Makalah Tentang Bumi dan Alamnya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang penulis membuat karya
ilmiah ini adalah untuk mengingatkan kepada manusia bahwa bumi bukanlah sekedar
planet biru yang diselimuti awan, melainkan di dalamnya menyimpan banyak
materi, termasuk kita manusia. Sekarang, sebagian besar kita mengabaikan bumi,
hutan yang gundul dibiarkan dan tidak ditanami pohon. Hal ini menyebabkan
terjadinya pemanasan global. Untuk itu kita sebagai manusia agar harus bisa
mencegah penaikan suhu bumi.
1.2 Tujuan
Untuk mengingatkan kepada kita semua,
untuk menjaga alam sebaik-baiknya dan bertanggung jawab terhadap pemakaian
sumber daya alamnya.
1.3 Ruang Lingkup
Dalam karya tulis ini penulis akan
membahas tentang bumi, cuaca, dan iklim, pemanasan global dan bencana di bumi,
dan program-program lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Planet Biru Bumi
Bumi yang kita tempati saat ini
merupakan salah satu planet besar. Planet bumi sangat berbeda dengan planet
lainnya dalam tata surya karena planet bumi memiliki atmosfer yang sangat
berguna bagi kehidupan.
- Bumi Yang Tak Lagi Kosong
Pada awal terbentuknya bumi masih
kosong. Tidak ada kehidupan. Berdasarkan teori Big Bung, bumi terbentuk puluhan
miliar tahun yang lalu. Pada awalnya, ada gumpalan kabut raksasa yang berputar
pada porosnya. Putaran yang dilakukannya menyebabkan bagian-bagian kecil dan
ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram
raksasa.
Cakram raksasa itu lalu meledak di
angkasa luar, dan kemudian membentuk galaksi dan nebula-enbula. Selama lebih
kurang 4,6 miliar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu
galaksi yang dinamakan Galaksi Bima Sakti, dan kemudian membentuk sistem tata
surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar mengalami kondensasi
sehingga membentuk gumpalan-gumpalan dingin dan padat. Lalu gumpalan-gumpalan
itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Kini, permukaan bumi sudah sangat
berbeda bentuknya dibandingkan pada zaman-zaman awal dia terbentuk. Samudra dan
daratan yang luas telah mengalami perubahan bentuk. Gunung-gunung pun mengalami
perubahan bentuk akibat letusan-letusannya. Walaupun awalnya masih kosong,
tetapi sekarang bumi telah menjadi tempat yang ramai, dengan jutaan makhluk
hidup.
- Lapisan-lapisan Bumi
1.
Kerak Bumi
Tebal kerak bumi kurang lebih 85 km.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut, yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi
terbagi atas beberapa bagian. Pergerakan kerak bumi yang kuat dapat
mengakibatkan gempa bumi besar.
2.
Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak
dan inti bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan
silikon. Suhu pada mantel bagian atas + 1.300oC – 1.500oC,
dan suhu pada mantel bagian dalam + 1.500oC – 3.000oC.
3.
Inti Luar Bumi
Inti luar bumi merupakan salah satu
bagian dalam bumi yang melapisi inti dalam bumi. Inti luar bumi berketebalan
2.250 KM, dan berkedalaman antara 2.900 KM – 4.980 KM. Inti bumi bagian luar
terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3.900oC.
4.
Inti Dalam Bumi
Inti dalam bumi merupakan bagian bumi
yang paling dalam, atau disebut inti bumi. Inti bumi terdiri dari unsur besi
dan nikel berbentuk padat dengan temperatur mencapai 4.800oC.
- Atmosfer
Atmosfer berasal dari dua kata, yaitu
atmo yang berarti udara dan sfera yang berarti lapisan. Dengan demikian,
atmosfer berarti lapisan udara.
Atmosfer terlihat seperti sebuah
selimut gas, terdiri dari 78% Nitrogen (N2), 21% Oksigen (O2),
0,9% Argon (Ar), dan 0,04% Karbondioksida (CO2). Sisanya disusun
dari berbagai macam unsur bekas. Unsur-unsur bekas itu meliputi uap air, air, ozon,
dan partikel lain yang mengapung. Massa atmosfer bumi sekitar 56 x 1014
ton. Warna biru atmosfer disebabkan pancaran sinar matahari yang berwarna biru
lebih kuat dari pada warna kuning.
Warna biru ini dipantulkan oleh
partikel-partikel debu dalam udara. Pantulan sinar biru ini diterima oleh
debu-debu lain. Lalu, dipantulkan kembali. Demikian seterusnya, yang akhirnya
sampai ke mata kita. Warna biru yang kita terima bukan langsung dari matahari,
tetapi merupakan pantulan dari debu-debu tersebut.
- Lapisan Ozon
Ada sebuah lapisan gas di atmosfer
yang fungsinya sebagai penyaring sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari.
Lapisan ini disebut lapisan ozon. Baru-baru ini, polusi yang terjadi di bumi
mulai merusak laposan ozon dan membuat lubang pada lapisannya.
Lubang pada lapisan ozon akan
meloloskan sinar-sinar yang berbahaya dari matahari bagi bumi. Sinar ini akan
merusak tanaman, binatang, dan manusia.
2.2 Cuaca dan Iklim
- Cuaca di Bumi
Cuaca merupakan perubahan suhu,
angin, curah hujan, dan pancaran sinar matahari dari hari ke hari di seluruh
tempat di bumi ini. Semua manusia di berbagai belahan dunia mengalami cuaca
yang berbeda-beda. Ada yang sedang mengalami panas terik sinar matahari, ada
yang sedang menggigil kedinginan karena musim dingin, ada yang sedang merasakan
kehangatan, atau mungkin ada yang sedang duduk meringkuk ketika mengetahui di
luar rumah sedang turun hujan dan ada kilat menyambar-nyambar.
