Hakekat Kegiatan Pengembangan Di Taman Kanak Kanak
A. Implikasi Terhadap
Kegiatan Bagi Anak
a.
Perkembangan Anak Dipengaruhi Oleh Orang Dewasa
Orang tua harus memahami perkembangan dan cara belajar
anak. Sesungguhnya anak lebih sering belajar, mencari sesuatu yang baru dan
menantang untuk dikerjakan dari pada di hibur dan dimanja semata. Semakin
optimal dan luas orang tua mengembangkan otak anak akan semakin menantangnya
untuk belajar dan mencari pengalaman baru. Dengan demikian sikap dan prilaku
orang tua akan sangat mempengaruhi pada prilaku dan sikap anak. Hal ini
dikaitkan dengan pendapat para ahli “montessori”, tentang cara belajar anak
adalah bahwa anak belajar secara alami dan perlahan dari orang yang berhubungan
dengannya. Janganlah ortu memaksakan kehendak, anak tidak akan berkembang
secara leluasa bila berada di bawah tekanan / ancaman pihak lain.
Hal lain yang perlu dijadikan pedoman dan diperhartikan
adalah meskipun ortu diperkenankan melakukan intervensi pada pertumbuhan dan
belajar anak, jangan pernah melakukan sesuatu untuk anak, bila ia mampu
mengerjakannya sendiri. Dengan demikian sangat besar dan sangat menentukan
sikap dan perilaku ortu terhadap pertumbuhan dan belajar anak, sehingga ortu
hendaknya selalu selektif dalam memilih dan mengembangkan sikap dari perilaku
terhadap anak-anaknya.
b.
Implikasi Terhadap Kegiatan Pengembangan Anak
Orang tua hendaknya jangan menyia-nyiakan usia
kanak-kanak anaknya. Untuk itu ortu memfasilitasi pertumbuhan dan belajarnya
secara optimal. Bagi orang tua yang tidak mempunyai cukup waktu, dan akan
menyerahkannya kepada orang lain, hati-hatilah dalam menyerahkan kepada
pengasuhnya. Carilah perawat anak yang cukup mengerti pertumbuhan dan belajar
anak. Juga carilah yang sehat, baik jasmani maupun rohani karena pengasuh akan
berinteraksi dengan anak.
Sebaiknya pengasuhan yang diutamakan oleh orang tua
sendiri. Orang tua dan pendidik utama dan pertama di usia dini. Hendaknya
peranan besar ortu dan pendidik menjadikan lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan program pendidikan pra-sekolah yang dikembangkan sebaiknya
tidak hanya bertujuan menampung anak semata / memfasilitasi kegiatan bermain
saja, tetapi pilih dan kembangkanlah aktivitas yang dapat menumbuhkan dan
meperbesar daya otak anak. Untuk itu sekolah harus merencanakan secara matang,
program yang terencana akan sangat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas
otak anak, karena lingkungan sekolah dan tempat beraktifitas anak sangat
berpengaruh besar.
c.
Jenis Kegiatan Pengembangan Yang Dapat Dilakukan
Kegiatan pengembangan adalah serangkaian aktivitas yang
disediakan untuk memfasilitasi perkembangan dan belajar anak TK. Secara umum
kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya adalah menyediakan lingkungan
kondusif bagi perkembangan dan belajar anak, mengarahkan perilaku anak dengan
kegiatan mendidik, mengajar serta membantu memecahkan berbagai permasalahan
yang dihadapi anak dengan bimbingan yang tepat.
Kegiatan dasar yang dapat dilakukan oleh ortu dan pendidik.
1)
Penyediaan Lingkungan
·
Lingkunga tersebut harus aman
dan nyaman secara psikologis maupun fisiologis.
·
Lingkungan tersebut
memungkinkan anak dapat melakukan aktivitas secara optimal.
·
Lingkungan tersebut menarik,
memenuhi selera dan merangsang anak merada betah dan senang berada di dalamnya.
