Penggunaan Metode Karyawisata Dalam Pembelajaran Lingkungan Alam Dan Lingkungan Buatan Di Kelas III SD
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara
sadar untuk meningkatkan mutu masyarakat. Melalui pendidikan diharapkan dapat
merubah pola pikir, menambah pengetahuan, meningkatkan kecerdasan, memperbaiki
tingkah laku moral, keimanan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sebagaimana terdapat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi “pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional itu, salah
satunya dengan mensukseskan program wajib belajar yang mana diawali pada
tingkat SD sampai SMP, untuk mendukung kegiatan ini guru SD sebagai pendidik
harus benar-banar menguasai dan menanamkan konsep materi pelajaran yang akan
disajikan kepada siswa. Jika guru melakukan sedikit kesalahan saja dalam
menanamkan konsep, maka siswa akan terus melakukan kesalahan dalam proses
pembelajaran selanjutnya.
Salah satu mata pelajaran yang disajikan pada siswa
Sekolah Dasar adalah IPS. Saat ini mata pelajaran IPS telah diajarkan pada
siswa kelas I hingga kelas VI
SD. IPS di SD harus memperhatikan
kebutuhan anak yang berusia antara 6 – 12 tahun. Menurut Piaget (dalam Pupuh,
2007:57) bahwa “anak dalam kelompok usia 7-12 tahun berada dalam perkembangan
kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan operasional konkrit”. Maka
oleh sebab itu, dalam pembelajaran IPS sebaiknya siswa diberi contoh-contoh
pengalaman belajar yang berkesan, konkrit, serta mudah diingat oleh siswa.
Oleh karena itu untuk memperoleh hasil belajar yang
menyenangkan dalam pembelajaran, maka diperlukan suatu metode yang sesuai
dengan karakteristik materi pelajaran, menurut pendapat Isjoni (2005:17)
“metode mangajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan
dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.”
Berdasarkan pendapat di atas metode merupakan suatu komponen
penting dalam pembelajaran, membantu kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar
mengajar, hal ini menuntut guru menggunakan bermacam-macam metode dalam proses
belajar mengajar. Menurut Abu (2005:53) metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran IPS adalah (1) ceramah, (2) metode tanya jawab, (3) metode
diskusi, (4) metode pemberian tugas, (5) metode demonstrasi, (6) metode
sosiodrama, (7) simulasi, (8) eksperimen, dan (9) metode karyawisata.
Dalam pembelajaran IPS
SD , semua jenis metode itu
digunakan khususnya untuk materi yang terkait dengan lingkungan sangat cocok
sekali digunakan metode karyawisata karena metode karyawisata adalah cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat diluar sekolah
untuk mempelajari atau menyelidiki objek yang sedang dipelajari seperti sungai,
danau, sekolah, pabrik, jembatan, laut, sawah dan lain sebagainya.
Dalam metode karyawisata, siswa diajak mengunjungi
lingkungan yang dijadikan objek studi tertentu, dan dalam pelaksanaannya
diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang
dilihatnya, serta dapat bertanya jawab baik dengan guru maupun teman sebayanya.
Mereka juga bisa melihat, mendengar dan meneliti apa yang dihadapinya agar
nantinya dapat mengambil kesimpulan. Objek studi yang dikunjungi tersebut tidak
terbatas pada jarak, artinya bisa objek yang berada dekat dengan sekolah maupun
objek yang jauh dari sekolah.
Dalam metode karyawisata pada pembelajaran IPS tentang
lingkungan alam dan buatan. Maka siswa dapat melihat secara langsung keadaan
yang sebenarnya.
Berdasarkan kurikulum IPS 2006 atau KTSP, siswa diminta
untuk dapat memahami, menceritakan, dan memelihara lingkungan alam dan
lingkungan buatan yang ada di sekitar rumah dan sekolahnya. Namun berdasarkan
pengamatan penulis di SD 34 Air Pacah, guru lebih dominan menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab dalam pembelajaran tentang lingkungan alam dan
lingkungan buatan, sehingga sebagian siswa ada yang kurang mengerti dan tidak
memahami mana yang termasuk lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat judul
“Penggunaan Metode Karyawisata Dalam
Pembelajaran Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan di Kelas III SD”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya
adalah “bagaimana penggunaan metode karyawisata dalam pembelajaran lingkungan
alam dan lingkungan buatan di kelas III
SD ?”
