Manusia Purba Pada Zaman Pra Sejarah (Contoh Karya Tulis)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terima kasih penulis ucapkan kepada
guru pembimbing yaitu Ibuk Dra. Zurneda. Alasan penulis membuat karya tulis
yang berjudul “Manusia Purba Pada Zaman
Pra Sejarah” supaya orang yang membaca ini tidak hanya menganggap zaman
sejarah dengan zaman yang tidak mengenal tulisan dan zaman yang manusianya
berbentuk atau berwujud seperti kera, dan supaya ia bisa mendiami dan
mengetahui bahwa nenek moyangnya berasal dari zaman pra sejarah tersebut.
B. Tujuan
Supaya mengetahui apa itu manusia
purba tersebut dan ciri-ciri manusia purba.
C. Ruang Lingkup
1.
Pengertian dari manusia purba.
2.
Jenis-jenis manusia purba
beserta pengertiannya.
3.
Ciri-ciri manusia yang
ditemukan di Indonesia.
4.
Peninggalan-peninggalan manusia
purba pada zaman pra sejarah.
5.
Hasil-hasil budaya manusia
purba di Indonesia.
6.
Kehidupan sosial, ekonomi, dan
budaya manusia purba.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia Purba
Pada Zaman Pra Sejarah
Sebelum mengetahui pengertian zaman
pra sejarah itu, apa itu sejarah? Kata sejarah dalam bahasa Inggris disebut history berarti masa lampau umat
manusia, sedangkan dalam bahasa Jerman disebut geschicht berarti sesuatu yang telah terjadi. Kedua arti dari dua
negara tersebut dapat kita artikan sejarah itu yaitu sesuatu yang telah terjadi
pada waktu lampau dalam kehidupan umat manusia. Setelah kita mengetahui apa
sejarah itu kita akan membahas pengertian zaman pra sejarah tersebut.
Zaman pra sejarah adalah zaman yang
belum mengenal tulisan dan juga zaman yang bentuk manusianya tidak sama dengan
bentuk manusia yang ada pada zaman modern ini, tetapi bentuk manusianya
melainkan berbentuk seperti binatang atau hewan yaitu kera. Dalam masa pra
sejarah masa ini berlangsung sejak adanya manusia hingga ditemukannya tulisan.
Zaman pra sejarah disebut juga dengan zaman purba (manusia purba).
Manusia purba adalah jenis manusia
yang hidup jauh sebelum tulisan ditemukan. Manusia purba diyakini telah
mendiami bumi sekitar 4 juta tahun lalu. Manusia purba mempunyai volume otak
yang lebih kecil dari manusia modern sekarang. Manusia purba untuk menompang
kehidupannya menggunakan alat-alat yang masih sangat sederhana, biasanya alat
yang digunakan oleh manusia purba adalah terbuat dari batu.
B. Jenis-jenis Manusia Purba
Berdasarkan penelitian para ahli
dapat diketahui adanya beberapa jenis manusia purba yang berhasil ditemukan di
Indonesia, diantaranya :
1.
Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus berarti manusia besar,
fosil ini ditemukan di Sangiran oleh Von Koenigswald pada tahun 1941 berupa
sebagian rahang bawah yang jauh lebih besar dan kuat dari Pithecanthropus
Erectus.
2.
Pithecanthropus
Pithecanthropus berarti manusia kera,
fosil jenis ini ditemukan di Trinil Desa Ngawi, Perning daerah Mojokerto,
Sangiran, Kedung Brubus, Sambung Macan dan Ngandong, ditemukan oleh penggali
yang bernama Van Reitschotten. Fosil ini memiliki volume otak 900 cc yang lebih
kecil dibandingkan volume otak manusia yang diatas 1000 cc, oleh karena itu
fosil ini disebut manusia kera. Fosil Pithecanthropus terbagi atas :
a.
Pithecanthropus Erestus
Adalah manusia kera yang sudah dapat berjalan tegak.
b.
Pithecanthropus Mejokertensis
Adalah manusia kera di Mojokerto ditemukan tengkorak
anak-anak.
c.
