Jenis Perahu dan Alat Penangkap Ikan Serta Cara Penggunaannya
A. Jenis Perahu atau Kapal
Penangkap Ikan
1.
Perahu Tidak Bermotor
Perahu tidak bermotor merupakan perahu yang tidak
menggunakan tenaga mesin sebagai tenaga penggerak, tetapi mengguakan layar
atau dayung.
Contoh :
a.
Jakung (jongkong) adalah perahu
yang tidak ber motor yang terbuat dari sebatang kayu yang digali bagian
tengahnya.
b.
Perahu papan adalah perahu tidak bermotor yang
dasarnya terdiri atas lunas dengan rusuk-rusuk yang dilekatkan padanya.
2.
Perahu Motor Tempel
Perahu motor tempel adalah perahu yang menggunakan mesin
(motor tempel) sebagai tenaga penggerak.
3.
Kapal Motor
Kapal motor adalah kapal yang menggunakan tenaga mesin
sebagai tenaga penggerak dan mesinnya diletakkan di dalam kapal.
B. Jenis Alat Penangkap Ikan
di Laut dan Cara Penggunaannya
1.
Trawi
Trawi adalah jaringan yang berbentuk kantong yang
ditarik oleh satu atau dua kapal melalui samping maupun belakang kapal.
a.
Trawi Udang Ganda
Trawi udang ganda adalah dua buah trawi yang ditarik secara
bersama-sama oleh satu kapal
b.
Otter Trawi
Otter trawi adalah trawi yang mulut jaringnya terbuka disebabkan
oleh dua buah papan yang dipasang pada ujung sayapnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan sayap yang penjangnya tergantung pada
situasi penangkapan.
c.
Beam Trawi
Cara penggunaan beam trawi adalah dengan masukkan ke dalam lautan
sampai dasar kemudian dibiarkan beberapa waktu.
d.
Two Boat Trawi
Cara penggunaannya adalah trawi dimasukkan ke dasar lautan. Setelah
dibiarkan beberapa waktu trawi oleh dua kapal.
2.
Pukat Kantong
Pukat kantong adalah jaring yang memiliki kantong dan dua buah
sayap.
a.
Payang
Payang adalah pukat kantong yang digunakan untuk menangkap
gerombolan ikan di permukaan.
Cara penggunaannya :
Pada suatu daerah tertentu dalam laut diletakkan beberapa daun yang
diikat dengan tali gunanya untuk tempat bermain ikan. Setelah beberapa lama
(sewaktu ikan bermain) maka daerah tersebut dilingkari dengan payang (pukat
kantong). Selanjutnya, payang tersebut di tarik ke arah kapal.
b.
Dogol
Dogol adalah pukat kantong yang digunakan untuk menangkap ikan di
dasar dan pada umumnya mempunyai 2 utas tali penarik yang sangat panjang.
Cara Penggunaannya :
Dengan melepaskan mula-mula suatu tali (sayap) ke dasar lautan
kemudian sampai kedua ujung tali (sayap) sampai ke dasar laut. Kemudian
ujung-ujung tali tersebut kembali di tarik ke arah kapal.
c.
Pukat Pantai
Pukat pantai adalah semua pukat kantong yang cara
operasi penangkapannya dilakukan dengan menarik pukat itu ke pantai.
3.
Pukat Cincin
Pukat cincin adalah jaringan yang berbentuk empat persegi panjang,
tanpa kantong, dan digunakan untuk menangkap gerombolan ikan di permukaan.
Cara Penggunaannya :
Pada suatu daerah tertentu di laut di letakkan beberapa daun yang
diikat dengan tali (lihat gambar) untuk tempat bermain ikan. Kemudian daerah
tersebut di kelilingi dan dilingkari dengan pukat cincin untuk mengurung
gerombolan ikan.
4.
Jaringan Insang
Jaringan insang adalah jaringan yang berbentuk empat persegi panjang
dan dilengkapi dengan pemberat pada tali bawah dan pelampung-pelampung pada
tali atas.
a.
Jaring Insang Hanyut
Jaring insang hanyut adalah jaring insang yang pemasangannya dibiarkan
hanyut mengikuti arus dan salah satu ujungnya diikatkan pada perahu atau kapal.
b.
Jaring Insang Lingkar
Jaring insang lingkar adalah jaring insang yang cara pemasangannya
dengan melingkari gerombolan ikan di permukaan.
Cara Penggunaannya
Dengan melepaskan jaringan dari kapal yang bergerak membuat
lingkaran. Setelah dibiarkan beberapa waktu (setelah ikan terkurung) maka
gerombolan ikan tersebut dikejutkan sehingga menubruk jaring dan tersangkut
pada jaring.
5.
Jaring Angkat
Jaring angkat adalah jaring yang biasanya berbentuk empat persegi
panjang, dibentangkan di dalam air secara horizontal dengan menggunakan
batang-batang bambu atau kayu sebagai rangkanya.
a.
Bagan perahu atau rakit.
b.
Bagan tancap
Bagan tancap adalah jaring angkat yang cara pemasangannya menetap di
suatu tempat, dekat pantai atau pada tempat-tempat yang dangkal.
6.
Pancing
Pancing adalah alat penangkap ikan yang terdiri atas tali dan mata
pancing.
a.
Pancing Joran
Pancing joran adalah pancing yang memakai tangkai.
b.
Pancing Tunda
Pancing tunda adalah pancing yang diberi umpan dan tidak menggunakan
joran.
Cara penggunaannya :
Pancing yang sudah diberi umpan di ikatkan pada kapal atau perahu,
kemudian ditarik oleh sebuah perahu atau kapal ke permukaan perairan.
c.
Pancing Dari atas Perahu
d.
Huhate
Huhate adalah jenis pancing yang dalam operasinya lebih dahulu
dilakukan penebaran umpan berupa ikan-ikan hidup (sejenis sarden atau teri) di
dekat gerombolan ikan cakalang. Setelah ikan berkumpul kemudian ikan dipancing
7.
Rawai
Rawai adalah sederetan tali-tali utama yang pada jarak tertentu
terhadap beberapa tali cabang yang pendek dan lebih kecil diameternya.
a.
Rawai Tunas
Rawai tunas adalah rawai yang di khususkan untuk menangkap ikan tuna
(ikan ambu-ambu)
Cara Penggunaannya :
Tali utama diikatkan di belakang atau di muka kapal perahu. Rawai
tersebut dibiarkan hanyut bersama kapal atau perahu (terapung) dekat permukaan
perikanan dalam jangka waktu tertentu umpan di makan ikan.
b.
Rawai Hanyut
Rawai hanyut adalah rawai yang memakai pelampung dan dibiarkan
hanyut menurut arus air.
c.
Rawai Tetap
Rawai tetap adalah rawai yang pada salah satu ujung tali utama
sebelah bawah diberi batu pemberat atau jangkar sehingga alat ini tetap dan
tidak hanyut.
8.
Jala
Jala berupa jaringan memakai kepala (sngkup) yang bagian bawahnya
diberi pemberat.
Cara penggunaannya :
Jika dililitkan ke tangan beberapa kali (biasanya 3 kali) kemudian
dilemparkan ke dalam air. Sehingga ikan dalam air terperangkap (terkurung)
dalam jala. Selanjutnya jala ditarik pelan-pelan.
0 Response to "Jenis Perahu dan Alat Penangkap Ikan Serta Cara Penggunaannya"
Posting Komentar