Metode-metode Dalam Keluarga Berencana serta Macam-macam Alat Kontrasepsi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) adalah mengatur jumlah anak
sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan terjadi kehamilan. Ada beberapa metode
pencegahan atau penjarangan kehamilan (kontrasepsi). Sebagian perempuan
menganggap bahwa banyak anak justru makin memiskinkan keluarga. Perempuan yang
menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang sudah punya kesempatan
belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara dengan
laki-laki dalam masyarakat.
Perencanaan kehamilan yang aman/sehat dan diinginkan
salah satu faktir penting dalam upaya menghindari kematian. Keluarga Berencana
juga memberikan keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan
masyarakat.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional,
mengatakan program KB dapat menentukan kualitas keluarga, karena program ini
dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu
terutama mencegah kehamilan tidak diinginkan dan mengurangi resiko kematian
bayi.
1.2 Rumusan Masalah
KB adalah mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan
menentukan sendiri kapan terjadi kehamilan. Dalam keluarga berencana
masalah-masalah yang dihadapi cukup banyak.
Misalnya : memakai kondom (KB), biarpun dipakai saat berhubungan
kadang-kadang bocor, tetap juga hamil.
Jenis-jenis KB banyak dipakai pada usia kehamilan dini,
karena pasangan tidak mau hamil terlalu cepat dan kehamilan dini juga dapat
mengancam kematian pada si ibu.
Masyarakat banyak memakai KB karena tidak mau punya anak
banyak. Jika terlalu banyak punya anak akan mempersulit keadaan ekonomi mereka
(memiskinkan keluarga). Banyak orang tua yang sedih karena kebanyakan anak.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
Tujuan Umum
·
Untuk mengetahui gambaran
tentang upaya penyuluhan dalam Keluarga Berencana (KB).
·
Agar dapat menjadikan pedoman
dalam menghadapi masalah-masalah di masyarakat khususnya mengenai Program
Keluarga Berencana (KB).
1.3.2
Tujuan Khusus
·
Dapat diketahui dan dipahami
serta diamalkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyuluhan program
Keluarga Berencana khususnya setiap mahasiswa kebidanan.
·
Agar dapat meningkatkan
pelayanan kebidanan khususnya mengenai penyuluhan Keluarga Berencana.
BAB II
PEMBAHASAN
Kaluarga Berencana merupakan pengaturan jumlah anak sesuai kehendak
dan menentukan sendiri kapan terjadinya kehamilan. Ada beberapa metode pencegahan atau
penjarangan kehamilan (kontrasepsi) dan beberapa alat kontrasepsi yang tepat.
2.1 Keluarga Berencana
Keluarga Berencana adalah mengatur jumlah anak sesuai
kehendak dan menentukan sendiri kapan terjadinya kehamilan. Pada perkembangan
KB juga digunakan untuk mengatur siklus haid dan mencegah penularan penyakit
namun salah satu utamanya untuk mengatur dan membatasi jumlah persalinan.
Setiap pasangan yang memutuskan untuk ber-KB sebaiknya berkonsultasi kepada
dokter. Karena seseorang menggunakan alat kontrasepsi tanpa lebih dahulu
menyesuaikan dengan perencanaan dan kondisi fisiknya, akan menimbulkan dampak
negatif.
Alasan penggunaan kontrasepsi bermacam-macam, antara
lain menunda kehamilan dan menjarangkan jarak kehamilan. Namun setiap pasangan
mempunyai alasan misalnya karena urusan pendidikan, pekerjaan, usia, kesehatan
dan sudah mempunyai anak.
2.1.1
Metode-metode dalam Keluarga Berencana (KB)
a.
Metode Perintang
Metode ini berkeja dengan cara menghalangi sperma dari pertemuan
dengan sel telur (merintangi pembuahan).
b.
Metode Hormonal
Mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit
pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tidak menyokong terjadinya
kehamilan yang tidak dikehendaki.
c.
Metode yang melibatkan
alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim (IUD)
Metode ini gunanya untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.
d.
Metode Alamiah
Dalam hal ini dapat menghindari hubungan seks pada masa kapan masa
subur wanita.
e.
Metode Permanen
Metode yang menjadikan suami atau istri tidak bisa lagi memiliki
anak untuk selamanya yaitu lewat suatu operasi.
