Makalah Lengkap Tentang Asal dan Jenis-jenis Batuan
A. Asal Batuan
Litosfer atau kerak bumi tersusun oleh Kerak Benua yang
muncul di atas permukaanlaut dan Kerak Samudera yang merupakan dasar laut.
Kerak Benua berbeda dengan Kerak Samudera dalam berbagai hal, yang antara lain
perbedaannya adalah sebagai berikut.
a.
Kerak Benua
Mempunyai ketebalan kurang lebih
35 km dengan massa
jenis rata-rata 2,8 g.cm3. Batuan penyusunnya sebagian besar berupa
jenis batuan granit yang banyak mengandung mineral Silikon dan Alumunium, karena
itu disebut lapisan SIAL (Silikon – Aluminium).
b.
Kerak Samudera
Mempunyai ketebalan kurang lebih 8 km dan massa jenis rata-rata 2,9 g.cm-3.
Bagian litosfer ini tersusun dari batuan yang banyak mengandung mineral Slikon
dan Magnesium, karena itu disebut lapisan SIMA (Slikon- Magnesium). Jenis
batuan penyusun Kerak Samudera ini sebagian besar adalah Basalt.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
batuan adalah penyusun kerak bumi yang merupakan kumpulan mineral dalam bentuk
padat.
Mineral merupakan zat organik yang terdapat dalam alam,
umumnya mempunyai struktur dan komposisi tertentu.
Dalam proses pembentukan batuan, mineral dapat mengalami
tiga macam peristiwa, yaitu pembekuan, pengendapan dan metamorfosis. Apabila
mineral mengalami pembekuan, maka terjadilah jenis batuan beku. Mineral yang
mengalami pengendapan menghasilkan jenis batuan sedimen, sedangkan yang
mengalami metamorfosis menghasilkan jenis batuan metomorfik. Dengan demikian
batuan yang terbentuk umumnya terdiri atas bermacam-macam mineral dengan
berbagai komposisi.
Mineral padat berasal dari campuran yang berbentuk cair
yang disebut magma, bersifat pijar dan terdapat pada lapisan di bawah litosfer.
Apabila magma sampai di permukaan bumi pada waktu gunung meletus, maka magma
tersebut membeku dan disebut larva.
- Mineral utama
Mineral utama atau primer mempunyai struktur dan komposisi tertentu,
misalnya pada mineral silikat dapat mempunyai susunan kelompok tetrahedron yang
berbeda dalam struktur dasarnya. Perbedaan ini ditunjukkan pada kwarsa yang
berstruktur jaringan tiga dimensi, mika yang berstruktus pipih dan amfibol yang
membentuk struktur rental dalam susunan tetrahedron asalnya.
- Mineral sekunder
Mineral sekunder merupakan mineral yang terbentuk dari mineral
primer melalui proses pelapukan, misalnya klorit terbentuk dari biotit. Mineral
ini biasanya terdapat pada buatan batuan yang telah lapuk atau mungkin pula ada
pada batuan metamorfik.
- Mineral aksesor
Mineral aksesor merupakan mineral yang terdapat dalam jumlah kecil,
tetapi diperoleh pada hampir semua batuan, misalnya magnetit dan zirkon.
B. Jenis-jenis Batuan
Batuan dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya dan berdasarkan
proses terbentuknya.
Berdasarkan sifatnya batuan terdiri atas :
- Batuan asam
Bila dilarutkan dalam air dan diujidan PH-meter atau lakm akan
menunjukkan PH kurang dari 7. Batuan ini banyak mengandung silikat dan ion
aluminium. Biasanya batuan jenis ini banyak terdapat di daerah yang dingin dan
lembab.
- Batuan basa
Bila dilarutkan dalam air dan diuji dengan PH-meter atau lakm akan
menunjukkan PH lebih besar dari 7. Batuan ini banyak mengandung kapur dan
ion-ion kalsium, juga banyak mengandung ion-ion magnesium, kalium dan natrium.
Umumnya batuan basa banyak ditemukan di daerah panas misalnya daerah gurun.
Berdasarkan proses terbentuknya, batuan dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a.
Batuan beku
Batuan beku berasal dari magma yang mengalami pembekuan. Berdasarkan
tempat berlangsungnya proses pembekuan tersebut, maka batuan beku dapat
dikelompokkan menjadi batuan dalam, korok dan leleran.
