Makalah Tentang Service Ringan Sistem Pemindah Tenaga Kendaraan Roda Empat
BAB I
MANFAAT
Sangat tidak praktis dan tidak menyenangkan apabila
setiap saat terjadi gangguan atau kerusakan yang ringan-ringan pada sistem
pemindah tenaga pada kendaraan, kita harus meminta bantuan seorang montir untuk
mengadakan pemeriksaan atau perbaikan yang diperlukan, apalagi gangguan yang
ringan-ringan saja. Hal tersebut juga akan memakan waktu dan biaya, terutama
apabila ternyata bahwa gangguan atau kerusakan tersebut sebenarnya dapat kita
perbaiki sendiri dengan mudah. Dalam banyak hal gangguan-gangguan tersebut
timbul karena biasanya tidak memperhatikan hal-hal yang kelihatannya sepele
(kecil), tetapi sebenarnya memerlukan perawatan yang teliti. Gejala-gejala
transmisi, poros propeller, diferensial, dan poros pemutar roda belakang tidak
normal, akhirnya dapat menyebabkan terjadinya kerusakan yang cukup berat,
bahkan dapat menyebabkan kecelakaan.
Apabila Anda sebagai pengemudi atau pemilik kendaraan
harus mengetahui dan mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap
kerusakan-kerusakan ringan dan mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dengan
mudah, apabila gangguan itu terjadi dalam perjalanan.
Dalam buku ini diberikan keterangan-keterangan yang
bersangkut paut dengan penyiapan alat-alat yang mudah didapatkan, untuk
keperluan perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan yang ringan-ringan saja.
Diberi pula petunjuk-petunjuk bagaimana memperbaiki
sendiri kerusakan-kerusakan ringan, sebelum kendaraan perlu dibawa ke bengkel.
BAB II
TRANSMISI STANDAR
Fungsi :
Transmisi adalah suatu bagian dari system pemindahan
daya yang berfungsi untuk memindahkan tenaga mesin dengan perantaraan roda-roda
gigi ke penggerak. Kendaraan memerlukan momen yang tinggi ketika sedang mendaki dan waktu start, kendatipun sedang
berjalan pada kecepatan rendah dan sebaliknya bila kendaraan berjalan pada
kecepatan tinggi di jalan yang rata tidak memerlukan momen yang besar,
disebabkan adanya momentum yang lebih baik dari beban ke roda-roda penggerak
sehingga roda-roda berputar dengan sendirinya dengan kecepatan tinggi.
Kerjanya transmisi disesuaikan dengan keadaan jalannya
kendaraan. Jika tenaga penggerak (momen) diperlukan lebih besar, ini akan
mengurangi kecepatan dan bila diperlukan kecepatan yang tinggi, transmisi
memberikan momen yang rendah. Selain itu transmisi juga berfungsi sebagai
pembalik arah roda-roda putaran untuk berputar pada suatu arah saja, gigi-gigi
transmisi berkaitan sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat bergerak mundur.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh transmisi :
1.
Waktu pemindahan tenaga harus
cepat, mudah, dan tidak berbunyi.
2.
Harus kecil, ringan tidak mudah
rusak dan mudah dioperasikan atau diperbaiki.
3.
Ekonomis dan mempunyai efisien
tinggi
Transmisi dipasangkan langsung di belakang kopling dan
dikontrol dengan tuas kopling dan dikontrol dengan tuas pengatur gigi yang
terpasang dalam ruangan pengemudi.
Transmisi merubah kecepatan mesin dan momen dengan
kaitan gigi dalam berbagai macam sikap maka kecepatan roda akan berkurang,
tetapi momen pada poros akan bertambah.
Perkaitan gigi-gigi dapat dinyatakan dalam perbandingan
gigi. Kecepatan relatif antara dua perkaitan gigi ditentukan oleh jumlah
gigi-gigi maka gigi-gigi mempunyai kombinasi perkaitan akan menghasilkan momen
tertentu.
