Resensi Novel Aku Cinta Padamu Karangan Barbara Cartland
Ø Judul Buku : Aku
Cinta Padamu
Ø Pengarang : Barbara Cartland
Ø Penerbit : Cemerlang,
Jakarta
Ø Tahun Terbit : 2000
Ø Tebal Buku : 160
Ø Warna Buku : Kuning
Campur Hitam
Lamaran kerja saya diterima, Mama ini suratnya! Lady Selwyn membalas
pandangan putrinya dengan hati berdebar-debar. Di persiapkannya dirinya utuk
mendengar ucapan lebih lanjut dari gadis remaja itu.
“Isi surat
ini memberitahukan bahwa saya di haruskan datang ke Kelvdedoi House, Mama. Di
stasiun kereta api nanti, saya akan dijemput oleh seorang pesuruh. Untuk itu saya
harus segera mengirim berita jam berapa kereta api yang saya tumpangi akan
tiba,” lanjut Olinda
lagi.
“Jadi…. Kau akan benar-benar pergi?” tanya Lady Selwyn dengan
pandang yang terpercaya…” Mama kira, mereka yang akan mengirim pekerjaan
untukmu kemari”.
“Mama,” Olinda
tersenyum, berusaha menyakinkan” Kita telah sama-sama membaca iklan itu.
Sayalah yang harus datang kesana untuk memulai pekerjaan itu. Mestinya mama
senang karena saya akan bekerja di rumah seorang wanita ningrat temat tinggal
Dowager Countess itu tentu suatu tempat tinggal yang terhormat.
Kamar itu, ternyata lebih hebat dari pada apa yang diduga Olinda sebelumnya. Tempat
tidurnya pun besar dengan tiang-tiang yang besar-besar berulas dan bersapuh
emas, digantungi kelambu yang corak sulamannya unit menurut penilaian Olinda .
“Sungguh cantik’” serunya tak tertahankan.
“Sudah saya duga bahwa anda akan berpendapat demikian,” kata Mrs.
Kingston dengan bangga.
“Sebenarnya, tidak terlalu banyak yang perlu di kerjakan di tempat
tidur ini” kata Mrs. Kingston “Seingat saya, anda hanya perlu memperbaiki
kelambunya sedikit di sana-sini”.Olinda
Sebelum mereka tiba di kamar itu tadi.
Sebelum Olinda sempat mengambil keputusan, ia sudah mendengar Dearly berkata “Mama lah yang menadi penyebab
kegaduhan ini aku kembali dari Perancis untuk melihat sendiri apa yang mama
lakukan selama aku tak ada”.
“Apapun yang harus ku lakukan, kalau kau membawa makhluk itu
kemari?” seru Dowger Countess dengan suara melengking “ketahuilah roque, aku tak mau jadi penghibur bagi
perempuan-perempuan mainanmu”.
“Perempuan yang mama sebut mainan itu, setali tiga uang dan
laki-laki mainan mama itu! “Sahut Dearly dengan nada pahit “Yuette ku bawa kemari
untuk memberi aku dukungan moril dengan kata lain, ia melengkapi dua pasang kita!”
“Lancang benar kau!” seru Dowger “Lancang benar kau berani berkata
demikian padaku!”
“Saya…. Saya slalu berpikir….bahwa cinta itu bagaikan piala suci
yang di cari oleh setiap manusia dalam jiwanya sendiri.
“dan tak seorang pun yang menemukannya!” sela Early tapi itu hanya
sebentar karena mereka tak bisa mempertahankannya mungkin itulah yang
menyebabkan cinta itu begitu tinggi nilainya dan yang memaksa kita untuk terus
mencarinya”.
Pagi itu, saat melayani Olinda
sarapan Luci kembali menceritakan apa-apa yang diketahuinya pada gadis bermata
kelabu itu.
“Yang muka Early sedang pergi berkata Miss saya dengar dari Mr.
Burrowi, betapa senang dan bahagianya Mr. Abbey saat yang mulia meminta
untuk menyampaikan kuda yang terbaru.
