Sarana Khusus Dalam Pendidikan Inklusi
Agar anak berkebutuhan khusus dapat mengikuti
pembelajaran dengan efektif untuk mengembangkan potensinya serta untuk
menunjang kemampuan aksebilitasnya, maka ada beberapa sarana khusus yang perlu
disediakan.
1.
Ruang Bimbingan Khusus
Ruang ini berada di sekolah biasa
yang merupakan ruangan khusus yang hanya digunakan untuk anak berkebutuhan
khusus. Biasanya untuk ABK tingkat sedang bagian tengah dan bawah juga tingkat
berat bagian atas akan lebih efektif dimasukkan dalam kelas ini. Mereka belajar
sepenuhnya dalam kelas ini untuk semua mata pelajaran. Mereka berintegrasi dengan
teman-temannya yang normal dalam waktu-waktu tertentu misalnya dalam mengikuti
upacara, olahraga, mengikuti perayaan-perayaan, kesenian pergi ke kantin dan
sebagainya.
Dalam beberapa hal (maat pelajaran
tertentu) ABK mengikuti kegiatan di kelas baisa bersama-sama dengan temannya
yang normal. Dalam kegiatan yang sangat menyulitkan, untuk mata pelajaran
tertentu ABK mendapat pendidikan di ruangan khusus dari guru pendidikan luar
biasa. Atau tenaga lain di bawah koordinasi guru pendidikan luar biasa.
2.
Ruang Sumber
ABK dapat pula dididik di kelas biasa
dengan bantuan guru pendidikan luar biasa pada ruang sumber. Yang dimaksud
dengan ruang sumber ialah ruang khusus yang menyediakan berbagai fasilitas
untuk mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi ABK di kelas biasa.
Biasanya anak datang ke ruang sumber berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.
Dalam ruangan ini anak tuna grahita mendapat bimbingan dari guru pembimbing
khusus untuk pelajaran-pelajaran tertentu. GPK dari ruang sumber seyogyanya selalu
berkonsultasi dengan guru kelas / bidang studi untuk mengembangkan
program-program yang diinginkan.
Ruang sumber merupakan ruang yang
disediakan oleh sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan khusus bagi anak
yang membutuhkan, terutama yang tergolong berkesulitan belajar. Di dalam ruang
tersebut terdapat ruang remedial dan berbagai media belajar. Aktivitas di dalam
ruang sumbe umumnya berkonsentrasi pada upaya memperbaiki keterampilan dasar
seperti, membaca, menulis dan berhitung. Guru sumber atau guru remedial
dituntut untuk menguasai bidang keahlian yang berkenaan dengan pendidikan bagi
anak ABK. Guru sumber juga dapat diharapkan sebagai pengganti guru kelas dan
menjadi konsultan bagi guru reguler. Anak belajar di ruang sumber sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Guru di ruang sumber biasanya menangani 15 sampai
20 anak tiap hari.
3.
Ruang Konferensi Kasus
Ruang konferensi kasus adalah ruang
dimana digunakan sebagai tempat penanganan terhadap kasus atau masalah-masalah
yang dialami anak berkebutuhan khusus. Di ruang ini kasus-kasus yang dialami
anak berkebutuhan khusus ditangani oleh tenaga profesional agar kasus-kasus
tersebut dapat diatasi dan selanjutnya untuk diberi bimbingan.
4.
Alat Bantu Khusus
Agar ABK dapat mengikuti pembelajaran
yang efektif untuk mengembangkan potensinya serta untuk menunjang kemampuan
aksebilitasnya maka ada beberapa sarana khusus yang harus disediakan.
a.
Untuk anak dengan gangguan penglihatan
1)
Sarana untuk orientasi dan
mobilitas
Tongkat panjang, tongkat lipat, blind fold, bola bunyi,
tutup kepala.
2)
Alat bantu pelajaran / akademik
Globe timbul, peta timbul, abacus, penggaris braile,
blokies, puzzle ball, papan baca, model anatomi mata, meteran braile, puzzle
buah-buahan, puzzle binatang, kompas braile, talking watch, gelas rasa, botol
aroma, bentuk-bentuk geometri, color sorting box, braile kit, reglets &
stylush, mesin tik biasa, mesin tik braile, komputer dan printer braile, kompas
bicara dan kamus bicara.
3)
Alat bantu visual
Magnifer lens set, CCTV, view scan, televisi dan mikroskop.
4)
Alat bantu auditif
Tape recorder double deck, alat musik pukul dan alat
musik tiup.
5)
Alat latihan fisik
Catur gangguan penglihatan, bridge gangguan penglihatan,
sepak bola dengan bola berbunyi. Papan keseimbangan, power raider, static
bycicle.
b.
Sarana untuk anak gangguan pendengaran / gangguan komunikasi
1)
Alat bantu dengar seperti:
model saku, model belakang telinga, dan model kacamata.
Sedangkan untuk membantu pendengaran dalam proses
pembelajaran dapat digunakan alat seperti : hearing group dan loopinduction
system.
2)
Latihan bina perspesi dan irama
Speech and sound simulation, spatel, cermin, alat
latihan meniup, alat musik perkusi, meja latihan wicara, sikat getar, lampu
aksen, dan TV/VCD.
3)
Alat bantu belajar akademik
Anatomi telinga, miniatur benda, finger alfhabet, model
telinga, torso setengah badan, puzzle buah-buahan dan binatang, puzzle
konstruksi, silinder, model geometri, kartu kata dan kalimat, menara segitiga
dan gelang, menara segiempat, atlas, globe, peta dinding, dan miniatur rumah
adat.
4)
Alat latihan fisik
Bola dan net volly, bola sepak, meja pingpong, raket,
net bulu tangkis, suttle cock, power raider, dan static bycicle
c.
