Contoh Makalah Tentang Cahaya Rasulullah SAW
1.
Cahaya Nabi Dalam Mengutamakan Perdamaian
Nabi Muhammad Saw adalah seorang yang budi pekertinya
baik dan beliau sangat terkenal sebagai pemimpin perdamaian sebelum mengadakan
tindakan kekerasan. Sebab Al-Qur’an sebagai tuntunan beliau sangat mengutamakan
perdamaian dari pada peperangan.
Adapun hal-hal yang berkaitan dengan kesukaan beliau
dalam perdamaian, telah tercermin dengan sikap prilaku yang terkenal dengan
pancaran cahaya perdamaian yang beliau miliki.
- Bukti – Bukti Nabi Dalam Membela Perdamaian
Nabi berpesan kepada semua anak-anaknya, tetangganya dan
sahabatnya terutama untuk semua orang muslim supaya terus memberikan nama-nama
yang bagus dan mempunyai arti pecinta perdamaian dan janganlah beri nama anak
ataupun tempat yang bagus mempunyai makna yang memutuskan hubungan kebencian
dan peperangan.
Pada suatu hari Rasulullah SAW menyapa seorang laki-laki
dan Rasulullah berkata “Siapakah namamu? Lalu dia menjawab namaku Sahl
(kemudahan). Selain itu Rasulullah juga pernag mengganti nama Asbiyah (durhaka)
menjadi Jamilah (jelita) dan Ashrum
(terputus) menjadi Zur’ah (bibit).
Pada suatu ketika, yakni dalam perang Dzi Qarad,
Rasulullah melewati sebuah sumber air lalu beliau bertanya tentang nama sumber
air tersebut. Kemudian ada sahabat nabi yang menjawab, namanya adalah Bi’san (malang ) dan airnya itu
asin rasanya. Rasulullah SAW menjawab : “Tidak, nama sumber air itu adalah
Nu’man (bahagia) dan airnya terasa tawar. Akhirnya mereka mencobanya dan
ternyata benar kata beliau, bahwa sumber air tersebut rasanya enak dan tawar.
Kemudian pada waktu itu ada yang membeli sumur itu dan merubah namanya dengan
nama Fayyadh (aor yang berlimpah-limpah).
- Perintah Nabi Untuk Berdamai
Nabi bersabda yang bunyinya :
Pertama :
“ Ingatlah, kamu
aku beri petunjuk bahwa sedekah yang disukai Allah dan Rasulnya ialah
memperbaiki hubungan jika mereka saling merusak hubungan”.
Kedua :
“ Takutilah
hubungan yang tidak baik, sesungguhnya hubungan tidak baik itu adalah bencana
yang membawa maut”.
Ketiga :
“ Sedekah yang
paling utama adalah memperbaiki hubungan yang tidak baik”.
Beliau tidak dengan mudah untuk menjalankan perintahnya
tetapi dengan senang hati Rasulullah melaksanakan perintah tersebut meskipun
nyawa taruhannya. Misalnya dalam menghadapi perdamaian Hudaibiyah, padahal
perjanjian itu sangat merugikan dan merendahkan martabat beliau, juga para
sahabatnya.
2.
Cahaya Nabi Dalam Mengutamakan Kemurahan
Banyak riwayat yang menyatkan tentang kemurahan hati
Rasulullah dimana kemurahan ini kena
pancaran cahaya dan juga karena kemurahannya banyak orang memusuhinya
berbalik menjadi pengikutnya yang setia.
A.
Kemuran Hati Nabi
Kemurahan hati (dermawan) adalah dengan kerelaannya
untuk membelanjakan harta kekayaan di jalan Allah. Sedangkan sifat tersebut di
miliki oleh nabi yang difitrahkan oleh Allah SWT. Beliau sangat dermawan dan
murah hati serta terbuka tangannya itu untuk selalu memberi orang lain.
B.
Keistimewaan Sifat Pemurah Nabi
Sifat-sifat istimewa Rasulullah SAW itu berupa
kedermawanan beliau yang tidak mencari sanjungan, keuntungan dan menutupi
kekurangannya melainkan hanya untuk mencari keridhaan dari Allah SWT. Serta
untuk mempermudah berdakwah dan melindungi agama Islam. Juga mereka yang
mencoba untuk menghalang-halangi penyebaran agama Allah.
Kebaikan nabi yang senang untuk melakuan infaq di jalan
Allah dan itu dilakukan selagi masih mampu meskipun hanya sedikit.