·
Lingkungan memiliki rancangan
yang memiliki kualitas mutu untuk kebutuhan pembelajaran dan perkembangan anak,
yaitu sesuai filosofi pendidikan anak.
2)
Mendidik dan Mengajar
Kegiatan pengembangan melalui pendidikan dimaksudkan untuk
mengembangkan nilai, baik nilai moral maupun agama kepada anak secara tepat.
Sedangkan pengajaran sejak dini sudah dibekali sejumlah kemampuan akademis yang
cara penyampaiannya disesuaikan dengan karakteristik perkembangannya.
3)
Membimbing Dengan Tepat
Dalam kegiatan keseharian anak mesti dihadapkan pada sejumlah
masalah. Guru dan ortu hendaklah segera memilih kegiatan yang tepat untuk
meredakannya.
B. Prinsip-Prinsip
Kegiatan Pengembangan Di TK
1.
Kegiatan Pengembangan Berorientasi Pada Perkembangan (DAP)
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan prasekolah
banyak ditentukan oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang dominan adalah
mampu / tidaknya para manajemen dan pengelola kegiatan, terutama pada guru
memegang hal-hal prinsip di dalam pengembangan dan penyelenggaraan programnya.
Sering kali para guru dalam pembuatan program sibuk sendiri, memikirkan segala
sesuatu yang dapat dan akan dilakukannya dalam suatu program pengembangan
(pembelajaran). Bahkan persiapan hingga menyita waktu dan menghabiskan sumber
daya yang cukup banyak.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut “BREDEKAMP” (1993)
mengantarkan solusinya dengan jawaban yang sederhana “bukan anak yang yang
harus disesuaikan dengan program, tetapi program yang harus disesuaikan dengan
anak”. Pernyataan tersebut yang terdapat dalam bukunya yang berjudul
“Developmentally Appropriate Practices” (DAP), yang diterbitkan oleh NAYC
(National Association for the Young Children), bahwa program pengembangan pada
anak pra sekolah / usia dini harus berbasis pada perkembangan anak dan
kebutuhannya, yaitu lebih mendasar pada karakteristik dan kepentingan bagi
tugas-tugas belajar.
Hal yang perlu diperhatikan sebagai calon seorang guru
pra-sekolah harus mampu menguasai prinsip DAP sebagai berikut :
a)
Batasan Kegiatan Pengembangan
Berdasar DAP
Pengembangan/kegiatan yang berorientasi perkembangan mempunyai arti
bahwa pendekatan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar
adalah dari sisi anak itu sendiri, bukan dari sisi pemikiran guru (Weikert,
1996 dalam Claudia Eliason dan Loa Jenkin, 1994). Maksudnya pendekatan yang
dilakukan berupaya memfasilitasi agar tujuan-tujuan dan kegiatan belajar
menjadi terintegrasikan dengan dimensi perkembangan anak, baik kelompok ataupun
individu.
b)
Prinsip Pembelajaran Berdasar
DAP
1)
Semua aspek perkembangan anak
saling terkait, dimana perkembangan dalam satu aspek dapat membatasi /
memudahkan perkembangan aspek lainnya.
Contoh : Keterampilan
bahasa anak akan mempengaruhi kemampuannya untuk melakukan hubungan sosial
dengan orang dewasa.
2)
Perkembangan terjadi dalam
urutan yang relatif teratur dengan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan yang
lebih akhir membangun kesiapan yang diperolehnya.
3)
Perkembangan berlangsung secara
bervariasi antara anak yang satu dengan anak yang lainnya serta tidak merata
dalam aspek-aspek perkembangan yang berbeda.
4)
Pengalaman awal mempunyai efek
langsung maupun tertentu terhadap perkembangan anak secara individual.
5)
Perkembangan berlangsung dalam
arah yang dapat diprediksi menuju kompleksitas, tatanan dan internalisasi yang
lebih besar.
6)
Perkembangan dan belajar
terjadi dalam dan dipengaruhi oleh konteks sosial budaya.
