Pembaharuan Berbagai Aspek dalam Proses Pendidikan
Proses pendidikan yang baik terjadi manakala
tercipta interaksi edukatif dan manusiawi antara pendidik dan peserta didiknya.
Upaya pembaharuan dalam aspek proses pendidikan yang lebih berfungsi efisien
dan efektif dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan merupakan dambaan
setiap orang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Karena itu, upaya pembaharuan
dalam bidang proses pendidikan ini telah menjadi perhatian juga dalam
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional kita. Di natara upaya pembaharuan
aspek proses pendidikan yang dilakukan adalah dalam bentuk berikut :
a. Penggunaan
Multimetode dalam Pengajaran
Telah diakui banyak kalangan yang
berkecimpung dalam dunia pendidikan, bahwa tak ada metode yang terbaik untuk
segala situasi. Setiap metode masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Karena itu, upaya penggunaan multimetode secara kombinasi sekaligus pada saat
guru sedang mengajar adalah penting dikembangkan. Nampaknya secara umum
hasilnya lebih baik daripada guru yang hanya menggunakan satu atau dua jenis
metode mengajar. Hal ini penting dikembangkan terus karena sampai saat ini
penggunaan metode ceramah masih tetap dominan di mana-mana. Padahal belum tentu
semua guru cocok mengajar dengan ceramah saja, karena sangat sedikit jumlahnya
guru yang berbakat ceramah dengan baik dan menarik. Lagi pula dengan ceramah
sebenarnya terasa berat sebab guru dipandang sebagai satu-satunya sumber
belajar terpenting. Penggunaan multimetode telah diupayakan sejak diberlakukan
kurikulum 1975. Kurikulum tersebut telah memberi keleluasaan guru untuk
mengembangkan strategi pembelajarannya sesuai dengan karakteristik tujuan,
materi pembelajaran dan karakteristik murid serta kemampuan yang dimiliki guru
sendiri.
b.
Penggunaan Pendekatan Inquiry-Discovery
dan CBSA
Upaya
pembaharuan yang telah dilakukan dan tak kalah pentingnya dalam proses
pendidikan adalah pendekatan discovery
dan inquiry. Discovery adalah upaya pencarian dan penyelidikan untuk menjawab
atau menemukan (inquiry) jawaban yang
mengganggu dalam pikiran siswa sendiri dengan aktif dan menemukan sendiri
jawabannya. Pendekatan ini nampaknya lebih ampuh dalam pembelajaran IPA
khususnya fisika dan biologi. Jenis inovasi ini pun terus dikembangkan dalam
bidang studi lainnya seperti matematika, IPS dan mata pelajaran lainnya.
Pendekatan ini sebenarnya terkait erat dengan pendekatan CBSA karena keduanya
menuntut adanya proses aktif secara mental tidak hanya sebatas aktif secara
jasmaniah. Pendekatan ini sebenarnya sebagai upaya untuk meningkatkan daya
serap siswa terhadap materi yang diajarkan. Masalah tersebut diduga karena
sebelumnya guru mengajar lebih banyak aktif sendiri ketimbang melibatkan siswa
secara lebih banyak. Dengan dikembangkannya pendekatan CBSA diharapkan dapat
memperkecil verbalisme siswa dalam menyerap materi dalam proses belajar
mengajar.
c.
Penilaian Program Pengajaran dan
Pendidikan
Upaya
pembaharuan yang tidak kalah pentingnya dilakukan dalam aspek proses pendidikan
dan pengajaran kita adalah penilaian program pengajaran dan pendidikan. Bentuk
upayanya antara lain adalah dipadukannya antara penilaian formatif dan sumatif
dalam mengukur tingkat keberhasilan pencapaian tujuan proses belajar mengajar.
Dalam hal ini berarti penilaian tidak hanya dilakukan pada akhir catur-wulan
atau akhir semester, tetapi dilakukan pada setiap akhir unit pelajaran
tertentu. Disamping itu, pada akhir penyelesaian program atau jenjang
pendidikan tertentu para siswa dinilai tingkat keberhasilan belajarnya dalam
bentuk evaluasi belajar tahap akhir (EBTA) dan evaluasi belajar tahap akhir
nasional (EBTANAS), yang hasilnya adalah nilai ebta dan nilai ebtanas murni
(NEM). Nilai Ebtanas murni selanjutnya dipergunakan sebagai bahan atau kriteria
siswa tersebut untuk diterima dalam melanjutkan pendidikan pada sekolah yang
lebih tinggi. Namun hal ini penggunaannya masih terbatas mulai Sekolah Dasar
untuk melanjutkan ke SLTP dan SLTP untuk melanjutkan ke tingkat SLTA baik umum
maupun kejuruan. Ini pun masih terbatas pada sekolah-sekolah negeri tertentu.
Sedangkan untuk melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi negeri penerimaannya
masih didasarkan pada hasil ujian berupa tes masuk atau penerimaan mahasiswa
yang dulu dikenal mulai dengan Sipenmaru dan akhir-akhir ini dinamai dengan
ujian masuk perguruan tinggi negeri (UMPTN). Sampai saat ini UMPTN masih
dipandang sebagai tes seleksi yang paling baik untuk menyaring penerimaan calon
mahasiswa baru, karena dengan tes masuk tersebut dapat disaring berbagai calon
mahasiswa terbaik untuk selanjutnya diproses dalam perkuliahan di Perguruan
Tinggi yang dipilihnya.
d.
Pembaharuan yang Memadukan Berbagai
Aspek Pendidikan
Berbagai
upaya pembaharuan yang telah diuraikan di atas hanya menekankan pada salah satu
aspek pendidikan. Selain upaya pembaharuan pendidikan tersebut terdapat pula
upaya pembaharuan yang memadukan dua atau lebih aspek pendidikan yang di
inovasi. Sebagai contoh misalnya adalah pendirian sekolah yang bersifat pilot
project seperti sekolah-sekolah Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP),
Proyek Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua dan Guru (PAMONG), dibukanya
SMP Terbuka dan dalam bentuk lain adalah STM Pembangunan.
0 Response to "Pembaharuan Berbagai Aspek dalam Proses Pendidikan"
Posting Komentar