Contoh Makalah Tentang Wawasan Wiyatamandala
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah dipandang sebagai suatu
masyarakat yang utuh dan bulat serta memiliki kepribadian sendiri, menjadi
tempat untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar. Sekolah berperan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dalam arti menumbuhkan, memotivasi dan
mengembangkan nilai-nilai budaya yang mencakup etika, logika, estetika dan
praktikka, sehingga tercipta manusia Indonesia yang utuh dan berakar pada
budaya bangsa.
Keberadaan sekolah sebagai sub system
tatanan kehidupan social, berarti menempatkan pula sekolah sebagai bagian kehidupan
nasional yang harus bertumpu kepada norma-norma nasional Pancasila.
B. Dasar Hukum
1.
Tap MPT No. 11/MPR/1993,
tentang Garis Besar Haluan Negara;
2.
UU No. 2 Tahun 1989;
3.
PP No. 28 Tahun 1990;
4.
PP No. 29 Tahun 1990;
5.
Kep. Mendikbud No. 0461/U/1984;
6.
Kep. Dirjen Dikdasmen No.
226/C/Kep/O/1992.
C. Maksud dan Tujuan
Maksud pelaksanaan ini sebagai
pedoman bagi kepala sekolah dalam penyelenggaraan sekolah sebagai wiyatamandala
sehingga dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan tujuannya adalah :
1.
Mengefektifkan kegiatan belajar
mengajar, baik kurikuler maupun ekstrakurikuler.
2.
Mendorong terlaksananya
administrasi sekolah yang baik, tertip dan rapi agar terlaksananya kegiatan
belajar mengajar.
3.
Mewujudkan sekolah yang bersih,
aman, tertib, indah, rindang dan nyaman.
BAB II
KEDUDUKAN WAWASAN WIYATAMANDALA
A. Pengertian
Secara semantis wawasan wiyatamandala
terdiri dari kata wawasan, wiyata dan mandala. Wawasan adalah suatu pandangan
atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakekat, wiyata mengandung arti
pendidikan, mandala berarti lingkungan.
Jadi wawasan wiyatamandala adalah
suatu pandangan atau sikap menempatkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan.
Secara rinci sekolah sebagai
lingkungan pendidikan (wiayatamandala) minimal memiliki 3 makna yang perlu
diperhatikan, yaitu :
a.
Sekolah hendaknya betul-betul
menjadi tempat diselenggarakan proses belajar mengajar.
b.
Sekolah sebagai masyarakat
belajar dimana terjadi proses interaksi antar siswa, guru dan lingkungan
sekolah.
c.
Sekolah sebagai tempat
diselenggarakannya proses belajar mengajar.
B. Peranan Wawasan
Wiyatamandala
1.
Sebagai Pengaman
Konsep wawasan wiyatamandala
diciptakan dalam rangka untuk mengamankan sekolah sebagai tempat proses belajar
mengajar dari segala pengaruh yang bersifat negatif.
2.
Sebagai Penggerak
Fungsi pengaman tersebut akan dapat
berhasil dengan sebaik-baiknya, apabila berbagai satuan atau untur yang saling
berkaitan dapat digerakkan secara terkoordinasi, serta berdaya guna secara
maksimal.
3.
Sebagai usaha yang bersifat preventif
Terciptanya kondisi sekolah yang
memiliki daya tangkal terhadap segala pengaruh yang bersifat merusak.
C. Unsur-Unsur Wawasan
Wiyatamandala
1.
Sekolah merupakan lingkungan
pendidikan
Sekolah merupakan suatu lembaga
pendidikan formal yaitu tempat membina dan mengembangkan pandangan hidup.
2.
Wewenang dan tanggung jawab
penuh kepala sekolah
Kepala sekolah berperan sebagai
manajer, pemimpin, administrator, seorang pendidik dan sebagai orang tua.
3.
Hubungan kerjasama antar guru
dan orang tua siswa
Mampu untuk mendidik, dalam arti
menanamkan nilai-nilai moral, agama dan budi pekerti.