“Tentunya beliau seorang penunggang kuda yang baik” sahut Olinda yang merasa pasti
Lucy mengharapinya megatakan sesuatu.
Sementara itu diruang lain Dowger Countess masih terus berusaha
mengorek keterangan dari Mini Fonl Hansen.
“Bagaimana kau sampai terluka?”
“Aku tersandung dan jatuh, terlalu terkena salah satu bau besi itu,”
kilah Felix memberi alasan “Aku tak mengerti, mangu kanal menempatkan baju itu
dimana-mana? Bahkan sampai memenuhi lorong ini. Tanganku ini benar-benar
sakit”.
“Mengapa kau pergi ke kamar itu?” tanya Duwagi Countess lagi dengan
kening berkerut! Tadi Mrs Kingston memintaku untuk melihat pekerjaan gadis itu
tapi ternata, kau yang ku dapati di sana ?”
Sepasang mata hijau milik wanita bangsawan itu memandangnya dengan
curiga “gadis mana? Kau bicara apa sih?” Felix Hanson pura-pura tak mengerti.
Waktu makan makalm sebentar lagi tiba. Sambil bersiul-siul Felix
Hanson menuruni tangga menuju ruang utama. Entah mengapa, hari ini hatinya
begitu senang, terlebih setelah mengetahui cek yang diberikan Rosalini akan
segera cair. Pada hari senin besok. Dan itu berarti Saldo tabungannya di bank
akan segera terisi kembali setelah sekian lama kosong.
Hampir sepanjang malam ia merenungkah nasib baiknya itu. Ia semat
berpikir bila hutang-hutangnya yang banyak surah diselesaikan, maka keadaan
keuangannya ya boleh dikatakan agak baikan.
Esok paginya, seperti biasa Lucy menyedian sarapan untuk Olinda . Namun kali ini,
tidak seperti biasanya, gadis pelayan itu tidak banyak bicara dan kelihatan
lebih kearah lelah. Mungkin semalam ia telah bercakap-cakap dengan pelayan lain
dan tidak larut malam sehingga pagi ini nampak terlihat tak semangat.
“Kau sudah membuatku bahagia”, sahut Early “ dan masa depan kita
terbentang dihadapan kita untuk membuktikan betapa agung dan bahagia kebahagian
itu”.
Kedua belah bibir mereka saling bertemu dan bersentuhan. Kali ini Olinda membiarkan
angannya melayang jauh-jauh sekali. Cinta mereka yang telah bersatu, menjadikan
kebahagiaan tersendiri yang tak akan pernah terlupakan sepanjang hidupnya.
Cinta suci di harapkan itu, akhirnya datang juga padanya.
Kesimpulan
AKU CINTA PADAMU
Demi untuk memenuhi kebutuhan pengobatan ibunya, Olinda terpaksa meninggalkan ibunya sedang
sakit untuk bekerja. Berkat kepandaiannya menyulam, ia diterima bekerja di
sebuah keluarga bangsawan, namun satu beberapa hari Olinda bekerja disana,
sudah banyak persoalan yang di alaminya selain di kejar Felix Hansen, laki-laki
piaraan majikan wanitanya dan juga menyaksikan Dowugen Countess yang selalu
bertengkar dengan puteranya sendiri dari muda.
Diam-diam Olinda
masa prihatin melihat keberadaan keluarga majikannya yang nyaris berantakan.
Downger Countess Janda yang masih cantik itu
lebih suka menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang dan Falix Hansen
tinggalah Early yang merana dan merasa kecewa akan penghianatan ibunya kepada
ayahnya. Akankah cinta Olinda
dengan Dowages akan bersatu. Bagaimana dengan ibunya Early akankah dia akan
bersatu.
Kelebihan : Ceritanya sangat
menarik untuk muda-mudi untuk zaman sekarang dan sangat cocok untuk percintaan
masa remaja.
Kekurangan : Ceritanya terlalu
simpel.
0 Response to "Resensi Novel Aku Cinta Padamu Karangan Barbara Cartland"
Posting Komentar