Ilmu yang mempelajari tentang cuaca
disebut meteorologi. Kata meteorologi berasal dari bahasa Yunani “meteoros”
atau ruang atas, yakni atmosfer dan “logos” yang berarti ilmu.
- Satelit Cuaca
Segala sesuatu yang berada di orbit
bumi, secara teknis disebut satelit. Sedangkan, secara khusus istilah “satelit”
digunakan untuk menunjuk pada suatu objek yang ditempatkan di orbit dengan
tujuan melakukan tugas atau misi khusus. Misalnya, satelit cuaca, satelit
komunikasi, dan satelit sains.
Dalam sejarah, tercatat bahwa satelit
Sovyet Sputnik, adalah satelit yang kali pertama mengorbit bumi, pada tanggal 4
Oktober 1957, tonggak kebangkitan penelitian satelit dimulai.
- Iklim
Iklim dapat diibaratkan sebagai mesin
besar yang menghasilkan tornado, angin puyuh, gelombang tsunami, cuaca yang
sangat dingin, ataupun cuaca yang sangat panas di bumi.
Apakah yang menggerakkan mesin iklim
ini? Jawabannya adalah : Matahari. Tanpa matahari, iklim tidak akan menghiasi
kehidupan di bumi dengan curahan hujan yang menyejukkan ataupun suhu hangat
yang menyenangkan. Tanpa matahari, si penggerak iklim itu, maka kita tidak akan
ada kehidupan di bumi.
2.3 Pemanasan Global dan
Bencana di Bumi
- Suhu Bumi
Baru-baru ini, Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) mempublikasikan bahwa hasil pengamatan ilmuwan
dari berbagai negara. Menurut para ilmuwan, selama tahun 1990-2005 telah
terjadi peningkatan suhu merata di selurhu bagian bumi yaitu antara 0,15-03o
Celcius. Jika peningkatan suhu terus berlangsung, diperkirakan pada tahun 2040
lapisan es di kutub-kutub bumi akan hasil meleleh. Lalu pada tahun 2050 akan
terjadi kekurangan air tawar, udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air
dan makanan, rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin
lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Jika itu terjadi,
maka nyawa manusia akan terancam. Oleh karena itu, manusia harus mencegah
terjadinya pemanasan global.
- Pemanasan Global
Perubahan iklim dapat terjadi karena
adanya pemanasan global. Pemasan global adalah peningkatan suhu udara di bumi.
Pemanasan global terjadi karena energi matahari, dalam bentuk panas dan cahaya,
memanaskan bumi sehingga suhu meningkat. Sebagian dari panas matahari ini
dikembalikan ke angkasa. Namun, sebagian besar panasnya terperangkap oleh
molekul-molekul gas, seperti gas karbondioksida / CO2, gas Metana /
CH4 dan gas dinitrooksida / N2O. Gas-gas tersebut disebut
gas rumah kaca. Tanpa gas rumah kaca, bumi akan menjadi sangat dingin dan tidak
dapat dihuni.
Masalahnya saat ini, jumlah gas rumah
kaca meningkat secara besar-besaran. Sebagian besar merupakan hasil pembakaran,
seperti pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara), penebangan
hutan, dan praktik-praktik sistem pertanian tertentu.
- Satu Dari Lima Orang Dapat Air Bersih
Pada saat suhu bumi terus meningkat,
berbagai bencana akan terjadi di bumi, diantaranya adalah sulitnya mendapat air
bersih. Hanya (1) dari (5) penduduk dunia yang dapat memperoleh air bersih.
Diperkirakan, kondisi ini akan makin
buruk pada tahun 2080. Pada saat itu, sekitar 3 miliar orang kekurangan air
bersih, dan sekitar 20%-30% spesies hewan serta tumbuhan akan mengalami kepunahan.
2.4 Rumah Yang Ramah
Lingkungan
Di Jepang telah berhasil diciptakan
rumah yang ramah lingkungan. Rumah ramah lingkungan adalah rumah yang dirancang
untuk menggunakan sedikit mungkin energi untuk pemanas dan pendingin ruangan,
memasak dan penerangan. Rumah ramah lingkungan buatan Jepang, yang dinamakan
rumah “Zero Emission” ini, luasnya 280 meter persegi, dipamerkan di pertemuan
G8 di Hokkaido di Tokyo.
Rumah ini menggunakan green roof
untuk menyerap panas yang masuk ke dalam rumah. Disana juga dipasang solar
panel untuk mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Bahan-bahan juga
ramah lingkungan, seperti eco-cement, vacuum insulation panels, thermal
insolution glass, lampu OLED, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mengetahui segala sesuatu
tentang “Bumi dan Alam Semesta”. Sebagaimana diketahui bahwa menurut teori “Matahari
yang berputar cepat melepaskan cincin debu yang memadat membentuk bumi dan
planet-planet lain”. Diharapkan karya tulis ini dapat membentuk ilmu dan teori
baru mengenai bumi dan alam semesta yang belum terungkap.
3.2 Saran
Karya tulis ini memberitahukan
pembaca untuk mengetahui dan membuka wawasan pembaca mengenai bumi dan alam
semesta. Semoga dengan membaca karya tulis ini pembaca dapat menjadi pembaca yang
berilmu dan bisa menjaga bumi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
-
Ambaarjaya, Beni S. 2007. Mari Mengenal Bumi. Jakarta Timur : PT.
Grafindo Media Pratama.
-
Martina, Anna. 2010. Aku Makin Tahu Tentang Bumi dan Iklimnya.
Jakarta : Bina Sumber Daya MIPA.
0 Response to "Makalah Tentang Bumi dan Alamnya"
Posting Komentar