Teori Terbentuknya Alam Semesta serta Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
A. Teori Terbentuknya Alam
Semesta
1.
Teori Keadaan Tetap
(Steady-State Theory)
Teori ini
dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold (1948). Teori ini
berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta,
dimanapun dan bilamanapun selalu sama.
2.
Teori Ledakan Besar (Big-Bang
Theory)
Teori kedakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu masa
yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian
masa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti (George Lemaitre,
1930). Massa
itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, massa
yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang.
Teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan
Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro. Penemuan tersebut
berdasarkan teori Kenisbian Einstein.
B. Teori Terbentuknya Galaksi
dan Tata Surya
1.
Galaksi
Hipotesis tentang terbentuknya galaksi, yaitu hipotesis
Fowler (1957). Menurut Fowler 12 ribu juta tahun yang lalu, galaksi kita tidak
seperti dalam keadaan seperti sekarang ini. Ia masih berupa kabut gas hidrogen
yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan
rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi.
Macam-Macam Galaksi :
a.
Galaksi Berbentuk Elips
Galaksi ini merupakan galaksi yang sudah tua, tidak
membentuk bintang-bintang baru lagi. Galaksi ini amat besar dan tersusun oleh
bintang-bintang yang telah tua. Hampir 17% dari galaksi yang ada berbentuk
elips.
b.
Galaksi Berbentuk Spiral
Galaksi ini terbentuk amat besar dengan inti di
tengahnya (nukleus) mempunyai lengan spiral dan cakram (disk).
c.
Galaksi Berbentuk Tidak
Beraturan
Galaksi ini terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda
berwarna putih kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Diantara
bintang-bintang tersebut bertebaran gas dan debu angkasa luar. Banyaknya
galaksi berbentuk tidak beraturan ialah 3%.
2.
Bima Sakti
Induk dari matahari kita adalah galaksi bima sakti atau
milky way, karena berdasarkan pengamatan, galaksi bima sakti bila di lihat dari
atas berwujud seperti spiral raksasa yang berputar. Dari samping terlihat
seperti elips yang sangat besar. Bintang-bintang dalam lengan spiral, diantaranya
ialah matahari. Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000
tahun cahaya dari ujung atau pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris
tengah 100.000 tahun cahaya.
3.
Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan
benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet dan gas
antara planet.
Teori tentang asal usul tata surya :
a.
Hipotesis Nebuler
Hipotesis ini dikemukakan pertama kali oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796. Ia yakin bahwa sistem tata surya
terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas. Pada
proses kondensasi tersebut, sebagian terpisah dan merupakan cincin yang
mengelilingi pusat.
b.
Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan pertama kali oleh Chamber lain dan Moulton.
Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori beular yang
menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar,
berkondensasi
c.
Teori Tidal atau Teori Pasang
Surut
Teori ini diungkapkan pertama kali oleh James dan Harold
Jeffreys pada tahun 1919. Menurut teori ini, planet merupakan percikan dari
matahari seperti percikan matahari yang sampai kini masih tampak ada. Percikan
itu disebut tidal.
d.
Teori Bintang Kembar
Teori ini berpendapat bahwa kemungkinan matahari dahulu
merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang
meledak dan akibat gaya
tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari. Pecahan
tersebut tetap berada di sekitar dan beredar mengelilinginya.
e.
Teori Creatio Continua
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bondi dan Gold.
Menurut teori ini, pada saat diciptakan, alam semesta ini tidak ada. Alam
semesta selamanya ada dan akan tetap ada setelah diciptakan.
f.
Teori G.P. Kuiper
Pada tahun 1950, G.P. Kuiper mengajukan teori
berdasarkan keadaan yang ditemui diluar tata surya dan menyuarakan
penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandaikan bahwa
matahari serta semua planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa.
Slolo
BalasHapus