C.
Bukti – Bukti Kemuran Nabi
Memang banyak bentuk kemurahan hati nabi baik dalam
berbagai peristiwa. Bukti-bukti kemurahan hati nabi ialah :
1.
Suatu hari ada seorang wanita
datang kepada Rasulullah SAW dengan membawa baju. Kemudian wanita tersebut
berkata “Ya Rasulullah, aku ingin menghadiahkan baju ini untukmu, maka beliau
menerima pmberian wanita itu dan kemudian baju tersebut dipakai.
Sedangkan hal itu diketahui oleh salah seorang sahabatnya dan
berkata “Ya Rasulullah alangkah bagusnya baju yang engkau pakai itu dan
berikanlah kepadaku, kemudian nabi menjawab “Ya ambillah”.
2.
Makanan yang paling disenangi
oleh Rasulullah adalah makanan yang di makan bersama-sama dengan orang banyak.
D.
Perintah Nabi Untuk Menjadi
Orang Yang Pemurah
Rasulullah menyuruh umat Islam untuk selalu bermurah hati kepada
siapa saja dan tidak boleh membeda-bedakan satu dengan yang lain. Rasulullah
SAW bersabda :
-
Rasul berkata kepada Asma’
binti Abu Bakar, berinfaklah kamu dan jangan menghitung-hitung, maka Allah akan
menghitung-hitung pula terhadapmu dan kamu jangan bakhil, sebab jika kamu
bakhil Allah SWT akan bakhil terhadapmu.
-
Orang yang pemurah itu adalah
dekat kepada Allah, dekat kepada manusia, dekat kepada syurga dan orang bakhil,
jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka”.
3.
Cahaya Nabi Dalam Keadilan
Sinar adil adalah cahaya yang dimiliki oleh seorang
Rasul. Dimana sifat adil ini berliau peroleh dari Allah SWT yang bersumber dari
Al-Qur’an
A.
Keadilan Nabi
Keadilan Nabi yang tampak ketika orang-orang Quraisy
kelabakan dan kesulitan karena kasus pencurian yang dilakukan oleh seorang
wanita dari suku Makhzun. Kemudian beberapa pemuka mereka mengadakan rapat
untuk mengambil keputusan, namun semua rencana itu gagal dan akhirnya mereka
saling tanya, siapa gerangan yang dapat memutuskan kasus tersebut. Lalu ada
yang menjawab, bahwa Rasulullah SAW yang sanggup dan siapa yang berani
menghubunginya. Usamah menemui Rasulullah dan menceritakan tentang pertemuannya
dengan orang-orang Quraisy. Mendengar perkataan Usamah, Rasulullah marah kepada
Usamah.
B.
Bukti – Bukti Keadilan Nabi
Bukti dari sifat keadilan nabi yaitu ketika beberapa
orang Anshar berselisih, apakah Al Abbas paman beliau dan tertawan oleh kaum
Muslimin. Kemudian ia dibebaskan tanpa membayar uang tebusan. Lalu Rasulullah
memutuskan dan berkata :”Jangan biarkan dia bebas, hingga bisa membayar penuh
uang tebusannya dan jangan pernah mengurangi meskipun hanya sedirham”.
C.
Perintah Nabi Tentang Keadilan
dan Persamaan
Adapun ayat-ayat yang menganjurkan sifat adil terhadap
siapapun dalam persamaan, baik itu didalam rumah dan negara. Ada 3 perkara yang menyelamatkan. Yaitu
berlaku adil pada waktu marah dan pada waktu suka dan takut kepada Allah baik
dalam waktu sendirian berlaku sederhana pada waktu miskin dan pada waktu kaya.
4.
Cahaya Nabi Dalam Kerendahan Hati
Rendah hati adalah suatu perasaan jiwa yang positif yang
merasa tidak ada orang yang lebih rendah dan lebih hina melebihi dirinya.
Walhasil, tawadhu (rendah hati) bukanlah menghinakan diri yang dilarang oleh
agama, “tawadhu” adalah lawan dari sifat takabur (sombong)
A.
Kerendahan Hati Nabi
Nabi Muhammad SAW sangat tawadhu’ (rendah hati) terhadap
siapapun dan tidak mempunyai sifat sombong. Maka dengan ketawadhu’annya itu
yang sekaligus mencerminkan pandangannya terhadap kemewahan hidup yang bagi
pribadi beliau dianggap remeh akan tetapi di hadapan Allah SWT sangat baik dan
abadi.