A. Transmisi Synchronmesh
Hampir semua mobil menggunakan
transmisi synchronmesh, yaitu gigi-gigi rapat yang selalu berkaitan. Transmisi
synchronmesh mempunyai banyak keuntungan, antara lain dalam pemindahan
gigi-gigi sangat lembut dan halus, cepat, dan tidak menimbulkan suara.
Prinsip konstruksi synchronmesh dapat
dilihat pada saat memindahkan gigi-gigi dan yang lebih tinggi ke sikap yang
rendah pada saat mobil berjalan, pertama kopling dibebaskan dan gigi
diposisikan pada netral (bebas) sehingga gigi susun dan gigi tiga berada pada
kecepatan asli yang tertinggi, tetapi kecepatan gigi tiga dalam hubungan dengan
tabung penghubung (clutch hub sleeve)
akan lebih rendah dan menjadi lebih lambat dan perlahan-lahan akibat adanya
berbagai macam tahanan. Sebaliknya, tabung penghubung poros output yang disatukan untuk menggerakkan
roda disesuaikan dengan kecepatan kendaraan tidak akan menjadi turun atau
lambat sesaat sikap netral tadi karena adanya tenaga momentum dari beban
kendaraan. Oleh karena itu, akan terjadi perbedaan yang besar antara putaran
tabung penghubung dan gigi ketiga.
Pada model synchronmesh sebagai pengganti mempertinggi putaran mesin
pada saat mengubah-ubah sikap transmisi maka transmisi dilengkapi dengan
komponen penghubung yang dapat membuat putaran menjadi sama atau membuat
putaran menjadi serempak (sesuai) pada saat memindahkan sikap transmisi. Ini
adalah prinsip kerja synchronmesh.
B. Konstruksi dan Cara Kerja
Transmisi Synchronmesh
1.
Konstruksi
Konstruksi dari transmisi
synchronmesh hampis sama saja dengan transmisi biasa (sliding mesh). Transmisi terdiri atas sebuah bak transmisi yang
terbuat dari besi cor pada umumnya, tetapi untuk kendaraan penumpang banyak
digunakan campuran aluminium.
Di dalam bak transmisi dipasang
beberapa komponen transmisi, yaitu roda-roda gigi, poros-poros, dan unit
synchronmesh. Selain itu, pada bagian belakang bak transmisi terdapat rumah
tambahan sebagai tempat dipasangkan kelengkapan transmisi, yaitu mekanisme
penggerak transmisi dan dudukan bantalan poros output (utama).
Komponen-komponen transmisi
synchronmesh antara lain sebagai berikut :
a.
Poros kopling (clutch shaft),
pada poros ini ditempatkan plat kopling yang dapat bergerak pada spline. Gigi
penggerak utama terpasang secara senyawa dengan poros kopling.
b.
Poros gigi susun (counter
shaft), pada poros ini ditempatkan gigi-gigi susun yang selalu berputar gunanya
untuk memindahkan tenaga ke roda-roda gigi masing-masing.
c.
Poros output (main shaft), pada
poros ini terpasang gigi satu (slow gear), gigi kedua (second gear), gigi
ketiga (third gear), dan gigi mundur (reserve gear) serta gigi untuk spedometer
(speed meter drive gear). Selain itu, pada poros output ini terpasang pula
sistem unit synchronmesh untuk memindahkan putaran roda giginya ke poros output
dengan lancar.
d.
Poros gigi mundur adalah poros
tempat terpasangnya gigi perantara mundur (reserve idle gear)
2.
Bagian-Bagian Utama Synchronmesh
Komponen-komponen dari synchronmesh, antara lain sebagai
berikut :
a.
Clutch hub adalah sebagai
penghubung yang beralur dan berkaitan dengan poros output pada alur-alurnya.
b.
Clutch hub sleeve, merupakan
sebuah tabung penghubung geser yang selalu berkaitan dengan alur luar clutch
hub yang dilengkapi dengan alur bagian luar untuk garpu pengatur (shift fork).
c.
Ring-ring synchronmesh
(synchronizer ring) yang mempunyai bagian gigi-gigi tirus. Permukaan dalam
synchronizer ring dibuat alur halus untuk memudahkan pelumasan dan memperbesar
tahan tekanan, tujuannya untuk mengontak serta mengerem bagian konis roda gigi
yang berputar bebas pada poros output.
