Makalah Tentang Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Remaja
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Generasi muda merupakan tulang
punggung suatu bangsa. Semakin kuat generasi muda semakin kokoh suatu bangsa
demikian juga sebaliknya. Namun generasi muda adalah sosok yang mudah
terjerumus dengan permasalahan, diantaranya penyalahgunaan narkoba.
Masalah penyalahagunaan narkoba dan
peredaran gelap narkoba di Indonesia
telah menjadi masalah nasional dan memprihatinkan, karena korban penyalahgunaan
narkoba akhir-akhir ini telah semakin meluas, tidak mengenal struktur sosial,
jenis kelamin, profesi, umur dan latar belakang pendidikan.
B. Tujuan Penulisan
1.
Melatih penulis untuk
menuangkan ide / gagasan sehingga menjadi sebuah tulisan yang dapat dibaca
orang lain.
2. Sebagai bahan referensi di
perpustakaan sekolah dan untuk menambah perbendaharaan karya ilmiah.
C. Rumusan Masalah
Dalam menuangkan ide atau gagasan
sehingga menjadi karya ilmiah, penulis menggunakan cara / metodelogi
penulisan dengan study kepustakaan
artinya penulis menghimpun sebanyak-banyaknya
data keterangan yang bersumber
dari buku-buku yang relevan dan dapat juga disebut non observasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengetrian Narkoba
Sebagian besar dari permasalahan
narkotika, obat psikotropika dan bahan berbahaya (yang disebut narkoba) adalah
ketidakmampuan manusia untuk dapat menangani narkoba dengan benar.
Narkoba adalah bagian hidup kita
sehari-hari. Memang narkotika dan obat psikotropika merupakan zat yang berguna
dalam bidang pengobatan, tetapi dalam kenyataan zat-zat ini sering
disalahgunakan yang menimbulkan kerusakan fisik, mental dan emosi selain dari
kerusakan fisik, mental dan emosi, selain kerusakan kehidupan dan kesejahteraan
umat manusia.
Masalah penyalahgunaan narkoba terus
menjadi permasalahan global, mewabah hampir semua bangsa di dunia ini,
mengakibatkan kematian jutaan jiwa, menghancurkan kehidupan keluarga dan
mengancam keamanan. Narkoba juga menyebabkan penyakit AIDS, dan merenggut nyawa
kaum muda serta masa depan kita.
B. Jenis – Jenis Narkoba
Heroin
·
Heroin adalah jenis narkotika
yang sangat keras dan dapat menimbulkan ketergantungan yang kuat, baik fisik
maupun mental. Yang mengakibatkan rasa sakit dan kejang-kejang saat di pemakai
berhenti memakainya.
·
Heroin biasanya terdapat dalam
bentuk butiran, tepung atau cairan.
·
Putaw adalah salah satu jeni
heroin yang populer di Indonesia .
·
Heroin mempengaruhi sistem
syaraf pusat, membuat orang jadi bodoh dan lemas, merusak konsentrasi. Banyak
pemakai heroin yang meninggal karena over dosis.
·
Heroin disebut juga dengan nama
: Putw putih, Bedak, PT, White, Etep, dan lain-lain.
Ganja / Cannabis
·
Cannabis mengandung zat kimia
(delta g – tetrahydro cannabinol) yang mempengaruhi perasaan, penglihatan serta
pendengaran.
·
Akibat penggunaan ganja adalah
: hilangnya konsentrasi, kehilangan keseimbangan, dan koordinasi tubuh,
berkurangnya sirkulasi darah ke jantung, rasa cemas, gelisah dan panik,
depresi, kebingungan / halusinasi.
·
Ganja dikenal juga dengan
istilah : Marijuana, Cimeng, Gele, Hash, Rumput / Grass, Kangkung, Ikat, Bang,
Labang dan lain-lain.
Ekstasi
·
Ekstasi adalah salah satu jenis
amfetamine yang biasanya berbentuk pil (tablet dan kapsul) yang dapat
memberikan rangsangan yang kuat terhadap sistem syaraf manusia.
·
Pengguna ekstasi, harus minum
obat-obatan lainnya untuk menghilangkan reaksi buruk yang timbul pada dirinya.
·
Efeklainnya yang timbul dari
penyalahgunaan ekstasi adalah : Diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif,
sakit kepala, pusing, gemetar tak kontrol, denyut nadi yang sangat cepat, mual,
muntah, hilang nafsu makan.
·
Ekstasi dikenal dengan istilah
: Inex, I, Kancing dan lain-lain.
Shabu
·
Shabu adalah nama populer untuk
methamphetamine di Indonesia .
bentuknya seperti kristal, tidak berbau dan tidak berwarna. Karena itulah
sering disebut “Ice”.
·
Pemakai shabu-shabu secara
mental akan bergantung dengan zat ini dan penyalahgunaan yang terus menerus
dapat merusak otot jantung dan bahkan menyebabkan kematian.
·
Istilah lain untuk shabu-shabu
: Ice, Kristal, Ubas, SS, Mecin dan lain-lain.
