Kerajaan Samudera Pasai
KERAJAAN SAMUDERA PASAI
a.
Letak Kerajaan
Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan pertama di Indonesia yang
menganut agama Islam. Secara geografis, Kerajaan Samudera Pasai terletak di
daerah pantai timur Pulau Sumatera bagian utara yang berdekatan dengan jalur
pelayaran perdagangan internasional pada masa itu, yakni Selat Malaka.
Dengan posisi yang sangat strategis ini, Kerajaan
Samudera Pasai berkembang menjadi kerajaan Islam yang cukup kuat pada masa itu.
perkembangan ini juga didukung dengan hasil bumi dari Kerajaan Samudera Pasai
seperti lada.
Keadaan seperti inilah yang mengakibatkan Kerajaan
Samudera Pasai mengalami perkembangan yang cukup pesat pada masa itu, baik
dalam kehidupan politik ekonomi, sosial dan budaya.
b.
Kehidupan Politik
Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai tidak dapat diketahui
dengan pasti. Akan tetapi para ahli berhasil menemukan bukti tentang
perkembangan kekuasaan Kerajaan Samudera Pasai. Raja-raja yang pernah
memerintah Kerajaan Samudera Pasai antara lain :
1.
Nasimuddin al-Kamil
Pendiri Kerajaan Samudera Pasai
adalah Nasimuddin al-Kamil, seorang laksamana laut dari Mesir. Pada tahun 1238
M, ia mendapat tugas merebut pelabuhan Kembayat di Gujarat yang dijadikan
tempat pemasaran barang-barang perdagangan dari timur. Nasimuddin al-Kamil juga
mendirikan satu kerajaan di Pulau Sumatera bagian utara. Tujuan utamanya adalah
untuk dapat menguasai hasil perdagangan rempah-rempah dan lada.
Nasimuddin al-Kamil meletakkan
dasar-dasar pemerintahan Kerajaan Samudera Pasai dengan berlandaskan
hukum-hukum ajaran Islam. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Samudera Pasai
mengalami perkembangan yang cukup pesat, walaupun secara politis Kerajaan
Samudera Pasai berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
2.
Sultan Malikul Saleh
Malikul Saleh merupakan raja pertama
Kerajaan Samudera Pasai. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Samudera Pasai
berkembang menjadi bandar yang besar dan penting artinya bagi perdagangan mancanegara.
Kerajaan Samudera Pasai dapat berkembang menjadi besar karena terletak di jalur
lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia, yakni di perairan Selat Malaka.
Oleh karena itu, banyak pedagang dari India ,
Gujarat , Arab, dan Cina datang ke Samudera Pasai.
Berkat kemajaun perdagangan, Samudera
Pasai berkembang menjadi kerajaan yang makmur dan memiliki pertahanan yang
kuat. Guna memperluas pengaruhnya, Sultan Malikul saleh berusaha menguasai
daerah pedalaman. Daerah yang berhasil dikuasai, antara lain Tamiang, Balek
Bimba, Samer Langga, Simpang Bulah Telang, Perlak, dan Takus. Daerah tersebut
akhirnya masuk Islam. Setelah Malikul Saleh wafat, ia dimakamkan di Samudera
Pasai. Di atas makamnya dibangun batu nisan yang berciri agama Islam. Batu
nisan tersebut berangka tahun 635 Hijriyah atau 1297. Batu inilah yang menjadi
petunjuk bagi kita bahwa Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia .
3.
Sultan Malikul Tahir
Pengganti Malikul Saleh adalah
putranya yang bernama Malikul Tahir. Pada masa pemerintahannya, singgah seorang
musafir dari Maroko yang bernama Ibnu Batutah. Sultan Malikul Tahir kemudian
digantikan oleh Sultan Mahmuh Malik az-Zahir. Namun, pada masa pemerintahannya
Kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran. Adiknya yang bernama Mansur Malik
az-Zahir memisahkan diri sehingga kerajaan terpecah.
Pada tahun 1521, Kerajaan Samudera
Pasau dikuasai oleh Portugis selama tiga tahun, kemudian tahun 1524 dikuasai
oleh Ali Mughayat Syah dari Aceh. Selanjutnya, Samudera Pasai berada di bawah
kekuasaan Aceh.
c.
Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudera Pasai
diatur berdasarkan ajaran Islam atau hukum Islam. Dalam pelaksanaannya terdapat
banyak persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat Arab. Hal itu disebabkan
oleh pengaruh dari para pedagang Islam dari Persia ,
Arab, dan India
yang sejak abad ke-7 dan 8 telah singgah di Samudera Pasai. Karena kehidupan
sosial Kerajaan Samudera Pasai mempunyai banyak persamaan dengan kehidupan
sosial masyarakat Arab, sehingga daerah itu mendapat julukan Serambi Mekah.
d.
Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi Kerajaan Samudera Pasai
menitikberatkan pada sektor perdagangan, karena Kerajaan Samudara Pasai
terletak di jalur pelayaran dan perdagangan dunia, yakni di Selat Malaka.
Keadaan itu juga sangat mendukung kreativitas masyarakatnya untuk terjun
langsung ke bidang perdagangan.
Pasa masa pemerintahan Malikul Saleh, Kerajaan Samudera
Pasai berkembang menjadi bandar udara besar dan penting bagi perdagangan
mancanegara. Oleh sebab itu, Samudera Pasai berkembang menjadi kerajaan yang
makmur dan memiliki pertahanan yang kuat. Guna mengamankan diri dari serangan
Kerajaan Siam yang daerahnya
meliputi semenanjung Malaya , Kerajaan Samudera
Pasai mengadakan hubungan langsung dengan Kerajaan Cina.
Perkembangan ekonomi masyarakat Kerajaan Samudera Pasai
yang sangat pesat menjadi perhatian dan sekaligus menjadi incaran dari kerajaan
lain di sekitarnya. Setelah Kerajaan Samudera Pasai dikuasai oleh Kerajaan
Malaka, pusat perdagangan dipindahkan ke bandar Malaka.
e.
Kehidupan Budaya
Sebagai kerajaan maritim, di Samudera Pasai tidak banyak
atau tidak ditemukan peninggalan budaya. Benda hasil kebudayaan di Kerajaan
Samudera Pasai, seperti batu nisan atau jirat putri Raja Pasai yang didatangkan
dar Gujarat . Jadi di Kerajaan Samudera Pasai
tidak ditemukan hasil budaya asli masyarakat setempat.
0 Response to "Kerajaan Samudera Pasai"
Posting Komentar