Baji (shifting key), dipasangkan di
tiga tempat di bagian luar diameter clutch hub yang bergeser ke depan dan ke belakang
sambil menekan synchronizer ring dengan bidang ujungnya.
Pegas baji (key spring) menekan
shifting key pada clutch hub sleeve sehingga bila clutch hub sleeve digeserkan
baji akan ikut terbawa.
3.
Cara Kerja Unit Synchronmesh
Dalam keadaan transmisi sikap netral,
gigi-gigi dalam keadaan berkaitan yang tetap dengan gigi susun (counter gear),
tetapi dapat berputar bebas pada poros output. Poros output, clutch hub, dan
clutch hub sleeve masing-masing beralur. Dengan demikian, semuanya dapat
berputar. Ring-ring synchronmesh berada dalam keadaan bebas, tetapi ujung-ujung
shifting key ditempatkan pada tiga tempat dari tiap-tiap ring.
Cara kerja dari synchronmesh terlihat melalui tahapan
sebagai berikut. Disini di jelaskan salah satu contoh pada waktu memindahkan
dari sikap 3 ke sikap 4 dalam keadaan kendaraan berjalan.
1.
Pedal kopling diinjak (kopling
bebas) untuk memutuskan tenaga dari mesin.
2.
Jika tuas pengatur (shift fork)
didorong menurut arah panah hub sleeve dan shifting key akan ikut bergerak
karena hub sleeve dan shifting key berkaitan pada bagian yang menonjol di
bagian tengahnya. Dengan demikian, tenaga akan pindah ke shifting key. Shifting
key akan mendorong synchronizer ring pada gigi tirus sehingga gigi-gigi ini
mulai cepat putarannya. Kemudian, synchronizer ring menekan pada bagian konis
roda gigi ketiga dan roda gigi ketiga menyesuaikan putaran sedikit demi sedikit
dengan putaran hub sleeve.
3.
Jika hub sleeve digeser lebih
lanjut maka kaitan antara hub sleeve dan shifting key akan terlepas. Hal ini
disebabkan shifting key sudah tertahan oleh synchronizer ring dan akan tertekan
ke bawah sehingga memungkinkan hub sleeve dapat terus maju. Selanjutnya
synchronizer ring saling mendorong dengan kuat. Pada saat ini gigi ketiga akan
bertambah putarannya, hingga akhirnya hub sleeve dan gigi ketiga berada pad
kecepatan yang sama.
4.
Jika hub sleeve dipindahkan
atau didorong lebih lanjut, sedangkan antara hub sleeve dan gigi ketiga sudah
sinkron putarannya maka hub sleeve akan langsung mengait (berhubungan) dengan
alur (spline) pada roda gigi ketiga. Selanjutnya pemindahan tenaga langsung
melalui gigi ketiga. Pada saat ini synchronizer ring menjadi bebas dalam arah
putarannya.
Dengan cara kerja synchronmesh
tersebut, akan didapat pemindahan sikap transmisi yang halus, tidak menimbulkan
bunyi dan kerusakan bila dibandingkan dengan transmisi model sliding.
Sikap-sikap pemindahan tenaga pada
transmisi synchronmesh yang 4 sikap maju dan 1 sikap mundur.
C. Gangguan Utama Transmisi
Synchronmesh
1.
Kerusakan dalam Pemindahan
Sikap Transmisi
Gejalanya
Pada kendaraan sedang berjalan,
transmiri akan dipindahkan dari sikap 3 ke sikap 2. Ternyata pemindahan tidak
dapat dilaksanakan dengan mudah. Sementara itu, terdengar bunyi menggeratak
pada roda giginya.
Sebab-sebab utama dari kerusakan :
-
Cara menjalankan kurang tepat
-
Kopling tidak terlepas dengan
sempurna
-
Kerusakan pada alat
synchronmesh
-
Penyetelan mekanisme pemindahan
transmisi kurang tepat, kerusakan atau kemacetan pada salah satu bagian dari
mekanisme pemindahan transmisi.