B.
Bukti – Bukti Kerendahan Hati
Nabi
Ketika beliau masih dalam perjalanan yang cukup jauh,
kemudian beliau menyuruh para sahabatnya untuk memasak kambing, lalu ada
diantara para sahabat itu berkata : “Aku saja yang menyembelihnya”, yang lain
berkata : “Aku saja yang menyayat dagingnya”, dan yang lainpun berkata : “Aku
saja yang memasaknya”. Setelah mendengar percakapan para sahabatnya, beliau
langsung berkata “Sedangkan aku yang mencari kayu bakarnya”. Para
sahabat yang mendengar kata beliau serentak berkata “Saya saja ya Rasulullah
yang melakukan semua itu”. Kemudian Rasulullah berkata “Benar semua, tetapi aku
tidak senang ada perbedaan diantara kita semua dalam bekerja. Sebab Allah SWT,
tidak menyukai hambanya yang membedakan diantara teman-temannya.
C.
Perintah Nabi Agar Bersifat
Rendah Hati
Sabda nabi yang menganjurkan untuk melaksanakan dan
mengamalkan sifat rendah hati itu adalah :
1.
“Tidak masuk sorga orang yang
dalam hatinya ada seberat biji sawi dari kesombongan”.
2.
“Sesungguhnya Allah wahyukan
kepadaku agar kamu semua ber tawadhu’ sehingga tidak ada yang sombong terhadap
yang lainnya”.
3.
“Aku berlindung kepadamu dari
siksa kesombongan”.
4.
“Berbahagialah orang yang
tawadhu’ bukan karena hina (rendah hati)”.
5.
Cahaya Nabi Dalam Kesabaran
Sabar adalah tahan penderitaan yakni tahan menderita
dari hal-hal negatif maupun positif. Sabar dibagi 3 :
- Sabar meninggalkan larangan agama.
- Sabar menjalankan larangan agama.
- Sabar menerima ujian dan cobaan dari Allah.
A.
Kesabaran Nabi
Rasulullah dalam menegakkan dan mengenalkan agama Allah
mengalami banyak rintangan. Namun beliau tidak pernah takut dan berhenti dalam
menyiarkan agama Allah itu. Segala macam gangguan, cemoohan, ejekan dan
lain-lainnya itu beliau terima dengan sabar hati dan tidak pernah mengeluh.
B.
Bukti – Bukti Kesabaran
Rasulullah
Rasulullah mempunyai banyak tetangga dari beberapa
tetangganya itu ada yang selalu mengganggunya. Pada waktu itu beliau sedang
menunaikan ibadah (shalat), kemudian oleh tetangga tersebut diberi kotoran
kambing. Selain itu diperiuknya juga diberi kotoran kambing, padahal periuk itu
digunakan oleh beliau untuk memasak setiap hari. Maka bila beliau akan
mengerjakan shalat beliau membuat tabir yang digunakan untuk bersembunyi agar tidak
ketahuan mereka. Apabila beliau dilempari kotoran kambing, maka kotoran
tersebut beliau angkat dengan menggunakan ranting kayu dan terus berdiri dimuka
pintu seraya berkata “Hai Bani Abdi Manaf ! Apakah begini cara kamu untuk
bertetangga ? Setelah berkata begitu langsung beliau membuang kotoran kambing
ke jalan.
C.
Perintah Nabi Supa Bersifat
Jujur
1.
Dalam sabar terdapat hal yang
tidak kamu sukai ada kebaikan yang banyak.
2.
Sebaik-baiknya senjata orang
mukmin adalah sabar dan do’a.
3.
Kedudukan sabar dalam iman
sebagai kedudukan roh dalam badan.
6.
Cahaya Nabi Dalam Kebenaran
Berkat kebenaran dan kejujuran Rasul dalam memberikan
fatwa dan berita yang beliau sampaikan kepada orang-orang Quraisy di kala itu,
maka berhasillah dakwah beliau dalam menyampaikan ajaran-ajaran Islam walau ada
sebagian yang menentangnya.
A.
Bukti – Bukti Kebenaran Nabi
Adapun ucapan yang lebih baik dari pada ucapannya kepada
Rasulullah : Bahagialah, bergembiralah engkau demi tuhan engkau kau tidak akan
dihinakan oleh tuhanmu dan demi Allah engkau suka memperkuat hubungan
silaturrahmi serta berkata benar, engkau suka menjalankan amanah, senang
menyuguhkan hidangan kepada tamu yang datang kepadamu, juga senang menolong
orang-orang yang tertimpa musibah.
