Resensi Novel Laskar Pelangi
RESENSI NOVEL LASKAR PELANGI
Judul Buku : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea
Hirata
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Genre : Roman
Penerbit : Bentang
Pustaka
Kota Tempat Penerbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2007
Tebal Halaman : 533 Halaman
Laskar Pelangi adalah novel pertama karya AndreaHIrata
yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10
anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah
Muhammadiah di pulau Belitong yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah
Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, Akiong, Syahdan, Kucai, Borek, Traani, Harun.
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari
kelas 1 SD – 3 SMP dan menyebut diri mereka laskar pelangi. Pada bagian-bagian
akhir cerita anggota laskar pelangi bertambah 2 anak perempuan yang bernama
Flo, seorang murid pindahan.
Cerita terjadi di desa Gantung, Kabupaten Gantung
Belitung Timur, dimulai ketika sekolah Muhammadiah siswa mencapai 10 anak yang
hadir hanya 9 anak mulai dari sinilah dimulai cerita mereka dimulai penempatan
tempat duduk pertemuan mereka dengan Pak Harfan.
Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek pemilihan ketua
kelas yang diprotes oleh Kucai.
Mereka laskar pelangi nama yang diberikan oleh Buk
Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi sempat mengharumkan nama
sekolah dengan berbagai cara, laskar pelangi mengaruhi hari-hari menyenangkan,
tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawan ini berakhir dengan kematian
ayah Lintang yang memakai Einstein olik itu putus sekolah dengan sangat
mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 7 tahun kemudian aman Ikal yang
berjuang diluar pulau Belitong kembali ke kampungnya.
Bahkan kita bisa merasakan semangat Nisa kecil anggota
10 laskar pelangi ini.
Pokok-pokok Isi Novel
(Unsur Instrinsik)
Tema : Persahabatan sepuluh
anak Belitong
Tokoh dan Perwatakan
Ikal : Tidak mudah putus asa dan tegar.
Ayah Ikal : Baik hati dan bijaksana.
Pak KA Harapan Noor : Baik hati ramah dan sabar.
Ibu NA Muslimah Hafsari : Sabar baik hati dan penyayang.
Untang : Pantang menyerah dan cerdas.
Mahar : Imajinatif dan cerdas.
Trapani : Manja dan cerdas.
Kucai : Hiperaktif, susah diatur dan banyak bicara.
Sahara : Keras kepala, cerdas dan baik hati.
Akiong : Sedikit aneh.
Harun : Baik, tetapi agak keterbelakang mental
Borek : Nakal dan susah diatur.
Keunggulan :
Dalam hal organisasi novel ini, hubungan antara satu
bagian dengan bagian yang lain harmonis dan dapat menimbulkan rasa penasaran
pembaca. Karena dalam penceritaan ini isi novel tidak berbelit-belit. Kita
dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan.
Kelebihan :
Buku ini menceritakan tentang persahabatan dan
setiakawanan yang erat dan juga mencakup pentingnya pendidikan yang begitu
mendalam, serta kisahnya yang mengharukan.
Kelemahan :
Penggunaan nama-nama ilmiah dalam cerita-ceritanya, hal
ini membuat pembaca kurang nyaman dalam membaca, apalagi glossrium diletakkan
dibagian belakang novel. Hal ini menambah ketidakpastian memahami
istilah-istilah ini.
Bahasa Buku :
Pengarang menggunakan bahasa yang tidak baku supaya
masyarakat umum (bahasa daerah) khususnya para remaja mudah mengerti isi novel
ini.
Kesimpulan :
Saya dapat mengambil beberapa pelajaran hidup yang
penting. Salah satunya kita harus benar-benar menghargai hidup. Menghargai
pemberian Tuhan, tidak pantang menyerah melakukan sesuatu, dan tidak ada yang
tidak mungkin asalkan kita mau dan berusaha dan satu lagi pintar tidak menjamin
kita untuk selalu sukses.
Saran :
Beberapa saran dari saya bagi para pembaca untu
benar-benar memahami novel ini kita harus mengenal nama-nama ilmiah.
0 Response to "Resensi Novel Laskar Pelangi"
Posting Komentar