Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SD Kelas Rendah Dalam Pelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Bermain
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Meningkatkan motivasi belajar siswa
merupakan hal yang penting dalam belajar bagi siswa SD. Pada tahun-tahun awal
ini anak-anak memiliki periode-periode sensitif atau peka untuk mempelajari dan
berlatih sesuatu.
Belajar dengan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa (Interistik) saja belum memadai untuk mencapai hasil
belajar yang optimal. Dengan meningkatkan motivasi belajar oleh guru atau dari
luar diri siswa (Ekstrinsik) siswa belajar lebih bersemangat dan kegiatan
belajar siswa lebih meningkat.
Guru memegang peranan yang penting
dalam meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas rendah. Ki Hajar
Dewantara, (dalam Theo, 2004: 10) mengakatan “bahwa suasana kekeluargaan dan
dengan prinsip asih (mengasihi), asah (memahirkan), asuh (membimbing)”.
Pembelajaran untuk siswa kelas rendah
yaitu siswa mulai membaca buku cerita yang ada ekspresi seninya, cerita
bergambar dan mereka juga senang mengumpulkan benda-benda kecil, senang
berkelompok dan bermain dengan teman sebaya.
Untuk dapat meningkatkan perkembangan
kecerdasan siswa guru dapat memotivasi dengan menciptakan suasana kekeluargaan
dan kelas yang akrab, hangat serta bersifat demokratis, siswa kelas rendah
cenderung suka berkomunikasi yang hangat dan akrab, makanya guru harus dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Berdasarkan permasalahan yang
didapati maka perlu penelitian tindakan kelas yang tujuannya untuk melihat
bagaimana guru berperan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas rendah
melalui pembelajaran bermain dengan melakukann Penelitian Tindakan Kelas
(Action Research Clasroom). Diharapkan dengan penelitian tentang meningkatkan
motivasi pembelajaran sambil bermain
dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan dalam proses
pembelajaran selama ini ditemui ada beberapa hal yang belum tercapai dalam
proses tersebut antara lain :
- Kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar .
- Penguasaan konsep dari materi sehingga hal ini berdampak pada hasil belajar siswa kelas rendah.
- Penguasaan kelas yang kurang efektif oleh guru kelas rendah.
- Belum maksimalnya pemahaman siswa terhadap pelajaran tersebut karena belum terciptanya situasi yang ada di lapangan yaitu kemampuan guru dalam mengelola kelas apalagi kelas rendah.
- Hasil belajar rendah, karena banyaknya siswa yang cepat bosan dalam belajar. Karena metode yang monoton, tidak bervariasi.
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan penelitian tindakan
kelas yang dilakukan maka pembatasan masalah mencakup mata pelajaran Matematika
dengan pokok bahasan.
D. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dikaji dalam
penelitian ini tentang kesiapan guru yang ditugaskan mengajar di kelas rendah.
Kenyataan menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki kemampuan untuk
menjalankan tugas ini dan anak menjadi malar belajar dan kurang termotivasi
mengakibatkan belajar di kelas cepat membosankan dan berdampak kehasil belajar
rendah.
Penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan sebagai
berikut :
- Apakah dengan strategi pembelajaran sambil bermain dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas rendah SD?
- Apakah dengan strategi pembelajaran sambil bermain dapat meningkatkan penguasaan konsep dari sejumlah materi pembelajaran ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1.
Mengamati pelaksanaan
pengajaran di Sekolah Dasar di Kecamatan Koto Tangah, khususnya di SD N 30 Air
Dingin sebagai bahan masukan bagi upaya perbaikan program yang sama dan relevan
di masa datang.
2.
Membantu guru dalam memahami
bagaimana cara seorang guru dan meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas
rendah melalui metode belajar sambil bermain secara berkesinambungan.
3.
Untuk mengetahui peningkatan
kreatifitas berfikir siswa terhadap setiap materi pembelajaran melalui
pembelajaran belajar sambil bermain.
4.
Untuk mengetahui peningkatan
motivasi siswa dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui
pembelajaran sambil bermain.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi peneliti pada proses pembelajaran khususnya dan
perbaikan mutu pendidikan pada umumnya, yang diharapkan bermanfaat untuk :
1.
Lembaga pendidikan sebagai
masukan dalam mengembangkan model pelatihan bagi guru melalaui metode
pembelajaran di Sekolah Dasar sesuai dengan program pengajaran.
2.
Bagi sekolah untuk mengatasi
masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran yang kurang efektif di
Sekolah Dasar.
3.
Sebagai pedoman bagi guru dalam
melaksanakan pengajaran khususnya di kelas rendah SD.
