Pemeliharaan Ikan Di Sawah Tumpang Sari (Contoh Makalah)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang penulis membuat karya tulis ini adalah
karena ada orang yang tidak kenal tentang pemeliharaan ikan di sawah tumpang
sari dan cara pemanenannya.
1.2 Tujuan
Tujuan penulis membuat karya tulis ini adalah agar
penulis dan pembaca sama-sama kenal dengan pemeliharaan ikan di sawah tumpang
sari dan pemanenannya.
1.3 Ruang Lingkup
Karya tulis ini melingkup beberapa masalah antara lain
adalah sebagai berikut :
1)
Cara pemeliharaan ikan di sawah
tumpang sari.
2)
Pemberantasan hama dan penyakit ikan di sawah tumpang sari.
3)
Memanen ikan.
BAB II
PEMELIHARAAN IKAN DI SAWAH
TUMPANG SARI
1.
CARA PEMELIHARAAN IKAN DI SAWAH TUMPANG SARI
1)
Jenis ikan yang akan
dipelihara.
2)
Cara pemilihan bibit ikan.
3)
Waktu yang tepat untuk
menaburkan benih ikan.
4)
Cara pemberian makanan ikan.
5)
Pengaturan air sawah, dan
6)
Pemberantasan hama ikan.
- Jenis Ikan Yang Akan di Pelihara
Banyak spesies ikan yang dapat dipelihara dengan sistem
mina padi, antara lain ikan mas, nila, mujair, tawes dan sepat siam .
Hampir semua jenis ikan dapat dipelihara dengan sistem
budidaya ikan di sawah. Namun, ada beberapa jenis ikan tertentu yang lebih
menguntungkan dibandingkan jenis ikan yang lain.
- Cara Pemilihan Bibit Ikan
Agar mendapatkan hasil yang tinggi, ikan yang akan
ditebarkan sebaiknya memenuhi persyaratan berikut :
1)
Gesit dan lincah
2)
Mata bening
3)
Kulit terang dan berkilau
4)
Warna tidak mencolok
5)
Tahan hidup di air dangkal dan
bersuhu agak tinggi
6)
Dipilih dari induk unggul yang
sehat
7)
Disukai oleh masyarakat dan
mempunyai harga jual yang memadai
8)
Hendaknya jangan dipelihara
benih ikan yang terlalu kecil.
- Waktu Yang Tepat Untuk Menabur / Menebarkan Benih Ikan
Cara menebarkan benih ikan berbeda sesuai dengan jenis
pembudayaannya. Misalnya, penebaran benih ikan pada pembudayaan ikan sebagai
palawija.
1.
Waktu Penebaran Benih Ikan Bersama Padi (Mina Padi)
Penebaran benih ikan dilakukan 5-7 hari setelah
penanaman padi. Hal ini dimaksudkan mengurangi resiko keracunan akibat
penggunaan obat-obatan yang digunakan pada waktu pengolahan tanah. Selain itu,
agar tanaman padi lebih kuat dahulu sebelum digenangi air.
2.
Penebaran Benih Ikan Sebagai
Penyelang dan Palawija
Penebaran benih pada sistem penyelang dan palawija
dilakukan 5-7 hari setelah pengolahan tanah. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi resiko keracunan akibat penggunaan obat-obatan dan pupuk pada waktu
pengolahan tanah.
- Cara Pemberian Makanan Ikan
Berikut ini ada beberapa contoh makanan alami bagi ikan
dan jenis ikan pemakannya.
Jenis –jenis Ikan dan
Makanan Alaminya
No
|
Jenis Ikan
|
Jenis Makanan
Alami
|
1
|
Ikan Mas
|
Cacing oligo,
ulat/larva dari serangga, malusca kecil (hewan lunak kecil), serangga air dan
kutu air.
|
2
|
Ikan Tawes
|
Plankton,
cacing, udang-udang kecil, pupuk tumbuhan air seperti daun hidrilla.
|
3
|
Ikan Mujair
|
Plankton,
udang-udang kecil, serangga air, kutu air, telur ikan lain, dan anak ikan
lain.
|
4
|
Ikan Nilem
|
Serangga air dan
larvanya, larva crustacea (larva udang-udangan) plankton, lumut daun.
|
5
|
Ikan Sepat
|
Plankton,
ganggang penempel, cacing, larva nyamuk
|
Namun, keberadaan alami tidak dapat menjamin
kelangsungan hidup ikan, karena lama kelamaan makanan alami akan habis. Untuk
menjaga ketersediaan makanan alami tersebut, perlu diberikan makanan tambahan.
Tabel Makanan Tambahan
Untuk Beberapa Jenis Ikan
Jenis Ikan
|
Makanan Tambahan
|
Ikan Mas
|
Dedak halus,
potongan ikan, jagung, sisa-sisa dapur, pellet.
|
Ikan Tawes
|
Daun-daunan
(ketela pohon, ubi jalar, kedelai,
pepaya)
|
Ikan Mujair
|
Ampas tahu,
ampas kelapa, bungkil kelapa, dedak, potongan ikan/kelapa ikan teri, sisa
dapur, pellet.
|
Ikan Nilem
|
Daun-daunan,
bungkil kelapa, sisa dapur.
|
Ikan Sepat
|
Dedak, bungkil
kelapa, pellet.
|
Cara pemberian makanan ikan adalah sebagai berikut :
1)
Saluran keluar masuk air
ditutup agar makanan tidak terbuang/mengalir ke luar.