Cara perbaikannya :
§ Untuk mengetahui apakah kesalahannya terletak pada cara mengemudi
yang kurang tepat, dapat dilakukan sebagai berikut :
·
Apabila pemindahan transmisi
sukar dilaksanakan pada waktu kendaraan sedang parkir :
Pijak pedal kopling dan pindahkan transmisi ke sikap
satu atau ke sikap mundur. Kalau sukar, lepaskan pedal kopling sekaligus dan
pijak lagi. Dengan cara tersebut, biasanya transmisi dapat dipindahkan dengan
mudah.
·
Apabila pemindahan transmisi
sukar dilaksanakan pada waktu sedang berjalan :
Pada waktu transmisi akan dipindahkan ke transmisi yang
lebih tinggi, terlebih dahulu dipindahkan ke posisi netral dan biarkan di situ
beberapa saat lamanya, sesudah itu dipindahkan ke sikap yang dikehendaki. Hal
tersebut juga dapat dilaksanakan dengan lebih mudah apabila pedal kopling
diinjak dua kali, yaitu sekali waktu hendak memindahkan ke posisi netral dan
sekali lagi pada waktu hendak memindahkan dari netral ke sikap yang
dikehendaki.
§ Apabila kopling tidak terlepas dengan sempurna :
Periksa kopling dari kemungkinan keausan plat kopling,
pegas kopling, mekanisme penggerak kopling, dan stelan-stelannya.
§ Apabila alat synchronmesh rusak :
Periksa semua alat-alat synchronmesh dengan jalan
membongkar transmisi dan ganti bagian-bagian yang rusak.
§ Periksa dan stel kembali bagian-bagian mekanisme pemindah transmisi.
2.
Hubungan Roda Gigi Transmisi Terlepas
Gejalanya
Pada waktu keadaan sedang berjalan,
hubungan roda gigi transmisi terlepas dan tuas transmisi pindah ke posisi
netral. Dalam hal ini tuas transmisi terpaksa harus dipegang terus supaya tuas
transmisi tidak pindah ke posisi netral.
Sebab-sebab utama
dari kerusakan :
a.
Keausan atau kesalahan
penyetelan dari sistem pemindahan transmisi.
b.
Keausan atau perubahan bentuk
dari garpu pemindah roda gigi transmisi.
c.
Penguncian poros garpu pemindah
transmisi kurang sempurna.
d.
Keausan pada gigi-gigi dari
roda gigi transmisi atau keausan pada gerigi (alur) poros roda-roda gigi.
e.
Kerusakan pada
bantalan-bantalan.
Cara Perbaikannya
:
Transmisi harus dilakukan pemeriksaan
secara menyeluruh, dengan jalan membongkar transmisi. Kemudian, dilakukan
pemeriksaan secara visual maupun pengukuran semua bagian transmisi, lalu ganti
semua bagian yang rusak.
3.
Bunyi-Bunyi
Gejalanya
Bunyi yang terdengar dari sekitar bak
transmisi menjadi keras, hal tersebut terjadi terutama pada waktu kendaraan
bergerak pada sikap transmisi rendah.
Sebab-sebab Utama
dari Kerusakan :
a.
Kekurangan minyak pelumas atau
tidak cocoknya jenis minyak pelumas yang digunakan.
b.
Keausan atau kerusakan pada
roda-roda gigi dan bantalan-bantalannya.
c.
Keausan atau kerusakan pada
alur poros roda-roda gigi.
d.
Hubungan roda-roda gigi kurang
tepat.
Cara perbaikannya
:
a.
Periksa keadaan minyak pelumas
di dalam bak transmisi apabila kurang tambah minyak pelumas yang sama
kekentalannya. Akan tetapi, apabila minyak pelumas encer, ganti dengan minyak
pelumas yang baru.
b.
Jika setelah minyak pelumas
diganti dan masih terdapat bunyi di dalam bak transmisi, cara perbaikannya
ialah dengan membongkar transmisi, memeriksa, dan mengganti bagian-bagian yang
rusak.
D. Memeriksa Tinggi Permukaan
Oli Transmisi
Jika terdengar bunyi dari sekitar bak
transmisi, semakin lama semakin keras. Hal tersebut terjadi terutama pada waktu
kendaraan bergerak pada kecepatan rendah.
