Defenisi dan Tipe Gerakan Sosial
GERAKAN
SOSIAL
1.
Defenisi Gerakan Sosial
Dilingkungan masyarakat yang sudah
modern seperti di Indonesia
munculnya gerakan sosial bukanlah masalah yang aneh. Karena semakin kompleksnya
masyarakat semakin banyak menimbulkan permasalahan. Misalnya ketika kenaikan
listrik yang terlalu tinggi, nantinya akan muncul gerakan dan komite penurunan
tarif listrik. Dalam pengurusan tanah atau lahan dimana pemerintah bersikap
tidak adil dan sewenang-wenang terhadap rakyat. Ini memberi warna pada
munculnya gerakan perlawanan terhadap penguasa. Dengan kata lain gerakan sosial
lahir sebagai reaksi terhadap sesuatu yang tidak diinginkannya atau
menginginkan perubahan kebijakan karena dinilai tidak adil. Biasanya gerakan
sosial berbentuk aksi protes / unjuk rasa di tempat kejadian atau didepan
gedung perwakilan rakyat / gedung pemerintahan.
Setelah Mei 1998, gerakan sosial
semakin marak dan ketidak adilan atau ketidakpuasan yang muncul jauh sebelum
1998 di bongkar untuk dicari penyelesaiannya. Karena sistem politik semakin
terbuka dan demokratis dan peluang lahirnya gerakan sosial semakin terbuka
pula. Berbagai gerakan sosial dalam bentuk LSM dan Ormas bahkan parpol politik
menjamur memberikan indikasi bahwa memang dalam suasana demokratis, maka
masyarakat memiliki banyak prakarsa untuk mengadakan perbaikan sistem dan
struktur yang cacat. Melihat realitas seperti ini dapat kita simpulkan
sementara bahwa gerakan sosial merupakan sebuah gerakan yang lahir dan atas
prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan
atau struktur pemerintahan. Perubahan itu biasanya karena kebijakan pemerintah
tidak sesuai lagi dengan konteks masyarakat yang ada atau kebijakan itu
bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat gerakan itu lahir dari masyarakat.
Maka kekurangan apapun yang ada pada pemerintahan menjadi sebuah sorotan. Namun
literatur tentang gerakan sosial ada yang mengartikan kalau gerakan sosial
adalah anti pemerintahan atau pro pemerintahan. Gerakan sosial tidak selalu
muncul dari masyarakat tapi ada pula berasal dari rekayasa pejabat pemerintah
atau penguasa. Jadi defenisi yang juga bisa dipakai adalah gerakan sosial tidak
terbatas pada sebuah gerakan yang lahir dari masyarakat yang menginginkan
perubahan pemerintahan tapi juga gerakan yang berusaha mempertahankan
kemauannya.
2.
Perkembangan Gerakan Sosial
Dahulu gerakan sosial berupa gerakan
kelas dan gerakan kelompok etnik. Dimana contoh gerakan sosial tersebut antara
bangsawan dengan masyarakat bawah, antara petani lawan tuan tanah, kelas
pekerja melawan majikan, petani lawan tengkulak dan borjuis kecil (petty bourgeoise) lawan penguasa besar.
Mereka melakukan gerakan sosial karena secara sosio ekonomi mereka terekplotasi
dan secara politis tertekan.
Sedangkan gerakan petani modern
sebagai penguasa tidak mengembangkan ideologi yang rinci namun mengangkat
tuntutan-tuntutan konkret sehingga lebih dekat dengan gerakan protes. Namun
jika penderitaan mereka tidak bisa dihindari, bahkan petani modern menjadi
terbuka terhadap gerakan ideologis radikal. Misalnya terjadi pada gerakan
petani selama kebangkitan Nazisme. Gerakan petani mungkin melahirkan kekerasan.
Ideologi mereka jika ada mungkin pada saat sama menganut tradisionalisme dan
restoratif. Namun biasanya dalam wilayah tradisional kerusuhan petani,
komunisme kontemporer mendapatkan dukungan
luas.
Atau dalam kehidupan politik demokratis
yang sistematis, dapat kita bedakan 3 phase utama di dalam perkembangan
gerakan-gerakan sosial modern. Pertama tahap dimana gerakan-gerakan seperti
gerakan demokrasi, hanya menyediakan sebuah sarana efektif bagi pengungkapan
keluhan-keluhan dan usaha-usaha untuk melahirkan perubahan-perubahan politik.
Kedua, munculnya gerakan sosial ketika pencapaian pemerintah yang
representatif, persamaan hak pilih universal dan sistem pemilihan umum yang
bebas dan rahasia yang mengurangi intensitas aksi-aksi politik di luar
mekanisme lembaga formal. Ketiga, kebangkitan-kebangkitan dan pembentukan
berbagai gerakan sosial sebagai suatu ciri kehidupan politik yang kurang lebih
bersifat permanen yang mencerminkan suatu gerakan yang lebih mendasar untuk
memperluas demokrasi.
3.
Tipe Gerakan Sosial
Gerakan sosial meliputi banyak tipe
atau cara terjadinya gerakan tersebut. misalnya tipe gerakan sosial yang
tergantung pada jumlah pendukung dan pengaruhnya terhadap sistem politik mereka
mengkonsepkan semua hal berbau politik dalam pengertian hubungan sahabat dan
musuh dimana tidak ada aturan yang melarang. Hal ini bisa menjelaskan
penggunaan teror sebelum dan sesudah perebutan kekuasaan dan paradoks bahwa
orang berniat untuk mencapai suatu tujuan mampu memberikan jtaan manusia dalam
prosesnya. Selain itu gerakan sosial, melalui aspek struktural dimana membentuk
gerakan melalui perubahan kultural seperti peningkatan kapasitas kelompok untuk
tugas komunikasi. Kepemimpinan dan organisasi. Terakhir ada gerakan sosial yang
terjadi akibat dari pemimpin yang kharismatik, seperti pada 1998 yang
dipelopori oleh Amien Raiz.
0 Response to "Defenisi dan Tipe Gerakan Sosial"
Posting Komentar