2)
Makanan tambahan dimasukkan
kedalam karung, kemudian karung dilubang-lubangi.
3)
Pemberian makanan dilakukan
pada pagi dan sore hari.
4)
Pemberian makanan buatan
seperti pellet dilakukan dekat saluran air masuk.
- Pengaturan Air Sawah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan air
sawah untuk memelihara ikan mina padi adalah sebagai berikut :
1)
Persediaan air sawah di
usahakan memadai, tidak berubah-ubah sesuai dengan keperluan.
2)
Air dibiarkan tersisa sedikit
saja selama 3-4 hari setelah penanaman benih padi.
3)
Ketinggian permukaan air
dinaikkan sesuai dengan pertumbuhan padi.
4)
Pengaliran air dilakukan secara
terus-menerus.
5)
Pada masa pemeliharaan kedua
ketinggian air dapat ditingkatkan sampai menjadi 10-20 cm.
6)
Untuk menjaga mutu dan jumlah
air, pemasukan dan pengeluaran air harus teratur.
2.
PEMBERANTASAN HAMA
DAN PENYAKIT IKAN DI SAWAH TUMPANG SARI
A. Macam-macam Hama Ikan dan
Pemberantasannya
Pemberantasannya dilakukan dengan cara menuangkan minyak
tanah kepermukaan air. Cara pengendalian ini dilakukan dengan hati-hati karena
apabila minyak tanah yang dituangkan terlalu banyak akan menyebabkan ikan
keracunan.
B. Macam-macam Penyakit Ikan
Yang Terjadi di Sawah Tumpang Sari
1)
Penyakit yang disebabkan oleh
sebangsa udang-udangan (crustacea).
2)
Penyakit yang disebabkan oleh
bakteri aeromonas dan pseodomonas.
3)
Penyakit binting putih (white
spot).
4)
Penyakit bisul.
5)
Penyakit yang disebabkan oleh
jamur.
3.
MEMANEN IKAN
A. Cara Memanen Ikan di Kolam
Tujuan memanen ikan antara lain untuk :
1)
Mengetahui hasil karya atau
usaha.
2)
Memenuhi kebutuhan keluarga.
3)
Mengurangi populasi ikan di
dalam kolam.
4)
Menambah pendapatan keluarga,
dan
5)
Membersihkan kolam.
Pemanenan dilakukan dengan dua cara yaitu :
1)
Panen sekaligus.
2)
Panen bertahap.
B. Alat Yang Digunakan Untuk
Memanen
Alat-alat yang digunakan untuk memanen antara lain, adalah sebagai
berikut :
1)
Kail 5) Anco
2)
Jala 6) Bubu
3)
Jaring 7)
Tangguk
4)
Pecak
C. Waktu Yang Tepat Untuk
Memanen Ikan
Waktu panen ikan biasanya disesuaikan dengan jenis ikan
yang dipelihara karena masing-masing jenis ikan mempunyai waktu panen yang
berbeda-beda.
D. Pengklasifikasian Hasil
Panen Ikan
Secara umum pengklasifikasian hasil panen ikan dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1.
Pengklasifikasian menurut
ukuran tubuh ikan.
a.
Ikan besar dengan ikan besar.
b.
Ikan yang sedang dengan ikan
sedang.
c.
Ikan kecil dengan ikan kecil.
2.
Pengklasifikasian menurut
jenisnya
Dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.
Ikan gurami dengan ikan gurami.
b.
Ikan lele dengan ikan lele.
c.
Ikan mas dengan ikan mas.
Keuntungan pengklasifikasian ikan adalah :
1)
Mencegah kerusakan ikan.
2)
Memudahkan pemasaran ikan.
3)
Memudahkan perhitungan jumlah /
hasil ikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengklasifikasikan
/ pengelompokkan ikan menurut ikan dan menurut jenis ikan dan menurut besar
kecilnya ikan.
Ø Jenis ikan mujair / nila tidak dicampurkan dengan ikan mas dan ikan
lainnya, agar tidak merugikan keadaan fisik ikan itu.
Ø Sebaiknya ikan juga dikelompokkan menurut ukurannya atau besar
kecilnya ikan itu jika tidak demikian harga ikan akan bisa rendah.
Ø Dengan mengelompokkan hasil akan dapat membawa keuntungan bagi
petani ikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Saran penulis kepada pembaca untuk karya tulis ini
adalah apabila pembaca ingin membudidayakan ikan di seluruh sawah tumpang sari
agar mempelajari teknik-tekniknya.
3.2 Kesimpulan
Dalam pemeliharaan ikan di sawah tumpang sari harus tau
tentang bagaimana cara pemeliharaannya, antara lain :
1)
Cara pemeliharaannya
2)
Pemberantasan hama dan penyakitnya, serta
3)
Bagaimana cara memanennya.
DAFTAR PUSTAKA
Azwirman, dkk. 1998. Keterampilan
Pertanian SLTP 2. Padang :
PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
0 Response to "Pemeliharaan Ikan Di Sawah Tumpang Sari (Contoh Makalah)"
Posting Komentar