2.2 Memilih Alat Kontrasepsi
yang Tepat
Kontrasepsi Mekanik
Sifatnya sebagai pelindung dalam arti untuk mencegah
bertemunya sperma dengan sel telur dalam rahim.
2.2.1
Manfaat Keluarga Berencana
Keluarga Berencana bisa mencegah sebagian besar
kematian. Keluarga Berencana dapat mencegah munculnya bahaya, akibat :
a.
Kehamilan Terlalu Dini
Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum
mencapai 17 tahun sangat terancam oleh kamatian sewaktu persalinan. Karena
tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh; belum cukup matang dan siap untuk dilewati
oleh bayi. Dihadang oleh resiko kematian sebelum usia mencapai 1 tahun.
b.
Kehamilan Tertalu “Telat”
Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk
mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai
problema-problema kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan
melahirkan.
c.
Kehamilan-kehamilan terlalu
berdesakan jaraknya
Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh
perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi,
tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan bahaya
kematian, menghadang.
d.
Terlalu sering hamil dan
melahirkan
Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya
kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus
saja hamil dan bersalin lagi.
2.3 Macam-macam Alat
Kontrasepsi
Sifatnya sebagai pelindung. Dalam arti untuk mencegah
bertemunya sperma dengan sel telur dalam rahim. Sesuai namanya, kontrasepsi
mekanik menggunakan alat yang melekat di tubuh.
2.3.1
Alat Kontrasepsi Mekanik
a.
Kondom
Terbuat dari karet tipis elastis, serta berbentuk
kantong. Fungsinya menampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina. Tapi
tidak semua orang cocok dengan kondom, misalnya karena elergi karet. Banyak
juga yang pakai kondom tapi tetap hamil karena kondom yang digunakan bocor.
b.
Femidom
Alat ini seperti kondom, tapi dipakai oleh perempuan.
Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan karet dan
agak tebal. Fungsinya sama dengan kondom laki-laki, tapi ukurannya lebih besar.
Bentuknya elastis dan fleksibel sehingga dapat mengikuti kontur vagina, selain
itu juga bisa dipakai beberapa jam sebelum melakukan hubungan seksual.
Berbentuk silinder, panjangnya 17 cm dan diameter 7 cm, di kedua ujungnya satu
terbuka dan satunya lagi tertutup, serta terdapat cincin latex di dalamnya yang
berguna untuk menutup mulut rahim. Pada bagian ujungnya yang tertutup terdapat
busa halus yang bisa merangsang klitoris dan penis sehingga bisa meningkatkan
gairah seksual pemakai dan pasangannya. Jika kondom laki-laki lebih praktis
penggunaannya, sedangkan femidom agak susah memakainya. Cincin di salah satu
ujungnya dimasukkan dengan jari tangan ke dalam vagina dan ditempelkan ke mulut
rahim. Setelah berkali-kali latihan barulah akan terasa lebih nyaman
menggunakan femidom.
c.
Spiral
Bentuknya kecil dan banyak macamnya. Alat ini dimasukkan
ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat dan akan menimbulkan reaksi yang
dapat mencegah bersarangnya sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Bisa
bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat dibuka
sebelum waktunya jika seorang perempuan ingin hamil lagi. Setiap bulan, setelah
haid selesai, pemakai spiral harus memeriksanya. “Caranya dengan meraba benang
yang ada pada alat kontrasepsi tersebut di mulut rahim. Jika benangnya masih
teraba, berarti masih aman. Tapi kalau tidak, bisa saja lepas ke dalam rahim
atau keluar terbawa darah haid.
d.
Spermisida
Alat ini merupakan senyawa kimia untuk melumpuhkan
bahkan membunuh sperma. Bisa berbentuk busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet
atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam
vagina. Setelah 5-10 menit, hubungan seksual baru dapat dilakukan.
2.3.2
Alat Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi
ini menggunakan hormon, dari progesteron sampai kombinasi estrogen dan
progesteron. Fungsi hormon progesteron antara lain mengentalkan cairan di leher
rahim sehingga sulit ditembus sperma, dan membuat lapisan dalam rahim menjadi
tipis serta tidak layak untuk tumbuhnya hasil konsepsi. Selain itu dapat
mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur, saluran telur jalannya jadi
lembut sehingga mengganggu saat bertemunya sperma dan sel telur. Berikut
macam-macam alat kontrasepsi jenis ini :
a.
