Pengertian, Tingkatan dan Cara Pembentukan Sikap
1.1.1
Pengertian Sikap
Sikap merupakan
reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau
objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi
terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi
yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Soekidjo Notoatmodjo, 2003 :
124).
Sikap adalah predisposisi emosional
yang dipelajari untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek. Sikap
tidak identik dengan respon dalam bentuk perilaku tidak dapat diamati. Sikap
merupakan salah satu aspek psikologis individu yang sangat penting karena sikap
merupakan kecendrungan untuk berprilaku sehingga akan banyak mewarnai tidak
tanduk seseorang (Muhammad Ali, 2004 : 141).
1.1.2 Tingkatan Sikap
1)
Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sifat orang terhadap
gizi dan dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap
ceramah-ceramah tentang gizi.
2)
Merespon (Responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3)
Menghargai (Valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
suatu masalah.
4)
Bertanggung Jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
(Seokidjo Notoadmodjo, 2003 : 126)
1.1.3 Pembentukan Sikap
1)
Adopsi
Kejadian-kejadian dan peristiwa yang terjadi berulang
dan terus menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu
dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap.
2)
Deferensi
Dengan berkembangnya integensi, bertambahnya pengalaman,
sejalan dengan bertambahnya usia ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis,
sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terdapatnya objek tersebut
dapat terbentuknya sikap tersendiri pula.
3)
Intelegensi
Pembentukan sikap disini terjadinya secara bertahap,
dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu.
4)
Trauma
Pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan, yang meninggalkan
kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman-pengalaman
traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap.
(Heri Purwanto, 1999 : 65)
0 Response to "Pengertian, Tingkatan dan Cara Pembentukan Sikap"
Posting Komentar