1)
Batuan dalam terbentuk di dalam
bumi kurang lebih 3 – 4 km di bawah permukaan bumi, karena itu bantuan dalam
disebut pula batuan plutonik atau batuan abisik. Struktur kristalnya
holokristalin atau berhablur penuh, karena terbentuknya dengan pendinginan
secara perlahan-lahan, maka ukuran kristalnya pada umumnya besar-besar.
2)
Batuan korok terbentuk dalam
celah-celah atau retak-retak kulit bumi, yaitu pada jalan magma menuju
permukaan bumi. Batuan ini disebut pula batuan hypoabisik dan mempunyai dua
macam kristal yaitu dengan struktur holkristalin dan porfir atau amorf. Bagian
yang berstruktur holokristalin terdapat dekat dapur magma, sedangkan yang
berstruktur porfir banyak ditemukan pada tempat-tempat yang lebih dekat
permukaan bumi.
3)
Batuan leleran terbentuk
melalui pembekuan tiba-tiba ketika magma sampai ke permukaan bumi dan berubah
menjadi lava yang langsung menjadi padat karena pendinginan dari lingkungan.
Pendinginan yang tiba-tiba ini pula menyebabkan batuan yang terjadi mempunyai
kristal yang kecil-kecil bahkan tidak mempunyai bentuk kristal atau amorf.
-
Batuan dalam bersifat asam
adalah granit, warna putih, kelabu, merah muda dan kekuning-kuningan. Biasanya
terdiri atas kwarsa (27%), feldspar kalium (40%), feldspar pladioklas (15%) dan
sisanya biotit dan amfibol. Batuan dalam bersifat basa, ialah gabbro, berwarna
gelap atau hitam benar. Batuan ini sebagian besar terbentuk dari piroksen
(60%), feldspar plagioklas (20-40%) dan olivin (0-20%). Batuan dalam yang
bersifat netral (yaitu antara asam dan basa) ialah diorit dengan warna lebih
tua dari granit, mengandung fledspar plagioklas (60%) dan sisanya amfibol dan
piroksen.
-
Batuan leleran yang bersifat
asam yaitu rhyolit yang mempunyai komposisi sama dengan granit. Batuan leleran
yang bersifat basa adalah basalt dengan komposisi sama dengan gabbro, sedangkan
batuan leleran yang bersifat netral ialah andesit yang mempunyai komposisi sama
dengan diorit.
b.
Batuan endapan atau batuan
sedimen
Batuan endapan dibentuk oleh hasil perombakan batuan
lain. Misalnya batuan beku dapat mengalami perombakan kimiawi; yang mengubahnya
menjadi bentuk-bentuk lain yang lebih kecil ukurannya, diantaranya seperti
tertera pada tabel berikut :
Berdasarkan cara pembentukannya, batuan endapan dapat digolongkan
dalam tiga kelompok, yaitu :
1)
Sedimen mekanik, terbentuk dari
fraksi batuan yang berukuran kecil-kecil yang mengendap. Batuan yang mengendap
ini merupakan bahan-bahan yang tak larut dalam air dan proses pengendapannya
dapat dilakukan oleh angin atau air. Endapan ini disebut juga sedimen klastika
2)
Sedimen kimia, dibentuk karena
proses penguapann dan kejenuhan dari suatu larutan, sehingga zat terlarut
mengendap secara langsung. Berdasarkan perbedaan kelarutannya, maka pertama
kali akan mengendap gipsum, kemudian anhidrit yang keduanya adalah CaSO4.
selanjutnya NaCl akan mengendap dan pengendapan yang terakhir dialami oleh
garam-garam magnesium dan kalium.
3)
Sedimen organik, dibentuk oleh
proses biokimia dan biomekanik. Endapan biokimia misalnya terjadi pada sumber
air yang mengandung lumut, maka lumut tersebut akan menggunakan CO2
yang terlarut dalam air tersebut, sehingga menyebabkan terjadinya pengendapan
CaCO3 melalui reaksi.
Endapan biomekanik terjadi dari hewan dan tumbuhan yang mempunyai
rangka kapur dan hidup di lautan yang kemudian mati dan membentuk tumpukan
endapan.
