Penggunaan Nara Sumber Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Di Kelas III Sekolah Dasar
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu usaha
untuk mengembangkan diri individu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan nilai-nilai sehingga bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang
pribadi dan sebagai seorang anggota masyarakat.
Upaya pemerintah meningkatkan mutu
pendidikan khususnya di Sekolah Dasar, perlu diwujudkan agar memperoleh sumber
daya manusia Indonesia
yang dapat menunjang pembangunan nasional. Untuk itu dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan sebagai usaha telah dilakukan pemerintah seperti mengadakan
Kelompok Kerja Guru (KKG), merevisi kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana
pendidikan, penggunaan metode dan media serta penggunaan berbagai sumber
belajar.
Menurut Neviyarni (2005: 45)
menyatakan bahwa “sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang
dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara
terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam pencapaian
tujuan pembelajarannya”. Sedangkan menurut AECT (dalam Neviyarni, 2005: 45)
sumber belajar dapat diklasifikasikan 6 macam seperti (1) message (pesan), (2)
people (orang), bahan (materials), alat (tool dan aquipment), teknik
9technique) dan lingkungan (setting). Menurut Sunaryo (1997: 166) sumber
belajar tersebut dapat dikategorikan sebagai menjadi sumber belajar manusia
yang umumnya dikatakan nara
sumber dan sumber belajar lingkungan alam atau sosial.
Dari uraian di atas manusia atau nara sumber dapat
dijadikan sebagai sumber belajar. Penggunaan nara sumber sebagai sumber belajar merupakan
sumber yang sangat berharga untuk memperkaya dan memotivasi program pengajaran
di sekolah, khususnya untuk menambah pengalaman belajar para siswa dan dapat
memperkaya materi yang diberikan oleh guru.
Ilmu pengetahuan sosial adalah salah
satu bidang studi yang diajarkan di Sekolah Dasar yang dimulai dari kelas I –
VI yang mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat serta interaksi manusia
dengan lingkungannya. Penggunaan nara
sumber sebagai sumber belajar IPS sangat beragam sekali, hal ini akan
empermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru dan
pembelajaran akan lebih menarik dan tidak membosankan.
Berdasarkan observasi penulis tanggal
21 Januari 2008 di SD 34 Air Pacah guru dalam mengajar bidang studi IPS tidak
menggunakan nara sumber sebagai sumber belajar, sedangkan pembelajaran IPS
seperti jenis-jenis pekerjaan seharusnya menggunakan nara sumber sebagai sumber
belajar. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengangkat judul yang berkaitan
dengan penggunaan nara sumber sebagai sumber
belajar dalam pembelajaran jenis-jenis pekerjaan di kelas III SD.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas
maka rumusan masalahnya adalah :
-
Bagaimana cara menggunakan nara sumber sebagai sumber
belajar dalam pembelajaran jenis-jenis pekerjaan.
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penulisan
ini bertujuan untuk menggambarkan cara guru menggunakan nara sumber sebagai sumber belajar.
D. Manfaat Penulisan
1.
Bagi Penulis menambah wawasan
terutama mengenai penggunaan nara
sumber sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS.
2.
Sebagai bahan masukan bagi guru
yang mengajar bidang studi ilmu pengetahuan sosial di SD.
3.
Untuk meningkatkan kreativitas
siswa dalam proses belajar mengajar.
II. KAJIAN TEORI
A. Sumber Belajar
1.
Pengertian
Menurut Nana (2005: 76) “sumber
belajar adalah daya yang bisa di manfaatkan guna kepentingan proses belajar
mengajar, baik secara langsung, sebagian atau secara keseluruhan”, menurut
(59: ) “sumber belajar adalah segala
sesuatu (benda) atau orang (non sumber) yang dapat dijadikan pangkal tolak data
pembelajaran.
Menurut Dikti (dalam Karwono) “sumber
belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu. Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara
terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran untuk mencapai kopetensi tertentu.
Berdasarkan pendapat diatas dapat
disimpulkan sumber belajar adalah sesuatu yang dapat digunakan oleh peserta
didik dalam belajar sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Sumber belajar mempunyai peranan yang
sangat penting bagi pencapaian hasil pembelajaran siswa, adapun fungsi sumber
belajar yaitu :
1.