4.
Sebagai pendorong semangat
siswa dalam meningkatkan hasil belajar.
5.
Peneliti, sebagai salah satu
usaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang
dihadapi dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
- Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas Rendah
Dalam meningkatkan motivasi belajar
khususnya pada siswa kelas rendah guru mempunyai peranan yang sangat besar,
antara lain adalah : (1) Guru dapat mengenal setiap karakter individu siswa
tentulah memiliki karakter yang berbeda, namun dengan mengenal setiap Karakter
siswa maka guru akan mampu memperlakukan setiap siswa secara tepat. (2) Guru
harus dapat memperlihatkan interaksi yang menyenangkan kepada siswa dengan
begitu akan menimbulkan suasana kelas yang nyaman sehingga siswa tidak menjadi
ketakutan selama guru memberikan materi pelajaran karena siswa kelas rendah
sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang lebih dari guru sesuai
dengan masa pertumbuhan dan perkembangan emosional mereka. (3) Guru dapat
menguasai berbagai metode dan teknik mengajar serta mempergunakannya dalam
situasi dan kondisi yang tepat sehingga siswa tidak cepat bosan karena dalam
penerapannya secara tepat membuat guru mampu mengubah-ubah cara mengajarnya
sesuai dengan suasana kelas. (4) Guru harus bisa menjaga suasana kelas supaya
para siswa terhindar dari konflik dan frustasi. Suasana konflik dan frustasi di
kelas akan menimbulkan semangat belajar siswa menurun.
Dengan penerapan guru dalam
meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas rendah di atas, maka guru akan
mampu menempatkan diri dalam lingkungan siswa secara tepat. Karena usaha untuk
membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa SD khususnya kelas rendah
sebenarnya bukan tugas guru saja tetapi juga tugas orang tua, kepala sekolah
dan unsur-unsur yang terkait dengan pendidikan siswa. Karena pendidikan
merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah, tetapi yang
lebih besar peran guru.
Dalam mengajar guru harus memberikan
motivasi belajar yang dapat memperkuat keyakinan siswa untuk belajar agar siswa
dapat mencapai hasil belajar secara optimal, salah satunya yang harus dilakukan
guru adalah memberikan motivasi belajar pada siswa, dan memberikan motivasi
yang dimaksud adalah membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar pada siswa
kelas rendah.
- Hakekat Belajar
Belajar merupakan suatu bentuk
perubahan mental yang akan dialami seseorang yang ditujukan dengan adanya
perubahan-perubahan yang bersifat kognitif, efektif dan psikomotor. Belajar
adalah sebuah perubahan dalam watak atau kemampuan yang bertahan dalam jangka
waktu lama yang bukan hanya berasal dari proses pertumbuhan.
- Meningkatkan Motivasi Belajar
Guru berfungsi sebagai motivator
dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Guru dituntut untuk dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa agar tujuan belajar yang telah ditetapkan
dapat tercapai dengan baik. Asep Priyatna (1987, Hal 35) mengemukakan
usaha-usaha yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi belajar
siswa yaitu sebagai berikut : (1). Menciptakan persaingan (kompetisi) pada
siswa untuk meraih prestasi belajar, (2). Menimbulkan minat belajar siswa kelas
rendah di sekolah dasar, yang disesuaikan juga dengan situasi dan lingkungan
siswa.
(1) Berikanlah pujian / penghargaan
terhadap anak yang berhasil dalam melakukan suatu kegiatan. Penghargaan dapat
diberikan dengan isyarat / kata-kata, misalnya bagu, baik sekali, anggukan
kepala, acungan jempol dan sebagainya, (2) Siswa akan termotivasi untuk
belajar, apabila ia mengetahui nilai suatu tugas ujian yang diberikan. Nilai merupakan
pemicu bagi anak dalam melakukan kompetisi didalam kelas (3) Pergunakan
materi-materi yang sudah dikenal siswa sebagai contoh, agar siswa lebih mudah
memahami pelajaran. Kaitkan materi pelajaran dengan lingkungan siswa ini akan
lebih menarik dan mudah dicerna bagi siswa kelas rendah di sekolah dasar (4)
Pergunakan simulasi dan permainan unuk dapat meningkatkan interaksi siswa
secara langsung dalam proses belajar (5) Ciptakan hubungan yang harmonis dalam
belajar hubungan yang baik antara guru, guru dengan siswa, siswa dengan siswa
merupakan suatu teknik dalam proses pembelajaran, karena dengan bahasa yang
jelas motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan.
- Pembelajaran Yang Efektif Pada Siswa Kelas Rendah
a.
Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran
yang menekankan keaktifan siswa untuk mengalami sendiri, untuk terlatih untuk
berkegiatan sehingga daya pikir, emosi dan keterampilan mereka dalam belajar
dan berlatih. Guru adalah fasilitator yang dapat menciptakan suasana, Guru
adalah pembimbing dan pemberi arah.
Siswa merupakan objek sekaligus
subjek dan mereka bersama-sama saling mengisi kegiatan belajar aktif dan
kreatif. Disini antara guru dan siswa dibutuhkan partisipasi aktif di kelas
dalam suasana yang demokratis, dan mampu saling menghargai.
Beberapa Petunjuk Penerapan Pembelajaran Aktif :
·
Mulailah pembelajaran dengan
menanyakan ringkasan atau apa yang penting dan pelajaran yang lalu.
·
Mintalah peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum mereka pahami.
·
Mintalah peserta didik untuk
menerka materi apa yang akan diberikan pada hari ini.
·
Mintalah peserta didik untuk
mengomentari secara lisan topik atau tema yang akan dibahas.
·
Gunakan teknik permainan dalam
kelompok kecil.
Proses pembelajaran dikelas rendah
(kelas I dan II) sekolah dasar sangat dibutuhkan suatu strategi pembelajaran
yang aktif. Berbagai macam aktivitas perlu diterapkan dalam pembelajaran
apapun. Dengan bermain, menari, berolah raga, gerak tangan dan kaki, apapun
yang merupakan aktivitas positif dapat diterapkan.
Proses pembelajaran pada usia dini
yang telah mengikat anak pada suatu disiplin duduk tenang dan terlalu banyak di
kelas dengan hanya mendengarkan dan mencatat tidaklah tepat, akan lebih baik
pembelajaran aktif diterapkan di kelas rendah.
b.
Pembelajaran Atraktif
Pembelajaran atraktif adalah suatu
proses pembelajaran yang menarik, mengasyikkan, menyenangkan tidak membosankan,
bervariasi, kreatif dan indah, misalnya belajar sambil bermain guru akan
mengajar pelajaran matematika kepada siswa dengan cara menghitung jumlah benda,
guru memperagakan beberapa buah bola kecil yang berwarna warni, kemudian
menyuruh siswa menghitungnya bersama-sama, jadi selain siswa dapat menghitung
jumlah bola tersebut, ia juga dapat mengenal warna-warna yang ada di bola
tersebut sehingga siswa tidak cepat bosan, dengan begitu terciptalah pelajaran
yang atraktif.
Dalam proses pembelajaran di kelas
rendah sangat diperlukan proses pembelajaran yang atraktif. Hal ini karena pada
umumnya anak-anak pada usia dini masih cepat bosan, belajar dan berlatih
kegiatannya ditentukan oleh suasana hati dan menyenangi hal-hal yang indah,
warna warni, menggembirakan, dan memunculkan daya imajinasi anak.
Guru dapat menciptakan proses
pembelajaran yang mempesona dan membuat metode serta sarana yang mampu membuat
mereka asyik belajar, bermain melakukan sesuatu dengan variasi yang memadai.
Guru harus kreatif dan inovatif dalam menciptakan alat dan sarana belajar, alat
permainan serta lagu-lagu atau cerita sederhana dan ringkas.
Dengan demikian guru dapat memanfaatkan
sarana untuk mengaktifkan siswa dalam proses belajar. Kemudian yang perlu
diperhatikan juga adalah guru. Dalam menggunakan barang-barang bekas menjadi
alat peraga, keterampilan guru dalam memilih metode secara variatif dan
penciptaan suasana kelas yang menyenangkan.
Namun, ada satu hal yang sangat
penting dan semua itu yaitu kreatifitas guru dalam membangun komunikasi dan
keakraban dengan siswa. komunikasi yang lancar, keakraban yang sangat erat akan
menentukan semua proses pembelajaran menjadi atraktif.
Guru yang atraktif adalah guru yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta sikap prosesional dalam
mengusahakan proses pembelajaran yang mempesona, menarik dan menyenangkan.
Adapun orientasi untuk siswa kelas
rendah adalah pengembangan kemampuan membaca, menulis dan berhitung dengan
suasana bermain, bernyanyi dan berlatih secara sederhana dan tidak menekan atau
memaksa anak hingga terkekang.
DAFTAR RUJUKAN
Asep, Prayitno. 1987. Psikologi
Pendidikan. Bandung
: Epsilon Grup.
Elida, Prayitno. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Khairanis. 2000. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik.
FIP UNP.
0 Response to "Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SD Kelas Rendah Dalam Pelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Bermain"
Posting Komentar