4.
Sikap warga sekolah terhadap
martabat dan citra guru
Martabat dan citra guru akan
terpelihara apabila guru itu tidak berperilaku yang bertentangan dengan ajaran
dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
5.
Sekolah harus bertumpu pada
masyarakat sekitarnya.
Tata kehidupan masyarakat dimana sekolah itu berada
bersifat majemuk, seperti dimensi sosial, politik, agama, ekonomi, dan etnis.
BAB III
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Belajar Mengajar Psikhis
Proses belajar mengajar atau
pembelajaran pada dasarnya mengembangkan kemampuan psikhis dan fisik serta
kemampuan penyesuaian sosial siswa secara utuh.
1.
Kegiatan Kurikuler
Kegiatan kurikuler merupakan kegiatan
yang dilaksanakan sesuai dengan susunan program pada masing-masing satuan
pendidikan dan ditujukan untuk mengembangkan kemampuan minimal siswa pada
setiap mata pelajaran.
Bahan pelajaran dan bahan kajian
terhimpun dalam sejumlah mata pelajaran yang dirumuskan dalam susunan program
pengajaran pada kurikulum masing-masing satuan pendidikan.
2.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang diselenggarakan dari luar jam pelajaran yang tercantum dalam
susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
Jenis kegiatan ekstrakurikuler
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah No. 226/C/Kep/O/1992 tentang Pedoman Pembinaan Kesiswaan, terhimpun
dalam 8 materi pembinaan kesiswaan sebagai berikut :
a)
Pembinaan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
b)
Pembinaan kehidupan berbangsa
dan bernegara.
c)
Pembinaan pendidikan
pendahuluan bela negara.
d)
Pembinaan kepribadian dan budi
pekerti luhur.
e)
Pembinaan berorganisasi,
pendidikan politik dan kepemimpinan.
f)
Pembinaan keterampilan dan
kewiraswastaan.
g)
Pembinaan kesegaran jasmani dan
daya kreasi.
h)
Pembinaan persepsi, apresiasi
dan kreasi seni.
B. Pengelolaan Administrasi
Sekolah
Administrasi sekolah adalah kegiatan
administrasi pendidikan yang diselenggarakan pada suatu sekolah. Sedangkan
administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam
bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiayaan, dengan menggunakan
fasilitas yang tersedia, baik personil, material, maupun spiritual, untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Kelengkapan administrasi tersebut
adalah sebagaimana uraian berikut ini :
1.
Adminitrasi program pengajaran,
meliputi :
a.
Persiapan mengajar.
b.
Agenda mengajar.
c.
Buku nilai.
2.
Administrasi kesiswaan,
meliputi :
a.
Daftar pribadi siswa.
b.
Agenda siswa.
c.
Daftar hadir siswa.
3.
Administrasi kantor sekolah,
meliputi :
a.
Buku piket.
b.
Dokumen.
c.
Daftar hadir guru dan karyawan.
4.
Administrasi kepegawaian,
meliputi :
a.
Blanko surat izin.
b.
Kartu cuti guru dan karyawan.
c.
Uraian tugas.
5.
Administrasi perlengkapan,
meliputi :
a.
Daftar isian inventaris.
b.
Kartu persediaan barang.
c.
Buku catatan barang non
inventaris.
6.
Administrasi keuangan, meliputi
:
a.
Buku kas umum
b.
Kutipan DIK
c.
RAPBS.
C. Penataan Lingkungan
Sekolah
Lingkungan yang dimaksud adalah
lingkungan fisik, yaitu gudang, ruangan, dan halaman sekolah.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai penataan lingkungan
sekolah :
1.
Keamanan
2.
Kebersihan
3.
Ketertiban
4.
Keindahan
5.
Kekeluargaan
6.
Kerindangan
D. Peranan Warga Sekolah
1.
Kepala Sekolah
Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung
jawabpenuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah.
2.