Inhalen
(Penyalahgunaan Zat-Zat Dengan Cara Dihirup [sniffing])
·
Inhalen adalah zat adiktif
seperti lem, tiner, cat dan zat yang sejenisnya yang biasanya disalahgunakan
dengan cara di hirup.
·
Penyalahgunaan inhalen ini akan
merusak pertumbuhan dan perkembangan otot syaraf, dan organ tubuh lain.
·
Mati mendadak akibat menghirup
(sudden sniffing death – ssd) dapat terjadi pada si pemakai.
·
Akibat-akibat lainnya dari
menghirup inhalen adalah : Kehilangan ingatan, tidak dapat bepikir, mudah
berdarah dan memar, kerusakan pada sistem saraf pusat, kerusakan hati, ginjal
dan jantung, kejang-kejang, keram otot dan batuk-batuk.
·
Dikenal dengan sebutan ngelem.
Alkohol
·
Alkohol tergolong zat adiktif
yang bersifat menenangkan sistem syaraf pusat (SSP)
·
Alkohol meningkatkan
pembentukan lemak dalam hati juga menghambat skeresi protein dari sel hati.
·
Pada wanita peminum berat yang
sedang hamil dapat mengakibatkan kematian bayi, lahir / aborsi spontan.
C. Peredaran Narkoba
Permasalahan penyalahgunaan narkoba
merupakan permasalahan yang demikian kompleks dan merupakan hasil interaksi
tiga faktor yaitu faktor :
1)
Narkoba sendiri.
2)
Individu
3)
Lingkungan Sosial
Ø Faktor Individu
Aspek kepribadian ciri-ciri yang dianggap sebagai faktor
pedahulu dari riwayat penyalahgunaan narkoba pada seseorang antara lain :
·
Kecemasan dan depresi karena
tidak mampu menyelesaikan kesulitan hidup, menghindari rasa cemas dan depresi, maka
orang melarikan diri kepenyalahgunaan narkoba.
Ø Faktor Sosial – Budaya
·
Kondisi keluarga / orang tua
-
Hubungan kurang dekat antara
orang tua dan anak atau komunikasi menyebabkan anak mencari pengganti
(substitusi) dan kompensasi kedalam kelompok sebaya dimana anak mulai
“berkenalan” dengan narkoba.
-
Beberapa contoh disfungsi
keluarga yang menggambarkan gangguan dalam kondisi keluarga itu sendiri seperti
:
a.
Kematian orang tua.
b.
Kedua orang tua bercerai /
pisah.
c.
Hubungan kedua orang tua tidak
harmonis.
d.
Orang tua sibuk dan jarang di
rumah.
e.
Orang tua mempunyai kelainan
kepribadian (personality disorder)
·
Pengaruh Teman Sekelompok
Sebaya
-
Perkenalan pertama dengan
narkoba umumnya dari teman sekelompok.
-
Keinginan untuk diterima sesama
anggota kelompok dan keinginan untuk bersatu dalam subkultur ini makin kuat.
-
Teman sekelompok sebagai
kompensasi kurang dekat hubungan orang tua dan anak, kurang perhatian dan
pengawasan.
·
Faktor Sekolah
-
Sekolah merupakan tempat dimana
anak-anak berada selama siang hari, mereka berkumpul dengan kelompok sebayanya,
yang dapat menjadi suatu ajang perkenalan terhadap penyalahgunaan narkoba.
-
Pengaruh sekolah tidak langsung
terhadap penyalahgunaan narkoba adalah :
1)
Tidak ada kebijakan yang jelas
berkaitan dengan narkoba.
2)
Sistem kontrol yang kurang
erat.
3)
Cara mengajar yang kurang
menyenangkan.
Ø Faktor Lain di Lingkungan
·
Pengaruh Iklan / Promosi
Melalui Media Massa .
-
Promosi atau iklan obat yang
berlebihan akan membentuk drug – oriented society. Yaitu beranggapan rasa sakit
dapat disembuhkan dengan cara menggunakan obat-obatan, dan menjadi salah satu
penyebab masalah narkoba.
Ø Masyarakat Modern
·
Banyak kondisi dalam kehidupan
modern ini meningkatkan kecemasan dalam diri individu. Tuntunan akan prestasi
mulanya dan perubahan-perubahan sosial budaya dan ekonomi sebagai konsekuensi
modernisasi dianggap sebagai faktor penting yang menyebabkan stress.
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya dipandang sebagai obat untuk mengatasi
stress tetapi sudah merupakan bagian daro pola hidup modern yang serba
kompleks.
D. Akibat Penyalahgunaan
Narkoba
Akibat penyalahgunaan narkoba yang
tragis dan nyata bisa dilihat dari pecandu sendiri. Seseorang yang meraih
kesenangan palsu, suka berhalusinasi, dengan sistem saraf pusat dan sel-sel
otak yang rusak dan daya ingatnya terganggu, suka mengunci diri atau berpaling
pada tindak kejahatan atau pelacuran, dengan sistem reproduksinya rusak dan
akhirnya meninggal akibat overdosis atau akibat AIDS.
