Teori Terbentuknya Alam Semesta dan Galaksi
TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN GALAKSI
A. TEORI TERBENTUKNYA ALAM
SEMESTA
Asal Usul Alam
Semesta
- Pandangan Orang Yunani Kuno
Orang Yunani pada zaman dahulu
mengira bahwa langit itu sangat dekat dengan kami dan bumi adalah sangat kecil
bila dibandingkan dengan langit tadi. Mereka mengira bahwa bumi diatur oleh
beberapa dewa, diantaranya adalah dewa Helios yang diakui sebagai dewa Matahari
dan dewa Zeus sebagai dewa Guntur .
Anggapan itu makin lama makin tidak diketahui lagi oleh masyarakat.
- Pandangan Menurut Pythagoras
Dia beranggapan bahwa bumi tidak
merupakan pandang yang luas, tetapi menurut anggapannya bumi berbentuk bulat
sehingga dapat dikatakan bahwa bumi tidak berujung pangkal.
- Pandangan Menurut Aristoteles
Aristoteles mencoba menerangkan bahwa
benda langit itu melakukan peredaran, dan Aristoteles mencoba menerangkan
tentang peredaran Bulan, Venus, Mars dan planet-planet lain. aristoteles
berpendapat bahwa matahari, planet dan bintang-bintang itu semua beredar
mengelilingi bumi. Aristoteles juga beranggapan bahwa diatas bumi terdapat
berlapis-lapis langit yang berjumlah delapan yang masing-masing terdiri dari
kristal (kaca) yang tembus cahaya. Lapisan langit terendah yang dekat dengan
bumi itu adalah langit bulan, langit Merkurius, langit Venus. Dan langit yang
lebih tinggi adalah langit Matahari, langit Mars, langit Yupiter dan langit
Saturnus. Sedangkan bintang-bintang terdapat pada langit kedelapan.
- Pandangan Menurut Galileo Gelilei
Pada tanggal 7 Januari 1610 dengan
menggunakan teleskop Gelilei menemukan bahwa Yupiter bukan hanya sebuah titik
cahaya kecil, melainkan berupa sebuah bola besar dengan empat buah
pengiringnya. Ia menemukan jalur hitam dipermukaan bulan dan diduga laut atau
samudera. Dia juga membenarkan teori Capernicus. Karena dia menyetujui teori
Capernicus, maka dia dihukum (dipenjara) oleh pengadilan Gereja sampai
meninggal.
- Pandangan Modern Terhadap Asal-Usul Alam Semesta
Dahulu ilmu yang mempelajari tentang asal
usul alam semesta disebut Kosmogoni. Kosmogoni yang tidak hanya mempelajari
asal usul dan evolusi alam semesta tetapi diperluas meliputi isi alam semesta
dan organisasinya. Studi Kosmogoni sangat unik karena teori ini hanya berlaku
pada satu sistim saja yaitu alam semesta sendiri, sehingga tidak dapat diuji
dengan menggunakan sistem atau dan organisasinya. Studi Kosmogoni sangat unik
karena teori ini hanya berlaku pada satu sistim saja yaitu alam semesta
sendiri, sehingga tidak dapat diuji dengan menggunakan sistem atau istiwa lain.
Pada zaman kejayaan Yunani, orang
percaya bahwa bumi merupakan pusat dari alam semesta ini (geosentrisme).
Pandangan itu berubah sejak zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh
Copernicus menjadi heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi
bersama planet-planet lain.
Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang
mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya.
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar,
misalnya bintang, planet ataupun galaksi.
a.
Teori Keadaan Tetap (Steady –
State Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Fred
Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold (1948). Teori ini berdasarkan prinsip
kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta, dimanapun, dan bila
manapun selalu sama. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru
mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan kata lain teori ini
menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan
akhirnya mati.
Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi
dengan bumi dari hasil pemotretan satelit maka disimpulkan bahwa “makin jauh
jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut menjauhi bumi”. Hal
ini sesuai dengan garis spektra yang menuju kepanjang gelombang yang lebih
besar yaitu kearah merah (pergeseran merah). Alam semesta selalu berekspansi
(mengembangkan diri) dan berkontraksi (menipis).
b.