Guru
Dalam kegiatan belajar mengajar, kedudukan guru sangat
dominan, meskipun konsep CBSA digalakkan di sekolah. Siswa tak mungkin dapat
belajar dengan baik tanpa bimbingan dan bantuan guru.
3.
Siswa
Siswa sebagai objek sekaligus subjek dalam kegiatan
belajar yang akan menjadi ukuran keberhasilan suatu pembelajaran.
4.
Tenaga Kependidikan
Di samping Kepala Sekolah dan guru, tenaga kependidikan
lainnya seperti pustakawan, labor, pembimbing merupakan unsur yang sangat
penting.
BAB IV
EVALUASI
A. Kriteria Keberhasilan
1.
Kepala skeolah telah berhasil
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai :
a.
Manajer, yaitu untuk
menyempurnakan dan mengembangkan program sesuai kebutuhan.
b.
Pemimpin, yaitu menggerakkan
segala sumber tenaga manusia.
c.
Motivator, mampu mendorong
lahirnya semangat, kerjasama, dan tanggung jawab.
d.
Pendidik, mampu melakukan
pendekatan sehingga menciptakan suasana tertib, disiplin, menghargai.
e.
Panutan, mampu memberikan
berbagai macam keteladanan yang positif.
2.
Kegiatan belajar mengajar
didukung pengadministrasian yang baik.
3.
Di dalam sekolah telah tercipta
hubungan yang harmonis antara kepala sekolah, guru dan siswa.
4.
Martabat dan citra guru telah
dijunjung tinggi oleh seluruh warga sekolah.
5.
Hubungan sekolah dengan
masyarakat terselenggara dengan baik.
B. Aspek yang Dinilai
1.
Aspek Kegiatan Belajar Mengajar
a.
Kegiatan kurikuler, meliputi :
1)
IP rata-rata kelas.
2)
Rata-rata NEM.
b.
Kegiatan ekstrakurikuler,
meliputi :
1)
Kegiatan PPBN
2)
Kegiatan pembinaan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2.
Aspek Pengelolaan Administrasi
a.
Administrasi program
pengajaran, meliputi :
1)
Buku nilai.
2)
Jadwal pelajaran sekolah.
b.
Administrasi kesiswaan,
meliputi :
1)
Buku induk sekolah.
2)
Daftar kehadiran siswa.
c.
Administrasi kantor sekolah,
meliputi :
1)
Buku piket
2)
Dokumen
d.
Administrasi perlengkap,
meliputi :
1)
Rekapitulasi barang inventaris.
2)
Berita serah terima barang.
3.
Aspek Penataan Lingkungan
a.
Sarana fisik sekolah, meliputi
:
1)
Ruang kelas.
2)
Ruang guru.
b.
Media pendidikan, meliputi :
1)
OHP
2)
Komputer
c.
Alat peraga, meliputi :
1)
Peralatan laboratorium.
d.
Perbukuan, meliputi :
1)
Buku referensi
e.
Hubungan sosial, meliputi :
1)
Bantuan fisik dari masyarakat
sekolah.
f.
Prasana, meliputi :
1)
Lapangan
BAB V
PENUTUP
Pengelolaan suatu lembaga pendidikan merupakan masalah
yang sangat komplek, karena terdiri dari unsur fisik dan non fisik.
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan ditentukan oleh sikap warga sekolah,
terutama Kepala Sekolah.
A. Kesimpulan
Dalam meningkatkan sekolah berwawasan
wiyatamandala para warga sekolah harus saling bekerja sama, untuk mewujudkan
sekolah yang bersih, aman, tentram, nyaman, dan sehat.
B. Saran / Kritikan
Dalam pembuatan karya tulis ini
mungkin ada kata-kata yang belum sempurna. Maka dari itu pembaca mohon
dimengerti. Untuk itu penulis minta maaf.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Wawasan Wiyatamandala. Jakarta :
Pendidikan Dasar dan Menengah.
0 Response to "Contoh Makalah Tentang Wawasan Wiyatamandala"
Posting Komentar