Makalah Profesi Pendidikan Tentang Profil Seorang Guru Sebagai Tenaga Profesional
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini diangkat berdasarkan
perkembangan manusia yang belum tercapai menjadi manusia seutuhnya. Manusia
dituntut untuk mampu mengembangkan dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat,
dan untuk itu manusia telah dilengkapi dengan berbagai potensi yang berkaitan
dengan keindahan dan kemanusiaan yang memungkinkan untuk memenuhi tuntutan
masyarakat.
Di zaman sekarang ini kita banyak
melihat tenaga profesional, seperti guru. Seorang guru harus bekerja secara
profesional dimana guru harus memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal.
Oleh sebab itu sekarang ini setiap
pekerjaan harus dilakukan secara profesional dan bertanggung jawab atas profesi
yang digelutinya.
B. Identifikasi Masalah
Dari penjelasan diatas dapat diambil identifikasi
masalah sebgai berikut :
-
Memahami pengertian
profesionalisme guru.
-
Memahami kemampuan pribadi guru
dalam proses belajar mengajar.
-
Memahami jenis-jenis kompetensi
guru.
-
Memahami tugas dan tanggung
jawab guru.
-
Memahami fungsi dan tugas guru.
C. Rumusan Masalah
Masalah kompetensi profesional guru
merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam
jenjang pendidikan apapun. Kompetensi-kompetensi lainnya adalah kompetensi
kepribadian dan kompetensi kemasyarajatan.
Dalam tulisan ini hanya akan disoroti
salah satu jenis kompetensi saja, yakni kompetensi profesional.
BAB II
KAJIAN TEORI
1.
Memahami Pengertian Profesionalisme Guru
Kata “Profesional” berasal dari kata
sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda adalah orang yang
mempunyai keahlian seperti guru, dokter dan lain sebagainya. Pekerjaan
profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus
dipersiapkan untuk itu. (Dr. Nana Sudjana, 1988).
“Profesionalisme” menunjuk pada
komitmen pada anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya
dan terus menerus mengembangkan strategi yang digunakannya dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
Profesionalitas mengacu kepada sikap
para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan
keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaan.
Guru profesional adalah orang yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu
melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru
profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki
pengalaman yang kaya dibidangnya. (Agus F. Tamyong, 1987).
Terdidik dan terlatih bukan hanya
memperoleh pendidikan formal tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau
tekhnik didalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan
kependidikan. Dalam melakukan kewenangan profesionalnya, guru dituntut memiliki
seperangkat kemampuan yang beraneka ragam.
2.
Memahami Kemampuan Pribadi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
a.
Kemantapan dan Integritas
Pribadi
Menurut Oemar Hamalik 1982
“Kemantapannya dalam bekerja, hendaknya merupakan karakteristik pribadinya,
sehingga pola hidup seperti terhayati pula oleh siswa sebagai pendidik.
Kemantapan dan integritas pribadi tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan
tumbuh melalui suatu proses belajar yang sengaja diciptakan.
Kemantapan pribadi berpengaruh
terhadap tugas yang dijalankannya. Kemampuan pribadi guru dalam melaksanakan
proses belajar mengajar akan berpengaruh terhadap situasi belajar mengajar yang
diselenggarakannya. Kemantapan dan integritas pribadi harus dimiliki setiap
guru demi tercapainya tujuan pendidikan dan mutu pendidikan.
b.
Peka Terhadap Perubahan dan
Pembaharuan
Guru harus peka baik terhadap apa
yang sedang berlangsung di sekolah maupun yang sedang berlangsung disekitarnya.
Agar apa yang dilakukan di sekolah tetap konsisten dengan kebutuhan dan tidak
ketinggalan zaman.
Pembaharuan (sering dalam bentuk
eksperimen) dalam pengertian kependidikan merupakan suatu upaya lembaga
pendidikan untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan
jalan memperkenalkan program kurikulum/metodologi pengajaran yang baru sebagai
jawaban atas perkembangan internal dan eksternal dalam dunia pendidikan yang
cenderung mengejar efisiensi dan keefektifan.
c.
Ulet dan Tekun Bekerja
Keuletan dan ketekunan bekerja tanpa
mengenal lelah dan tanpa pamrih merupakan hal yang harus dimiliki oleh guru.
Guru harus ulet dan tekun dalam bekerja sehingga program pendidikan yang telah
digariskan dalam kurikulum yang telah ditetapkan berjalan sebagaimana mestinya.
