Susunan dan Bagian-bagian Tata Surya Serta Benda-benda Langit Lainnya
A. Susunan Tata Surya
Tata surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur
pada matahari itu. Telah disebutkan bahwa matahari ialah salah satu dari 100
milyar bintang didalam galaksi. Galaksi sebagai pusat tata surya berada pada
jarak 30 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti.
Pada zaman Yunani Kuno, seorang ahli filsafat bernama
Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi ialah pusat alam
semesta. Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet beredar mengelilingi
bumi yang tetap diam sebagai pusatnya.
B. Bagian-Bagian Tata Surya
1.
Matahari
Matahari ialah suatu bola gas pijar yang terdiri dari
94% atom hidrogen (H) dan 5,9% atom helium (He), serta sisanya campuran
unsur-unsur karbon (C) dan atom lainnya.
2.
Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat dengan
matahari. Merkurius tidak mmepunyai satelit atau bulan dan juga hawa atau
udara.
Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara
cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini
berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserapnya.
3.
Planet Venus
Planet ini dinamakan venus karena bila dilihat dari bumi
merupakan planet yang paling banyak memantulkan cahaya matahari akibat sifat
dari permukaannya. Orang Yunani menganggap keadaan planet itu sangat cantik
seperti dewi kecantikan mereka (Venus).
4.
Planet Bumi dan Bulannya
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari.
Besarnya hampir sama dengan venus dan bergaris tengah 7.900 mil atau 12.648 km.
Jarak antara bumi dengan matahari ialah 149 juta km. Jarak ini dijadikan satuan
jarak astronomical unit (AU). Jadi 1 AU = 149 juta km.
5.
Bulan
Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi dan tidak
memiliki atmosfer. Jarak bulan dengan bumi adalah 240 ribu mil = 384 ribu dan
bergaris tengah 2.160 mil atau 3.456 km. Jarak terjauh bulan dari pusat bumi
4006.700 km dan jarak terdekatnya 356.400 km.
a.
Pembentukan Bulan
1)
Teori Fisi
Menurut teori ini, bulan berasal dari calon bumi pada
saat masih belum memadat. Menurut pendukung teori ini, proses fisik dibuktikan
oleh komponen pokok pembentuk bumi dan bulan yang sama. Hal ini dibuktikan
bahwa kandungan besi di bulan hanya sedikit saja, karena sebagian besar masih
tertinggal di bumi.
2)
Teori Penangkapan.
Menurut teori ini, bulan datang dari daerah lain di tata
surya. Pada suatu ketika, benda langit yang akan menjadi bulan ini bergerak
cukup dekat dengan bumi sehingga akan mengalami gaya tarik gravitasi bumi. Gaya tarik gravitasi bumi menyebabkan benda
langit tersebut mengorbit (mengelilingi) bumi dan menjadi satelit bumi.
3)
Teori Kondensasi
Menurut teori ini, bumi dan bulan terbentuk bersama-sama
dari sumber bahan yang sama secara terpisah. Teori ini banyak penganutnya,
karena proses kondensasi memang analog dengan proses pembentukan tata surya.
4)
Teori Tumbukan
Teori ini mengemukakan bahwa saat bumi belum padat,
sebuah benda langit menumbuk bumi. Akibat tumbukan ini, sebagian materi bumi
beserta materi penyusun benda langit tersebut terlempar ke angkasa dan
bergabung menjadi satu, membentuk bulan.
5)
Teori Lemparan
Teori ini mengemukakan bahwa pada saat bumi belum padat
dan berotasi, sebagian massanya terlempar ke luar, kemudian menjadi bulan.
Sedangkan bagian bumi yang ditinggalkan menjadi dasar dari samudra pasifik.
b.
Gerhana Bulan
Apabila permukaan bulan terkena oleh bayang-bayang bumi
maka akan terjadi gerhana bulan dan bila bumi terkena bayangan bulan maka
terjadilah gerhana matahari.
6.