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan
tentang penggunaan metode karyawisata dalam pembelajaran lingkungan alam dan
lingkungan buatan di kelas III
SD.
D. Manfaat Penulisan
1.
Bagi Penulis
Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan metode
dalam pembalajaran salah satunya metode karyawisata.
2.
Bagi Siswa
Dalam mempelajari lingkungan alam dan lingkungan buatan, siswa tidak
mengalami kebosanan dengan cara menggunakan metode karyawisata, karena selama
ini dalam pembelajaran tersebut siswa hanya mendengar ceramah dari guru. Dengan
metode ini siswa diharapkan langsung dengan kenyataan yang ada.
3.
Bagi Guru
Memberi masukan dalam menggunakan metode karyawisata dalam
pembelajaran IPS.
II. KAJIAN TEORI
A. Pengetian Metode
Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian
yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai dalam
mencapai tujuan tertentu. Kata “mengajar” sendiri berarti memberikan pelajaran
(Pupuh, 2007:55).
Jadi, metode mengajar adalah cara-cara menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut
Syaiful (dalam Pupuh, 2007:55) menyatakan bahwa “metode memiliki kedudukan yang
sangat penting yaitu : 1) Sebagai alat memotivasi ekstrinsik dalam kegiatan
belajar mengajar, 2) Menyiasati perbedaan individual anak didik, 3) Untuk
mencapai tujuan pembelajaran.”
Makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam
mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh
sebab itu, fungsi-fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan, karena metode
tersebut turut menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses belajar mengajar
dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran.
B. Jenis-jenis Metode
Mengajar
Guru memilih berbagai metode yang dapat untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang menarik. Ketepatan penggunaan metode
mengajar tersebut bergantung kepada tujuan, isi, proses belajar mengajar dan kegiatan
pembelajaran. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode ada yang tepat
digunakan siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah
kecil. Ada juga
yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas.
Abu (2005:53) menyatakan bahwa
Secara garis besar metode mengajar yang sering digunakan dalam
pembelajaran antara lain : 1) metode ceramah, 2) metode tanya jawab, 3) metode
diskusi, 4) metode pemberian tugas/resitasi, 5) metode demonstrasi, 6) metode
sosiodrama, 7) metode simulasi, 8) metode eksperimen, 9) metode karyawisata.
Lebih jauh dari itu metode-metode mengajar dapat
diuraikan sebagai berikut :
1.
Metode Ceramah
Suatu metode di dalam pengajaran dimana cara
menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik dilaksanakan dengan lisan
oleh guru di dalam kelas. Interaksi guru dan siswa menggunakan bahasa lisan.
Dalam metode ceramah ini yang mempunyai peranan utama adalah guru (Abu, 2005:53)
2.
Metode Tanya Jawab
Metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru
bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi
ini adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa
(Nana, 2005:78).
3.
Metode Diskusi Kelompok
Suatu kegiatan dalam memecahkan masalah untuk mengambil
kesimpulan, dimana selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan
berbagai macam pendapat dan akhirnya mengambil suatu kesimpulan yang dapat
diterima oleh anggota dalam kelompoknya (Abu, 2005:57)
4.
Metode Pemberian Tugas
Suatu metode dimana murid diberi tugas di luar jam
pelajaran. Dalam pelaksanaan metode ini anak-anak dapat mengerjakan tugasnya
tidak hanya di rumah, tetapi dapat diperpustakaan, dilaboratorium, di kebun
percobaan dan sebagainya (Abu, 2005:61).
5.
Metode Demontrasi
Suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana
proses terjadinya sesuatu, baik secara langsung maupun penggunaan media
pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang disajikan
(Nana, 2005:83).
6.
Metode Sosiodrama / Bermain
Peran
Metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah
laku dalam hubungan sosial. Sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan
dimana para murid diikutsertakan dalam permainan peranan di dalam
mendemonstrasikan masalah-masalah sosial (Abu, 2005:65).
7.
Metode Simulasi
Suatu kegiatan yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya. Dimana siswa dengan bimbingan guru melakukan peran dalam simulasi
tiruan atau menggambarkan kejadian yang sebenarnya (Abu, 2005:83).
8.
