Contoh Makalah Tentang Pelayanan Prima Kepada Pelanggan
BAB I
MAKNA PELAYANAN PRIMA
Pelayanan dan visi dan misi nasional Indonesia pada Bab 1 Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN 1999) menunjukkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan prima aparatur pemerintahan kepada masyarakat tidak dapat diadakan lagi,
karena merupakan tugas dan fungsi pemerintah dalam menjalankan pemerintahan.
Pelayanan prima dalam masyarakat dipertegas dalam IMPRES I/95 mengenai kualitas
pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat, keputusan MENPAN 81/93 tentang
pedoman pelayanan umum, dan surat Edaran Menko WASBANGPAN 56/98 mengenai
pelayanan prima kepada masyarakat.
Pelayanan prima
aparatur pemerintah dapat dilihat pada dua dimensi :
1)
Dimensi akademis,
penyelenggaraan pemerintah dikatkan dengan paradikma pembaharuan manajemen
pemerintah.
2)
Dimensi institusional, merujuk
pada peraturan yang berlaku sesuai jiwa, visi, misi nasional baik dipusat
maupun daerah.
Pengertian dan Makna Pelayanan Prima
1)
Pengertian Pelayanan Prima
Pengertian pelayanan prima menurut
·
KEPMENPAN 81/93
Pelayanan adalah suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
oleh itlas pemerintahan daerah dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan undag-undang yang berlaku.
·
Kamus Bahasa Indonesia
Pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus)
apa yang diperlukan orang lain.
·
Daviddow dan Uttal (1989)
Pelayanan merupakan kegiatan/keuntungan yang ditawarkan oleh
organisasi atau perorangan kepada konsumen (customer) yang bersifat tidak
terwujud dan tidak dapat dimiliki.
Pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan
pelanggan.
·
Yunyong and loh (1998)
Pelayanan pelanggan adalah hubungan pertama balan rantai aktivitan
untuk sistem total kualitas manajemen.
·
Cristopher (1992)
Pelayanan pelanggan dapat diartikan sebagai suatu sistem manajemen,
diorganisir untuk menyediakan hubungan pelayanan yang kesinambungan antara
waktu pemesanan dan waktu barang atau jasa itu diterima dan digunakan dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dalam jangka waktu
panjang.
·
Norman (1991)
Mengetengahkan karakteristik pelayanan sbb :
a)
Pelayanan tidak dapat diraba
tapi bisa dirasakan.
b)
Pelayanan itu kenyataannya
terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang sifatnya adalah
tindakan sosial.
c)
Produksi dan konsumsi dari
pelayanan tdiak dapat dipisahkan secara nyata.
2)
Makna Pelayanan Prima
Layanan dan dukungan dapat bermakna sebagai suatu
bentuk layanan yang memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Tujuan dari pelayanan prima adalah memuaskan sesuai
dengan keinginan pelanggan.
·
Zeithaml el al (1990) seperti
yang dikutip Yun, Yong dan Loh (1998) menyatakan bahwa mutu pelayanan
didefinisikan oleh pelanggan. Oleh karena itu mutu pelayanan adalah kesesuaian
antara harapan, keinginan dengan kenyataan pelanggan.
Dimensi yang sangat melekat dalam mutu pelayanan adalah
a)
Tidak nyata
b)
Daya uji
c)
Daya tangkap
d)
Keterampilan
e)
Keramahan
f)
Kredilitas
g)
Keamanan
h)
Akses
i)
Komunikasi
j)
pengetiaan
Pelayanan yang bermakna adalah pelayanan yang
diberikan oleh pelayanan dengan penuh perhatian, sehingga pelanggan yang
dilayani merasa diperhatikan.
3)
Sabjek dan Objek Pelayanan
·
Pelayanan Internal
Meliputi :
a)
Pelayanan vertikal, yakni
pelayanan dari pimpinan / manajemen ke unit / anggota organisasi.
b)
Pelayanan horizontal dan
diagonal, yakni pelayanan dari unit/anggota organisasi kepada unit/anggota
organisasi lainnya.
·
Pelayanan Eksternal
Yaitu pelayanan organisasi kepada masyarakat / diluar organisasi
(pelanggan/klien) dapat dibedakan :
a)
Pelayanan Makro/Menegeria,
yaitu pelayanan dari organisasi kepada mayarakat di luar organisasi yang
tampilannya diukur dari kualitas manajemen organisasi tsb.
b)
Pelayanan mikro/front liner,
yaitu pelayanan organisasi kepada masyarakat di luar organisasi yang
tampilannya diukur dari kualitas dan tampilan fisik.
