Resensi Novel Dibawah Lindungan Ka'bah Karangan Hamka
Judul Novel : Dibawah Lindungan Ka’bah
Penulis : Hamka
Penerbit : Bulan Bintang
Jumlah Halaman : 74
Warna Buku :
Abu-abu
Sinopsis
Adapun tema dari novel ini yaitu, Hamka dibawah
lindungan ka’bah yang menceritakan seorang anak muda yang bernama Hamid. Dia
pergi ke kota
Mekah untuk merantau dan dia disana tinggal di rumah seorang Syekh. Hamid
seorang anak yang taat beribadah dan seorang anak yang shaleh. Dengan
kebiasaannya yang demikisn orang menaruh hormat besar atas dirinya.
Di dalam pergaulan Hamid jarang sekali bergaul dengan
sekitarnya dia hanya banyak bermenung sambil mengeluarkan air matanya. Setiap
kali Syekh melihat Syekh sedih pula. Dan beberapa hari kemudian Syakh
memberanikan diri untuk bertanya apakah gerangan yang membuat engkau sedih.
Lalu Hamid berkata, kisah kehidupanku yang sangat menyedihkan. Saya harap tuan
simpan cerita perasaan saya ini selama saya hidup, tetapi jika saya lebih
dahulu meninggal dari pada tuan saya izinkan tuan untuk menyusun hikayat ini baik-baik.
Hamid termenung sejenak dan dia bercerita ketika saya berumur 4 tahun ayah saya
telah meninggalkan saya dan saya hanya tinggal dengan seorang ibu. Setiap hari
saya hanya menjual goreng pisang.
Beberapa hari kemudian datanglah keluarga bangsawan yang
kaya dan rupanya mereka tetangga saya. Mereka sangat baik pada saya dan ibu
saya, apalagi anaknya si Zainab. Pagi harinya saya lewat di depan rumahnya dan
saya disuruh untuk masuk saya melihat rumahnya yang begitu megah. Ibu dari
keluarga itu bertanya apakah kamu tidak sekolah dan saya menjawab “tidak” saya
hanya menolong ibu saya setiap pagi dengan berjualan goreng pisang. Dengan saya
menceritakan kisah hidup saya ibu itu merasa sedih dan ibu itu berkata kamu
akan ibu sekolahkan dengan anak ibu. Dengan mendengar ucapan ibu tadi saya
merasa senang sekali dan saya langsung pergi ke rumah untuk mengabarkan berita
itu kepada ibu saya dan pada malam harinya saya dan ibu pergi ke rumah mereka
untuk mengucapkan terima kasih. Rupanya mereka senang dengan saya. Mereka
menyekolahkan saya sampai saya tamat SMA.
Beberapa waktu kemudian ayahnya Zainab telah meninggal
dunia. Mereka sangat kehilangan sekali dan kami merasa sedih. Tidak lama
kemudian ibu saya jatuh sakit. Dalam hal itu mereka sangat membantu saya dan membiayai
obat ibu saya. Saya sangat berterima kasih kepada mereka. Sejak saya kecil
sampai sekarang mereka masih membantu saya.
Tidak lama kemudian ibu saya meninggal. Saya terpukul
sekali saya merasa mempunyai harapan hidup lagi. Saya harus kehilangan ibu dan
ayah saya. Tetapi saya tidak boleh putus asa saya harus menjalani hidup ini
dengan baik.
Setelah beberapa hari datanglah Saleh ke Mekkah untuk
menunaikan ibadah haji. Saleh bercerita banyak dengan Hamid bahwa dia telah
menikah dengan Rosna temannya Zainab. Sedangkan Hamid belum berpikir apa-apa
untuk menikah walaupun umurnya sudah cukup untuk menikah. Hamid mencintai
Zainab begitu juga dengan Zainab.
Akhirnya, beberapa tahun kemudian mereka meninggal
dunia. Sekarang berakhirlah penderitaan Hamid karena sejak kecil Hamid selalu
hidup dalam kesedihan, kesusahan tapi dia tidak pernah putus asa dalam
menjalani hidupnya dia hanya berserah diri kepada Allah SWT.
-
Bahasanya kurang dipahami.
-
Ceritanya kurang dipahami
Kelebihan
Kelebihan dari Novel Dibawah Lindungan Ka’bah yaitu ceritanya sangat
menarik dan sangat mengharukan.
Kelemahan
Kelemahan dari Novel Dibawah Lindungan Ka’bah yaitu kata-katanya
kurang dipahami.
Kesimpulan
Kesengsaraan yang dialami oleh Hamid selama hidupnya dia tidak
pernah larut dalam keputusasaan dia selalu tegar dalam menjalani hidupnya dalam
susah ataupun senang. Dia tetap bertawakal kepada Allah.
0 Response to "Resensi Novel Dibawah Lindungan Ka'bah Karangan Hamka"
Posting Komentar