Tugas Pengantar Pendidikan Tentang Pendidikan Sebagai Sistem Dan Faktor-Faktor Pendidikan
A. Pendidikan Sebagai Sistem
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sistem adalah
suatu totalitas yang terbentuk dari elemen-elemen yang mempunyai hubungan
fungsional dalam mengubah masukan menjadi hasil yang diharapkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan pendidikan sebagai suatu sistem adalah satu keseluruhan kerja
manusia yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional
dalam membantu terjadinya proses perubahan tingkah laku seseorang sehingga
menjadi manusia berkualitas.
Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam
suatu pola kehidupan masyarakat tertentu. Dengan demikian pendidikan nasional
suatu bangsa merupakan sistem sosial dan salah satu sektor dalam keseluruhan
kehidupan bangsa.
Ciri-ciri umum sistem terbuka Ktaz dan Kan yang dikutip oleh Madyahardjo (1992)
yaitu:
- Mengambil energi atau (masukan) dari lingkungan.
- Mentranformasikan energi yang tersedia.
- Memberikan hasil kepada lingkungan.
- Sistem merupakan rangkaian peristiwa atau kejadian yang terus berlangsung.
- Untuk dapat hidup terus, sistem harus bergerak melawan proses itrphy / kehancuran.
Semua aspek dari kehidupan bangsa, merupakan lingkungan
kehidupan dan suprasistem dari sistem pendidikan yang bekerjasama dengan sistem
lainnya. Seperti ekonomi, politik, hukum, agama dan sebagainya dalam rangka
mencapai tujuan nasional.
P.H. Koombs dan W.J. Platt mengemukakan 3 macam sumber
masukan pendidikan yang terdiri atas:
- Pengetahuan nilai-nilai dan cita-cita yang terdapat dalam masyarakat.
- Sumber daya manusia (SDM) yang memenuhi persyaratan.
- Hasil produksi dan penghasilan.
B. Faktor-faktor Pendidikan
1.
Tujuan Pendidikan
Tujuan merupkan faktor pendidikan yang memiliki posisi
penting dalam proses pendidikan. Bermacam-macam tujuan pendidikan yang
diinginkan oleh pendidik supaya dapat dicapai oleh subjek didik. Semua
tujuan-tujuan itu harus normatif baik artinya tidak bertentangan dengan hakekat
perkembangan peserta didik dan dapat diterima sebagai nilai hidup yang baik.
Tujuan pendidikan ada yang sifatnya ideal dan ada pula
yang sifatnya nyata. Tujuan yang sifatnya ideal biasanya dirumuskan dalam
bentuk tujuan pendidikan yang sifatnya umum, sedangkan tujuan yang sifatnya
nyata dirumuskan dalam bentuk tujuan khusus.
Untuk mencapai tujuan umum, ada beberapa tujuan yang
mengantarkannya ke tujuan umum tersebut disebut dengan tujuan antara lain yaitu
perhatian sementara untuk mencapai tujuan umum. Pencapaian tujuan umum ini
selalu dilaksanakan dalam bentuk-bentuk pengkhususan karena mengingat
keadaan-keadaan yang terdapat pada subjek didik lingkungan serta diri pendidik
sendiri.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya pengkhususan tujuan
umum itu antara lain adalah:
a.
Karakteristik anak didik,
tingkat kemampuan, tingkat perkembangan, kognitif, bakat, minat, jenis kelamin
dan sebagainya.
b.
Tuntutan persyaratan pekerjaan
di lapangan yang merupakan pencapaian tujuan anak didik.
c.
Perbedaan pandangan hidup
masing-masing bangsa menunjukkan perlunya pengkhususan tujuan ini.
d.
Perbedaan tujuan yang ingin
dicapai masing-masing lembaga atau jalur pendidik sekolah, jalur pendidikan
luar sekolah termasuk pendidikan keluarga yang mempunyai fungsi yang
berbeda-beda.
e.
Kemampuan-kemampuan yang ada
pada pendidik sendiri. Selin itu kita mengenal empat jenjang tujuan pendidik
yaitu:
(a)
Tujuan umum pendidikan, yakni
manusia Pancasila.