Salah satu tip menghindari ketidak puasan pelanggan adalah dengan
cara :
·
Merasa
·
Mengakui
·
Menemukan
BAB II
ESENSI PELAYANAN PRIMA
1.
Paradigma Pelayanan
Paradigma adalah suatu konsepsi yang dapat mendasari seseorang untuk
merefleksikan keyakinannya dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya,
salah satu tip menuju kemasa depan aparatur yang lebih baik, adalah dengan
mengkaji pelayanan yang prima kepada masyarakat (pelanggan), pelayanan yang
memusatkan perhatian pada masyarakat. Hal ini duwujudkan dengan cara :
·
Mendengarkan dengan penuh
perhatian.
·
Memperhatikan sikap tubuih, dan
tindakan secara tenang dan rileks dalam melayani pelanggan.
·
Menatap mata pelanggan saat
berbicara.
·
Memperhatikan ekspesi wajah
dengan menampilkan senyum sesuai dengan konsep pribadi prima.
Pribadi prima yaitu :
a)
Tampil rapi
b)
Tampil sopan
c)
Tampil ceria
d)
Tampil yakin
e)
Tampil dengan prinsip senang
belajar
f)
Senang dan menyenangkan orang
lain
·
Memperhatikan sikap dan
perilaku jangan sampak mengecewakan pelanggan.
·
Menempatkan kepentingan
pelanggan nomor satu.
·
Mengetahui siapa pelanggan dan
apa keinginannya.
Sunarsono Hardjo Soekarno
Dalam agenda Reinventing Government dijelaskan tentang
pengembangan organisasi yang bermuara pada terwujudnya a smaller, better,
faster, and cheafer government. Osborne dan Gaebler (1993) seperti dikutip
Sunarsono Hardjo Soekarno dalam Manajemen Pembangunan No. 19/V/April 1997
menyatakan dengan agenda ini mengaju pada prinsip customer driven governement.
Instrumen prinsip ini adalah pembalikan mental model pada birokrat dari keadaan
lebih suka dilayani menuju suka melayani, sasaran akhirnya pelayanan yang lebih
baik.
Implementasi dari prinsip reinventating government tsb
dapat ditempuh melalui tiga aspek penting yaitu :
a)
Public-privat patnership atau
privatization.
b)
Budgeting refor
c)
Organizazional development and
change.
Pembangunan sistem kualitas pada awal diungkapkan oleh
W.E. Deming yang berbicara didepan lmuwan jepang tahun 1950. Pada kesempatan
ini disoroti mengenai keberhasilan yang dramatis dari industri jepang dalam
meningkatkan kualitas pelayanan prima.
Pasar global adalah suatu pasar yang diselimuti oleh
situasi dan sistem kompetensi yang ketat, sehingga dituntut kualitas pelayanan
jasa yang lebih baik. Konsep dasar dalam memuaskan pelanggannya minimal mengacu
pada :
·
Keistimewaan
·
Kualitas
Kepuasan pelanggan dapat dicapai aparatur pemerintah
yang baik telibat langsung maupun tidak langsung dalam pelayanan dapat mengerti
dan menghayati serta berkeinginan untuk melaksanakan pelayanan prima.
Istilah kepemimpinan-pelayanan pada awalnya diciptakan
oleh Robert K. Greenleaf (1970) yang berjudul the sevent as leader (playan
sebagai pemimpin). Selanjutnya larry spears melalui karya Greenleaf
mengidentifikasikan 10 ciri khas pelayanan pemimpin-pelayanan:
a)
Mendengarkan
b)
Empati
c)
Menyembuhkan
d)
Kesadaran
e)
Bujukan dan Persuasif
f)
Konseptualisasi
g)
Kemampuan meramal
h)
Kemampuan melayani
i)
Komitmen terhadap pertumbuhan
manusia
j)
Membangun masyarakat
Dalam bisnis diperkenalkan berbagai elemen penerima kepuasan seperti :
·
Elemen produk
·
Elemen penjualan
·
Elemen purna jual
·
Elemen lokasi
·
Elemen waktu dan budaya
Kepuasan pelanggan adalah tujuan utama dalam pelayanan
prima, karena itu aparatur pemerintah dituntut untuk menciptakan citra positif
dimata pelanggan.