7)
Anak adalah pelajar yang aktif,
yang secara langsung mengambil pengalaman dari lingkungan fisik, sosial untuk
membangun pengetahuan sendiri tentang lingkungan sekitar.
8)
Perkembangan dan belajar adalah
hasil dari interaksi kematangan biologis dan lingkungan, baik fisik maupun
sosial.
9)
Bermain adalah wahana yang
penting bagi perkembangan sosial, emosi kognitif dan merupakan refleksi dari
perkembangan anak.
10)
Perkembangan akan meningkat
jika anak mempunyai kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan baru yang
diperoleh.
11)
Anak menunjukkan cara
mengetahui dan belajar yang berbeda serta cara-cara menampilkan apa yang mereka
ketahui dengan cara yang berbeda.
12)
Anak berkembang dan belajar
dalam konteks masyarakat dimana mereka merasa aman dan dihargai, serta
kebutuhan fisiknya tercapai.
2.
Kegiatan Pengembangan Berorientasi Holistik (Menyeluruh)
Keadaan tentang besarnya pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan anak sudah semakin menguat pada saat ini. Berbagai pengaruh dan
unsur yang terkait dari lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak
tidak semuanya bersifat negatif, tetapi banyak yang bersifat positif.
Beberapa hal yang dapat dipahami tentang seberapa pentingnya
menggunakan prinsip holistik dalam memfasilitasi perkembangan dan belajar anak,
diantaranya :
1)
Secara langsung maupun tidak
bahwa perkembangan dan lingkungan yang menyertai saling mempengaruhi dan
memberikan dampak baik negatif maupun
positif pada setiap anak. Kemampuan orang tua dalam menyeleksi dan memaknai
berbagai faktor pengaruh akan sangat menentukan keberhasilan dalam pemberian
bantuan, tindakan pada pertumbuhan dan perkembangan anak sebagaimana yang
diharapkan.
2)
Setiap fokus perkembangan yang
menjadi sasaran pengembangan / pelajaran, apabila dalam pengembangannya dengan
mempertimbangkan secara luas atas keterkaitan dengan bidang lainnya, akan lebih
mengoptimalkan tugas / fungsi perkembangan yang sedang dijalani oleh anak.
3)
Tindakan memfasilitasi dan
membelajarkan perkembangan yang berpijak pada landasan holistik, akan lebih
menghasilkan program yang lebih terencana, terukur, matang dan komprehensif
karena dalam mengenali dan memahami faktor pengaruh yang menyertai memerlukan
keterampilan khusus untuk pembuatan program perencanaan.
C. Ruang Lingkup dan Sasaran
Kegiatan Pengembangan di TK
Mengacu kepada isi kurikulum TK 2004 maka yang menjadi
sasaran bidang pengembangan pada level TK ruang lingkupnya adalah pengembangan
moral dan nilai agama, pengembangan sosial, emosional dan kemandirian,
pengembangan kemampuan bahasa, pengembangan kognitif, fisik motorik serta seni
ruang lingkup bidang pengembangan :
1.
Bidang Pengembangan Pembentukan
Perilaku Melalui Pembiasaan
Pembentukan perilaku pembiasaan merupakan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak,
sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Bidang pengembangan pembentukan perilaku
melalui pembiasaan meliputi pengembangan moral, nilai agama, sosial, emosional
dan kemandirian.
2.
Bidang Pengembangan Kemampuan
Dasar
a.
Kemampuan Berbahasa
Dengan kemampuan berbahasa yang dimiliki anak dapat mengungkapkan
pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat.
b.
Kognitif
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berfikir anak untuk
mengolah dan memecahkan suatu permasalahan.
c.
Fisik / Motorik
Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan
kasar dan halus, mengontrol gerakan tubuh, menunjang pertumbuhan, jasmani yang
kuat, sehat dan terampil.
d.
Seni
Bertujuan agar anak mampu menciptakan sesuatu hasil imajinasinya,
mengembangkan kepekaan dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif.
0 Response to "Hakekat Kegiatan Pengembangan Di Taman Kanak Kanak"
Posting Komentar