Meningkatkan produktivitas
pembelajaran dengan jalan mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk
menggunakan waktu secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan
informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2.
Memberikan kemungkinan
pembelajaran yang sifatnya lebih individual dengan cara mengurangi / kontrol
guru yang kaku dan tradisional juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk
berkembang sesuai dengan kemampuan.
3.
Memberikan dasar yang lebih
ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara perancangan program pembelajaran yang
lebih sistematis dan mengembangkan bahan pengajaran yang dilandasi oleh
penelitian.
4.
Lebih memantapkan pembelajaran
dengan jalan meningkatkan kemampuan sumber belajar serta penyajian informasi
dan bahasa secara lebih konkrit.
5.
Memungkinkan belajar
secara seketika yaitu mengurangi
kesenjangan antara pembelajaran ayang bersifat verbal dan abstrak dengan
realitas yang sifatnya konkrit dan memberikan pengetahuan yang sifatnya
langsung.
6.
Memungkinkan penyajian
pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus
batas geografis.
Dari fungsi diatas dapat kita lihat
bahwa sumber belajar mempunyai peranan yang sangat penting bagi guru dalam
pencapaian tujuan pembelajaran, sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar
dan dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa.
Adapun manfaat sumber belajar adalah sebagai berikut :
1.
Bagi Guru
a.
Dalam kegiatan belajar mengajar
guru dapat merencanakan kegiatan belajar bervariasi dalam waktu yang bersamaan.
b.
Guru dalam mengajar dapat
memberikan perhatian yang banyak dan menyeluruh terhadap perbedaan individu
siswa.
c.
Dalam kegiatan belajar mengajar
klasikal tidak perlu terjadinya pengulangan aktivitas yang tidak diperlukan
lagi oleh siswa.
d.
Dengan adanya sumber belajar
yang bervariasi dapat mengurangi komunikasi verbalisitas dalam kegiatan belajar
mengajar.
2.
Bagi Siswa
a.
Dengan adanya sumber belajar
yang bervariasi siswa dapat belajar sesuai dengan kecapatan masing-masing.
b.
Siswa lebih bertanggung jawab
dalam pembelajaran dirinya sendiri atau dengan kata lain siswa lebih mampu
belajar sendiri.
c.
Mengurangi ketergantungan pada
guru.
d.
Menjadikan siswa lebih aktif
dalam belajar, karena siswa mencari sendiri informasi yang dibutuhkannya.
e.
Siswa dapat mengevaluasi
kemajuan belajar sendiri.
Dalam pemanfaatan sumber belajar,
guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik belajar agar belajar lebih
mudah, lebih lancar, lebih terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki
kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar.
Menurut Dikti (dalam Karwono) guru
harus mampu : (a) menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran
sehari-hari, (b) mengenal dan menyajikan sumber belajar, (c) menerangkan
peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran (d) menyusun tugas-tugas
penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku, (e) mencari sendiri bahan
dari berbagai sumber, (f) memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori
belajar, (g) menilah keefektifan penggunaan sumber belajar sebagian dari bahan
pembelajaran, (h) merencanakan kegiatan sumber belajar secara aktif.
Disamping kemampuan diatas, guru
perlu (1) mengetahui proses komunikasi dalam proses belajar mengajar, (2)
mengetahui sifat masing-masing sumber belajar baik fisik maupun sifat-sifat
yang ditimbulkan oleh faktor lain yang mempengaruhi sumber belajar tersebut,
(3) memperolehnya, yaitu tahu benar dimana lokasi suatu sumber dan bagaimana
cara memberi pelayanannya.
Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk
memberikan gambaran bahwa guru perlu menyadari pentingnya kemampuan-kemampuan
khusus yang dikembangkan bila menginginkan proses belajar mencapai sasaran yang
optimal.
- Pengertian Nara Sumber
Dalam proses belajar mengajar banyak
sekali sumber belajar yang digunakan dalam pemberian pengajaran pada siswa yang
salah satunya dengan menggunakan nara
sumber (manusia sumber).
Menurut Oemar (1994: 160) “nara sumber adalah orang
yang telah berpengalaman tertentu dan membagikan pengalamannya yang khusus itu
kepada para siswa dan diundang datang ke sekolah (kelas) dalam rangka program
pendidikan”.