Kemungkinan lain terjadi dari sisa-sisa tumbuhan kayu yang mati yang
tertimbun lempung dan batu pasir selama berpuluh juta tahun, sehingga terurai
menjadi gas-gas N2, H2, O2 dan sisanya berupa
karbon murni, maka terbentuklah batubara.
c.
Batuan Metamorf atau batuan mali han
Batuan melihan atau bantuan metamorf ialah batuan yang
berasal dari batuan sediment dan batuan beku yang mengalami peru bahan
karena panas dan tekanan.
Batuan di kerak bumi sering mendapat tekanan yang berat
dan suhu yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Tekanan yang berat
disebabkan karena tindihan. Suhu yang tingg disebabkan oleh persentuhan dengan
magma. Beberapa batuan endapan yang berubah menjadi batuan melihan ialah batu
pualam atau marmer dari batu gamping, dan batu sabak atau batu tulis dari batu
serpih.
Apakah kegunaan batu semacam itu? Batu pualam atau
marmer adalah batu yang keras dan mengkilap bila dipoles. Batu pualam merupakan
bahan yang baik untuk membuat patung dan lantai/ubin. Batu sabak digunakan
sebagai batu tulis dan sebagai bahan bangunan. Batu sabak merupakan bahan
penting untuk membuat atap rumah (semacam genting).
C. Daur Siklus Batuan
Terbentuknya macam-macam batuan ternyata berhubungan
satu dengan yang lain sehingga dapat disimpulkan sebagai siklus pembentukan
batuan atau daur batuan. Daur ini meliputi lingkungan permukaan bumi dengan
tekanan dan suhu rendah, sedangkan pada bagian dalam bumi dengan tekanan dan
suhu tinggi. Dengan demikian pada daerah permukaan bumi terjadi pengubahan
batuan, pemindahan dan pengendapan; pada bagian dalam bumi terjadi batuan beku
dan batuan metamorfik.
Pelapukan Batuan Membentuk
Tanah
Permukaan bumi senantiasa berubah sepanjang masa.
Penyebab peru bahan
keadaan permukaan bumi terutama karena pelapukan.
- Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika dapat disebabkan karena peru bahan suhu.
Perubahan suhu terjadi berulang-ulang, yaitu dari panas menjadi dingin, dan
dari dingin menjadi panas. Perubahan suhu antara siang dan malam, antara musim
panas dan musim dingin menyebabkan batuan menjadi pecah-pecah, sehingga uk uran batu
makin lama makin kecil.
Pelapukan fisika juga dapat terjadi karena terpaan angin
dan hujan, serta karena tarikan gaya
grafitasi bumi. Terpaan angin dan hujan mengakibatkan peru bahan muka bumi. Hal ini disebut juga
sebagai erosi.
- Pelapukan Kimia
Oksigen dan uap air di udara mudah bersenyawa dengan
berbagai zat. Oksigen dan uap air tersebut dapat menyebabkan pelapukan.
Pelapukan yang demikian disebut pelapukan kimia. Misalnya, besi menjadi
berkarat dan warnanya kemerah-merahan.
Air hujan secara alami mengandung asam yang berasal dari
karbon dioksida. Akan tetapi, akibat gas-gas buangan ind ustri seperti belerang dioksida, maka
terjadilah hujan asam. Hujan asam terjadi karena gas buangan tersebut berea ksi dengan uap air
dan gas-gas lain di udara. Hujakn asam sangat meningkatkan kecepatan pelapukan
kimia. Hujan asam mengakibatkan kerusakan pada batuan.
- Pelapukan Biologi
Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh
aktivitas makhluk hidup. Tumbuhan dapat menyebabkan lapuknya berbagai jenis
batuan. Misalnya, lumut kerak yang dapat tumbuh di batuan. Lumut ini
mengeluarkan zat asam yang sedikit demi sedikit dapat menghancurkan batuan.
Pelapukan batuan merupakan awal terbentuknya tanah.
Batuan yang telah hancur lalu bercampur dengan berbagai mineral dan sisa-sisa
makhluk hidup. Bahan-bahan ini tercampur karena peran aktif hewan-hewan
pengurai (misal bakteri), tekanan akar tumbuhan, dan gera kan air.
0 Response to "Makalah Lengkap Tentang Asal dan Jenis-jenis Batuan"
Posting Komentar