(b)
Tujuan institusional (tujuan
lembaga pendidikan misalnya tujuan sekolah dasar).
(c)
Tujuan kurikuler (tujuan
standar kompetensi bidang studi atau mata pelajaran seperti IPA, IPS dan
Agama).
(d)
Tujuan instruksional kompetensi
dasar (tujuan untuk kegiatan proses belajar mengajar).
2.
Peserta Didik
Istilah peserta didik digunakan berdasarkan pandangan
bahwa makhluk Indonesia
yang dididik adalah makhluk manusia yang dididik adalah makhluk yang
berkepribadian. Istilah tersebut digunakan mengingat bahwa pendidikan adalah
suatu proses pendidikan sepanjang hayat.
Untuk mengembangkan kemandirian anak didik interaksi
antara pendidik dengan anak didik hendaklah berlangsung secara manusiawi. Pada
situasi pendidikan dimana pendidik yang lebih memegang peranan atau pemusatan
aktivitas pada pendidik, kemandirian yang dimaksud tidak mungkin dikembangkan.
Disamping itu pendidik hendaknya menyiapkan dan mengatur lingkungan, sehingga
menunjang terhadap perkembangan potensi anak didik. Bagi anak didik
lingkungannya kurang baik dan kurang teratur, pembinaan individual sukar untuk
dilakukan, untuk itu harus dimungkinkan agar anak:
(a)
Memperoleh kesempatan,
fasilitas, dan pelayanan pendidikan dari orang tua, pendidik negara.
(b)
Terhindar pemaksaan kehendak
dari orang tua atau pihak lain yang mengganggu penyelenggaraan pendidikan anak.
(c)
Terhindar dari hambatan yang
menghalangi penyelenggaraan pendidikan anak.
(d)
Terhindar dari perlakuan yang
merugikan penyelenggara pendidikan.
(e)
Terhindar dari peraturan dan
kebijakan yang memasukkan kehendak menghalangi atau merugikan pendidik anak.
3.
Isi Pendidikan
Berdasarkan tujuan pendidikan yang ingin dicapai,
ditetapkan isi pendidikan yang relevan. Kita tahu bahwa tujuan pendidikan itu
sangat luas, mulai dari tujuan umum sampai ke tingkat tujuan khusus yang
sekecil-kecilnya. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan berkenaan dengan
aspek kognitif, efektif, dan psikomotor. Untuk mencapai tujuan tersebut
isi/bahan yang tepat harus dipilih.
Kriteria atau syarat utama yang harus dipertimbangkan
dalam pemilihan itu adalah:
a.
Bahan/materi harus sesuai dan
menunjang tercapainya tujuan.
b.
Bahan/materi harus sesuai
dengan karakteristik perkembangan subjek didik.
4.
Metode/Alat Pendidikan
Erat kaitannya dengan materi/bahan pelajaran adalah
metode pendidikan menunjukkan bahwa peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya
interaksi educatif.
Agar interaksi ini dapat berlangsung secara educatif dan
efisien untuk mencapai tujuan perlu dipilih metode dan alat pendidikan yang
tepat.
1)
Metode adalah cara yang
berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan seperti:
a)
Tujuan yang ingin dicapai.
b)
Faktor murid (peserta didik)
ikut menentukan efektif tidaknya suatu metode.
c)
Faktor guru juga ikut
menentukan efektifnya suatu metode.
2)
Faktor alat-alat pendidikan
Yang dimaksud dengan alat-alat pendidikan adalah segala
sesuatu yang secara langsung membantu terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan.
Faktor alat pendidikan dapat dibedakan 2 macam.
a)
Alat pendidikan yang bersifat
tindaklan yaitu berupa upaya atau siasat dalam kaitan dengan kewibawaan.
b)
Alat pendidikan yang berupa
keberadaan sebagai alat bantu yang lazim disebut sebagai sarana pengajaran
seperti alat pengajaran.