B.
Perintah Nabi Supaya Selalu
Bersifat Jujur / Benar
·
“Pedagang yang berlaku benar
akan menjadi miskin”.
·
“Umatku akan tetap baik dalam
segala hal selagi ia tidak memandang memikul amanat sebagai sesuatu keuntungan
dan berlaku benar sebagai suatu keberuntungan”.
7.
Cahaya Nabi Dalam Bermusyawarah
Dalam menyelesaikan suatu masalah untuk kepentingan
orang banyak, Nabi Muhammad SAW mengajak para sahabatnya bermusyawarah. Beliau
sangat menghargai usulan atau pendapat dari siapapun asalkan pendapat itu tidak
bertentangan dengan akidah dan ibadah.
A.
Bukti – Bukti Nabi Dalam
Bermusyawarah
Rasulullah SAW senang mengamalkan pendapat dan senang
menerima pendapat dari sahabat-sahabatnya ataupun dari orang lain. Beliau tidak
pernah melarang seseorang untuk mengeluarkan pendapat didalam musyawarah
asalkan pendapatnya sesuai dengan topik yang dimusyawarahkan.
B.
Perintah Nabi Untuk
Bermusyawarah
·
Orang-orang yang dimintai
nasehatnya adalah dipercaya jika ia memberi nasehat, maka berikanlan nasehat
yang ia sendiri ingin melaksanakannya untuk dirinya sendiri.
·
Barang siapa memberi nasehat
kepada kawannya dengan suatu pendapat, padahal dia mengetahui bahwa yang benar
bukan itu, maka sesungguhnya dia telah berkhianat.
8.
Cahaya Nabi Dalam Kesetiaan
Kesetiaan adalah melaksanakan suatu kewajiban, baik
kewajiban itu bersifat memelihara atau menunaikan.
A.
Kesetiaan Nabi
Setia adalah merupakan salah satu diantara sifat-sifat
manusiawi yang bernilai tinggi dan hanya dimiliki oleh insan yang berjiwa
mulia., berjiwa bersih juga berakhlak baik atau berbudi luhur.
B.
Bukti – Bukti Kesetiaan Nabi
·
Bukti kesetiaan Rasulullah SAW
terhadap orang tua.
·
Bukti kesetiaan Rasulullah SAW
terhadap nikmat-nikmat Allah.
·
Bukti kesetiaan nabi terhadap
istri.
·
Bukti kesetiaan Rasulullah SAW
terhadap perjanjian.
·
Bukti kesetiaan Rasulullah SAW
dalam menepati janji.
C.
Perintah Nabi Untuk Bersifat
Wafa’
·
Janji orang mukmin adalah
sebagai utang dan janji orang mukmin harus ditepati.
·
Allah kasih sayang kepada orang
yang memberi kemudahan apabila menjual, membeli dan bila mangadili atau
diadili.
9.
Cahaya Nabi Dalam Cinta Bekerja
A.
Bukti – Bukti Cinta Kerja Nabi
·
Rasulullah SAW ikut bekerja
demi memerdekakan seorang budak.
·
Dimasa kecil dan remaja
Rasulullah SAW dimana beliau dan saudaranya mengembalakan kambing-kambing milik
penduduk Mekah dengan upah yang telah ditentukan dan mengembalakan di luar kota Mekah.
B.
Perintah Nabi Untuk Selalu
Beramal
-
“Sesungguhnya sebaik-baik yang
dimakan seseorang ialah hasil pekerjaannya sendiri”.
-
Tidak ada orang yang makan
makanan yang lebih baik dari pada hasil pekerjaan tanganya sendiri, dan
sesungguhnya Nabi Allah, Daud
AS adalah makan dari hasil
pekerjaannya sendiri.
10. Cahaya Nabi Dalam Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Dimana perkataan amanah
itu dapat dipakai dalam berbagai hal.
A.
Nabi Bersifat Amanah
Apabila Rasulullah SAW memperoleh barang rampasan hasil
perang, maka beliau menyuruh seseorang bilal untuk menyerahkannya kepada orang
banyak sebanyak 3 kali.
B.