Teori Ledakan Besar (Big-Bang
Theory)
Teori ledakan ini bertolak dari
asumsi adanya suatu massa
yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak
dengan hebat karena adanya reaksi inti (George Lemaitre/1930). Setelah
berjuta-juta tahun, massa
yang bergerak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka
terus menjauhi titik pusatnya.
Teori ini didukung oleh kenyataan
dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak manjauhi titik pusat
yang sama. Pakar astronomi Arno Penzias dan Robert Wilson yang menemuklan
radiasi gelombang mikro yang berdasarkan Teori Kenisbian Entein.
Menurut teori ini ada beberapa masa
yang penting, selama terjadinya alam semesta, yakni :
1)
Masa batas dinding Planck, yaitu
masa pada saat alam semesta berumur 10 detik berdasarkan hasil perhitungan
Planck.
2)
Masa Jiffy, yaitu masa pada
saat alam semesta berumur 10 detik dengan jari-jari alam semesta 10 cm dengan
kerapatan 10 kali kerapatan air.
3)
Masa Quark yaitu masa pada saat
alam semesta berumur 10 detik. Pada masa ini partikel-partikel saling
bertumpang tindih dan tidak berstruktur serta diikuti dengan terbentuknya
hedron yang mempunyai kerapatan 10 ton tiap sentimeter kubik.
4)
Masa pembentukan Lipton, yaitu
masa pada saat alam semesta berumur setelah 10 detik.
5)
Masa Radiasi, yaitu masa alam
semesta berumur 1 detik sampai 1 juta tahun. Kemudian pada saat terbentuknya
fusi hidrogen menjadi helium, mempunyai suhu 10 derajat Kelvin. Pada saat usia
alam semesta berumur 10 sampai 10 tahun mempunyai suhu 30.000 Kelvin.
6)
Masa pembentukan galaksi, yaitu
pada masa usia alam semesta 10-10 tahun. Pada saat usia dini, galaksi masih
berupa kabut pilin yang berputar membentuk piringan raksasa.
7)
Masa pembentukan tata surya,
yaitu pada usia 4,5 x 10 tahun.
c.
Teori Osilasi (Oscillation
Theory)
Pendapat ini yang juga disebut teori
alam semesta “berayun” yang berpendirian bahwa semua materi bergerak saling
menjauhi yang bermula dari massa
bermanfaat. Materi itu akhirnya memperlambat yang pada suatu saat akan lebih
melambat dari kecepatan lepas kritis, berhenti dan mulai mengkerut lagi akibat gaya grafitasi. Dalam
proses itu tidak ada materi yang rusak atau ataupun tercipta, melainkan hanya
berubahnya tatanan atau hanya mengalami goyangan (oscilltion), dengan demikian
teori itu merupakan teori yang mempertahankan bahwa alam semesta itu terhingga
bukan tidak terhingga.
B. TEORI TERBENTUKNYA GALAKSI
Hipotesis
Terjadinya Galaksi
1)
Semua galaksi berumur hampir
sama, setidak-tidaknya sedikit lebih kurang dari umur alam semesta sendiri.
Maka diperkirakan terbentuknya dan berkembang dari materi yang dihasilkan sari
peristiwa dentuman besar yang mengawali terbentuknya alam semesta.
2)
Dari kenyataan hasil pengamatan
bahwa galaksi-galaksi yang terbentuk mengarahkan kita pada dugaan (asumsi)
dimana telah terjadi kondisi atau sifat inhomogenitas
itu berkembang segera setelah dentuman besar berlangsung.
Ciri-ciri Galaksi
Adapun ciri-ciri galaksi diperkirakan sebagai berikut :
- Galaksi itu mempunyai cahaya sendiri, jadi bukan cahaya pantulan.
- Galaksi-galaksi lainnya terlihat diluar jalur Bima Sakti, jauhnya jutaan tahun cahaya.
- Galaksi itu mempunyai bentuk sendiri.
Bentuk-bentuk
Galaksi
Berdasarkan hasil pengamatan,
ternyata di alam semesta terdapat beribu-ribu galaksi dengan berbagai bentuk
dan ukuran. Di lihat dari bentuknya terdapat beberapa galaksi, yaitu :
1.
Galaksi berbentuk Elips.
Galaksi ini merupakan galaksi yang sudah tua, tidak mebentuk bintang-bintang
yang baru lagi. Galaksi ini sangat besar dan tersusun oleh bintang-bintang yang
telah tua. hampir 17% dari galaksi yang ada berbentuk elips.