Planet Mars
Planet ini diberi nama sesuai dengan nama dewa perang
orang Yunani, karena planet ini berwarna kemerah-merahan seperti darah yang
diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen. Pada permukaan planet ini
didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang selalu berubah
sepanjang tahun.
7.
Planet Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita.
Ia bergaris tengah 86.600 mil atau 138.560 km, mengadakan rotasi dengan cepat
yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam untuk bumi dan 247 hari untuk venus). Jupiter
tampak sebagai bintang yang terang yang muncul ditengah malam. Akibat berotasi
dengan cepat, bagian ekuator lainnya menjadi sedikit mengembang dan membentuk
sabuk yang jelas.
8.
Planet Saturnus
Planet terbesar kedua setelah Jupiter ialah Saturnus,
karena planet ini bergaris tengah 74.000 mil atau 118.400 km dengan kecepatan
rotasi yang sama dengan Jupiter. Planet ini juga memiliki lapisan atmosfer yang
terdiri dari gas metan, amoniak dan hidrogen yang bersuhu rata-rata 1030C,
tetapi suhu pada permukaannya sangat rendah yakni 2430F. Walaupun
demikian, massa
jenisnya sangat kecil bila dibandingkan dengan air yakni 0,75 g/cm3.
9.
Planet Uranus
Planet ini ditemukan secara tak sengaja oleh Herschel
dan keluarga pada tahun 1781, ketika mereka sedang mengamati Saturnus. Besarnya
uranus kurang dari setengah Saturnus dengan garis tengah 50.560 km atau 4 kali
bumi. Oleh karenanya planet ini merupakan planet pertama yang dapat ditangkap
oleh teleskop, karena letaknya yang cukup jauh dari matahari.
10.
Planet Neptunus
Neptunus ditemukan pada saat para astronom mengamati
planet-planet baru uranus yang orbitnya agak menyimpang dari perhitungan.
Berdasarkan hukum Newton (gaya tarik menarik antara dua benda)
diperkirakan ada benda langit besar lain yang mempengaruhi orbit uranus.
Ternyata pengaruh tersebut disebabkan adanya Neptunus yang merupakan planet
terbesar ketiga pada tahun 1846. Planet ini, jika dilihat dengan teleskop dari
bumi berwarna kebiru-biruan.
11.
Planet Pluto
Pluto merupakan planet terluar dari tata surya. Mulanya
orang tidak menyangka bahwa ia adalah planet, karena sinarnya yang
berkedip-kedip seperti bintang. Namun dengan pengamatan yang penuh kesabaran
akhirnya kesimpulan bahwa ia adalah planet. Planet tersebut ditemukan pada
tahun 1930.
C. Benda-Benda Langit Lain
dan Tata Surya
1.
Asteroida atau Planetoida
Pada tahun 1801, Piazzi seorang astronom Italia melalui
pengamatan teleskopnya, menemukan benda langit yang berdiameter 500 mil atau +
900 km (bulan berdiameter 2.160 mil atau 3.000 km) beredar mengelilingi
matahari.
2.
Komet atau Bintang Berekor
Meskipun komet disebut sebagai bintang berekor, komet
bukan tergolong bintang alam dalam arti sebenarnya. Komet merupakan anggota
tata surya yang beredar mengelilingi matahari dan menerima energinya dari
matahari.
3.
Meteor atau Bintang Beralih
Meteor adalah benda angkasa yang tidak mengeluarkan
cahayanya sendiri, tetapi dia bukan bintang.
Meteor berupa batu-batu kecil yang bergaris tengah
antara 0,2-0,5 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor ini semacam debu
angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/dt atau 60x60x60 km per
jam.
4.
Satelit
Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar
mengelilingi planet dan bersama-sama mengelilingi matahari. Peredaran satelit
mengelilingi planet disebut revolusi satelit. Disamping itu, satelit juga
melakukan gerak rotasi, yaitu beredar mengelilingi sumbunya sendiri.
0 Response to "Susunan dan Bagian-bagian Tata Surya Serta Benda-benda Langit Lainnya"
Posting Komentar