Salah satu penyebab dari kerusakan
itu adalah kurangnya oli (minyak pelumas) di dalam bak transmisi.
Langkah-langkahnya
1.
Angkat kendaraan sedemikian
rupa sehingga berada di permukaan yang datar.
2.
Lepaskan sumbat pengisi oli
sebelah samping.
3.
Memasukkan jari ke dalam lubang
pengisi oli periksa apakah jari anda dapat menyentuh oli.
4.
Jika permukaan oli rendah,
tambahkan oli gigi sampai ketinggian yang pantas, setelah memeriksa
kebocoran-kebocoran oli di sekeliling luar transmisi tersebut.
5.
Memasang kembali sumbat pengisi
oli
a.
Bersihkan sumbat pengisi oli, periksa
kerusakan-kerusakan pada gasket, lalu pasang kembali sumbat pengisinya.
b.
Bersihkan oli yang luber di
sekitar/di sekeliling sumbat pengisi dan lubangnya.
E. Mengganti Oli Transmisi
1.
Menguras Oli
a.
Angkatlah kendaraan sedemikian
rupa sehingga berada pada permukaan yang datar.
b.
Menguras oli transmisi
1)
Letakkan panci penumpang oli di
bawah sumbat pembuang oli.
2)
Lepaskan sumbat pengisi oli di
sebelah samping atas.
3)
Longgarkan sumbat penguras
kira-kira suatu putaran penuh dengan kunci socket.
4)
Sambil menekan perlahan-lahan
pada sumbatnya, putarlah dan lepaskan sumbat tersebut ke satu arah secepatnya
bila benar-benar sudah bebas dari ulirnya.
5)
Biarkan oli mengalir seluruhnya
sampai menetas perlahan-lahan sekali dari lubang penguras.
c.
Bersihkan beram-beram besi yang
menempel pada sumbat pembuang bermagnit dan periksa gasket dari kerusakan. Lalu
pasang kembali dan kencangkan sumbat pembuang. Sumbat pembuang bermagnit dapat
menarik beram-beram besi dari oli.
2.
Mengisi Oli
a.
Tambahkan oli gigi yang sesuai
melalui lubang pengisi oli.
b.
Masukkan jari Anda ke dalam
lubang pengisi oli dan periksa apakah olinya mencapai ujung jari.
BAB III
POROS POPELLER
Fungsinya
Poros propeller memindahkan tenaga dari transmisi ke
diferensial dengan gerak putar. Ujung depan poros propeller berhubungan dengan
transmisi yang terpasang kuat pada bodi kendaraan. Ujung yang lain dihubungkan
dengan rumah diferensial pada rakitan as belakang. Bila kendaraan berjalan di
jalan yang tidak datar, rakitan as belakang bergerak turun naik seperti
pantulan pegas-pegas sehingga poros propeller harus sanggup mengubah sudut yang
terjadi. Perubahan ini dapat terjadi oleh sambungan universal yang dipasang
pada tiap ujung poros propeller. Oleh karena pergerakan as pada pegas-pegas
terus menerus mengubah jarak antara transmisi dan as belakang maka sebuah
sambungan luncur di pasang pada ujung depan poros propeller untuk mengimbangi
perubahan-perubahan jarak ini.
A. Sambungan Universal
Sambunmgan universal harus dapat
mengatasi segala kondisi pada waktu poros propeller berputar dari kemungkinan
patah dan sebagainya. Hubungan dengan transmisi harus tetap. Oleh karena itu,
sambungan universal harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut.
a.
Dapat menghindari kerusakan
pada saat poros propeller bergerak naik turun.
b.
Tidak berisik harus dapat
berputar dengan lembut.
c.
Konstruksinya harus sederhana
dan tidak mudah rusak.