Narkoba lebih parah dari pada bandit.
Bandit mengacungkan pistol didepan wajah korbannya dan mengancam “Pilih uang
atau nyawa”. Narkoba merampas keduanya.
1.
Bagi Diri Sendiri
a.
Fisik
·
Penyalahgunaan narkoba merusak
susunan saraf pusat dan mengakibatkan kerusakan sel otak yang irreversible,
kerusakan hati, jantung, ginjal, paru-paru dan organ lainnya.
·
Pecandu dengan suntikan
mempunyai resiko kematian tujuh kali lebih tinggi dari populasi umum pada
kelompok umur yang sama.
·
Penggunaan jarum suntik
bergantian oleh pengguna narkoba suntikan (IDU) adalah cara yang paling efektif
menularkan HIV, virus penyebab AIDS.
b.
Psikis
·
Karena penggunaan narkoba akan
diikuti oleh perubahan pikiran, perasaan dan perilaku maka hal-hal dalam
kondisi normal tidak akan dilakukan seseorang, setelah memakai narkoba tersebut
tidak ada yang tidak mungkin ia lakukan termasuk melukai atau membunuh orang.
Orang menjadi tidak lagi dapat bertindak secara rasional.
·
Penyalahgunaan narkoba
mengakibatkan meningkatnya kesehatan, kekerasan dan kriminalitas. Kokain,
khususnya bila digabungkan dengan alkohol, dapat mengakibatkan / membangkitkan
prilaku penuh kekerasan dari diri yang berwatak lembut.
c.
Masa Depan
·
Konsumsi narkoba dalam
kandungan mengakibatkan bayi yang baru lahir menderita cacat dan kelainan
bawaan serta merusak mental (Psikis) maupun jasmani (Fisik).
·
Para pengguna narkoba tiga atau empat kali cenderung mengalami
kecelakaan kecil di tempat kerja.
·
Penyalahgunaan narkoba merusak
karir seseorang. Narkoba dan karir tidak bisa berjalan bersama.
·
Kerusakan paling parah akibat
narkoba adalah dikeluarga. Kehidupan keluarga yang tidak berfungsi normal berkaitan erat dengan penyalahgunaan narkoba
dan akhirnya memecah keluarga yang harmonis.
2.
Bagi Keluarga
Keluarga yang memiliki anak / anggota
keluarga lainnya yang mengkonsumsi narkoba hingga ketergantungan keluarga itu
akan merasa malu dilingkungan masyarakatnya. Ini menandakan orang tua tidak
mampu mendidik anaknya (Sutiradja. 1996). Masyarakat akan memandang keluarga
itu adalah keluarga yang rusak baik moral, maupun etikanya.
3.
Bagi Masyarakat / Lingkungan
Seorang anak yang kecanduan narkoba
biasanya dikucilkan dan dianggap perusak
moral remaja lainnya. Sehingga dia dimarahi, dijauhi dan bila perlu diusir dari
lingkungan masyarakat setempat. Masyarakat
merupakan lingkungan sosial yang luas, ia terkadang melaksanakan hukum
sendiri yaitu adakalanya pecandu narkoba dipukul, dicaci maki dan siksaan
lainnya. Oleh sebab itu, penilaian masyarakat terhadap pecandu narkoba
khususnya remaja sangat buruk. Hal ini dilakukan untuk menjaga nama baik
lingkungan setempat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah narkoba adalah masalah kita
bersama, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Karena akibat penyalahgunaan
narkoba dan obat terlarang sangat meresahkan masyarakat, dan merusak moral
khususnya kalangan remaja yang rentan dan labil pemikirannya. Sehingga mereka
dapat dengan mudah mengedarkan narkoba.
Akibat yang timbul dari masalah
narkoba, merusak diri dan mencoreng nama baik keluarga. Maka hal ini tidak bisa
dipandang sebelah mata.
Beberapa usaha yang telah dilakukan
pemerintah yaitu pencegahan dan rehabilitasi telah dianggap berhasil meskipun
masih ada kekurangan disana sini.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada generasi
muda khususnya remaja, berhati-hatilah dalam menentukan teman di pergaulan.
Sebab jika kita salah memilih teman, maka teman kita itulah yang bisa
menjerumuskan kita ke hal-hal yang tidak baik, terutama teman kita yang
kecanduan narkoba, bisa jadi mereka menjajah untuk menikmati barang haram
tersebut. Bagi pemerintah, usaha yang telah dilakukan sangat baik. Namun, perlu
ditingkatkan terus karena pengedar dan pemakai narkoba tidak pernah berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
AK. Baihaqi. 2000. Mendidik Anak Dalam Kandungan
G. Padmohoedojo, Paulina. 2003. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.
Sutrejo, Wina. 1996. Menjaga Kesehatan Keluarga. Jakarta
Dinas Kesehatan RI.
0 Response to "Makalah Tentang Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Remaja"
Posting Komentar