Metode Eksperimen
Metode pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama
mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang diketahui (Abu, 2005:62)
9.
Metode Karyawisata
Suatu penyajian bahan pelajaran dengan membawa para
siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari, yang biasanya terletak di luar
kelas (Abu, 2005:87).
Contoh : melihat sungai, danau, sawah, kolam, gedung.
C. Pengertian Metode
Karyawisata
Dalam proses belajar mengajar banyak sekali metode yang
dapat digunakan dalam memberikan pengajaran pada siswa yang satunya dengan
menggunakan metode karyawisata.
Menurut Pupuh (2007:62) “metode karyawisata adalah
metode dalam proses belajar mengajar siswa diajak ke luar sekolah untuk
meninjau tempat-tempat tertentu, hal ini bukan rekreasi, tetapi untuk belajar
atau memperdalam pelajarannya dengan melihat langsung”.
Menurut Syaiful (2003:214) metode karyawisata adalah
metode belajar mengajar anak didik dibawah bimbingan guru mengunjungi
tempat-tempat tertentu dengan tujuan untuk belajar.
Menurut Nana (2005:87) “metode karyawisata diartikan
sebagai metode mengajar mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan
karyawisata dalam arti umum. Karyawisata disini berarti kunjungan keluar kelas
dalam rangka belajar.
Menurut Rostiyah (2001:83) pengertian metode karyawisata
adalah metode yang dilakukan dengan cara mengobservasi dan menyelidiki sesuatu.
Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa
metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan membawa siswa
keluar kelas dan mengamati langsung objek yang akan dipelajari dibawah
bimbingan guru.
Dengan melalui
karyawisata dalam pengajaran, berarti anak belajar di luar kelas dengan
pengamatan langsung, mengadakan penelitian dan penyelidikan. Di luar kelas,
terdapat sumber-sumber yang tidak sedikit nilainya untuk pengalaman dan
pengetahuan anak.
Dalam pembelajaran lingkungan alam dan lingkungan buatan
siswa dapat mengamati secara langsung dan dapat melihat dengan jelas
perbedaannya.
D. Fungsi Metode Karyawisata
Adapun fungsi metode karya wisata diantaranya
1) Anak akan memperoleh pengalaman langsung, dapat memperdalam
pengetahuan dan pengertian mereka serta akan lebih banyak menarik perhatiannya,
2) Dengan karyawisata dapat mengumpulkan bahan-bahan untuk pelajaran, 3) Memperluas
/ memperbesar minat dan perhatian anak misalnya dengan kunjungan ke sungai,
kolam, danau, sawah, ladang dan tempat-tempat lainnya, 4) Memperkaya pengajaran
di dalam kelas. 5) Membuktikan benar tidaknya pengertian yang diperoleh di
dalam kelas (Abu, 2005:66)
Dari fungsi di atas dapat kita lihat bahwa anak akan
lebih aktif. Karena siswa mendapat pengalaman langsung.
Tujuan dan sasaran metode karyawisata bukan hanya untuk
bersenang-senang atau beramai-ramai, melainkan mempunyai tujuan pendidikan,
diantaranya supaya anak mempunyai sikap dan keterampilan dalam mengamati dan
menyelidiki suatu pelajaran memperoleh pengetahuan baru atau melengkapi atau
memperdalam bahan yang telah di
pelajari, memupuk kerjasama atau belajar berani bekerja secara individual.
Nasution (2004:134) mengemukakan tahap-tahap metode
karyawisata (1) tahap persiapan atau perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3)
tahap tindak lanjut.
Tahap-tahap metode karyawisata dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Tahap Persiapan atau
Perencanaan
a.
Merencanakan dan menetapkan
tujuan perjalanan karyawisata.
b.
Menetapkan lamanya waktu
karyawisata.
c.
Menetapkan banyaknya siswa yang
ikut karyawisata.
d.
Menghitung biaya dan
transportasi.
e.
Mengadakan surveu ke objek yang
akan dituju.
f.
Memilih cara memperoleh data.
Dalam tahap perencanaan karyawisata harus direncanakan
dengan cermat, tanpa persiapan usaha itu pasti gagal. Karyawisata biasanya
dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
a.
Membangkitkan minat untuk suatu
unit yang akan dilakukan.
b.
Mengumpulkan bahan mengenai
suatu masalah.
c.