Sambungan universal tersebut
menggunakan 2 buah yoke. Salah satu yoke digabungkan dengan poros propeller dan
yang lainnya dengan sambungan luncur (sleeve). Di antaranya dipasangkan
penghubung (spider) dan rumah bantalan (bearing). Untuk mencegah keausan maka
bagian-bagian spider yang berhubungan dengan bantalan jarum (roller bearing)
dibuat lebih keras. Untuk mengurangi gesekan yang terjadi maka bentuk bantalan
menggunakan model roller bearing yang ditutup dengan cup. Supaya bearing
(bantalan) tidak terlepas maka dipasang snap ring (pengunci) pada yoke.
B. Mengganti Poros Propeller
Membuka
a.
Angkatlah kendaraan, dan
sanggah dengan tepat.
b.
Buka baut-baut dan mur-mur
pengikat poros propeller, namun sebelum membuka baut-baut dan mur-mur, berilah
tanda-tanda pemasangan pada flens kompanion diferensial dengan flens poros
propeller.
c.
Tarik poros propeller keluar
Untuk mencegah agar oli transmisi tidak mengalir keluar,
masukkan alat penyumbat oli transmisi pada ujung sambungan rumah transmisi.
C. Mengganti Sambungan
Universal
Membongkar
Melepas cincin-cincin pengunci :
a.
Jenis cincin pengunci diluar
ujung cincin dijepit dengan tang dan tarik ke luar.
b.
Jenis cincin pengunci di dalam
cincin di dorong dengan hentakan palu pada ujung cincin pengunci hingga lepas.
c.
Pukul pada bagian garpu
penghubung hingga rumah bantalan keluar dari dudukannya.
d.
Jika rumah bantalan tidak dapat
atau sulit keluar dengan cara dipikul, rumah bantalan di pres pada ragum ke
kiri dan ke kanan hingga terasa mudah lepas, kemudian dipukul-pukul lagi.
Perhatikan bantalan jarum jangan
sampai jatuh atau hilang.
e.
Periksa permukaan gesek bila
sudah aus atau cacat harus diganti (satu set)
1)
Penghubung universal
2)
Sil
3)
Bantalan jarum
4)
Rumah bantalan
f.
Periksa keretakan dan
kebengkokan, lalu perbaiki jika masih memungkinkan atau diganti yang baru
(bengkok/tidak segaris).
Memasang sambungan universal
- Perhatikan tanda-tanda pemasangan.
- Mengisi vet (gemuk) pada penghubung universal sampai penuh.
- Memasang sil
- Memasang rumah bantalan tepat pada posisi rumah bantalan, sedangkan dudukan rumah bantalan dan poros penghubung universal harus lurus, kemudian di pres sedikit demi sedikit sambil di cek apakah sambungan itu dapat berputar dengan baik. Bila sedikit sarat berilah hentakan pada ujung garpu penghubung. Perhatikan kedudukan rumah bantalan terhadap dudukannya, harus lurus tidak boleh miring.
- Memasang cincin pengunci pilihlah cincin yang cocok untuk kebebasan aksial 0,02 mm.
Memasang poros propeller
1.
Oleskan gemuk serbaguna pada
bagian luar sambungan luncur poros utama transmisi (output).
2.
Lepaskan alat penyumbat oli
transmisi
Sil poros output transmisi bila rusak atau bocor harus
diganti. Memasang sil, gunakan alat khusus agar sil dapat duduk dengan baik.
3.
Cocokkan tanda-tanda pemasangan
di atas flens kompanion diferensial dan poros propeller, lalu kencangkan
baut-baut dan mur-mur dengan kunci secukupnya.
Catatan :
Agar gerakan sambungan universal bekerja dengan baik
(tidak terjadi bunyi) masukkan gemuk atau vet melalui fitting yang telah
disediakan.
D. Gangguan Utama Poros
Propeller dan Sambungan Universal
1.
Poros Propeller bergetar pada kecepatan kendaraan yang tinggi
Gejalanya :
Seluruh bagian kendaraan terasa bergetar pada kecepatan
kendaraan sedang dan tinggi, tetapi rasanya bukan disebabkan oleh mesin atau
roda-roda (ban). Getaran-getaran tersebut terasa bertambah dahsyat dengan
bertambahnya kecepatan kendaraan.
Sebab-sebab utama
dari kerusakan :
a.
Poros propeller melengkung atau
tidak seimbang (balance).
b.
