Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dalam Pembangunan Peternakan Untuk Mencapai Ketahanan Pangan Hewani Dan Kesejahteraan Masyarakat
Di Indonesia masih belum mampu merumuskan arah pembangunan
peternakan. Sehingga efektivitas program-program pembangunan peternakan tidak
begitu jelas kemana arahnya. Perlu dilahirkan suatu gagasan tentang peternakan
masa depan dengan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mewujudkannya.
Selama pertamabahan PDB sekotor peternakan selama 15 tahun terakhir
sangat dipengaruhi oleh perekonomian pada kondisi puncak sebelum tahun 1997
pertambahan PDB sub sektor lebih tinggi dibandingkan sekotor pertanian. Namun
ketika terjadi krisis ekonomi tahun 1997 hingga tahun 2000 industri peternkan
modern kolops adalah akibat ketergantungan yang sangat tinggi terhadap bahan
baku dan teknologi impor.
Setelah tahun 2000 industri ayam ras dan foodlot segera pulih
kembali dengan mencapai tingkat pertumbuhan melampaui pertumbuhan PDB Nasional.
Fenomena ini mengindikasikan PDB subsektor peternakan masih potensial untuk
ditingkatkan dan merupakan subsektor yang mampu memicu pertumbuhan PDB sektor
pertanian. Karena itu dari sisi konsumsi, sub sektor peternakan perlu melakukan
evaluasi intensif terhadap pertumbuhan yang terjadi.
Peranan sub sektor peternakan dalam penyerapan tenaga kerja dapat
dilihat dari jumlah Rumah Tangga Peternakan (RTP). Selama 10 tahun terakhir
terjadi peningkatan RTP yang relatif kecil dari 5,62 juta pada tahun 1993
menjadi 5,63 juta pada tahun 2003. sub sekto peternakan pengguna teknologi
tinggi harus difokuskan pada produksi pangan kedai harus padat modal.
Dimana sub sektor peternakan mempunyai peranan pendukung pertumbuhan
dan perkembangan industri yang terkait, dan karena itu industri terkait
tersebut berfungsi sebagai penyedia lapangan kerja dan lapangan usaha. Jadi
industri terkait cukup banyak beberapa diantaranya adalah industri pangan dan
industri rumah potong. Industri pangan dapat digolongkan pada tiga kelompok
industri yakni kecil, menengah dan besar. Dapat dikatakan bahwa usaha
peternakan mempunyai peranan yang besar untuk mendukung industri makanan ini
atas dasar itulah pemikiran bahwa usaha padat karya adalah keliru.
Peranan investigasi sangat dibutuhkan dalam peningkatan agribisnis
peternakan dan investigasi publik. Investigasi mendorong pertumbuhan usaha
peternakan dan menimbulkan efek multiplier yang luas. Sumber investigasi bagi
pembangunan peternakan berasal dari dana pemerintahan PMDN dan PMA.
Untuk mewujudkan cota-cita peternakan masa depan seperti itu, tidak
bisa tidak harus menggunakan kekuatan pemerintahan mengatur perekonomian.
Terutama dalam melaksanakan perdagangan. Bentuk peternakan masa depan tersebut
harus dapat menjawab beberapa tantangan yang dihadapi saat ini dan ke depan.
Tantangan itu antara lain kemampuan memberikan dukungan pada persediaan pangan
dalam negeri memberikan dukungan pada persediaan pangan dalam negeri memberikan
dukungan besar bagi perkembangan industri dan memanfaatkan keunggulan
komperatif sebesar-besarnya sehingga industri mempunyai daya saing dalam pasar
global. Peningkatan keuntungan dan manfaat bagi pengusaha ternak dan jaminan
produksi makanan yang aman dan sehat melalui sistem peternakan dan makanan yang
tepat. Dengan demikian sebenarnya pemerintah tidak perlu membuat disain bentuk
peternakan masa depan. Maka dapat dipastikan akan disusun dengan intervensi
pemerinatahan sebagai sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan Indonesia
telah mempunyai pengalaman yang sangat mahal ketika melakukan intervensi
langsung dalam mengarahkan pembangunan dan perkembangan usaha sapi perah ke
arah bentuk usaha ayam ras dan usaha sapi perah ke arah bentuk usaha rakyat
hasilnya.
Peternak masa
depan mempunyai wujud sebagai industri padat karya untuk mewujudkan cita-cita
peternakan masa depan itu, tidak bisa tidak harus menggunakan kekuatan
pemerintahan mengatur perekonomian, terutama dalam melaksanakan perdagangan.
Pemerintah memberikan pelayanan demikian rupa sehingga mekanisme
pasar dapat bekerja, namun tidak terlihat mekanisme pasar bekerja, sehingga
peternakan tetap berbentuk tradisional. Langkah-langkah strategis pelayanan
yang dilakukan pemerintah. Pertama, memperlakukan ternak sebagai sumber daya,
kedua,menyediakan instruktur industri peternakan yaitu menyediakan lahan pangan
bagi kemudahan produksi hijauan makanan ternak. Penyediaan struktur ini harus
dalam bentuk irigasi untuk tanaman pangan. Ketiga, melaukan usaha pengendalian
penyakit ternak. Antara lain menjaga kesehatan dan mencegah penularan penyakit
diantara ternak dan manusia termasuk dalam produksi pangan asal ternak yang
sehat dan aman.
Paska langkah selanjutnya melalui mekanisme pasar dan pengawasan
pemerintahan dapat diciptakan peternakan masa depan yang berperan dalam
ketahanan pangan, mengurangi kemiskinan, dan pembangunan agribisnis peternakan
pada akhir pembangunan peternakan. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
mempunyai arah yang sangat jelas. Atas dasar itu pemerintahan tidak perlu
berfikir panjang untuk mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk menegakkan
ketiga pelayanan diatas, karena mempunyai dampak jangka panjang bagi generasi
mendatang.
0 Response to "Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dalam Pembangunan Peternakan Untuk Mencapai Ketahanan Pangan Hewani Dan Kesejahteraan Masyarakat"
Posting Komentar