Adapun alat bantu/sarana pendidikan mempunyai beberapa
fungsi yaitu:
a)
Merekam: untuk memberikan
kemungkinan memproduksi peristiwa-peristiwa yang terjadi, saat ini dan masa
yang akan datang.
b)
Menipulatif: untuk memungkinkan
pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa yang secara wajar tidak dapat diamati.
c)
Stimulatif: untuk menyusun
suatu lingkungan belajar yang estetik atau unik dalam rangka meningkatkan
motivasi murid.
d)
Mengingat kembali: untuk
mengingat kembali murid pada hal-hal yang telah dipelajari sebelum mulai dengan
pelajaran baru.
e)
Memperagakan: untuk
memungkinkan murid menerima rangsangan belajar.
f)
Mengaktifkan respon murid:
murid harus menjadi penghasil dan memakai pengetahuan yang efektif bukan
penerima yang positif.
g)
Evaluatif: untuk
menginterpretasikan respon murid.
h)
Umpan balik: untuk mendorong
murid mengubah dan memperbaiki tingkah lakunya.
Sarana pengajaran (alat bantu) ini makin lama makin
berkembang sesuai dengan perkembangan (ilmu dna teknologi).
5.
Lingkungan Pendidikan
Pengertian lingkungan pada hakikatnya merupakan sesuatu
yang ada di luar diri individu walaupun ada juga yang mengatakan bahwa ada
lingkungan yang terdapat dalam diri individu. Para
ahli membedakan jenis lingkungan menjadi:
1)
Lingkungan Alam
Yang dimaksud dengan lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada
di dunia ini yang berada di luar diri anak yang bukan manusia seperti:
binatang, tumbuh-tumbuhan, iklim, diri, gedung, dan rumah.
2)
Lingkungsn Sosial
Yang termasuk lingkungan sosial adalah semua manusia yang berada di
luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi diri orang tersebut, baik secara
langsung maupun tidak langsung, menurut tempat pelaksanaan pendidikan,
lingkungan dibedakan atas:
a)
Keluarga
b)
Sekolah
c)
Masyarakat
Selain itu guru juga harus memilih bahan/materi yang
perlu diberikan dan bahan mana yang tidak perlu, untuk itu guru harus
mempertimbangkan hal-hal berikut:
1)
Bahan/materi harus sesuai dan
menunjang tercapainya tujuan. Hanya bahan (materi yang sesuai dan menunjang
tujuan yang perlu diberikan).
2)
Urgensi bahan, yaitu
bahan/materi itu penting untuk diketahui oleh peserta didik, disamping itu
sifat bahan tersebut merupakan landasan untuk mempelajari bahan berikutnya.
3)
Nilai praktis atau kegunaannya
diartikan sebagai makna bahan itu bagi kehidupannya sehari-hari.
4)
Bahan tersebut merupakan bahan
wajib, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5)
Bahan yang sudah diperoleh
sumbernya, perlu diupayakan untuk diberikan oleh guru, untuk bahan yang mudah
diperoleh sebaiknya ditugaskan untuk mempelajari. Sedangkan guru hanya membicarakan
pokok-pokok saja.
6.
Pendidik
Pendidik ialah orang yang mempunyai tanggung jawab dalam
melaksanakan pendidikan. Orang tua biasanya disebut pendidik menurut kodrat,
sedangkan guru, dan tenaga-tenaga lainnya yang sejenis disebut pendidik menurut
jabatan.
Berdasarkan hal di atas kita dapat membedakan pendidikan
itu menjadi dua kategori:
a)
Pendidik menurut kodrat yaitu
orang tua.
b)
Pendidik menurut jabatan yaitu
guru.
Selain itu hubungan orang tua dengan anaknya dalam
hubungan edukatif mengandung dua unsur dasar yaitu:
a)
Unsur kasih sayang orang tua
terhadap anak.
b)
Unsur kesadaran akan tanggung
jawab dari pendidik untuk menentukan perkembangan anak.
Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung
jawab mendidik dari pihak orang tua, masyarakat dan negara. Kepada guru
diharapkan bersikap dan bersifat yang normatif baik sebagai kelanjutan dari
sikap orang tua pada umumnya antara lain:
a)
Kasih sayang kepada subjek
didik.
b)
Tanggung jawab kepada tugas
mendidik.
0 Response to "Tugas Pengantar Pendidikan Tentang Pendidikan Sebagai Sistem Dan Faktor-Faktor Pendidikan"
Posting Komentar