Jangan Menganggap Sakit Mata Masalah Sepele
Mata adalah jendela untuk melihat dunia. Menjaga indra
penglihatan ini tak rumit, tapi banyak yang tersandung karena menganggapnya
remeh-temeh. Banyak faktor yang membuat mata jadi tak berfungsi baik.
“Mata bukan segala-galanya, tetapi tanpa mata
segala-galanya tidak ada artinya.” Ungkapan ini rasanya tak dapat dibantah.
Bagaimana tidak, ketika mata terganggu maka bersiaplah untuk kehilangan
keindahan seluruh dunia. Dengan mata yang sehat, banyak hal yang normal dan
wajar dapat dinikmati.
Meski demikian, tak sedikit orang yang tak merasa
penting menjaga kesehatan matanya. Data dari Departemen Kesehatan menunjukkan
bahwa dari 200 juta penduduk Indonesia 1,5 persen atau sekitar 3 juta orang
menderita kebutaan. Sebuah jumlah yang tidak kecil.
Penyakit mata yang berdampak pada kebutaan ini
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti degeneratif, pola makan yang tidak
sehat, lingkungan hidup, pola hidup, ras dan faktor genetik. Selain faktor
tersebut, penyakit mata juga dapat menjadi faktor ikutan karena penyakit lain
yang diderita.
Dari banyak kasus, diabetes adalah penyebab paling
dominan gangguan pada mata. Diabetes menyebabkan gangguan pada retina atau
biasa disebut retino diabetika.
Mereka yang mengalami gangguan retina, 80% diantaranya
disebabkan oleh diabetes. Diabetes menyebabkan rusaknya pembuluh darah yang
memberi makan pada retina mata bagian belakang. Pembuluh darah yang melemah ini
dapat bocor dan menyebabkan keluarnya cairan atau darah yang dengan sendirinya
membuat bagian tertentu pada retina membesar. Dan, karena retina adalah tempat
cahaya difokuskan, maka cahaya yang masuk melalui lensa mata tersebut akan
membentuk bayangan kabur.
Gambar bayangan kabur itulah yang akan dikirim ke otak,
sehingga tidak dapat diterjemahkan dengan sempurna. Untuk mengatasi penyakit
mata jenis ini, yang paling penting untuk diperhatikan adalah menjaga pola
makan. Makanan, terutama yang memiliki kadar gula tinggi, sedapat mungkin harus
dijauhi.
Jenis penyakit mata lainnya yang harus diwaspadai adalah
oblasvo retina yaitu penyakit mata
akibat lepasnya retina. Meskipun dalam banyak kasus terjadi pada manusia yang
usia lanjut, sebenarnya penyakit jenis ini berpotensi terjadi pada semua
tingkatan usia.
Lepasnya retina dapat terjadi akibat benturan keras yang
dialami oleh kepala. Selain itu, meskipun tak banyak, dapat merupakan faktor
turunan sehingga sangat mungkin terjadi pada bayi dan anak-anak. Apabila tidak
mendapatkan penanganan dengan cukup serius, bisa menyebabkan kebutaan permanen.
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Cambridge University dan London College University menunjukkan
bahwa tinggal bersama dengan perokok selama lima tahun dapat menyebabkan
kebutaan pada seseorang yang telah berumur. Penyakit mata tersebut adalah Age related Macular Degeneration (AMD).
AMD adalah penyakit mata yang berkembang diatas usia 50
tahun. Penyakit ini melemahkan retina pusat. Meskipun tidak selalu, penyakit
ini cenderung mengarah ke kebutaan. Dan saat ini 500 ribu orang di Inggris
tengah resah karena terkena penyakit ini. Dalam penelitian yang dipublikasikan British Journal of Opthamology tersebut menunjukkan bahwa
resiko terkena penyakit mata AMD bagi perokok pasif tiga kali lipat, sedangkan
untuk perokok pasif tiga kali lipat, sedangkan untuk perokok aktif dua kali
lipat.
Sebuah persoalan yang cukup serius dalam penanganan
penyakit mata adalah hingga saat ini ilmu dan teknologi kedokteran belum dapat
mendeteksi semua gangguan pada mata. Hal ini jelas merupakan sebuah persoalan,
itupulalah yang membuat banyak orang menganggap remeh penyakit mata sehingga resiko
kebutaan menjadi cukup besar karena penanganan yang terlambat. Dan, bukan hal
aneh bahwa orang justru sering tersandung pada hal yang remeh-temeh.
0 Response to "Jangan Menganggap Sakit Mata Masalah Sepele"
Posting Komentar