Perintah Nabi Tentang Shalat
·
Sampaikanlah barang amanah
kepada orang yang mengamanahkan kepadamu, dan janganlah kamu berkhianat kepada
orang yang berkhianat kepadamu.
·
Umatku tetap dalam kesucian
selama tidak menganggap amanat sebagai keuntungan dan tidak menganggap zakat
sebagai sesuatu yang merugikan.
11. Cahaya Nabi Dalam
Pergaulan
A.
Pergaulan Nabi Terhadap Para Sahabatnya
Dalam pergaulan, Rasulullah SAW tidak pernah pilih-pilih
dan selalu menerima dari golongan apapun.
B.
Pergaulan Nabi Dalam Segala Hal
Jika Rasulullah SAW duduk makan maka beliau tidak pernah
mengambil makanan yang tempatnya jauh dan selalu mengambil makanan yang ada
didekatnya, dan beliau juga tidak pernah makan apapun sebelum tangannya dicuci.
C.
Pergaulan Nabi Dengan Para
Pembantu dan Budaknya
Rasulullah tidak pernah membeda-bedakan dalam pergaulan
dan tidak mengutamakan seseorang karena keturunan, derajat serta pangkat.
Semuanya di pandang sama di mata Rasulullah.
D.
Perintah Nabi Supaya Bergaul
Yang Baik
·
“Barang siapa bertengkar dengan
lawannya tanpa memberikan alasan yang benar maka ia akan selalu dalam kutukan
Allah sehingga ia berhenti”.
·
“Tidak halal bagi seorang
mukmin melakukan isyarat kepada saudara dengan pandangan yang menyakitkan
hatinya”.
·
“Sesungguhnya dua orang yang
duduk bersama memikul amanat Allah, maka tidak halal bagi salah seorang dari
keduanya melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaranya”.
12. Cahaya Kepemaaafan Nabi
Manusia yang hidup bermasyarakat antar sesama diharuskan
memiliki sifat pemaaf, yakni menyadari bahwa manusia itu sering salah dan lupa.
Sehingga apabila ada orang yang berbuat kesalahan, ia gampang memberi ampun
terhadap kesalahan orang tanpa ada rasa benci terhadap orang yang bersalah atau
sakit hati
A.
Nabi Yang Pemaaf
Sifat nabi yang suka memberik maaf itu terlihat pada
suatu ketika, yaitu hari dimana kota Mekah telah dikuasai oleh beliau, maka
yang pertama kali dilakukan oleh beliau adalah diumumkannya pemberian maaf
kepada semua lawan dan penentang, termasuk juga gembong-gembong yang selama ini
merajalela untuk mengumbar kejahatan, tipudaya dan penganiayaan di kota Mekah.
B.
Bukti – Bukti Kepemaafan Nabi
Ketika perang Khaibar, Rasulullah SAW telah memberikan
sejumlah perak kepada orang banyak dan diantara mereka itu ada yang berkata :
“Wahai Rasulullah berlaku adillah engkau”, mendengar perkataan orang itu
Rasulullah langsung menjawab : “Celakalah kamu, lalu siapakah lagi yang aku berlaku
adil, bila aku tidak adil ? Sesungguhnya aku akan menjadi orang yang merugi,
jika aku tidak adil. Sedangkan umat yang melihat Rasulullah berkata begitu,
maka dia langsung berkata : “Bolehkah kiranya aku memenggal lehernya ? Dan
sebenarnya dia itu seorang yang munafik, lalu Rasulullah berkata : “Aku
berlindung kepada Allah ! Apabila aku mengizinkan kamu, maka orang-orang akan
mengatakan bahwa aku telah membunuh sahabat-sahabatnya sendiri.
C.
Perintah Nabi Untuk Bersifat
Pemaaf
·
Sesungguhnya Allah maha pemaaf
dan suka memaafkan.
·
Orang yang memberi ampun
terhadap kezaliman karena mengharapkan keridhaan Allah, maka Allah akan
menambah kemuliaan kepadanya di hari kiamat.
·
Ada 3 hal barang siapa terdapat
padanya 3 hal itu, maka ia akan dilindungi oleh Allah dan Allah akan memberikan
rahmat kepadanya dan akan measukkannya kedalam surganya: yaitu bila ia diberi
dia bersyurkur dan bila dia mampu melakukan pembalasan dia memberi maaf dan
bila dia marah surut amarahnya.
0 Response to "Contoh Makalah Tentang Cahaya Rasulullah SAW"
Posting Komentar