Sarana untuk anak dengan gangguan intelektual / anak lamban belajar
1)
Latihan sensori visual
Gradasi kubus, gradasibalok 1 dan 2, silinder 1, 2 dan
3, menara gelang 1, 2, 3, kotak silinder, multi indra, puzzle binatang,
kontruksi dan bola, boka sorter warna, geometri tiga dimensi, papan geometri,
kotak geometri, konsentrasi mekanis, form menstock box, scheiben stepel puzzle,
formstec stepel puzzle, fadeldreiecke, rogenbugentorte, geo strestreckbrett,
steckpiel, puzzle set.
2)
Latihan sensori perabaan
Keping raba 1, 2 dan 3, alas raba, fub and handpuzzle,
pubtaspiatten, tactila, balance labirinth maander, balance labirinth spirale.
3)
Sensori pengecap dan perasa
Gelas rasa, botol aroma, tactile perception,
aesthesiometer.
4)
Latihan bina diri
Berpakaian 1,2 dan 3, dressing frame set, sikat gigi dan
pasta gigi.
5)
Konsep dan simbol bilangan
Keping pecahan, blok bilangan 1 dan 2, geometri 3 dimensi,
abacus, papan bilangan, tiang bilangan dan kotak bilangan.
6)
Kreatifitas dan daya pikir
Das baukastchen, das wurfelufen, maxi bausteinwagen,
steck spielzug, groverforsettlung, wurfspiei.
7)
Alat pengajaran bahasa
Alphabet loweincase, pias huruf, alphabet fibre box, dan
pias kalimat.
8)
Latihan perseptual motor
Bak pasir, papan keseimbangan, gradasi papan titian,
keping keseimbangan, power raider, formensortierspiel, hanbalancier, balancier
brett, balancier zehner, balancier wippe, dan balancier steg.
d.
Sarana untuk anak dengan gangguan fungsi otot dan alat gerak
1)
Alat latihan fisik
Pulley weight, kanavel table, squeez ball, retorator
hand, restorator leg, tredmill jogger, safety walking starp, staight, sand bag,
exercise mat, incine mat, neuro development roll, height adjustable growler,
floor sitler, kursi CP, vestibular board, balance beam set, dinamic body and
balance, kolam bola-bola, vibrator, infra red lamp, dual speed massager,
speeding training devices, bola karet, balok berganda dan balok titian.
2)
Alat bela diri
Sipel utensil, dressing frame set, lacing shoes, deluxe
mobile commaded, alat orthotic dan prosthetic.
3)
Alat bantu belajar
Kartu abjad, kartu kata, kartu kalimat, torso seluruh
badan, geometri sharpe, menara gelang, menara segitiga, menara segiempat, gelas
rasa, botol aroma, abacus dan washer, papan pasak dan kotak bilangan.
e.
Sarana untuk anak dengan gangguan emosi dan prilaku sosial
1)
Alat terapi prilaku
Duck walk, step and count, bola sepak bertali, puppen
house, rolling boxer, samsak, sarung tinju, hoopia, sand pits, animal matching
games, organ, tambur dengan stick tripod, rebana, flute, torso, constuctie
puzlle, fruit puzzle, basket mini, dan konsentrasi mekanis.
2)
Alat terapi fisik
Matras, straight-type staircase, bola sepak, bola dan
net vooleey, meja pingpong, power rider, strickleiter, trecketsando, dan
ropelader.
f.
Sarana untuk anak berbakat
1)
Alat bantu ajar / akademik
Sumber belajar, buku paket, buku pelengkap, buku
referensi, buku bacaan, majalah, koran, internet, modul, lembar kerja, kaset
video, VCD, museum, perpustakaan, CD Room dan lain sebagainya.
2)
Media pembelajaran
Radio, kaset recorder, TV, OHP, wireless, slide
projector, LD/VCD/DVD player, chart dan komputer.
g.
Sarana untuk anak yang mengalami kesulitan belajar
1)
Alat bantu ajar/akademik kesulitan
belajar membaca sarana yang dibutuhkan adalah : kartu abjad, kartu kata dan
kartu kalimat.
2)
Alat bantu ajar/akademik
kesulitan belajar bahasa alat yang diperlukan berupa: kartu abjad, kartu kata
dan kartu kalimat.
3)
Alat bantu ajar/akademik
kesulitan belajar menulis alat yang dibutuhkan berupa: kartu abjad, kartu
kalimat, balok bilangan 1 dan balok bilangan 2.
4)
Alat bantu ajar/akademik
kesulitan belajar
h.
Aksebilitas lain
Peserta didik di sekolah inklusi
terdiri dari anak normal dan anak yang memiliki kebutuhan khusus yang mengalami
kelainan atau penyimpangan baik fisik intelektual, sosial, emosional maupun
sensori neurologis. Untuk mengembangkan potensi ABK, maka sarana yang
diperlukan sekolah selain sarana dan prasaran umum (seperti halnya sekolah
umum) juga sarana-prasarana yang sesuai dengan jenis gangguan yang dialami
anak.
·
Ruang kelas berserta
perlengkapannya.
·
Ruang praktikum beserta
perlengkapannya.
·
Ruang perpustakaan beserta
perlengkapannya.
·
Ruang serbaguna beserta
perlengkapannya.
·
Ruang BP / BK beserta
perlengkapannya.
·
Ruang UKS beserta
perlengkapannya.
·
Ruang Kepala Sekolah, Guru dan
Tata Usaha beserta perabotnya.
·
Lapangan olahraga beserta
peralatannya.
·
Toilet.
·
Ruang ibadah beserta
perangkatnya
·
Ruang kantin
0 Response to "Sarana Khusus Dalam Pendidikan Inklusi"
Posting Komentar