Pithecanthropus Soloensis
Adalah manusia keras di Solo, ditemukan berupa 11 buah
fosil tengkorak, tulang rahang dan gigi.
3.
Homo Sapien
Homo sapien adalah jenis manusia
purba yang telah memiliki bentuk tubuh yang sama dengan bentuk tubuh manusia
sekarang. Mereka dapat menggunakan akal dan sifat seperti yang dimiliki oleh
manusia sekarang.
C. Ciri-ciri Dari Jenis-jenis
Manusia Purba
Dari jenis yang telah kita baca,
jenis tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Meganthropus Palaejabanicus
Ø Memiliki tulang pipi yang tebal.
Ø Memiliki otot kunyah yang kuat.
Ø Memiliki tonjolan kening yang menyolok.
Ø Memiliki tonjolan belakang yang tajam.
Ø Tidak memiliki dagu.
Ø Memiliki perawakan yang tegap.
Ø Memakan jenis-jenis tumbuhan.
Ø Memiliki tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.
2.
Pethecanthropus
Ø Tinggi badan sekitar 165-180 cm.
Ø Volume otak berkisar antara 750-1350 cc.
Ø Bentuk tubuh dan anggota badan tegap.
Ø Alat pengunyah dan otot tengkuk sangat kuat.
Ø Bentuk geraham besar dengan rahang yang sangat kuat.
Ø Bentuk tonjolan kening tebal.
Ø Bentuk hidung tebal.
Ø Tidak memiliki dagu.
Ø Bagian belakang kepala tampak menonjol.
3.
Homo Sapiens
Ø Volume otaknya antara 1000-1200 cc.
Ø Tinggi badan antara 130-210 cm.
Ø Otot tengkuk mengalami penyusutan.
Ø Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan.
Ø Muka tidak menonjol ke depan.
Ø Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna.
D. Peninggalan-peninggalan
Manusia Purba
Peninggalan pada zaman purba seperti :
1.
Menhir
Adalah tugu batu tempat pemujaan
terhadap roh nenek moyang, ditemukan di Belebus, Kecamatan Guguk, Kabupaten
Limapuluh Koto, Sumatera Barat.
2.
Dolmen
Adalah meja batu tempat meletakkan
sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang, ditemukan Kubur Batu.
3.
Sakofagus
Adalah peti jenazah yang terbuat dari
batu bulat (batu tunggal), ditemukan di Desa Nangkaan, Kecamatan Bondowoso,
Jawa Timur.
4.
Kubur Batu
Adalah peti jenazah yang terbuat dari
batu pipih, ditemukan di daerah Ende, Nusa Tenggara Timur.
5.
Punden Berundak-Undak
Adalah bangunan suci tempat pemujaan
roh nenek moyang yang dibuat dalam bentuk bertingkat-tingkat, ditemukan di
Parungraharjo (Lampung).
6.
Waruga
Adalah kubur batu yang berbentuk
kubus / bola ditemukan di Sawangan, Sulawesi Utara.
7.
Arca
Ada pada masa Megalitikum yang
menggambarkan binatang dan manusia. Ditemukan di Pulau Panjang, Lahat, Sumatera
Selatan.
E. Hasil-hasil Budaya Manusia
Purba di Indonesia
Kebudayaan manusia purba dapat
dibedakan atas kebudayaan yang bersifat material atau kebendaan dan kebudayaan
yang bersifat rohani.
a.
Kebudayaan Material atau Kebendaan
Kebudayaan material yang manusia
purba kenal pada awalnya berupa alat-alat yang dapat membantu untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, seperti : peralatan berburu, peralatan untuk mengumpulkan
makanan atau meramu, peralatan dari batu maupun tulang.
Batu yang dijadikan alat adalah batu
kali, batu kali tersebut dibelah dan bagian yang dianggap tajam digunakan untuk
membelah kayu maupun bambu. Sedangkan alat-alat dari tulang itu berasal dari
tulang-tulang binatang buruannya.
Hasil kebudayaan yang berhasil
ditemukan seperti kapak genggam Sumatera, Kapak Pendek (Bache Courte), Pebble,
Flakes, dan lain-lain.
