Kerangka Dasar Kesehatan Lingkungan Nasional
1.
Kesehatan Lingkungan Dalam Sistem Kesehatan Lingkungan Nasional
Kesehatan bukan hanya berarti bebasnya seseorang dari
penyakit atau cacat, melainkan mencakup pula kehidupan manusia seutuhnya dalam
segala macam kaitannya. Dapat dimengerti
bahwa masalah kesehatan menurut pengertian yang luas itu sangat luas. Oleh
karena itu, diperlukan sistem kesehatan nasional yang mantap untuk menangani
masalah-masalah tersebut dalam rangka mencapai derajat/tingkat kesehatan
masyarakat yang utama.
Kesehatan masyarakat memberi perhatian pada hubungan
antara keadaan kesehatan manusia dan lingkungan sosial budaya, lingkungan
fisik, dan biologis. Karena hubungan itu tidak dapat dipisahkan dari interaksi
sosial dan ekonomi manusia dan lingkungannya, maka kesehatan lingkungan
merupakan suatu unsur pembangunan nasional. Disamping itu, karena hubungan yang
kurang baik antara manusia dan lingkungannya dapat menimbulkan gangguan
kesehatan, maka kesehatan lingkungan merupakan bagian dari kesehatan nasional.
Upaya kesehahatan lingkungan dalam jangka panjang
ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam rangka mencapai mutu hidup
yang terbaik melalui upaya kesehatan lingkungan dan pelestarian lingkungan.
Langkah-langkah pelaksanaan upaya kesehatan lingkungan
dilakukan, antara lain dengan cara :
a)
Pembangunan dan peningkatan
pemanfaatan serta pemeliharaan sarana kesehatan lingkungan.
b)
Pengawasan mutu lingkungan.
c)
Pengelolaan lingkungan biologi
dan pembinaan lingkungan sosial yang
mendukung upaya kesehatan lingkungan.
d)
Penanganan dan penanggulangan
masalah kesehatan lingkungan sebagai akibat tidak baik dari pembangunan.
2.
Pendekatan Ekologi Dalam Kesehatan Lingkungan
Bumi yang kita huni ini dapat dikatakan sebagai suatu
ruang kapsul yang tertutup. Kelestarian dan kelangsungan hidup penghuni amat
bergantung pada sistem penunjang di dalamnya. Unsur sumber daya alam, seperti
udara, air, dan tanah serta kehidupan yang ada didalamnya amat penting untuk
dijaga agar sedapat mungkin tetap seimbang dan serasi sehingga dapat menunjang
kehidupan yang sehat dan sejahtera.
Gagasan kesehatan lingkungan dengan pendekatan ekologi
pada hakikatnya memperhatikan hal-hal tersebut secara menyeluruh. Akibat
keterikatan manusia dengan lingkungan binaannya sering menimbulkan kegoncangan
keseluruhan sistem yang berada di dalamnya. Pada akhirnya, hal itu akan
berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem tempat manusia berada di dalamnya.
Perubahan-perubahan tersebut dapat berakibat lebih jauh, yaitu menimbulkan
berbagai gangguan kesehatan. Untuk itulah diperlukan usaha kesehatan lingkungan
dengan menggunakan pendekatan ekologi. Pendekatan itu memperhatikan segi
manusia sebagai pelaku sekaligus penderita.
Pendekatan ekologi untuk kepentingan kesehatan
lingkungan dalam hal ini adalah pendekatan ekologi manusia. Wawasan ekologi
manusia demikian luas, sebagaimana digambarkan oleh Rambo (1981) bahwa ekologi
manusia berhubungan dengan pemahaman bagaimana faktor lingkungan berpengaruh
terhadap perilaku dan bagaimana kegiatan manusia itu berpengaruh pula terhadap
lingkungan.
Dengan pendekatan ini, untuk mengerti permasalahan
kesehatan lingkungan yang terbaik adalah dengan menggunakan rentang ilmu yang
luas. Dengan kata lain, harus digunakan antar disiplin ilmu. Diciptakannya
waduk ataupun alat perhubungan yang dapat menimbulkan pengaruh tidak baik tentu
memiliki landasan sosial budaya yang perlu dipahami sebelum kita mengambil
keputusan untuk melakukan penggantian dengan teknologi pilihannya.
Manusia sebagai salah satu jenis di alam merupakan salah
satu unsur sistem kehidupan yang amat beragam. Didalamnya tumbuh berbagai macam
kehidupan yang masing-masing dapat dianggap sebagai sistem terbuka, memakan dan
mengeluarkan bahan-bahan serta menyadap dan menggunakan daya. Makhluk-makhluk
hidup itu saling berlomba untuk mendapatkan daya yang mereka perlukan untuk
hidup dimana manusia harus pula ikut
dalam perlombaan ini. Walaupun begitu tidak selamanya manusia dapat
mempengaruhi lingkungannya. Perlombaan tersebut dapat dikatakan sebagai
keterikatan yang akan terus berjalan sehingga pada akhirnya akan mencapai suatu
titik keseimbangan.