Menurut Nana (2003: 80) “pengertian nara sumber adalah orang
yang menyimpan informasi atau mengeluarkan informasi atau menyalurkan
informasi, tidak termasuk yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan
sumber belajar”.
1)
Turut memberikan sumbangan guna
pemecahan suatu masalah.
2)
Membantu memperkaya dan
memperkuat pengertian.
3)
Menyadarkan dan membantu
membangkitkan minat yang berharga bagi siswa.
4)
Memperkenalkan para siswa
terhadap aspek lingkungan, baik sosial maupun fisik.
5)
Memperkembangkan sensitivisme
terhadap masyarakat
(Oemar, 160 : 1994)
Langkah-langkah yang diperlukan guru
dalam menggunakan nara
sumber sebagai sumber belajar :
A)
Persiapan
1.
Menyusun Kebutuhan
Secara khusus dalam bentuk pertanyaan mengapa orang itu
dibutuhkan? Apa orang itu kompeten atau tidak? Apa yang diharapkan darinya?
Selanjutnya perlu diadakan konsultasi pertama dengan orang orang tersebut dan
mengadakan beberapa perencanaan pendahuluan.
2.
Bentuk penyajian
Yang kelak akan dilakukan oleh tamu tadi misalnya cara
percakapan informal, demonstrasi dan penjelasan-penjelasan, diskusi umum,
berupa pertemuan ramah tamah sambil bercakap-cakap, tanya jawab dan wawancara.
3.
Penjelasan Pendahuluan Kepada
Tamu
Hal yang perlu dijelaskan kepada orang yang diundang
agar yang bersangkutan mengetahui kelompok tingkat umur anak/siswa didik, pokok
pembicaraan atau masalah, jumlah pelajar, data, waktu lamanya, tempat
pertemuan, nama para pelajar dan lain-lain.
4.
Mengantur dan menyiapkan
sekolah
Sekolah diatur dan dipersiapkan sedemikian rupa oleh
guru dan siswa yang meliputi : peralatan, penyediaan kelas, bangku, papan tulis
dan sebagainya serta mungkin juga diperlukan ruangan-ruangan khusus, map,
proyektor dan lain-lain.
5.
Akomodasi
Penyesuaian tempat, waktu, cara menerima tamu dan
persediaan jamuan.
6.
Panitia
Memilih seorang ketua, penulis dan anggota-anggota atau
seksi yang diperlukan, kata pembukaan sebagai sambutan, dan ucapan terima
kasih.
7.
Melakukan pengecekan terakhir
Semua persiapan diperiksa sebelum tamu berkunjung dengan
mengingatkan kembali kepada protokol bahwa segala persiapan telah selesai.
B)
Pelaksanaan
1.
Menerima Tamu
Sebaiknya protokol menjemput tamu itu dan mengantarkannya ke tempat penyelenggaraan.
Sebelum memulai acara pokok, protokol memberikan kata sambutan kepada tamu dan
memperkenalkan kepada kelas latar belakang orang tadi, nama, kewarganegaraannya,
jawatan dan lain-lain sehubungan dengan pribadi tamu.
2.
Pimpinan Kegiatan Oleh Tamu
Mempersilahkan tamu itu memulai kegiatan-kegiatan dengan
bentuk penyajian yang telah direncanakan. Dalam waktu itu semua kegiatan
sepenuhnya dipimpin oleh tamu itu.
3.
Interprestasi Pengalaman
Sesudah kunjungan, para siswa agar menganalisis teoritis
atas nilai-nilai pengalaman yang telah diperoleh, menilai kesan, dan
sumbangan-sumbangan partisipasi siswa, membuat kesimpulan bersama, meninjau
langkah-langkah yang telah dilalui, menilai hasil kunjungan itu bagi siswa.
C)
Kegiatan Lanjutan
Menyelidiki kegiatan-kegiatan
lanjutan, penilaian umum terhadap pembicara (tamu), membuat laporan atau
tulisan untuk kelas. Tulisan ini akan sangat berguna untuk melihat apakah
sumbangan-sumbangan tamu dapat dimengerti oleh kelas atau tidak, kelas juga
akan bisa menilainya, menimbang ke arah kegiatan-kegiatan selanjutnya dengan
demikian akan merangsang para siswa untuk kreatif.
0 Response to "Penggunaan Nara Sumber Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Di Kelas III Sekolah Dasar"
Posting Komentar