Keausan atau kerusakan pada
bantalan (bearing) dari sambungan universal.
c.
Baut-baut penyambung poros
propeller longgar.
Cara perbaikannya
Bongkar poros propeller dan sambungan
universal, periksa kelurusan poros gardan, periksa kondisi bantalan, dan alur dari
sleeve. Ganti semua bagian-bagian yang rusak.
2.
Bunyi terjadi pada waktu kendaraan meluncur
Gejalanya
Pada waktu kendaraan sedang meluncur
pada waktu pedal kopling diinjak (pada
waktu transmisi ada pada posisi netral), terdengar bunyi menderu dari bagian
bawah lantai kendaraan.
Sebab utama
kerusakan
a.
Keausan atau kerusakan pada
bantalan-bantalan dari sambungan universal.
b.
Sambungan yang longgar karena
alur-alur sleeve sudah aus.
c.
Sambungan yang longgar karena
alur-alur sleeve sudah aus.
d.
Baut-baut pengikat longgar.
Cara perbaikan :
Periksa baut-baut pengikat poros
propeller sambungan dengan diferensial, keraskan bila ternyata longgar.
BAB IV
DIFERENSIAL
Fungsinya
Memindahkan mesin melalui poros propeller di teruskan
keroda belakang melalui gigi diferensial
Diferensial mempunyai tiga fungsi sebagai berikut :
§ Pengurangan putaran
Mengurangi putaran poros propeller
sebanyak yang diperlukan oleh roda-roda. Pengurangan diperoleh dari gigi ring.
§ Mengubah arah tenaga
Dengan mempergunakan gigi pinion
penggerak dan ring gear akan mengubah arah tenaga menjadi 90o, lalu
memindahkan tenaga tersebut ke poros as belakang.
§ Membagi tenaga
Jika kendaraan mengubah haluan, itu
akan membuat roda belakang bagian dalam berputar lebih lambat dari pada roda
belakang bagian luar sehingga tidak terjadi slip. Aksi ini dilakukan oleh
gigi-gigi diferensial yang terdiri dari side gear atau gigi samping dan pinion
gear atau roda gigi pinion.
A. Gangguan Utama Diferensial
Bunyi menderu dari bak diferensial
Gejalanya :
Pada waktu kendaraan sedang bergerak,
terdengar bunyi menderu dari bagian bawah dari tempat duduk belakang.
Sebab-sebab utama dari kerusakan :
- Kekurangan minyak pelumas.
- Penyesuaian yang kurang tepat di antara roda-roda gigi, diferensial, keausan, atau kerusakan-kerusakan pada bantalannya.
Cara Perbaikannya :
- Periksalah keadaan minyak pelumas di dalam bak diferensial, yaitu dengan jalan membuka baut penutupnya dan masukkan jari telunjuk ke dalamnya. Apabila permukaan minyak pelumasnya setinggi lubang maka hal tersebut menandakan bahwa jumlah minyak pelumas cukup banyak. Akan tetapi, apabila masih juga terdengar bunyi yang tidak normal maka hal itu menyatakan bahwa ada kerusakan atau kesalahan di dalam bak diferensial.
- Salah satu jalan yang termudah untuk menetapkan gejala kerusakan tersebut adalah dengan memeriksa temperatur dari bak diferensial atau peganglah bak diferensial dengan tangan. Sesudah kendaraan berjalan cukup lama, temperatur yang normal dari bak diferensial berkisar pada 45oC. Dengan demikian besar kemungkinan terdapat kerusakan-kerusakan di dalam bak diferensial.
- Untuk menetapkan sumber bunyi yang lebih pasti tersebut dengan lebih pasti, dongkraklah kendaraan sedemikian rupa sehingga kedua ban belakang terangkat. Sesudah itu, putarlah roda belakang dengan menjalankan mesin atau memutar-mutar roda belakang dengan tangan dan dengarkanlah dengan teliti.
B. Memeriksa Tinggi Permukaan
Oli
Pada waktu kendaraan sedang bergerak,
terdengar bunyi menderu dari bak diferensial. Salah satu penyebab utama dari
kerusakan adalah kekurangan minyak pelumas. Oleh sebab itu, perlu pemeriksaan
tinggi permukaan oli diferensial.