2.
Galaksi berbentuk spiral.
Galaksi ini berbentuk amat besar dengan inti ditengahnya (nucleus) yang
mempunyai lengan spiral dan cakram (disk). Dilihat dari samping, galaksi ini
tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer yang disebut Globular
Cluster yang bertebaran dipinggir galaksi yang berbaur dengan Corona . Bintang-bintang yang sedang terbentuk
seperti matahari berada pada lengan galaksi. Jumlah galaksi ini kurang lebih
80% dari galaksi yang ada. Salah satu contoh galaksi spiral ini adalah galaksi
Canes Venatici.
3.
Galaksi berbentuk tidak
beraturan. Galaksi ini terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna
putih kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Di antara
bintang-bintang tersebut bertebaran gas dan debu angkasa luar. Banyaknya
galaksi berbentuk tidak beraturan ialah 13%.
Macam-Macam
Galaksi
- Bima Sakti
Induk matahari kita adalah Bima Sakti
atau Milky Way, karena berdasarkan pengamatan, galaksi Bima Sakti bila dilihat
dari atas berwujud seperti spiral raksasa yang berputar. Bintang-bintang yang
bertebaran dalam lengan diantaranya adalah matahari kita.
Tetangga terdekat dari Bima Sakti
adalah galaksi Andromeda yang juga berbentuk spiral.
Letak matahari dan bumi tempat kita
tinggal, kira-kira 2/3 pusat galaksi hingga batas tepian luarnya. Galaksi kita
mengadakan rotasi dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam. Bima Sakti
memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang.
- Galaksi Andromeda
Galaksi ini menurut Hubble memiliki keganjilan
a.
Pusat galaksi tidak terurai
menjadi bintangg-bintang terpisah.
b.
Gugus bulatnya empat kali lebih
redup dari pada gugus bulat Bima Sakti.
Dengan mata telanjang galaksi ini
tampak seperti lilin dengan panjang 30’ (garis tengah bulan) dan lebar 15’.
Bila menggunakan teleskop 100 inci ternyata galaksi andromeda ini berbentuk
spiral biasa. Keadaan lain dari galaksi andromeda ini adalah sebagai berikut :
·
Galaksi andromeda dari bumi
berjarak lebih dari 2 juta tahun cahaya.
·
Spiralnya terdiri dari 7 lengan
membelit ketat dan tergores debu serta menyala biru akibat cahaya bintang muda
bermassa besar.
·
Intinya sangat terang dan
berwarna putih, tetapi disekitarnya tampak sejumlah gugus bintang-bintang
selubung yang sudah tua dan berwarna merah jambu.
- Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)
Berupa galaksi spiral pipih NGC 253,
kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya. Karena sangat dekatnya, kecepatan
majunya mengalahkan kecepatan permuaian kosmos. Ini merupakan salah satu dari
beberapa galaksi yang mendekati galaksi Bima Sakti.
- Galakso Roda Biru (Blue Pin Whee)
Galaksi yang bergasing (berputar) di
daerah Triaggulum, kira-kira sejauh 2 juta tahun cahaya. Sebagai galaksi spiral
Sc yang kecil dan paling dekat, sehingga para astronom dengan jelas dapat
melihat bintangnya yang termasuk Nova Maha Raksasa dan Cepheid.
- Galaksi Pusaran Air
Sebagai galaksi spiral yang
terlentang dan didampingi oleh pengiring yakni sebuah galaksi tidak teratur.
Lengannya diterangi oleh bintang maha besar. Diantaranya lengan yang berupa
debu dan gas terdapat cahaya lemah. Pengiring kecil NGC 5195 termasuk kelas
tidak beraturan. Keduanya saling bersentuhan menjauhi Bima Sakti dengan
kecepatan yang sama, maka berada pada jarak yang sama pula, yakni 14 juta.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Soendjojo Dirdjoemarto, Drs.
M.Pd. dkk, 1993. Modul Materi Pokok Pendidikan IPA 2, Buku II. Modul 7-12.
Universtas Terbuka. Jakarta .
2.
Santi Dewiki, Sri Yuniati PKH,
2006. Ilmu Alamiah Dasar, Edisi 2. Universitas Terbuka. Jakarta .
0 Response to "Teori Terbentuknya Alam Semesta dan Galaksi"
Posting Komentar