Sebagai kegiatan kulminasi
suatu unit.
2.
Tahap Pelaksaan
Langkah selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan metode karyawisata
antara lain sebagai berikut :
a.
Siswa mengamati objek yang
sedang dipelajari.
b.
Mengadakan tanya jawab tentang
objek.
3.
Tindak Lanjut
Mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan di kelas dan melaporkan
hasil kunjungan untuk dibahas bersama.
E. Langkah-langkah Penggunaan
Metode Karyawisata
Adapun langkah-langkah penggunaan metode karyawisata adalah sebagai
berikut :
a.
Setelah dipertimbangkan tepat
tidaknya metode ini dipergunakan hendaknya tujuan khusus pelajaran yang akan
dicapai dengan metode dirumuskan secara tegas.
b.
Para murid hendaknya diberikan pengertian yang sejelas-jelasnya tentang
tujuan yang hendak dicapai serta tugas dan kewajiban mereka masing-masing.
c.
Hendaknya diadakan hubungan
terlebih dahulu dengan pimpinan objek yang akan dikunjungi untuk menentukan
jadwal waktu berkunjung dan persiapan-persiapan lainnya.
d.
Harus mempersiapkan mengenai
kendaraan, biaya, jumlah peserta, lamanya karyawisata dan fasilitas-fasilitas
lain yang diperlukan.
e.
Sebaiknya disusun suatu tata
tertib untuk menjaga keamanan.
f.
Dibentuk panitia seperlunya
yang bertanggungjawab di bidang masing-masing.
g.
Tentukan pula terlebih dahulu
tugas-tugas yang harus dilakukan.
F. Kebaikan dan Kelemahan
Metode Karyawisata
1.
Kebaikan metode karyawisata
Adapun kebaikan metode karyawisata adalah :
a)
Dapat memberikan kepuasan
terhadap para murid sebab banyak melihat kenyataan-kenyataan dari objek yang
dituju disamping keindahan alam sekitar di luar sekolah sehingga merupakan
pengalaman yang sangat berkesan tak mudah dilupakan.
b)
Apabila karyawisata dapat
berjalan secara efektif maka segala pengetahuan luar yang diperoleh para murid
melalui pengamatan langsung itu akan mempertinggi prestasi kepribadian mereka,
bersikap terbuka, objektif serta pandangan yang jauh ke depan.
c)
Melalui karyawisata murid dapat
memperoleh tambahan pengalaman berharga, sehingga dengan demikian guru lebih
mudah menerangkan segala sesuatu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
d)
Membangkitkan penghargaan dan
cinta kasih terhadap lingkungan.
e)
Mendorong anak mengenal
lingkungan dengan baik.
2.
Keburukan metode karyawisata
Disamping kebaikan metode karyawisata terdapat beberapa kelemahan
diantaranya :
a)
Metode ini akan mengganggu
pelajaran jika terlalu sering dilakukan, objek yang dituju tidak sesuai dengan
tujuan atau letak yang terlalu jauh.
b)
Membutuhkan perencanaan dan
waktu yang cukup panjang.
c)
Memerlukan pembiayaan untuk
transportasi yang merupakan beban tambahan para murid, yang berarti pula sangat
memberatkan bagi anak-anak yang orang tuanya kurang mampu.
d)
Bila kurang pengawasan
ketertiban kurang dan anak bisa menyeleweng kearah bersenang-senang.
e)
Merencanakan tugas-tugas yang
harus diselidiki itu tidak mudah.
III. PEMBAHASAN
A. Langkah-Langkah Penggunaan
Metode Karyawisata Dalam Pembelajaran Lingkungan Alam dan Buatan Kelas III SD
Adapun langkah-langkah dalam penggunaan metode karyawisata adalah
sebagai berikut :
1.
Tahap Persiapan / Perencanaan
Langkah-langkah pada tahap persiapan dan perencanaan antara lain :
a.
Guru dan sekolah merencanakan
dan menetapkan tujuan dan rute perjalanan karyawisata, contoh tempat/objek yang
akan dikunjungi terlebih dahulu adalah sungai, setelah dari sungai kemudian
mengamati sawah, irigasi, bendungan dan lain-lain.
b.
Menetapkan lama, waktu karyawisata,
penjadwalan, karyawisata ini sebaiknya dilaksanakan pada akhir semester dan
pelaksanaannya dalam satu hari penuh.
c.