Bangsa Indonesia mulai mengenal
peralatan-peralatan dari logam dalam bentuk logam campuran yaitu logam tembaga
dengan timah yang disebut perunggu. Peralatan-peralatan yang terbuat dari logam
diantaranya Kapak Corong atau Kapak Sepatu, Nekara, Bejana Perunggu, berbagai
bentuk perhiasan perunggu dan lain-lain. Dengan demikian, kebudayaa material
manusia mengalami perkembangan dari awal manusia mengenal kebudayaan sampai
kepada tingkat-tingkat kehidupan selanjutnya.
b.
Kebudayaan Rohani
Kebudayaan rohani mulai muncul dalam
kehidupan manusia sejak manusia mengenal sistem kepercayaan dalam hidupnya.
Munculnya sistem kepercayaan dalam kehidupan manusia telah berlangsung sejak
kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan. Hal ini diketahui
melalui penemuan kuburan.
Penemuan kuburan itu menunjukkan
bahwa masyarakat sudah memiliki anggapan tertentu dan memberikan penghormatan
kepada orang yang sudah meninggal, mereka percaya bahwa orang yang meninggal
rohnya pergi ke suatu tempat lain.
Dari kepercayaan itu, selanjutnya
berkembang kepercayaan yang bersifat animisme, dinamisme, dan monoisme.
Animisme adalah suatu kepercayaan
bahwa setiap benda mempunyai roh atau jiwa. Dinamisme adalah suatu kepercayaan
bahwa setiap benda mempunyai kekuatan gaib. Monoisme adalah suatu kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
F. Kehidupan Sosial, Ekonomi,
dan Budaya Manusia Purba
1.
Kehidupan Masyarakat Berburu dan Mengumpulkan Makanan
a.
Lingkungan Alam Kehidupan
Pada masa berburu manusia tinggal di
alam terbuka seperti hutan, di tepi sungai, di gunung, di goa dan di
lembah-lembah. Lingkungan alam kehidupan manusia pada masa berburu dan
mengumpulkan makanan belum stabil dan masih liar, binatang buas menjadi
penghalang bagi manusia untuk melaksanakan kehidupannya.
b.
Kehidupan Sosial
Jumlah anggota dalam tiap kelompok
sekitar 10-15 orang. Mereka hidup selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke
tempat yang lain semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hubungan antara anggota kelompok
sangat erat. Mereka bekerja secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan hidup
serta mempertahankan kelompok dari serangan kelompok lain, pada masa berburu
dan mengumpulkanmakanan telah terlihat adanya tanda-tanda kehidupan sosial
dalam suatu kelompok masyarakat, walaupun tingkatnya masih sederhana.
c.
Kehidupan Budaya
Mereka mulai membuat alat berburu,
alat pemotong, alat pengeruk tanah dan alat lainnya. Alat tersebut banyak
ditemukan dikali Baksoka, daerah Kabupaten Pacitan (Jawa Timur). Budaya Pacitan
ini dikenal sebagai tingkat perkembangan budaya batu terawal di Indonesia dan
terbanyak jumlahnya.
Benda-benda hasil kehidupan budaya adalah :
Ø Kapak Perimbas
Tidak memiliki tangkai dan digunakan dengan cara
menggenggam.
Ø Kapak Penetak
Memiliki bentuk yang hampir sama dengan Kapak Perimbas.
Ø Kapak Genggam
Sama dengan bentuk Kapak Perimbas dan Penetak bedanya
bentuknya lebih kecil.
Ø Pahat Genggam
Memiliki bentuk lebih kecil dari Kapak Genggam.
2.
Kehidupan Masyarakat Beternak dan Bercocok Tanam
a.
Lingkungan Alam Kehidupan
Kehidupan bercocok tanam yang pertama
kali dikenal oleh manusia adalah teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan
hutan dan menanamnya.
b.
Kehidupan Sosial
Di dalam kehidupan masyarakat, pada
masa bercocok tanam manusia purba sudah memiliki tempat tinggal pada suatu
utempat, hal ini dimaksudkan agar hubungan antara manusia di dalam kelompok
masyarakat semakin erat.
c.