Langkah-langkahnya :
1.
Angkatlah kendaraan dalam
keadaan rata.
2.
Lepaskan sumbat pengisi oli.
3.
Masukkan satu jari ke dalam
lubang pengisi oli dan periksa apakah oli gigi diferensial tersentuh oleh ujung
jari.
4.
Tambahkan oli gigi hepoid
tertentu jika tinggi olinya ternyata rendah dan setelah kita yakin bahwa tidak
ada kebocoran oli di sekeliling diferensial dan rumah as belakang.
5.
Pasang kembali sumbat pengisi
oli.
a.
Bersihkan sumbat pengisi oli
dan periksa kemungkinan rusak sebelum sumbatnya dikencangkan.
b.
Bersihkan oli di sekeliling
lubang pengisi oli.
6.
Turunkan kendaraan.
BAB V
POROS PENGGERAK RODA
BELAKANG
A. Konstruksi dan Fungsi
Poros Roda Belakang
Poros roda belakang (rear axle shaft)
dan kelengkapannya menjamin atau memikul (50-80%) berat kendaraan, juga pada
saat yang sama poros roda belakang harus menggerakkan roda-roda. Jembatan
belakang (rear axle housing) berfungsi sebagai :
a.
Tempat poros roda belakang (ada
dua poros).
b.
Tempat diferensial yang
memungkinkan terjadi perbedaan putaran antara roda kiri dan roda kanan.
Jembatan belakang sebagai rumah poros
roda belakang diikatkan pada pegas-pegas untuk mencegah getaran yang
ditimbulkan oleh keadaan jalan yang pindah ke bodi kendaraan. Jembatan belakang
(rear axle housing) ini merupakan satu konstruksi tunggal dan pada kedua
ujungnya dipasangkan mekanisme rem (back plate). Pada bagian tengah axle
housing dibuat tempat pemasangan diferensial dan juga sebagai tempat
penyimpanan minyak pelumas. Poros roda belakang memindahkan momen dari
diferensial ke roda-roda. Ujung-ujung poros ini diberi alur-alur yang
berhubungan dengan gigi diferensial dan ujung lainnya. Tempat pemasangan roda
poros juga dilengkapi oli sil untuk mencegah kebocoran minyak pelumas.
B. Melepas dan Memasang Poros Penggerak Roda
Belakang
Apabila terjadi kebocoran oli pada
rumah poros belakang, tentu perapat oli yang rusak, dan perlu diganti dengan
yang baru.
Melepaskan :
1.
Angkat kendaraan dan lepaskan
roda-rodanya.
2.
Longgarkan mur-mur roda
belakang dengan hati-hati sebelum kendaraan diangkat.
3.
Lepaskan kedua tromol rem kanan
dan kiri. Gunakanlah kunci-kunci socket, lepaskan mur-mur pengikat plat
penahan, melalui lubang-lubang servis pada flens poros.
4.
Tariklah poros belakang dengan
alat khusus (sliding hammer).
Memasang :
- Oleskan gemuk serbaguna pada perapat oli (perapat oli rusak diganti dengan yang baru).
- Tuangkan cairan perapat pada kedua permukaan gasket (isolasi) yang baru dan pasanglah pada plat penahan.
- Pasang poros belakang pada rumahnya.
- Pasanglah mur-mur pengikat plat penahan yang baru dan kencangkan secara bergantian menurut momen yang ditentukan (secukupnya).
Pasanglah roda-roda dan mur-murnya dengan momen yang ditentukan
setelah kendaraan diturunkan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Toyota : Materi Pelajaran Casis Group 2.
2.
Toyota : Teknik-teknik Service Dasar 3 dan 4.
3.
Wiranto Arismunandar, Osamu
Hirao. Pedoman Untuk Mencari Sumber
Kerusakan, Merawat, Dan Menjalankan Kendaraan Bermotor.
0 Response to "Makalah Tentang Service Ringan Sistem Pemindah Tenaga Kendaraan Roda Empat"
Posting Komentar