-tugas yang harus dikerjakan dengan segera atau pun
tugas-tugas yang berlangsung terus-menerus.
Dari pengamatan di lapangan terhadap proses belajar
mengajar pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar muridnya masih kurang. Hal ini terlihat dalam kegiatan belajar
mengajar, dimana masih banyaknya ditemui murid yang malas dalam kegiatan
belajar pendidikan jasmani. Apalagi pada kegiatan ekstrakurikuler olahraga
maupun kegiatan senam kesegaran jasmani di sekolah.
Faktor yang menyebabkan masih banyak murid yang malas
dalam pendidikan jasmani salah satu adalah kurangnya motivasi murid. Pada hal
dalam usaha meraih cita-cita dalam bidang pendidikan, seorang murid haruslah
giat dan rajin dan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Karena belajar
merupakan suatu proses untuk mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan dan
keterampilan serta nilai akhir untuk menentukan tingkat penguasaan ilmu murid.
Pada hakikatnya pekerjaan mengajar bagi guru bukanlah
hanya sekedar melakukan sesuatu bagi murid tetapi lebih berupa menggerakkan
murid untuk melakukan hal-hal yang dimaksudkan menjadi tujuan pendidikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa memberikan
motivasi kepada murid merupakan salah satu tugas utama dan tanggung jawab guru
sebagai seorang pendidik. Hal ini dimaksudkan agar semua murid dapat mengikuti
belajar secara optimal.
Dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan guru
yang bersangkutan juga harus mampu memotivasi siswanya. Upaya ini sangat tepat
sekali dengan pendapat Kristono yang menyatakan bahwa : “motivasi mengenai
jasmani sangat diperlukan melalui anak sekolah yang kemudian meluas sampai ke
masyarakat. Jadi jelaslah dengan memotivasi siswa di sekolah berarti secara
tidak langsung guru telah ikut membangkitkan motivasi di masyarakat” (1968:
37).
Kren
BalasHapus