Menetapkan banyaknya siswa yang
akan ikut karyawisata.
d.
Memperhitungkan biaya dan
transportasi (jika objek wisata yang akan dituju jauh jaraknya dari sekolah).
e.
Mengadakan survei ke objek yang
akan dituju sebelum karyawisata dilaksanakan, sebaiknya guru atau pihak sekolah
mengadakan survei ke objek-objek yang akan dituju atau rute perjalanan yang
akan dilalui.
f.
Memilih cara-cara untuk memperoleh
data selama karyawisata, misalnya dengan tanya jawab atau wawancara.
g.
Mempersiapkan perlengkapan
belajar yang harus dibawa seperti buku tulis dan pena.
2.
Tahap Pelaksanaan
Langkah selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan metode karyawisata,
antara lain sebagai berikut :
a.
Siswa secara teratur melihat,
mengamati, menanyakan tentang objek.
b.
Setelah mengadakan pengamatan
dan tanya jawab mengenai objek, siswa dikumpulkan.
c.
Setelah selesai melakukan
pengamatan dalam karyawisata, seluruh rombongan meninggalkan objek.
3.
Tindak Lanjut
Membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan di kelas.
Setiap kelompok diminta melaporkan hasil-hasil kunjungan untuk dibahas bersama.
Guru menyimpulkan materi yang diperoleh dan memberikan penilaian terhadap
kegiatan belajar siswa dan hasil-hasil yang dicapainya, serta pemberian
soal-soal latihan untuk mengingatkan kembali apa-apa saja yang telah mereka
amati selama melakukan kunjungan atau karyawisata.
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan di Kelas III SD Dengan Menggunakan Metode
Karyawisata
Setelah direncanakan dengan baik, maka tahap selanjutnya
yaitu pelaksanaan pembelajaran lingkungan alam dan lingkungan buatan tersebut
dengan menggunakan metode karyawisata. Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat beberapa
tahap, yaitu :
1.
Mengenalkan Lingkungan
Tahap awal dalam pembelajaran lingkungan alam dan
lingkungan buatan yaitu dengan mengenalkan lingkungan alam dan lingkungan
buatan kepada siswa. Guru harus menanamkan konsep tentang lingkungan alam dan
lingkungan buatan tersebut. Sebelumnya guru membagi siswa atas beberapa
kelompok. Pada tahap ini guru mengajak siswa melakukan karyawisata atau
kunjungan ke beberapa tempat yang telah direncanakan sebelumnya yang berada
tidak jauh dari sekolah.
Setelah sampai pada tujuan atau objek yang dituju, siswa
mengamati lingkungan sekitar. Siswa diminta mengamati berbagai bentuk dan
ciri-ciri lingkungan yang mereka lihat. Selain itu guru juga terus melakukan
tanya jawab bersama siswa tentang apa saja yang sedang mereka amati dan mereka
lihat, seperti namanya, bentuknya, manfaatnya, yang menciptakan atau
membuatnya, dan sebagainya.
Hal ini dapat mencegah kekeliruan pada diri siswa serta dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman siswa.
Dengan mengamati lingkungan sekitar, maka siswa dapat
mengetahui bentuk dan ciri-ciri lingkungan yang mereka amati, baik lingkungan
alam maupun lingkungan buatan secara nyata. Maka dengan itu siswa langsung
mengerti dengan memahami tentang keadaan dari lingkungan alam dan lingkungan
buatan yang sebenarnya.
Pada saat mengamati lingkungan alam dan lingkungan buatan dengan karyawisata ini, siswa langsung
mencatat nama-nama dengan contoh lingkungan alam dan buatan yang sedang mereka
amati. Dengan mencatat tentang apapun yang diamati siswa secara langsung, maka
hal ini dapat memberikan penguatan pada daya ingat ssiswa, sehinga pembelajaran
ini dapat terus mereka ingat dan konsep tentang lingkungan alam dan lingkungan
buatan dapat tertanam didiri siswa.
2.
