Defenisi Motivasi dan Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “motif”, dimana motif menurut
Sadirman (2001:710) diartikan “sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan dari luar subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan”. Jadi motivasi dapat diartikan sebagai daya upaya
penggerak yang telah menjadi aktif.
Di samping itu, menurut Md. Donald dalam Sardiman (2001)
“motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.
Selanjutnya, dalam kegiatan belajar menurut Sadriman (2001:73) “motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.
Motivasi merupakan suatu dorongan untuk melakukan suatu
kegiatan ke arah pencapaian tujuan yang bisa berasal dari dalam diri seseorang
dan dari luar dirinya. Lebih jelas, Hamalik (2000:173) menyatakan :
Istilah motivasi menjukkan kepada semua gejala yang terkandung dalam
stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu di mana sebelumnya tidak ada gerakan
menuju ke arah tujuan tersebut. Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar
atau internal dan insentif dari luar diri individu atau hadiah.
Jika dilihat secara keseluruhan, ada beberapa hal yang
mendorong seseorang untuk belajar, baik itu berasal dari dalam dirinya ataupun
dari luar dirinya. Seperti yang dikemukakan oleh Frandsend dalam Sardiman
(2001), yakni:
1) adanya sifat ingin tahu dan menyelidiki dunia yang lebih luas, 2)
adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan adanya keinginan untuk
selalu maju, 3) adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru
dan teman-temannya, 4) adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu
dengan usaha yang baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi, 5)
adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran, 6)
adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.
Dari pernyataan Frandsend di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa setiap siswa bisa saja memiliki motivasi yang banyak pada
dirinya ataupun tidak. Juga, setiap siswa bisa saja memiliki motivasi yang sama
satu dengan yang lainnya ataupun berbeda. Maka, tugas guru adalah memahami
masing-masing individu siswanya, dan pada akhirnya dapat memberikan
pembelajaran yang sesuai dengan motivasi yang dimiliki oleh siswa, atau
memberikan motivasi yang tepat bagi siswa yang motivasi belajarnya menurun.
0 Response to "Defenisi Motivasi dan Motivasi Belajar"
Posting Komentar