Resensi Novel Ayat-ayat Cinta Karangan Habiburrahman El Shirazy
Buku : Ayat Ayat Cinta
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika, Jakarta , Desember 2004
Tebal : 418 Halaman
Warna Buku : Kuning, Orange , Coklat
Novel ini ditulis oleh seorang Novelis Habiburrahman El Shirazy yang
biasa dipanggil Kang Abik. Kang Abik lahir di Semarang pada hari Kamis, 30 September 1976.
Setelah tamat dari Aliyah beliau melanjutkan kuliahnya di Universitas Al Azhar
Cairo Mesir. Sejak dari bangku Aliyah Kang Abik memang berbakat dalam dunia
Jurnalistik. Tapi baru di bangku kuliah ia mengembangkannya. Beberapa karyanya
baik yang sudah maupun akan terbit yaitu, Ketika Cinta Berbuah Surga, Pudarnya
Pesona Cleopatra, Di Atas Sajadah Cinta, Dalam Mihrab Cinta, namun yang paling
fenomenal dan Best Seller adalah Ayat-Ayat Cinta.
Novel ini menceritakan kisah seorang anak muda dari Indonesia yang
bernama Fahri Abdullah Sidiq. Setamat dari Aliyah Fahri melanjutkan studinya ke
Cairo Mesir di Universitas Al Azhar. Di Cairo Fahri memiliki teman satu kos
yaitu Syaiful, Misbah, Rudi dan Hamdi.
Fahri yang mendapat kabar gembira dari salah seorang temannya. Kalau
dia lulus dan telah bisa mebuat tesis. Lalu Fahri mengadakan syukuran atas
ketulusannya dengan mengadakan acara makan-makan bersama. Ketika sedang
asyiknya makan ia mendengar jerit tangis di luar Apartemen yang ternyata su
muka dingin Bahadur menyeret putrinya Noura ke jalan. Fahri sangat tidak tahan
melihat wanita menangis. Ia meminta bantuan kepada Marya yang seorang gadis
Koprik. Namun Marya tidak mau karena takut berurusan dengan Bahadur. Karena
Fahri terus memohon akhirnya Marya menolong Noura. Dengan bantuan Fahri dan
Syaikh Ahmad akhirnya Noura berhasil menemukan orang tua kandungnya. Karena
ketika lahir dia sempat tertukar dengan seorang bayi, namun Noura menyimpan
rasa simpati pada Fahri.
Sampai pada akhirnya Fahri menikahi Aisyah seorang gadis Turki yang
pernah ia tolong, karena pada waktu itu terlibat konflik dengan orang-orang
Mesir, hal itu terjadi karena Aisyah mencoba menolong seorang Bule. Aisyah
dapat menikah dengan Fahri berkat bantuan pamannya Eabal Hokan Erbakan. Karena
Marya juga jatuh cinta dengan Fahri mendengar kabar pernikahan Fahri ia patah
hati dan jatuh sakit. Lalu Allah memberi cobaan kepada Fahri yang sedang
berbahagia dengan istrinya. Fahri ditangkap polisi karena di fitnah dan dituduh
menghamili Noura. Namun Fahri tidak mau mengakuinya karena ia tidak pernah
melakukan hal bejat itu.
Sampai di pengadilan Noura memberi kesaksian palsu. Hari-hari yang
dilalui Fahri di dalam penjara ia jalani dengan terus beribadah kepada Allah
dan menjalani semua cobaan dengan ketabahan dan ketaqwaan. Dengan kesabaran
yang dimiliki Fahri pada sidang penentuan Allah membantunya dengan sembuhnya
Marya dari koma, karena Marya merupakan saksi kunci dalam kasus itu. Kesaksian
yang diberikan Marya membuahkan hasil yaitu Fahri akhirnya bebas dari penjara.
Tapi setelah Fahri bebas Allah berkehendak lain Marya meninggal dunia menghadap
Allah SWT.
Cerita ini bertemakan seorang santri salat dan musafir yang haus
ilmu sehingga menuntut ilmu sampai ke Mesir dan menemukan cintanya di sana .
Latar dalam cerita ini bertempat di Mesir yang beribukotakan Cairo . Kelebihan dalam
novel Ayat-Ayat Cinta adalah ceritanya bagus. Siapa saja bisa membacanya.
Walaupun novel ini novel percintaan tapi banyak pesan moral yang disampaikan
oleh penulis dan tidak berkesan menggurui. Penuh dengan pesan akhlak, etika dan
yang paling diutamakan adalah aqidah kepada Allah.
Kekurangan dalam novel ini yaitu ada beberapa bahasa Arab yang
dicantumkan dengan catatan kaki sehingga bahasanya agak kurang bisa dipahami
bagi orang awam yang tidak tahu dengan bahasa Arab.
Kesimpulan dari cerita ini yaitu ketaatan dengan selalu beribadah
kepada Allah dan mengabdikan diri serta bertaqwa dan sabar dalam menghadapi
cobaan. Allah akan memberikan jalan keluar dan Allah tidak akan menguji
seseorang di luar batas kemampuan sedangkan fitnah yang lebih kejam dari
pembunuhan akan membawa kita pada kesengsaraan baik di dunia maupun di akhirat.
Serta ikutilah hadis nabi Tuntutlah ilmu sampai ke liang kubur atau tuntutlah
ilmu walau ke ujung dunia sekalipun. Karena orang berilmu akan dapat hidup
bahagia.
0 Response to "Resensi Novel Ayat-ayat Cinta Karangan Habiburrahman El Shirazy"
Posting Komentar