Pada umumnya, apabila manusia dan lingkungannya berada
dalam keadaan seimbang, keduanya dapat dikatakan berada dalam keadaan sehat.
Akan tetapi, karena suatu sebab keseimbangan ini dapat terganggu atau mungkin
tidak dapat tercapai.
Di lingkungan alamiah, manusia mengambil makan dan
sumber daya lain yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Ke lingkungan
alamiah pula manusia membuang berbagai bahan buangan (limbah, sampah dan
sebagainya). Pengambilan ataupun pembuangan itu menimbulkan dampak terhadap
lingkungan alami. Dalam lingkungan binaan, manusia membuat pemukiman, bergerak
dengan berbagai cara, menciptakan keadaab ketergantungan dengan orang lain,
mengembangkan kebiasaan, dan berusaha untuk memenuhi yang bukan sekedar
kebutuhan dasar untuk hidupnya. Tujuan manusia dan tujuan kesehatan lingkungan
sering bertentangan. Timbul pertentangan antara akibat dan manfaat, antara
kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek, antara kebutuhan generasi sekarang
dan kebutuhan generasi yang akan datang. Disinilah pentingnya pembinaan
perilaku manusia agar senantiasa berjalan dengan kepentingan kesehatan
lingkungannya.
3.
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Konsep kesehatan lingkungan berkembang sesuai dengan
tuntutan permasalahan yang dihadapi. Sejak lama dikenal istilah sanitasi dan
higiene, yang artinya penerapan aturan penyehatan untuk peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan/kebersihan atau untuk meniadakan unsur-unsur yang tidak
sehat.
Kemudian muncul pengertian sanitasi lingkungan yang oleh
WHO (badan dalam organisasi PBB yang menangani masalah kesehatan dunia),
pengertiannya adalah pengawasan faktor-faktor dalam lingkungan fisik manusia
sehingga menimbulkan pengaruh yang merugikan terhadap perkembangan jasmani,
kesehatan, dan ketahanan hidupnya.
Apabila kesehatan lingkungan dibandingkan dengan
sanitasi lingkungan, perbedaannya terletak tidak hanya pada ruang lingkup
tetapi juga orientasi (arah atau tujuan). Sanitasi lingkungan berorientasi pada
kesejahteraan manusia.
Seperti telah disebutkan, lingkungan dapat merupakan
lingkungan alami ataupun lingkungan binaan manusia. Lingkungan jasmani dalam
kedua macam lingkungan tersebut terdiri atas segala sesuatu yang bersifat bukan
hayati seperti air, tanah, udara beserta ruang yang menjadi wadahnya.
Lingkungan jasmani ini dapat menjadi tempat bermukim manusia karena adanya
lingkungan hidup yang terdiri atas manusia dan unsur hayati yang bukan manusia.
Dalam hubungannya dengan lingkungan jasmani dan hidup,
telah dikembangkan berbagai cara maupun teknologi untuk menangkal perubahan
ataupun pengendaliannya. Untuk menguraikan perubahan dan penyesuaian
faktor-faktor lingkungan tersebut dapat dipakai dasar-dasar epidemiologi (=
ilmu yang mempelajari tentang penyakit, sebab-sebab dan cara pencegahannya).
Upaya kesehatan lingkungan harus berpangkal dari apa
yang telah tumbuh dalam masyarakat sendiri. Sedikit demi sedikit diupayakan
sesuai dengan kepentingan kesehatan lingkungan.
- Berkenaan dengan Lingkungan Jasmani dan Biologis
1)
Keterkaitan langsung
a)
Penyusunan ciri dan baku mutu kesehatan
lingkungan.
b)
Pengawasan mutu lingkungan,
termasuk pemantauan, pengawasan, dan pengendalian.
c)
Pembangunan, pengembangan, dan
pemeliharaan sarana kesehatan lingkungan.
d)
Peniadaan dan pengurangan
vektor (penyebab penyakit)
2)
Penunjang
a)
Pengembangan sistem informasi
kesehatan lingkungan.
b)
Pengembangan teknologi dan
tenaga kesehatan lingkungan.
- Berkenaan dengan Perilaku Manusia dalam Hubunganya dengan Lingkungan
1)
Peningkatan kesadaran
masyarakat.
2)
Pemanfaatan organisasi
masyarakat.
3)
Penyuluhan kesehatan melalui
berbagai media.
4)
Pemberian dukungan terhadap
perilaku yang baik.
5)
Penunjang kegiatan masyarakat
dalam bidang kesehatan lingkungan.
Kesehatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Zoeteman
(1987) menggambarkan kedudukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam
ruang lingkup upaya kesehatan lingkungan sebagai berikut: Amdal adalah bidang
temu (interface) antara sumber daya
alam dan pengelolaannya di satu pihak dan komponen utama lingkungan hidup
manusia seperti udara, air, dan bahan makanan, yang akan terkena radiasi,
fibrasi (getaran), dan binatang penular penyakit di lain pihak.
0 Response to "Kerangka Dasar Kesehatan Lingkungan Nasional"
Posting Komentar