Pil
Khasiatnya meningkatkan efektifitas, mengurangi efek
samping, dan menimalisir keluhan. Pil KB ada yang hanya mengandung hormon
progesteron saja, ada juga kombinasi antara hormon progesteron dan estrogen.
Diminum setiap hari secara teratur dengan sistem 28 atau 22/21. untuk sistem
28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7
tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21, minum pil setiap hari kemudian
dihentikan selama 7-8 hari supaya menstruasi. Pada setiap pil terdapat
perbandingan kekuatan estrogenik atau progesterogenik, melalui penilaian pola
menstruasi. Perempuan yang menstruasi kurang dari 4 hari memerlukan pil KB
dengan efek estrogen tinggi. Sedangkan perempuan dengan haid lebih dari 6 hari
memerlukan pil dengan efek estrogen rendah. Keuntungannya, pil ini dapat
meningkatkan libido, haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur
keluarnya darah haid. Kerugian penggunaan pil secara teratur dalam waktu
panjang dapat menekan fungsi ovarium, berat badan bertambah, rasa mual sampai
muntah, pusing, ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam, dan bisa saja
lupa minum.
b.
Suntik
Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik.
Penyuntikan dilakukan 2-3 kali dalam sebulan, ada juga yang setiap 3 bulan,
setiap 10 minggu, dan setiap bulan. Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak
mengganggu produsi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri
dan darah hadis yang keluar. Jika tidak dikontrol dapat menyebabkan makan
meningkat. Lapisan lendir rahim juga menjadi tipis sehingga hadis sedikit atau
tidak haid sama sekali.
c.
Susuk
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di
bawah kulit pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau
pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk
dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Didalamnya berisi zat aktif
berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit.
Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi
sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga
yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan.
Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.
2.3.3
Alat Kontrasepsi Permanen
Kontrasepsi ini biasanya dipilih dengan alasan jumlah
anak yang dimiliki sudah cukup. Caranya, suami-istri dioperasi (vasektomi untuk
laki-laki dan tubektomi untuk perempuan). Tindakan dilakukan pada saluran bibir
pada lelaki dan saluran telur pada perempuan, sehingga pasangan tersebut tidak
akan mendapat keturunan lagi.
2.3.4
KB Alami
Karena banyak metode kontrasepsi memiliki efek samping
yang dapat menimbulkan rasa kurang nyaman dan ada beberapa perempuan yang
tingkat toleransi tubuhnya sangat rendah terhadap efek samping alat kontrasepsi
yang dipakainya, seperti mual, pusing, problema kulit, obesitas, perdarahan,
nyeri perut, resiko kebocoran dan repot. Mereka ingin menghindari efek samping
alat kontrasepsi, mereka lebih memilih KB alami, yaitu KB tanpa menggunakan
alat kontrasepsi. KB alami yang lama adalah dengan cara :
a.
Penarikan penis sebelum
terjadinya ejakulasi
Cara ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa
keluar sebelum orgasme. Selain itu memerlukan pengendalian diri yang tinggi
serta penentuan waktu yang tepat.
b.
Sistem Kalender
Hitungan dan prediksi masa subur harus akurat. Senggama boleh
dilakukan dalam saat yang diyakini bukan masa subur sang perempuan. Namun tidak
semua orang cukup tekun untuk mempelajari metode perhitungannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program Keluarga Berencana merupakan salah satu
pencegahan penjarangan kehamilan, mengurangi risiko kematian dan memberikan
keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri.
·
Metode Perintang
·
Metode Hormonal
·
Metode yang melibatkan
alat-alat yang dimasukkan kedalam rahim
·
Metode Alamiah
·
Metode Permanen
Memilih alat kontrasepsi yang tepat :
- Kondom
- Femidom
- Spiral
- Spermisida
3.2 Saran
·
Mahasiswa kebidanan dapat lebih
meningkatkan mutu pendidikan kebidanan.
·
Mahassiwa lebih memahami
tentang konsep-konsep dalam menjalankan praktek sesuai dengan standar praktek
kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
1)
Kanwil, Depkes DKI Jakarta , 2003. Buku Pedoman Tentang Pembukuan dan
Pengelolaan Posyandu. Seksi Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Jakarta .
2)
Departemen Kesehatan RI, 2003. Pedoman Kegiatan Kelender DI Posyandu
KB-Kesehatan. Jakarta .
0 Response to "Metode-metode Dalam Keluarga Berencana serta Macam-macam Alat Kontrasepsi"
Posting Komentar