Keuletan dan ketekunan bekerja
merupakan faktor pendorong keberhasilan. Ketekunan dan keuletan yang dimiliki
guru merupakan salah satu pendorong keberhasilan proses belajar mengajar.
d.
Berusaha Memperoleh Hasil Kerja
Yang Sebaik-Baiknya
Dalam mencapai hasil kerja, guru
diharapkan akan selalu meningkatkan diri, mencari cara-cara baru, agar mutu
pendidikan selalu meningkat, pengetahuan umum yang dimilikinya selalu bertambah
dengan menambah bacaan berupa majalah, harian, dan sebagainya.
Adanya usaha untuk menambah
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan, sudah barang tentu kemampuan guru akan
bertambah pula sehingga dalam mengelola proses belajar mengajar tidak mendapat
kesulitan yang berarti. Guru perlu juga menjaga semangat kerja yang tinggi untuk
memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya.
e.
Simpatik dan Menarik, Luwes,
Bijaksana dan Sederhana Dalam Bertindak
Guru harus simpatik karena dengan
sifat ini ia akan disenangi oleh para siswa, dan jika siswa menyenangi gurunya,
sudah barang tentu pelajarannya pun akan disenangi pula. Di dalam melaksanakan
proses belajar mengajar, guru harus menarik. Dengan daya tarik yang diungkapkan
oleh guru, motivasi belajar siswa akan lebih meningkat.
Keluwesan merupakan faktor pendukung
untuk disenangi para siswa dalam proses belajar mengajar, karena dalam sifat
ini guru akan mampu bergaul dan berkomunikasi dengan baik dengan sesama teman
sejawat.
f.
Bersifat Terbuka
Dengan dimilikinya sifat terbuka oleh
guru maka demokrasi dalam proses belajar mengajar akan terlaksana. Demokrasi
dalam belajar akan mendidik dan melatih siswa untuk bersikap terbuka pula,
tidak menutupi kesalahan, terus terang, dan mau dikritik untuk perbaikan pada
masa mendatang.
g.
Kreatif
Guru harus kreatif, artinya dia harus
mampu melihat berbagai kemungkinan yang menurut perkiraannya sama-sama jitu.
Kreativitas itu erat sekali hubungannya dengan kecerdasan. Kreativitas hanya
dapat diharapkan timbul dari mereka yang memiliki intelegensi tinggi, bukan
dari mereka yang beritelegensi rendah. Implikasinya tidak lain guru itu harus
cerdas.
h.
Berwibawa
Kewibawaan harus dimiliki oleh guru,
sebab dengan kewibawaan proses belajar mengajar akan terlaksana dengan baik,
berdisiplin, dan tertib. Kewibawaan bukan berarti siswa harus takut kepada
guru, melainkan siswa akan taat dan patuh pada peraturan yang berlaku sesuai
dengan apa yang dijelaskan oleh guru.
3.
Memahami Jenis-Jenis Kompetensi Guru
- Kompetensi Pribadi
1.1
Mengembangkan kepribadian.
1.1.1
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
-
Mengkaji ajaran agama yang
dianut.
-
Mengamalkan ajaran-ajaran agama
yang dianut.
1.1.2
Berperan dalam masyarakat
sebagai warga negara yang berjiwa Pancasila.
-
Melengkapi berbagai ciri
manusia Pancasila.
-
Membiasakan diri menerapkan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan.
1.1.3
Mengembangkan sifat-sifat
terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru.
-
Mengkaji sifat-sifat terpuji
yang harus dimiliki oleh guru.
1.2
Berinteraksi dan berkomunikasi
1.2.1
Berinteraksi dengan sejawat
untuk meningkatkan kemampuan profesional.
1.2.2
Berinteraksi dengan masyarakat
untuk penuaian misi pendidikan.
1.3
Melaksanakan bimbingan dan
penyuluhan
1.3.1
Membimbing siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
1.3.2
Membimbing murid yang
berkelainan dan berbakat khusus.
1.4
Melaksanakan administrasi
sekolah
1.4.1
Mengenal pengadiministrasian
kegiatan sekolah.
1.4.2
Melaksanakan kegiatan administrasi
sekolah
- Kompetensi Profesional
2.1
Menguasai landasan kependidikan
2.1.1
Mengenal tujuan pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
2.1.2
Mengenal fungsi sekolah dalam
masyarakat.
2.2
Menguasai bahan pengajaran
2.2.1
Menguasai bahan pengajaran
kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
2.2.2
Menguasai bahan pengayaan.
2.3
Menyusun program pengajaran
2.3.1
Menetapkan tujuan pembelajaran.