Mengidentifikasi
Setelah pelaksanaan kunjungan ke beberapa objek atau
lingkungan yang berada tidak jauh dari sekolah, siswa kembali dibawa ke dalam
kelas. Dan tahap selanjutnya adalah tahap penilaian hasil kerja siswa. Sebelum
mengidentifikasi, guru telah menanamkan konsep perbedaan dari pengertian lingkungan
alam dan lingkungan buatan dari segi yang menciptakannya. Sebagaimana yang
telah dijelaskan sebelumnya lingkungan alam diciptakan oleh Allah SWT,
sedangkan lingkungan buatan adalah hasil dari campur tangan manusia atau buatan
manusia, jika siswa telah mengetahui mengenai konsep pengertian dari lingkungan
alam dan lingkungan buatan, maka siswa akan dengan mudah dapat mengidentifikasi
mana contoh dari hasil pengamatan yang termasuk lingkungan alam dan yang
termasuk lingkungan buatan. Hasil pengamatan masing-masing siswa tersebut,
kemudian didiskusikan dalam kelompok masing-masing siswa yang telah dibagi
sebelumnya. Di dalam kelompok, siswa bekerja sama dalam mengelompokkan hasil
pengamatan mereka.
3.
Menceritakan
Ini merupakan tahap akhir dari pembelajaran lingkungan
alam dan lingkungan buatan pada siswa metode karyawisata. Pada tahap ini siswa
diminta membacakan hasil pengamatan dan hasil diskusi dari identifikasi
mengenai lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Siswa menceritakan atau membacakannya secara berkelompok
kedepan kelas hasil dari kunjungan tersebut, dan selanjutnya siswa melakukan
tanya jawab tentang hasil pengamatan. Dan kemudian guru memberikan penilaian
terhadap hasil kerja siswa.
C. Model Pelaksanaan
Pembelajaran Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan di Kelas III SD Dengan
Menggunakan Metode Karyawisata
Berikut ini merupakan pelaksanaan pembelajaran lingkungan alam dan
lingkungan buatan di kelas III
SD dengan menggunakan metode
karyawisata. (Terlampir)
IV. PENUTUP
A. Simpulan
Dalam pembelajaran IPS di SD untuk mengenalkan materi
tentang lingkungan alam dan lingkungan buatan pada siswa, lebih sesuai
digunakan metode karyawisata, karena metode ini dapat memberikan pengamatan
langsung di lapangan, dengan demikian siswa memperoleh pengalaman belajar yang
berkesan disertai rekreasi. Metode karyawisata out field trip ini juga dapat meningkatkan rasa tanggung jawab,
kreatifitas, meningkatkan daya pikir, sosialisasi dan kerjasama pada diri
siswa, serta meningkatkan rasa peduli siswa terhadap lingkungan alam di sekitar
dan sikap cinta tanah air.
Melalui pengamatan langsung di lapangan / tempat / objek
karyawisata, maka siswa dapat membedakan mana yang termasuk lingkungan alam dan
mana yang termasuk lingkungan buatan, dan siswa tadi hanya tahu nama dari
lingkungan alam dan lingkungan buatan saja tetapi juga mengetahui bentuk,
ciri-ciri, serta manfaat dari lingkungan alam dan buatan tersebut.
B. Saran
1.
Sebaiknya guru menggunakan
langkah-langkah yang tepat dalam menggunakan karyawisata di SD.
2.
Dalam pembelajaran lingkungan
alam dan buatan di kelas III
SD , hendaknya guru menggunakan metode yang bervariasi, tidak
hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Karena dengan itu siswa tidak
akan tahu dan paham apa contoh dan bentuk dari lingkungan alam dan lingkungan buatan
tersebut, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu dengan metode
karyawisata.
3.
Guru harus memanfaatkan dan
menerapkan metode karyawisata ini dengan sebaik-baiknya pada proses belajar
mengajar di SD karena metode karyawisata ini memberikan dampak positif terhadap
hasil belajar siswa.
daftar pustakanya dunk
BalasHapusAbu Ahmadi, Joko Tri Prasetyo. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
HapusDepdibud, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran IPS. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Isjoni, 2005. Strategi Pembelajaran. Pekanbaru : FKIP UNRI.
Nana Sudjana, 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algasindo.
Nasution, 2004. Didatik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Pupuh Fatur Rohman, Sabri Sulikno, 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pelita Aditama.
Roestiyah, 2001. Didatik Metodik. Jakarta : Bumi Aksara.
Sujatmoko, 2004. Kajian Pengetahuan Sosial 3. Jakarta : Yudistira
Syaiful Sagala, 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfa Beta.