Kehidupan Ekonomi
Semakin berkembangnya kehidupan
masyarakat telah mendorong sistem perdagangan atau sistem perekonomian menjadi
bertambah maju.
Hasil-hasil kebudayaan masyarakat pada masa kehidupan
bercocok tanam
Ø Beliung persegi, ditemukan di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan
dan Nusa Tenggara.
Ø Kapak Lonjong, ditemukan di daerah Maluku, Papua, Sulawesi Utara,
sedangkan diluar wilayah Indonesia yaitu Filipina, Taiwan dan Cina.
Ø Mata Panah ditemukan dibagian Papua.
Ø Gerabah sering ditemukan di rumah warga Indonesia.
3.
Perkembangan Teknologi Masyarakat Awal Indonesia
a.
Kehidupan Budaya Masyarakat
Peninggalannya :
Ø Nekara Perunggu
Nekara merupakan benda kebudayaan yang terbuat dari
perunggu, bentuknya seperti dandang yang bertelungkup. Nekara berfungsi sebagai
pelengkap untuk upacara permohonan turunnya hujan.
Ø Bejana Perunggu
Bentuknya mirip dengan gitar spanyol tetapi tanpa
tangkai.
Ø Arca Perunggu
Arca disebut juga dengan patung, patung beraneka ragam
seperti menggambarkan orang yang sedang menari.
4.
Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia
a.
Kepercayaan Terhadap Roh Nenek
Moyang
Orang yang sudah meninggal masih
dapat dihubungi oleh orang yang masih hidup di dunia ini dan begitu pula
sebaliknya. Inti kepercayaan terhadap roh nenek moyang terus berkembang dari
zaman ke zaman dan secara umum dilakukanoleh setiap masyarakat di dunia. Dengan
demikian sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha, masyarakat Indonesia telah
memberikan penghormatan dan pemujaan kepada roh nenek moyang.
b.
Kepercayaan Bersifat Animisme
Misalnya di daerah tersebut terdapat
sebuah batu besar, masyarakat yang melewati batu besar tersebut baik siang
maupun malam, ia mendengar suara minta tolong dan memanggil namanya dan lain
sebagainya. Tetapi begitu melihatnya ia tidak menemukan orang yang dimaksudkan,
peristiwa tersebut kemudian terus berkembang hingga masyarakat menjadi percaya
bahwa batu dimaksudkan itu mempunyai roh atau jiwa.
c.
Kepercayaan Bersifat Dinamisme
Dinamisme merupakan suatu kepercayaan
bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib, seperti batu cincin dipandang
mempunyai kekuatan untuk melemahkan lawan sehingga apabila batu cincin itu
dipakai maka musuhnya tidak akan sanggup menghadapinya.
d.
Kepercayaan Bersifat Monoisme
Monoisme adalah kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah
pencipta alam semesta beserta isinya. Oleh karena itu, manusia wajib
melestarikan alam semesta agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya atau menjaga
keseimbangan alam semesta agar dapat menjadi tumpuan hidup manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan membuat Karya Tulis saya yang
berjudul Manusia Purba Pada Zaman Pra Sejarah, mudah-mudahan saya bisa
mengikuti Ujian Nasional Tahun 2013/2014 dan mendapatkan nilai yang bisa
memasukkan penulis ke SMA atau SMK favoritnya. Zaman purba sudah ada sejak 4
juta tahun yang lalu dan dizaman purba inilah nenek moyang kita berasal.
B. Saran
Semoga dengan Karya Tulis ini penulis
bisa mengikuti Ujian Nasional dengan baik dan Karya Tulis ini bisa diterima
oleh guru pembimbing saya yaitu Ibuk Dra. Zurneda.
DAFTAR PUSTAKA
Soekmono. 1991. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Badrika, Iwayan. 2004. Sejarah SMA. Jakarta: Erlangga.
0 Response to "Manusia Purba Pada Zaman Pra Sejarah (Contoh Karya Tulis)"
Posting Komentar