2.3.2
Memilih dan mengembangkan bahan
pembelajaran.
2.4
Melaksanakan program pengajaran
2.4.1
Menciptakan iklim belajar
mengajar yang tepat.
2.4.2
Mengatur ruangan belajar.
2.4.3
Mengelola interaksi belajar
mengajar.
4.
Memahami Tugas dan Tanggung Jawab Guru
Menurut pendapat Peters ada 3 tugas dan tanggung jawab
guru, yaitu :
a.
Guru sebagai pengajar.
b.
Guru sebagai pembimbing.
c.
Guru sebagai administrator
kelas.
Guru sebagai pengajar lebih
menekankan tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Guru dituntut
memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan tekhnik mengajar disamping
menguasai ilmu / bahan yang akan diajarkan.
Guru sebagai tenaga profesional
sekurang-kurangnya dituntut untuk kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok.
- Meningkatkan kemampuan merencanakan proses belajar mengajar.
- Meningkatkan kemampuan melaksanakan proses belajar mengajar, yaitu dengan cara mengubah cara belajar.
- Meningkatkan kemampuan menilai proses dan hasil mengajar.
Tanggung jawab guru antara lain :
- Tanggung jawab moral.
- Tanggung jawab dalam bidang pendidikan di sekolah.
- Tanggung jawab dalam bidang kemasyarakatan.
- Tanggung jawab dalam bidang keilmuan.
5.
Memahami Fungsi dan Tugas Guru
a.
Guru Sebagai Pendidik dan
Pengajar
Guru akan mampu mendidik dan mengajar
apabila dia mempunyai kestabilan emosi, memiliki rasa tanggung jawab yang besar
untuk mengajukan anak didik, bersikap realistis, bersikap jujur, serta bersikap
terbuka dan peka terhadap perkembangan, terutama terhadap inovasi pendidikan.
Sebagai pendidik dan pengajar guru
harus menguasai ilmu, antara lain mempunyai pengetahuan yang luas, menguasai
bahan pelajaran serta ilmu-ilmu yang bertalian dengan mata pelajaran yang
diajarkannya, menguasai teori dan praktek mendidik, teori kurikulum, metode
pengajaran.
b.
Guru Sebagai Anggota Masyarakat
Agar guru mampu mengembangkan
pergaulan dengan masyarakat, dia perlu menguasai psikologi sosial. Khususnya
mengenai hubungan antar manusia dalam rangka dinamika kelomopok. Sebagai
anggota masyarakat, guru memiliki keterampilan, seperti keterampilan dalam
membina kelompok, keterampilan bekerja sama dalam kelompok dan keterampilan
menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok.
c.
Guru Sebagai Pemimpin
Peranan kepemimpinan akan berhasil
apabila guru memiliki kepribadian, seperti kondisi fisik yang sehat, percaya
diri dan lain-lain. Guru harus menguasai ilmu tentang teori kepemimpinan dan
dinamika kelompok, menguasai prinsip-prinsip hubungan masyarakat dan lain-lain.
Guru harus memiliki berbagai
keterampilan yang dibutuhkan sebagai pemimpin seperti bekerja dalam tim,
keterampilan berkomunikasi, bertindak selaku penasehat dan orang tua bagi
murid-muridnya, keterampilan melaksanakan rapat, diskusi, dan membuat keputusan
yang tepat, cepat, rasional dan praktis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Suatu pekerjaan harus
dilaksanakan secara profesional yang sesuai dengan pengetahuannya.
2.
Seorang guru dapat dikatakan
profesional apabila guru tersebut memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal.
3.
Seorang guru harus memiliki
kemampuan pribadi dalam proses belajar mengajar seperti kemantapan dan
integritas pribadi, peka terhadap perubahan dan pembaharuan, ulet dan tekun
bekerja, berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya dan lain
sebagainya.
4.
Guru profesional harus tahu
dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar, pembimbing dan
administrator kelas.
B. Saran
1.
Profesionalisme guru harus
lebih ditingkatkan lagi saat sekarang ini.
2.
Guru-guru sekarang ini harus
mempunyai wawasan yang luas dalam arti kata guru harus lebih pintar.
3.
Dalam menjalankan tugasnya
sebaiknya guru harus lebih bertanggung jawab pada tugasnya seperti meningkatkan
kualitasnya sebagai seorang pendidik.
0 Response to "Makalah Profesi Pendidikan Tentang Profil Seorang Guru Sebagai Tenaga Profesional"
Posting Komentar