2.
Pengukuran Kinerja Pelayanan
Pengukuran Kinerja Pelayanan sangat ditentukan oleh
kopetensi yang dimiliki oleh aparatur yang memberikan pelayanan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan pada anggota organisasi dalam kaitannya dengan pengukuran
kinerja pelayanan adalah jangan sampai diantara mereka mengatakan kecewa.
Prinsip yang tidak boleh ditinggalkan dalam pelayanan prima adalah apa yang
terbaik untuk konsumen, itulah yang terbaik untuk semua orang sepanjang itu
mengacu pada standar.
3.
Refolusi Pelayanan Publik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Refolusi berarti perubahan radikal untuk perbaikan di
suatu masyarakat dan negara sedangkan Reformir
adalah orang yang mengajukan adanya
usaha perbaikan. Radikal berarti secara menyeluruh.
Revolusi Pelayanan adalah Perbaikan sistem atau
prosedur pelayanan yang di berikan kepada masyarakat mengacu pada keinginan dan
kepuasan total pelanggan tanpa membedakan jenis dan kualifikasi pelayanan.
BAB III
STRATEGI PELAYANAN PRIMA
1)
Manajemen Pelayanan Pelanggan
Menurut
·
Master yang dikutipoleh
Gasperst
Penerapan sistem pelayanan yang berfokus pada pelanggan hanbatan
yang dihadapi oleh.
·
Ketidak komitmenan
·
Ketiadaan pengetahuan
·
Ketidakmampuan aparatur
·
Ketidaktepatan perencanaan
·
Pelatihan yang belum optimal
·
Ketidakmampuan membangun
·
Ketidak sesuaian struktur
organisasi
·
Ketidak cukupan sumber daya
·
Ketidak tepatan sistem
penghargaan.
·
Gasperst
Bahwa keberhasilan pengembangan kualitas suatu
organisasi sangat tergantung pada dua pokok
1)
Keinginan besar menajemen
puncak untuk menerapkan prinsip-prinsip kualitas dalam organisasi.
2)
Prinsip-prinsip kualitas itu
diakomendasikan ke dalam sistem kualitas.
·
Willington Patricia
Strategi pelayanan
prima adalah pengembangan citra aparatur pemerintah yang dihati masyarakat.
·
Long Yong danYun
Berpendapat bahwa ada beberapa masalah strategi yang perlu diketahui
a)
Seberapa penting pelanggan itu?
b)
Apa dimensi pelanggan itu?
c)
Apa komponen pelanggan itu?
d)
Apa yang diinginkan pelanggan
itu?
Jenis-jenis pelayanan yang sesuai dengan keinginan pelanggan
·
Pelayanan sebelum transaksi
·
Pelayanan saat transaksi
·
Pelayanan setelah transaksi
2)
Dimensi Mutu Pelayanan
Dimensi waktu dalam pelayanan prima adalah dimensi yang menegaskan
komitmen aparatur yang memberi pelayanan kepada pelanggan.
Dimensi biaya dalam pelayanan prima adalah dimensi yang ditetapkan
dengan transparan tentang besar biaya yang dibebankan kepada pelanggan dalam
sebuah jenis layanan.
Dimensi kualitas dalam pelayanan prima adalah dimensi yang
ditunjukkan kepada aparatur pelayanan dan pelanggan yang memerlukan jasa
pelayanan.
Dimensi moral dalam pelayanan prima adalah dimensi yang ditunjukkan
kepada aparatur pelayanan dan pelanggan dimensi ini aparatur memberikan
pelayanan kepada pelanggan tidak melakukan praktek-praktek.
3)
Perbaikan Sistem dan Prosedur Pelayanan
Perbaikan sistem layanan dan prosedur menuju pelayanan
prima yang diberikan oleh aparatur/bokrasi kepada masyarakat, dalam
keputusannya MENPAN No. 81/1993 dijelaskan sendi-sendi pelayanan prima sebagai
berikut :
a)
Kesederhanaan
b)
Kejelasan dan kepastian
c)
Kemananan
d)
Keterbukaan
e)
Efisiensi
f)
Ekonomis
g)
Keadilan yang merata
h)
Ketepatan waktu
0 Response to "Contoh Makalah Tentang Pelayanan Prima Kepada Pelanggan"
Posting Komentar